Anda di halaman 1dari 2

Semangka Emas

Suatu hari Gunawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Gunawan merawat burung pipit tersebut
di rumahnya hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan
memberi sebutir biji kepada Gunawan walaupun biji tersebut hanya kecil Gunawan tetap menanamnya. Pada waktu
panen tiba Gunawan memetik buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat
ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah
emas murni. Gunawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Gunawan hidup dengan
berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang
yang membutuhkan. Harta Gunawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya
melimpah.
Mendengar bahwa Gunawan kini kaya raya, Handi meniru tindakan Gunawan. Handi menolong burung yang
sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut di rumahnya hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Handi. Ketika sudah dipanen Handi membelah
semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Gunawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun
semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

Semangka Emas
Suatu hari Gunawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Gunawan merawat burung pipit tersebut
di rumahnya hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan
memberi sebutir biji kepada Gunawan walaupun biji tersebut hanya kecil Gunawan tetap menanamnya. Pada waktu
panen tiba Gunawan memetik buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat
ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah
emas murni. Gunawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Gunawan hidup dengan
berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang
yang membutuhkan. Harta Gunawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya
melimpah.
Mendengar bahwa Gunawan kini kaya raya, Handi meniru tindakan Gunawan. Handi menolong burung yang
sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut di rumahnya hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Handi. Ketika sudah dipanen Handi membelah
semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Gunawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun
semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

Semangka Emas
Suatu hari Gunawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Gunawan merawat burung pipit tersebut
di rumahnya hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan
memberi sebutir biji kepada Gunawan walaupun biji tersebut hanya kecil Gunawan tetap menanamnya. Pada waktu
panen tiba Gunawan memetik buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat
ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah
emas murni. Gunawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Gunawan hidup dengan
berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang
yang membutuhkan. Harta Gunawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya
melimpah.
Mendengar bahwa Gunawan kini kaya raya, Handi meniru tindakan Gunawan. Handi menolong burung yang
sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut di rumahnya hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Handi. Ketika sudah dipanen Handi membelah
semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Gunawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun
semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

Anda mungkin juga menyukai