DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3B
1. 1 Latar Belakang
Penyakit Gagal Ginjal merupakan suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh
seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin.
Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal
akut (acute renal failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure = CRF). Pada
gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari
atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal
ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi
ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-bertahun sampai ginjal
tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease).
Gagal Ginjal Kronik merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting
mengingat selain insidens dan pravelensinya yang semakin meningkat, pengobatan pengganti
ginjal yang harus di jalani oleh penderita gagal ginjal merupakan pengobatan yang sangat
mahal. Dialisa adalah suatu tindakan terapi yang dilakukan pada penderita gagal ginjal
terminal. Tindakan ini sering disebut sebagai terapi pengganti karena berfungsi menggantikan
sebagian fungsi ginjal. Terapi penganti yang sering di lakukan rumah sakit adalah
hemodialisis dan peritoneal dialisa. Diantara kedua jenis terapi tersebut, yang menjadi pilihan
utama dan metode perawatan yang umum di lakukan oleh penderita gagal ginjal adalah terapi
hemodialisis (Arliza, 2012). Badan Kesehatan Dunia menyebutkan pertumbuhan penderita
gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun sebelumnya. Di amerika
Serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal meningkat di tahun 2014. Data menunjukkan
setiap tahun 200.000 orang Amerika menjalani hemodialisis karena gangguan ginjal kronis
artinya 1140 dalam satu juta orang (Indonesian et al.,2015)
Di Amerika pasien dialysis lebih dari 500 juta orang harus menjalani hidup
dengan bergantung pada cuci darah. Indonesia merupakan negara dengan tingkat penderita
gagal ginjal yang cukup tinggi. Hasil survei yang dilakukan oleh perhimpunan Nefrologi
Indonesia (Pernefri) diperkirakan ada sekitar 12,5% dari populasi atau sebesar 25 juta
penduduk Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal (Indonesian et al.,2015).
1. 2 Rumusan Masalah
a. Apa itu pengertian CKD ?
b. Bagaimana anatomi dan fisiologi Siatem perkemihan ?
c. Apa saja penyebab CKD ?
d. Apa saja factor resiko CKD ?
e. Komplikasi yang dapat timbul ketika mengalami CKD ?
1. 3 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisiCKD
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi Perkemihan
c. Untuk mengetahui penyebab dari CKD
d. Untuk mengetahui apa saja factor resiko CKD
e. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada klien CKD
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN
3.1.2 Etiologi
3.1.4 Patofisiologi
.2 ASUHAN KEPERAWATAN
3.2.1 Pengkajian
a. Aktifitas Dan Istirahat
Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur, kelemahan otot dan tonus,
penurunan ROM
b. Sirkulasi
Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada, peningkatan JVP, t
achycardia, hipotensi orthostatic, friction rub
c. Integritas Ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, menolak, cemas, takut,
marah, irritable
d. Eliminasi
Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat
warna merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung
e. Makanan/Cairan
Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia,
mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites, penurunan otot, penurunan
lemak subkutan
f. Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan,
gangguan status mental,penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran,
koma
g. Nyeri/Kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, distraksi, gelisah
h. Pernafasan
Pernafasan kusmaul (cepat dan dangkal), paroksismal nokturnal dyspnea (+),
batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal
i.Keamanan
Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan dehidrasi), petekie,
ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada kulit, ROM terbatas
j. Seksualitas
Penurunan libido, amenore, infertilitas
k. Interaksi Sosial
Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya
(Doengoes, 2000)
1. Identitas klien
Nama klien : Tn.S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 60 th
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMK
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Kurir
Alamat : Pondok labu, Jakarta selatan
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : BPJS
Sumber Informasi (Klien/Keluarga) : Klien dan istri
2. Resume
Pasien datang ke UGD tanggal 18 desember 2019 dengan keluhan sesak, lemasdan
nyeri saat bernafas, kaki kiri sulit digerakan , TD : 180/100, N: 87, RR,
27X/menit, S: 38.9oC, pasien mendapatkan terapi obat dari dokter CAC03 3x1,
Bicnat 3x1, asam folat 3x1, Nocid 3x650 mg, cefoperazone 3x1gr, pct drip 3x500
m, Asam Tranexamat 3x500 mg, ondancentron 4 mg, lasix drip 5 mg/ jam
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang.
