LIPIDA
Disusun oleh :
1. FIKRI AL HADI (A1D019001)
2. ALPIN ABDULLAH SAPI’I (A1D019008)
3. EEN AGUSTINA (A1D019009)
4. FADELLA KURNIAWATI (A1D019013)
5. PRAMESYA AL-ZURRA (A1D019028)
Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
2019
PENDAHULUAN
Fungsi Lipid
1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan
dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran.
Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal
secara fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi
selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang
penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang
luar. Jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% .
Perbedaan dalam kandungan asam lemak tidak jenuh ini mendapat banyak
perhatian, karena pengertian bahwa asupan harian yang berlebihan dari asam
lemah jenuh dan kolesterol berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung.
1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
contohnya fosfolipid, cerebrosida.
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi
dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat
dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid.
Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang
jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk
alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah.
Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar
dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Reaksi Kimia
1. Hidrolisis
2. Penyabunan
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol
dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.
3. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak
pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan
bakteri. Oksigen udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asm lemak untuk
membentuk ikatan peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun
sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Timbal atau tembaga
mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan oksigen atau menambah zat antioksidan
menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal bebas dihasilkan dihasilkan
selama pembentukan peroksida, dan ini dapat merusak jaringan-jaringan jidup
kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol (vitamin E) yang bereaksi
radikal-radikal bebas.
PENUTUP
KESIMPULAN