F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana
OLEH :
dr. Andi Dedi Pradana Putra, S.Ked
Pendamping :
dr. Hj. Maskura Syam, M.Kes
Wahana :
Puskesmas Salobulo
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
1
I. LATARBELAKANG
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health
Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bagian dari negara
Asean yang mempunyai angka kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi dibandingkan
Angka kematian Ibu di Indonesia sekitar 18.000 setiap tahun yang berhubungan
dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam seorang perempuan
Kematian ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteristik ibu yang meliputi umur,
pendidikan, paritas dan perilaku yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama
hamil yang dapat mempengaruhi proses persalinan normal atau patologis. Tingginya
kejadian persalinan patologis diakibatkan oleh tiga terlambat yaitu terlambat melihat tanda-
WHO mengembangkan konsep melalui empat pilar safe motherhood yaitu keluarga
berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman serta pelayanan obstetri dasar.
Tujuan upaya ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil,
bersalin dan nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.
Untuk mencapai tujuan tersebut Depkes RI (1999) melakukan upaya safe motherhood yaitu
berupaya menyelamatkan wanita agar setiap wanita yang hamil dan bersalin dapat dilalui
dengan sehat dan aman serta menghasilkan bayi yang sehat dan aman.
2
I. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Dengan menilik permasalahan kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia saat ini sebagai
salah satu kategori negara berkembang, ternyata Indonesia masih menyisakan permasalahan
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal kesehatan ibu dan anak,
secara fakta Indonesia masih sangat tertinggal bila dibandingkan dengan negera-negara
Tahun 2015 saja, tercatat bahwa dari 240 juta penduduk Indonesia lebih dari 58%
masih mengalami gangguan kesehatan terutama pada kaum ibu dan gizi buruk pada anak-
anak.
jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini dibandingkan AKI tahun 2002 sebesar
Sedangkan Angka kematian Bayi di Indonesia sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup.
Angka ini sedikit menurun dibandingan dengan AKB tahun 2003 sebesar 35 per 1000
kelahiran hidup. Program-programnya adalah penurunan AKB merujuk kepada jumlah bayi
yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per
1000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang untuk
meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKABA di Indonesia
3
Kematian ibu atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan reproduksi yang sangat penting. Tingginya angka kematian maternal mempunyai
dampak yang besar terhadap keluarga dan masyarakat. Kematian seorang wanita saat
kematian ibu 84% karena komplikasi obstetrik langsung dan didominasi oleh trias klasik,
Berdasarkan permasalahan diatas, maka kami sebagai tim kesehatan merasa pentingnya
upaya kesehatan ibu dan anak. Maka dari itu kami berinisiatif untuk memberikan
penyuluhan mengenai Kesehatan Ibu dan Anak yang dirangkaikan dalam kegiatan Pos
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan promotif dan
preventif serta peran masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan
faktor risiko yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan yang dilakukan
berupa pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau oleh
Upaya kesehatan ibu dan anak saat ini sangat penting agar meningkatnya derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan anaknya serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sebagai langkah awal kami pun berinisiatif untuk
4
diwaspadai bagi ibu hamil menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang
KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat agar tercipta persalinan tanpa
Para kader maupun masyarakat khusunya ibu hamil sangat penting diberi penjelasan
kesehatan ibu dan anak. Dimana kita ketahui bahwa saat persalinan merupakan periode kritis
bagi ibu dan bayinya. Setiap ibu bersalin harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih
yaitu dokter dan atau bidan, serta merujuk kepada pelayanan spesialis jika terjadi
komplikasi. Namun, agar tidak terjadi komplikasi tersebut kesehatan dan gizi selama
mengandung pun perlu untuk menjamin kehamilan yang sehat dan aman. Pelayanan pasca
persalinan bagi ibu dan bayinya akan mengurangi risiko komplikasi dan membantu keluarga
untuk mendapatkan bayi yang sehat. Hal-hal inilah yang kami sampaikan dalam materi
penyuluhan.
III. PELAKSANAAN
Kegiatan Puskesmas Pos Pelayanan Terpadu ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 April 2017
di Desa Barangmamase. Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu meliputi pemeriksaan status gizi,
IV. EVALUASI
5
1. Evaluasi Struktur
Penanggung jawab program ini berkoordinasi dengan kader-kader di tiap pos pelayanan
2. Evaluasi Proses
Kegiatan Posyandu ini dihadiri oleh warga masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kassi-kassi, setiap kegiatan berjalan aman dan tertib dengan bantuan tenaga medis, para
3. Evaluasi Hasil
Perhatian masyarakat pada kegiatan ini cukup baik dibuktikan dengan kegiatan
Posyandu yang dirangkaikan dengan penyuluhan yang kami lakukan diakui memudahkan
masyarakat setempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terpadu dan periodik.
Selain itu, para kader dan beberapa warga mendapatkan beberapa pengetahuan baru
mengenai kesehatan ibu dan anak yang dapat diterapkan pada warga maupun untuk
Mengetahui,
Dokter Internship, Dokter Pendamping,
dr. A. Dedi Pradana Putra, S. Ked dr. Hj. Maskura Syam, M. Kes
6
BUKTI KEGIATAN