1) Keluhan utama : mual,sesak,nyeri saat bernafas dan lemas
Kronologis keluhan
a) Faktor pencetus : -
b) Timbulnya keluhan : () Mendadak ( ) Bertahap
c) Lamanya : ½ hari
d) Upaya mengatasi : istirahat
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) : -
2) Riwayat Alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) : -
3) Riwayat pemakaian obat : -
: perempuan
: Keturunan
: Menikah
: pasien
d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor
resiko :
Hipertensi (orang tua/Ibu)
9) Pola kebiasaan
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Di Rumah
sakit/ sakit
Sebelum di
RS
1. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan …X/hari
b. Nafsu makan : baik/tidak 3 3
Alasan: mual, muntah, sariawan)
c. Porsi makan yang dihabiskan Baik Tidak
d. Makanan yang tidak disukai - Mual dan
e. Makanan yang membuat alergi muntah
f. Makanan pantangan 1 posi
g. Makanan diet ¼ porsi
h. Penggunaan obat-obatan sebelum Tidak ada
makan Tidak ada
i. Penggunaan alat bantu (NGT, dll) Tidak ada
Tidak
2. Pola eliminasi Tidak
a. B.a.k :
1) Frekuensi : … X/hari 5x 3x
2) Warna : …………
3) Keluhan : …………
4) Penggunaan alat bantu Tidak Tidak
(kateter,dll)
b. B.a.b
1) Frekuensi : …X/hari 1x/hari 1x/hari
2) Waktu : Tidak tentu Tidak tentu
(pagi, siang, malam/tidak tentu)
3) Warna : ………….
4) Konsistensi : ………..
5) Keluhan :
6) Penggunaan laxative : … Tidak ada Tidak ada
Tidak Tidak
3. Pola personal hygiene
a. Mandi
1) Frekuensi : …x/hari 2x/hari Tidak mandi
2) Waktu : pagi/sore/malam Pagi dan -
b. Oral hygiene sore
1) Frekuensi : …x/hari
2) Waktu : 3x/hari
pagi/siang/setelah makan Pagi,siang Tidak
c. Cuci rambut dan setelah -
1) Frekuensi : …x/minggu makan
b. Sistem penglihatan :
1) Posisi mata : () Simetri ( ) Asimetris
2) Kelopak mata : () Normal ( ) Ptosis
3) Pergerakan bola mata : () Normal ( ) Abnormal
4) Konjungtiva : () Merah muda ( ) Anemis ( ) Sangat merah
5) Kornea : () Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat Perdarahan
6) Sklera : ( ) Ikterik () Anikterik
7) Pupil : () Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasis ( ) Miosis
8) Otot – otot mata : () Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas
9) Fungsi penglihatan : () Baik ( ) Kabur
( ) Dua bentuk/diplopia
10) Tanda-tanda radang : Tidak ada
11) Pemakaian kaca mata : ( ) Tidak () Ya, jenis : +
12) Pemakaian lensa kontak : tidak
13) Reaksi terhadap cahaya : +/+
c. Sistem pendengaran :
1) Daun telinga : () Normal ( )
Tidak,kanan/kiri……..
2) Karakteristik serumen (warna, konsistensi,bau) : Tidak ada
3) Kondisi telinga tengah : () Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
4) Cairan dari telinga : () Tidak ( ) Ada, ….
( ) Darah, nanah dll
5) Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya () Tidak
6) Tinitus : ( ) Ya () Tidak
7) Fungsi pendengaran : () Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, Kanan/kiri…………
8) Gangguan keseimbangan : () Tidak ( ) Ya, …
9) Pemakaian alat bantu : ( ) Ya () Tidak
( ) Aphasia ( ) Aphonia
( ) Dyasartria ( ) Dysphasia ( )
Anarthia
e. Sistem pernafasan :
1) Jalan nafas : () Bersih ( ) Ada sumbatan ;
………
2) Pernafasan : () Tidak sesak () ) Sesak : ….
