• Perubahan fisiologis
selama kehamilan.
• Efek obat terhadap
janin.
a. Perubahan fisiologi ibu hamil terhadap farmakokinetik
obat.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
ABSORBSI • Gejala mual muntah • Kurang tepat
memberikan obat
per-oral.
• Motilitas lambung • GET lebih lambat.
dan usus ↓ • Perubahan pada
absorbsi obat,
tetapi tidak
bermakna.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
DISTRIBUSI • Volume darah ↑ • Obat yang terlarut
(plasma lebih banyak dalam air →
dan massa eritrosit volume distribusi
↑). obat ↑, clearance
tidak berubah dan
T⅟₂ memanjang.
• Konsentrasi protein • Kompetisi obat
plasma ↓. mengikat protein
↑ → tetapi
konsentrasi obat
bebas tidak
berubah.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
METABOLISME • Induksi enzim • Metabolisme obat
CYP450 ↑. ↑.
EKSKRESI • Perfusi darah ke • Ekskresi obat
ginjal ↑ dan GFR ↑ melalui ginjal ↑.
b. Efek Obat Terhadap Janin
• Obat dapat melewati plasenta :
o Berat Molekul obat → BM obat < 1000 mudah
melewati plasenta, melalui difusi pasif.
o Ionisasi obat → difusi terjadi bila obat dalam
keadaan tidak ter-ionisasi.
o Kecepatan : konsentrasi obat bebas di dalam
darah dan kelarutannya dalam lemak.
• Efek obat terhadap fase tumbuh kembang janin :
o Fertilisasi dan Implantasi (< 17 hari) → abortus.
o Organogenesis (17-57 hari, diferensiasi dan
pembentukan organ mayor) → teratogenik
o Fetogenic State (perkembangan dan pematangan)
→ gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
ACE-inhibitor : disfungsi ginjal.
Obat sitotoksik : PJT.
Tetrasiklin : pewarnaan gigi dan tulang.
Indometasin : PDA.
o Persalinan → gangguan khusus.
Petidin : apnoe.
Anestesi : depresi neurologi, pernafasan, otot.
Kategori obat menurut FDA :
• Kategori A: penelitian pada manusia, tidak dijumpai
risiko pada janin.
• Kategori B: penelitian pada hewan, tidak dijumpai risiko
pada janin, tetapi belum ada penelitian pada manusia.
• Kategori C: belum ada penelitian yang cukup atau
Penelitian pada hewan dijumpai efek yang buruk
terhadap janin, tetapi belum ada penelitian pada
manusia.
• Kategori D : terbukti dijumpai risiko terhadap janin,
tetapi pemberiannya dapat dipertimbangkan antara
besarnya risiko dan manfaat obat.
• Kategori X : terbukti teratogenik.
2. RASIONAL OBAT PADA MENYUSUI