Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP

F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana

PENYULUHAN PENTINGNYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

OLEH :
dr. Andi Dedi Pradana Putra, S.Ked

Pendamping :
dr. Hj. Maskura Syam, M.Kes

Wahana :
Puskesmas Salobulo
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan

Periode Februari – Juni 2018

1
I. LATARBELAKANG

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bagian dari negara

Asean yang mempunyai angka kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi dibandingkan

dengan negara lain.

Angka kematian Ibu di Indonesia sekitar 18.000 setiap tahun yang berhubungan

dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan

meninggal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas.

Kematian ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteristik ibu yang meliputi umur,

pendidikan, paritas dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama

hamil yang dapat mempengaruhi proses persalinan normal atau patologis. Tingginya

kejadian persalinan patologis diakibatkan oleh tiga terlambat yaitu terlambat melihat tanda-

tanda bahaya kehamilan, terlambat mengambil keputusan untuk merujuk, terlambat

memperoleh asuhan-asuhan persalinan yang tepat setelah sampai di sarana kesehatan.

WHO mengembangkan konsep melalui empat pilar safe motherhood yaitu keluarga

berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman serta pelayanan obstetri dasar.

Tujuan upaya ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil,

bersalin dan nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.

Untuk mencapai tujuan tersebut Depkes RI (1999) melakukan upaya safe motherhood yaitu

berupaya menyelamatkan wanita agar setiap wanita yang hamil dan bersalin dapat dilalui

dengan sehat dan aman serta menghasilkan bayi yang sehat dan aman.

2
I. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Dengan menilik permasalahan kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia saat ini sebagai

salah satu kategori negara berkembang, ternyata Indonesia masih menyisakan permasalahan

khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal kesehatan ibu dan anak,

secara fakta Indonesia masih sangat tertinggal bila dibandingkan dengan negera-negara

tetangga seperti Malaysia, Brunei Drussalam atau negara tetangga lainnya.

Tahun 2015 saja, tercatat bahwa dari 240 juta penduduk Indonesia lebih dari 58%

masih mengalami gangguan kesehatan terutama pada kaum ibu dan gizi buruk pada anak-

anak.

Angka kematian Ibu/maternal bersama dengan Angka kematian Bayi senantiasa

menjadi indikator keberhasilan sektor pembangunan kesehatan. AKI mengacu kepada

jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007

sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini dibandingkan AKI tahun 2002 sebesar

307 per 100.000 kelahiran hidup.

Sedangkan Angka kematian Bayi di Indonesia sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup.

Angka ini sedikit menurun dibandingan dengan AKB tahun 2003 sebesar 35 per 1000

kelahiran hidup. Program-programnya adalah penurunan AKB merujuk kepada jumlah bayi

yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per

1000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang untuk

meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKABA di Indonesia

sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup.

3
Kematian ibu atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu masalah

kesehatan reproduksi yang sangat penting. Tingginya angka kematian maternal mempunyai

dampak yang besar terhadap keluarga dan masyarakat. Kematian seorang wanita saat

melahirkan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup bayinya. Pola penyakit penyebab

kematian ibu 84% karena komplikasi obstetrik langsung dan didominasi oleh trias klasik,

yaitu perdarahan (46,7 %), toxemia (14,5%) dan infeksi (8%).

II. PEMILIHAN INTERVENSI

Berdasarkan permasalahan diatas, maka kami sebagai tim kesehatan merasa pentingnya

upaya kesehatan ibu dan anak. Maka dari itu kami berinisiatif untuk memberikan

penyuluhan mengenai Kesehatan Ibu dan Anak yang dirangkaikan dalam kegiatan Pos

Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan kegiatan puskesmas yang bertujuan

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan promotif dan

preventif serta peran masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan

faktor risiko yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan yang dilakukan

berupa pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau oleh

pelayanan puskesmas, setelah pemeriksaan kesehatan kami memberikan penyuluhan

mengenai Kesehatan Ibu dan Anak.

Upaya kesehatan ibu dan anak saat ini sangat penting agar meningkatnya derajat

kesehatan yang optimal bagi ibu dan anaknya serta meningkatnya derajat kesehatan anak

untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi

peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sebagai langkah awal kami pun berinisiatif untuk

memberikan penyuluhan sebagai pengetahuan dasar yang perlu diketahui ataupun

4
diwaspadai bagi ibu hamil menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,

ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang

KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat agar tercipta persalinan tanpa

komplikasi dalam hal sistem kesiagaan.

Para kader maupun masyarakat khusunya ibu hamil sangat penting diberi penjelasan

kesehatan ibu dan anak. Dimana kita ketahui bahwa saat persalinan merupakan periode kritis

bagi ibu dan bayinya. Setiap ibu bersalin harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih

yaitu dokter dan atau bidan, serta merujuk kepada pelayanan spesialis jika terjadi

komplikasi. Namun, agar tidak terjadi komplikasi tersebut kesehatan dan gizi selama

mengandung pun perlu untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman. Pelayanan pasca

persalinan bagi ibu dan bayinya akan mengurangi risiko komplikasi dan membantu keluarga

untuk mendapatkan bayi yang sehat. Hal-hal inilah yang kami sampaikan dalam materi

penyuluhan.

III. PELAKSANAAN

Kegiatan Puskesmas Pos Pelayanan Terpadu ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 April 2017

di Desa Barangmamase. Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu meliputi pemeriksaan status gizi,

pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, pengobatan pasien dan pemberian

penyuluhan yang telah direncanakan.

IV. EVALUASI
5
1. Evaluasi Struktur

Persiapan kegiatan Puskesmas Pos Pelayanan Terpadu dilakukan sehari sebelumnya.

Penanggung jawab program ini berkoordinasi dengan kader-kader di tiap pos pelayanan

untuk menentukan waktu dan lokasi kegiatan.

2. Evaluasi Proses

Kegiatan Posyandu ini dihadiri oleh warga masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Kassi-kassi, setiap kegiatan berjalan aman dan tertib dengan bantuan tenaga medis, para

kader, dan warga setempat.

3. Evaluasi Hasil

Perhatian masyarakat pada kegiatan ini cukup baik dibuktikan dengan kegiatan

Posyandu yang dirangkaikan dengan penyuluhan yang kami lakukan diakui memudahkan

masyarakat setempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terpadu dan periodik.

Selain itu, para kader dan beberapa warga mendapatkan beberapa pengetahuan baru

mengenai kesehatan ibu dan anak yang dapat diterapkan pada warga maupun untuk

keluarga mereka masing-masing.

Mengetahui,
Dokter Internship, Dokter Pendamping,

dr. A. Dedi Pradana Putra, S. Ked dr. Hj. Maskura Syam, M. Kes

6
BUKTI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai