Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOKIMIA

LIPIDA

Disusun oleh :
1. FIKRI AL HADI (A1D019001)
2. ALPIN ABDULLAH SAPI’I (A1D019008)
3. EEN AGUSTINA (A1D019009)
4. FADELLA KURNIAWATI (A1D019013)
5. PRAMESYA AL-ZURRA (A1D019028)

Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
2019
PENDAHULUAN

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi


sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik
yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil
eter,dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat
diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida.
Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut
dengan menggunakan perbedaan kelarutannya didalam berbagai pelarut organik.
Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar
ketidaklarutannya di dalam aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari
komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.
PEMBAHASAN

Lipid secara Umum

Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri


atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak, monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Fungsi Lipid

Fungsi lipid adalah sebagai berikut :

1.   Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :

Lipid 9,5 kkal/g


Protein 5,6 kkal/g
Karbohidrat 4,1 kkal/g
Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang
sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida
(fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk
menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan
monogastrik.
2.   Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid
yang termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA
yang mengandung fosfolipid dan ester sterol.
3.   Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4.  Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai
pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena
keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi).
5.   Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen,
estrogen.
6.   Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7.   Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis
yang penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan
membran, untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu
dan, adrenal dan kortikosteroid).
8.   Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang
berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan
berperan dalam kelezatan makanan.

Sifat Fisika dan Kimia


Sifat-sifat fisika lemak yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada
rasa; berat jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi
minyak eteris pada pembuatan parfum.  Sedangkan sifat kimianya adalah dapat
terjadirancidity (tengik); dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak;
transesterifikasi.
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau
sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti
chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak
bukan merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena
kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi
sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap
tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain,
contohnya karbohidrat dan asam amino.

Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan
dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran.
Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal
secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi
selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang
penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang
luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .

Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu


gugusan karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang
tersedia di alam. Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak
berantai empat-atau enam- adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserolutama
ditemukan pada tumbuh-tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom
karbon genap, dengan panjang 14 hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak
mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya, sementara asam lemak tidak
jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang kadang-kadang berada dalam
konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh paling melimpah memiliki
satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak monoenoat dan dienoat);
namun, asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat (tetraenoat) ikatan
ganda juga ditemukan secara alamiah.

Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh

1. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat
cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya
berwujud padat. Misalnya, Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H Asam palmitat,
CH3(CH2)14CO2H dan Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H 

2.   Asam lemak tidak jenuh


Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan
rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan
dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut
poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat) CH3(CH2)7CH=CH(CH2)
7CO2H (asam oleat) CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam
linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat).
Pada hakekatnya, asam lemak tidak jenuh memiliki titik lebur yang lebih
rendah dibandingkan asam lemak jenuh. Contohnya, asam lemak jenuh C 18
(asam stearat) memiliki titih didih 70 oC; suatu bentuk monoenoat (asam oleat)
melebur pada 13 oC dan suatu bentuk dienoat (asam linoleat) pada -5 oC.

Triasilgliserol tumbuhan (minyak tumbuh-tumbuhan) adalah cair pada


suhu ruang, karena mereka memiliki proporsi asam lemak tidak jenuh yang lebih
besar daripada triasilgliserol hewan (contohnya, lemak babi), yang padat atau
semi-padat pada suhu yang sama.

Perbedaan dalam kandungan asam lemak tidak jenuh ini mendapat banyak
perhatian, karena pengertian bahwa asupan harian yang berlebihan dari asam
lemah jenuh dan kolesterol berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung.

Sebagai akibatnya, penasehat medis dan gizi menyarankan suatu


penurunan dari lemah hewan (dan kolesterol) dalam diet, dengan proporsi yang
lebih tinggi dari asupan lemak berupa triasilgliserol yang tinggi dalam asam
lemak polyunsaturated, yaitu asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan
ganda).

Lemak merupakan komponen utama dari membrane sistem kehidupan,


Dua tipe lemak yang dapat tersaponifikasi dalam membrane memiliki suatu
gugusan fosfat dalam strukturnya dan dengan demikian disebut fosfolipid.

Salah satu jenis memiliki gliserol sebagai senyawa induk (fosfogliserida)


dan yang lain memiliki sfingosin (sfingolipid). Dua komponen lemak lain yang
penting dari membrane adalah glikolipid yang mengandung karbohidrat dan
steroid kolesterol, yang disebut terakhir ini merupakan suatu lemak non-
saponifikasi yang berasal dari eukariotik yang ditemukan dalam membrane seluler
hewan. 
Klasifikasi Lipid

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa


golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid
dalam tiga golongan besar, yaitu:

1.      Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).

2.      Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
contohnya fosfolipid, cerebrosida.

3.      Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.

Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi
dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat
dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid.

Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang
jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk
alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah.
Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar
dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.


Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &
mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen &
Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).

Reaksi Kimia

Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain:

1.  Hidrolisis

Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan


bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas
dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3
daripada posisi 2 dari triasilgliserol.

2.  Penyabunan

Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol
dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.

3.  Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid

Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak
pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan
bakteri. Oksigen udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk
membentuk ikatan peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun
sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Timbal atau tembaga
mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan oksigen atau menambah zat antioksidan
menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan dihasilkan
selama pembentukan peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup
kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi
radikal-radikal bebas. 
PENUTUP

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai