Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Edema dapat
terjadi di seluruh bagian tubuh, namun yang paling jelas terlihat pada lengan atau
tungkai. Edema terjadi saat cairan di pembuluh darah keluar ke jaringan sekelilingnya.
Cairan kemudian menumpuk sehingga membuat jaringan tubuh menjadi bengkak.
Edema ringan tidak berbahaya, tetapi juga dapat menandakan kondisi yang lebih
serius, seperti gagal jantung, gangguan hati, ginjal, serta otak. Oleh karena itu
pemeriksaan ke dokter saat terjadi edema sangat penting guna mencari tahu
penyebabnya. Penanganan akan dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Gejala Edema
Gejala yang tampak tergantung dari kondisi dan lokasi jaringan yang bengkak. Edema
ringan karena peradangan bisa tidak menimbulkan gejala. Gejala yang muncul dan
dirasa oleh penderitanya berupa:
Penyebab Edema
Edema terjadi saat cairan di pembuluh darah keluar ke jaringan di sekitarnya, sehingga
cairan menumpuk dan menjadi bengkak. Edema yang ringan biasanya disebabkan
karena berdiri atau duduk terlalu lama, terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan
kadar garam tinggi, atau menjelang menstruasi dan selama kehamilan bagi wanita.
Jaringan yang bengkak karena penumpukan cairan juga dapat terjadi karena penyakit
yang serius, di antaranya:
Pada beberapa kasus, edema terjadi tanpa diketahui penyebabnya secara jelas (edema
idiopati). Edema seperti ini banyak terjadi pada wanita, dan dapat bertambah parah
seiring usia menua.
Diagnosis Edema
Dokter dapat mencurigai seorang pasien menderita edema berdasarkan gejala yang
ada. Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat
medis, termasuk obat-obatan yang dikonsumsi pasien. Informasi tersebut sangat
penting untuk mengetahui penyebab edema. Selanjutnya, pemeriksaan fisik dapat
dilakukan, termasuk memeriksa tekanan darah, area yang bengkak, serta kondisi hati,
ginjal, dan jantung.
Untuk memastikan penyebab edema, tes berikut ini dapat dilakukan, di antaranya:
Pengobatan Edema
Penanganan dilakukan sesuai penyebab edema. Kasus yang ringan akan pulih dengan
sendirinya. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi gejala edema, yaitu:
Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih. Banyak penderita
edema memiliki berat badan berlebih. Dengan menurunkan berat badan secara
bertahap, maka kondisi edema dapat membaik.
Menghindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama.
Mengganjal kaki ketika sedang berbaring.
Berolahraga secara teratur, seperti berjalan atau berenang.
Mengurangi asupan garam dalam makanan. Garam dapat meningkatkan
penumpukkan cairan dan memperburuk kondisi edema.
Menggunakan stoking khusus untuk mencegah tungkai bertambah bengkak.
Untuk edema yang lebih parah, penanganan dilakukan dengan obat. Edema yang
disebabkan alergi, maka penderita dapat mengonsumsi obat antialergi untuk mengatasi
anggota tubuh yang bengkak. Sedangkan edema karena kerusakan pembuluh darah
akibat gumpalan darah, dapat diatasi dengan obat pengencer darah. Sementara edema
tungkai yang berkaitan dengan gagal jantung atau penyakit hati, maka dokter memberi
obat diuretik untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil. Dengan demikian, cairan
dapat kembali mengalir dalam pembuluh darah
Jika edema terjadi karena efek samping konsumsi obat, maka dokter dapat
menyesuaikan pemberian obat sehingga tidak menimbulkan edema pada penderita.
Selain mengurangi edema, pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya
merupakan pengobatan utama, agak edema tidak terus terbentuk.
Komplikasi Edema
Jika tidak diatasi, edema dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:
Sulit berjalan.
Rasa nyeri bertambah parah.
Kulit semakin menegang, sehingga menjadi gatal dan tidak nyaman.
Terdapat luka parut di antara lapisan jaringan.
Risiko luka terbuka atau borok kulit semakin meningkat.
Elastisitas pembuluh darah, sendi, dan otot semakin menurun.