3) Menggunakan otot bantu pernafasan : () ) Ya () Tidak
4) Frekuensi : 28x/menit
5) Irama : () Teratur () Tidak teratur
6) Jenis pernafasan : Cheynestoke (Spontan, kausmaull,
cheynestoke, biot, dll)
7) Kedalaman : ( ) Dalam () Dangkal
8) Batuk : () Tidak ( ) Ya ……
(produktif/tidak)
9) Sputum : () Tidak ( ) Ya … (putih/kuning,hijau)
10) Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
11) Terdapat darah : ( ) Ya () Tidak
12) Palpasi dada :-
13) Perkusi dada :-
14) Suara nafas : () Vesikuler ( ) Ronkhi
() ) Wheezing ( ) Rales
15) Nyeri saat bernafas : ( ) Ya () Tidak
16) Penggunaan alat bantu nafas : () Tidak ( ) ) Ya Nasa kanul 3
lpm
e. Sistem kardiovaskuler :
1) Sirkulasi peripher
a) Nadi 87x/menit : Irama : () Teratur ( ) Tidak Teratur
Denyut : ( ) Lemah () Kuat
b) Tekanan darah : 180/100 mm/Hg
c) Distensi vena jugularis: kanan : () Ya ( ) Tidak
Kiri : () Ya ( ) Tidak
d) Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin suhu :38.9OC
e) Warna kulit : () Pucat ( ) Cyanosis ( ) Kemerahan
f) Pengisian kapiler : 2 detik
g) Edema : () Ya,….. () Tidak
() Tungkai atas ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital ( ) Muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
2) Sirkulasi Jantung
a) Kecepatan denyut apical : 87x/menit
b) Irama : () Teratur ( ) Tidak teratur
c) Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
d) Sakit dada : ( ) Ya () Tidak
h. Sistem pencernaan
Keadaan mulut :
1) Gigi : () Caries () ) Tidak
2) Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya () Tidak
3) Stomatitis :( ) Ya () Tidak
4) Lidah kotor : ( ) Ya () Tidak
5) Salifa : () Normal ( ) Abnormal
6) Muntah : ( ) Tidak () Ya…………
a) Isi : () Makanan ( ) cairan ( ) darah
b) Warna : ( ) sesuai warna makanan ( ) Kehijauan
( ) coklat ( ) kuning ( ) hitam
c) Frekuensi : 2x/hari
d) Jumlah : 50ml
7) Nyeri daerah perut : () Ya …….. ( ) Tidak
8) Skala nyeri :5
9) Lokasi dan karakter nyeri :
( ) seperti ditusuk-tusuk ( ) melilit-lilit
() cramp ( ) Panas/ seperti terbakar
( ) setempat ( ) Menyebar ( ) berpindah-
pindah
() kanan atas ( ) kanan bawah () kiri atas ( ) kiri bawah
10) Bising usus : 11 x/menit
11) Diare : () Tidak ( ) Ya, ..
a) Lamanya : ………. Frekuensi : ……….x/hari
b) Warna feces : ( ) kuning
( ) putih seperti air cucian beras
( ) cokelat ( ) hitam ( ) dempul
c) Konsistensi feces : ( ) setengah padat ( ) Cair
( ) berdarah ( ) terdapat lender
( ) tidak ada kelainan
12) Konstipasi : () Tidak ( ) ya, lamanya…. hari
13) Hepar : ( ) Teraba () Tidak teraba
14) Abdomen : () Lembek ( ) kembung
( ) asites ( ) Distensi
i. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid : () tidak ( ) ya,
( ) Exoptalmus ( ) Tremor
( ) Diaporesis
Nafas berbau keton : ( ) Ya () Tidak
( ) Poliuri ( ) polidipsi ( )
poliphagi
Luka ganggren : () tidak ( ) Ya, lokasi ….
Kondisi luka…………….
j. Sistem urogenital
Balance cairan : Intake 1200 ml ; Output 900 ml
Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgency () Dysuria
( ) Tidak lampias ( ) Nocturia
( ) inkontinensia ( ) Anuria
B.a.k : Warna : () Kuning jernih
( ) Kuning kental/ cokelat
( ) Merah ( ) Putih
Distensi/ketegangan kandung kemih : ( ) Ya () Tidak
Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya () Tidak
Skala nyeri : tidak ada
k. Sistem integumen
Turgor kulit : () Elastis ( ) Tidak elastis
Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin
Warna kulit : () pucat ( ) sianosis ( ) kemerahan
Keadaan kulit : () Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
( ) Luka, lokasi…….
( ) insisi operasi, lokasi …..
Kondisi ………….
( ) gatal-gatal ( ) memar/lebam
( ) kelainan pigmen
( ) luka bakar, Grade…. Presentase
( ) Dekubitus, lokasi…….
Kelainan kulit : () tidak ( ) ya, jenis….
