Anda di halaman 1dari 18

1.

Pemakaian obat pada ibu hamil


2. Pemakaian obat pada ibu menyusui
3. Pemakaian obat pada anak
4. Pemakaian obat pada lansia (geriatri)
5. Pemakaian obat pada gangguan
ginjal/hati
Nasib obat di dalam
tubuh (Farmakokinetik)
1. RASIONAL OBAT PADA KEHAMILAN

• Perubahan fisiologis
selama kehamilan.
• Efek obat terhadap
janin.
a. Perubahan fisiologi ibu hamil terhadap farmakokinetik
obat.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
ABSORBSI • Gejala mual muntah • Kurang tepat
memberikan obat
per-oral.
• Motilitas lambung • GET lebih lambat.
dan usus ↓ • Perubahan pada
absorbsi obat,
tetapi tidak
bermakna.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
DISTRIBUSI • Volume darah ↑ • Obat yang terlarut
(plasma lebih banyak dalam air →
dan massa eritrosit volume distribusi
↑). obat ↑, clearance
tidak berubah dan
T⅟₂ memanjang.
• Konsentrasi protein • Kompetisi obat
plasma ↓. mengikat protein
↑ → tetapi
konsentrasi obat
bebas tidak
berubah.
FARMAKOKINETIK PERUBAHAN AKIBAT
FISIOLOGI
METABOLISME • Induksi enzim • Metabolisme obat
CYP450 ↑. ↑.
EKSKRESI • Perfusi darah ke • Ekskresi obat
ginjal ↑ dan GFR ↑ melalui ginjal ↑.
b. Efek Obat Terhadap Janin
• Obat dapat melewati plasenta :
o Berat Molekul obat → BM obat < 1000 mudah
melewati plasenta, melalui difusi pasif.
o Ionisasi obat → difusi terjadi bila obat dalam
keadaan tidak ter-ionisasi.
o Kecepatan : konsentrasi obat bebas di dalam
darah dan kelarutannya dalam lemak.
• Efek obat terhadap fase tumbuh kembang janin :
o Fertilisasi dan Implantasi (< 17 hari) → abortus.
o Organogenesis (17-57 hari, diferensiasi dan
pembentukan organ mayor) → teratogenik
o Fetogenic State (perkembangan dan pematangan)
→ gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
 ACE-inhibitor : disfungsi ginjal.
 Obat sitotoksik : PJT.
 Tetrasiklin : pewarnaan gigi dan tulang.
 Indometasin : PDA.
o Persalinan → gangguan khusus.
 Petidin : apnoe.
 Anestesi : depresi neurologi, pernafasan, otot.
Kategori obat menurut FDA :
• Kategori A: penelitian pada manusia, tidak dijumpai
risiko pada janin.
• Kategori B: penelitian pada hewan, tidak dijumpai risiko
pada janin, tetapi belum ada penelitian pada manusia.
• Kategori C: belum ada penelitian yang cukup atau
Penelitian pada hewan dijumpai efek yang buruk
terhadap janin, tetapi belum ada penelitian pada
manusia.
• Kategori D : terbukti dijumpai risiko terhadap janin,
tetapi pemberiannya dapat dipertimbangkan antara
besarnya risiko dan manfaat obat.
• Kategori X : terbukti teratogenik.
2. RASIONAL OBAT PADA MENYUSUI

Distribusi obat ke ASI.


• Obat yang dapat menembus ASI
o Berat Molekul rendah.
o Obat tidak ter-ionisasi.
o Obat terlarut dalam lemak.
• Efek terhadap bayi
o Konsentrasi sangat kecil dalam ASI.
o Reaksi hipersensitif.

Anda mungkin juga menyukai