Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pembelajaran Tematik
Tentang
“ Prinsip-prinsip Pembelajara Tematik”
Dosen Pengampu : Dewi Masitha, M.pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6


1. Nurul Hidayati
2. Ratu Fadilah
3. Sri Yusriani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYYAH BIMA TAHUN
AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga sampai sekarang kita bisa beraktivitas
dalam rangka beribadah kepada-Nya dengan salah satu cara menuntut ilmu.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis senandungkan kepada tauladan semua
umat Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan ilmu pengetahuan
melalui Al-Qur’an dan Sunnah, serta semoga kesejahteraan tetap tercurahkan
kepada keluarga beliau, para sahabat-sahabatnya dan kaum muslimin yang tetap
berpegang teguh kepada agama Islam.
Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dewi Masitha M.pdi.
selaku Dosen pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan masukan
sehingga laporan pendahuluan “prinsip-prinsip pembelajaran tematik” ini dapat
tersusun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Semoga amal baik yang
beliau berikan akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah S.W.T.
Akhir kata semoga Makalah ini senantiasa bermanfaat pada semua pihak
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mataram, 25 Maret 2020

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) ii


KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB IIKONSEP TEORI FRAKTUR
A. Definisi prinsip-prinsip pembelajaran tematik........................................4
1. Prinsip penggalian tema....................................................................5
2. Prinsip pengelolaan pembelajaran.....................................................7
3. Prinsip Evaluasi ...............................................................................8
4. Reaksi …………………………………………………...………..9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik memiliki prinsip
dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Menurut Ujang Sukandi, dkk. (2001: 109),
pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari tema ini menjadi alat pemersatu materi yang
beragam dari beberapa materi pelajaran. Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik
dapat diklasifikasikan menjadi : Prinsip Penggalian Tema , Prinsip Penggalian Tema, Prinsip
Evaluasi , Prinsip Reaksi
B. Rumusan Masalah
Bagaimana prinsip dasar pembelajaran tematik?
Bagaimana Karakteristik pembelajara tematik?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Mendeskripsikan prinsip dasar pembelajaran tematik.
Mendeskripsikan Karakteristik pembelajaran tematik.

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 4


BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik memiliki
prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Menurut Ujang Sukandi, dkk.
(2001: 109), pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa,
dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari tema ini menjadi alat pemersatu materi
yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran
tematik dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran tematik.
Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target
utama dalam pembelajaran. Dengan demikian, dalam penggalian tema tersebut
hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan.
a. Tema hendaknya tidak terlalu luas,
b. Tema harus bermakna,
c. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak,
d. Tema dikembangkan harus mewadai sebagian besar minat anak,
e. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
autentikyang terjadi di dalam rentang waktu belajar,
f. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta
harapan masyarakat (asas relevansi),
g. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar.
2) Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan
dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri
sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Oleh sebab menurut
Prabowo (2000), bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku
sebagai berikut :

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 5


a. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam
proses belajar mengajar,
b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menurut adanya kerja sama kelompok,
c. Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam perencanaan.
3) Prinsip Evaluasi
Dalam hal ini, maka dalam melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran tematik,
maka diperlukan beberapa langkah-langkah positif antara lain:
a. member kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (self-
evaluation/self-assessment) disamping bentuk lainnya,
b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah
dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
4) Prinsip Reaksi
Dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar
belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu, guru dituntut agar mampu
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-
tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa
serta tidak mengarahkan aspek yang sempit tetapi kesebuah kesatuan yang utuh dan
bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru hendaknya
menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui
dampak pengiring tersebut.
B. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Menurut Depdiknas (2006:6), Pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara
lain :
1. pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia sekolah dasar,
2. kegiatankegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan siswa,
3. kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
dapat bertahan lebih lama,

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 6


4. membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa,
5. menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui siswa dalam lingkungannya, dan
6. mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi,
dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Selain itu, sebagai model pembelajaran di
sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain : berpusat pada
siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan(Depdiknas, 2006).
a. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student center),
hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan
siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator, yaitu memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik memberikan pengalaman
langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik
pemisahan antara mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep -konsep tersebut secara utuh,
hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari.
e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru
dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 7


lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
di mana sekolah dan siswa berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Pembelajaran
tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Aktif, bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif
secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan
kaitan yang satu dengan yang lain, mengomunikasikan ide/gagasan,
mengemukakan bentuk representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk
memecahkan masalah. Kreatif, berarti dalam pembelajaran peserta didik,
melakukan serangkaian proses pembelajaran secara runtut dan berkesinambungan
yang meliputi :
1. Memahami masalah
a. Menemukan ide yang terkait.
b. Mempresentasikan dalam bentuk lain yang lebih mudah diterima.
c. Menemukan gagasan yang harus diisi untuk memecahkan masalah.
2. Merencanakan pemecahan masalah
a. Memikirkan macam-macam strategi yang mungkin dapat digunakan untuk
memecahkan masalah.
b. Memilih strategi atau gabungan strategi yang paling efektif dan efisien.
c. Merancang tahap-tahap eksekusi.
3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah
B. Menentukan titik awal kegiatan pemecahan masalah.
C. Menggunakan penalaran untuk memperoleh solusi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah
2.C.1 Memeriksa ketepatan jawaban dan langkah-langkahnya. Efektif, artinya
adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Dengan
kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan
harapan yang hendak dicapai. Menyenangkan, berarti sifat terpesona
dengan keindahan, kenyamanan, dan kemanfaatannya sehingga mereka
terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri,

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 8


dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi.
Berdasarkan penjelasan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tematik bukan semata-mata merancang aktivitas-aktivitas dari
masing-masing mata pelajaran yang dikaitkan. Pembelajaran tematik bisa
saja dikembangkan berdasarkan tema yang telah ditentukan dengan
mengacu pada aspek-aspek yang ada didalam kurikulum yang bisa
dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 9


DAFTAR PUSTAKA

Masnur Muslich. (2008) KTSP pembelajaran berbabasis kompetensi dan kontekstual .


Jakarta:Bumi aksara.

Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Prestasi


Pustakakarya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005).

Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta : Pusat Kurikulum Badan
Penelitian dan Pengembangan.

(prinsip-prinsip pembelajaran tematik) 10

Anda mungkin juga menyukai