Kondisi kulit daerah pemasangan infus : baik
Keadaan rambut :-Tekstur : () Baik ( ) tidak ( )
alopesia
-Kebersihan : () Ya ( ) Tidak,….
l. Sistem muskuloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya () Tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit :( ) Ya () Tidak
Fraktur :( ) Ya () Tidak
Lokasi : tidak ada
Kondisi : tidak ada
Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak
( ) Lain-lain, sebutkan : tidak ada
Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliasis ( ) Lordosis
( ) Kiposis
Keadaan Tonus Otot : () Baik ( ) Hipotoni
( ) Hipertoni ( ) Atoni
4444 5555
Data tambahan (pemahaman tentang penyakit)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………
5. Data Penunjang (Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab,
Radiologi, Endoskopi dll)
- Hb :9,3 g/dl
- Ht :24 vol%
- L : 13.3 ribu/ul
- T : 202ribu/ul
Fungsi ginjal
- BUN 57,1 Mg/dl
- Kreatinin 10,4 Mg/dl
- Asam urat 7,0 Mg/dl
6. Penatalaksanaan (therapy/pengobatan termasuk diet)
- CAC03 3x1
- Bicnat 3x1
- Asam Folat 3x1
- Nocid 3x650 Mg
- Cefoperazone 3x1gr
- Pct Drip 3x500 Mg
- Asam Tranexamat 3x500 Mg
- Ondancentron 4 Mg
- Lasix Drip 5 Mg/ Jam
DATA FOKUS
PRIORITAS DIAGNOSA
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3
- Melakukan pengkajian skala nyeri
H : P : nyeri saat bernafas
Q : nyeri seperti terbakar
R : nyeri terasa di dada,
abdomen
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
Tn. S berumur 60 tahun, datang ke RSUD Pasar Minggu dengan keluhan sesak, mual dan
sakit saat bernafas, pasien mengatakan lemas, pasien mengatakan nyeri saat bernafas,
keluarga pasien mengatakan pasien hanya BAK ±300cc / hari, keluarga pasien mengatakan
pasien hanya makan ¼ porsi makanan dan minuman sekitar 3 gelas / hari. Dari pemeriksaan
perawat ditemukan edema di ekstermitas bawah. Tanda-tanda vital ketika masuk rumah sakit
yaitu TD : 180/100mmHg, S : 38,9ºC, N : 87x/menit, RR : 27x/menit, KU : Compos Mentis,
Pasien tampak pucat dengan hasil lab : Hb : 9,3 g/dl, Ht : 24 vol%, L : 13,3 ribu/ul, T : 202
ribu/ul, pasien terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm, pasien terlihat hanya berbaring ditempat
tidur, pasien terlihat meringis saat bernafas, pasien terpasang infuse ditangan kiri RL dan 2:1,
tangan kanan terpasang lasix, ditemukan pengkajian P : nyeri saat bernafas, nyeri seperti
terbakar, nyeri terasa di abdomen dan dada, skala nyeri 5, nyeri terus menerus.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam
darah.
Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal
ginjal akut (acute renal failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure =
CRF). Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam
waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan
fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang
meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara
perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama
berbulan-bulan atau bertahun-bertahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama
sekali (end stage renal disease).
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah ada maka penulis memberi beberapa saran, antara
lain :
1. Bagi perawat
Diharapkan dalam melakukan pengkajian hendaknya menjalin hubungan kerja
sama yang baik antara pasien dan perawat, agar data yang diperoleh sesuai
dengan kondisi pasien. Diharapkan dalam perumusan masalah sesuai dengan
data yang diperoleh dari pasien. Dapat mengaplikasikan semua rencana dalam
melaksanakan tindakan keperawatan. Kemudian dapat memperoleh evaluasi
sesuai yang diharapkan sebelumnya.
Diharapkan kepada perawat untuk dapat memberikan Health Education pada
pasien terkait hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya, sehingga
mampu mengurangi tingkat stress hospitalisasi.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan agar lebih membekali mahasiswa didiknya tentang pembuatan
asuhan keperawatan baik itu yang terkait gagal ginjal maupun penyakit-penyakit
lainnya.
3. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan keterlibatan dan kerja sama antara pasien dan keluarga pasien
dengan perawat dalam proses keperawatan, sehingga didapatkan proses keperawatan
yang berkesinambungan, cepat dan tepat kepada pasien.
4. Bagi mahasiswa
Diharapkan untuk mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya
agar lebih memperhatikan dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan data yang diperoleh pada saat pengkajian.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,A.Aziz Alimun.2015.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Salemba
Medika.