Anda di halaman 1dari 3

Pemanfaatan Ikan Lele Menjadi Produk Bakso Dengan Mesin Pencetak Bakso

Otomatis

Bakso merupakan salah satu produk olahan yang banyak digemari masyarakat,
bakso dibuat dari daging sapi, ayam dan ikan. Pada umunya bakso yang ada di masyarakat
berbahan dasar daging sapi. Bakso daging sapi banyak mengandung kolesterol yang tinggi
yaitu 74 mg/100g bakso daging sapi. Kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran
darah, namun dapat menimbulkan penyakit apabila jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.
Kandungan lemak yang terdapat pada daging sapi sebanyak 1,5%-13% ( Permatasari,
2002). Untuk itu perlu adanya modifikasi bakso yang mengandung kolesterol rendah,
protein tinggi dan seratnya tinggi. Mahalnya harga daging sapi untuk pembuatan bakso,
sehingga diperlukan alternatif sumber protein yang murah. Alternatif sumber protein
hewani yang saat ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembuatan bakso adalah
ikan lele.
Ikan lele (Clarias batrachus) merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki
nilai gizi yang tinggi. Dibanding dengan jenis ikan lainnya seperti ikan nila dan ikan gabus,
ikan lele lebih mudah didapat serta harganya lebih murah. Nilai gizi ikan lele meningkat
apabila diolah dengan baik yang terdapat pada ikan lele segar yang belum rusak dan busuk.
Selain kaya akan protein yang bermutu tinggi, vitamin yang banyak tedapat pada ikan
adalah vitamin yang larut lemak (vitamin A dan 2 D). Ikan lele mengandung asam lemak
tak jenuh (Adawyah, 2007). Dibandingkan dengan lemak hewani lainnya, lemak ikan
sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan karena
kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan
penyakit jantung koroner (Astawan, 2008).
Pembuatan bakso terdiri dari tahap pemotongan ikan lele, penggilingan daging,
penghalusan (pelumatan) daging, digiling sekaligus dicampur dengan bahan pembantu dan
bumbu, pencampuran dengan tepung tapioka dan sagu aren, pembentukan (pencetakan)
menjadi bentuk bola-bola dan perebusan. Seiring berkembangan teknologi, telah tercipta
mesin pencetak bakso yang banyak digunakan oleh para pembuat/produsen bakso.
Dibandingkan dengan proses pembuatan pentol bakso secara manual, proses produksi
menggunakan mesin lebih efektif dan efisien. Waktu yang digunakan lebih singkat,
pekerja/karyawan yang terlibat lebih sedikit, dan bakso yang dihasilkan lebih banyak. telah
tercipta mesin pencetak bakso yang banyak digunakan oleh para pembuat/produsen bakso.
Dibandingkan dengan proses pembuatan pentol bakso secara manual, proses produksi
menggunakan mesin lebih efektif dan efisien. Waktu yang digunakan lebih singkat,
pekerja/karyawan yang terlibat lebih sedikit, dan bakso yang dihasilkan lebih banyak.
Mekanisme kerja dari mesin pencetak bakso dapat dijelaskan sebagai berikut:
Adonan bakso dimasukkan melalui corong bagian atas dan diputar oleh screw
penekan sehingga ulir pada screw akan menekan/mendesak adonan bakso meluncur keluar
melalui lubang bagian bawah (nosel) corong, adonan yang keluar dari nosel secara
periodik dipotong-potong oleh pisau pemotong sehingga terbentuk cetakan bakso bulat
yang ditampung pada ember penampungan. Mesin pencetak bakso tersebut dapat
menghasilkan 195 butiran bakso permenit dengan diameter bulatan bakso 25 mm dan
mesin memerlukan daya sebesar 0,608 HP, (Aminy A.Y, 2013), namun tidak didapatkan
informasi berapa kecepatan adonan bakso keluar dari nosel, sehingga sulit
mengembangkan alat tersebut jika diinginkan diameter bulatan bakso yang berbeda atau
diinginkan bakso dengan bentuk diameter tertentu dan panjang tertentu.

Bagian-bagian utama mesin Pencetak Bakso :

1 = Corong tempat adonan bakso 5 = Puli Out Put Motor Listrik


2 = Screw 6 = Poros pemutar puli bagian atas
3= Nosel (lubang keluaran adonan 7 = Roda Gigi Reduser (Gear Reducer)
bakso) 8 = Puli Gear Reducer
4 = Motor Listrik

Anda mungkin juga menyukai