RoR
Gambar disebelah menunjukkan variasi cash
20 % flow rendah yaitu pada keadaan ekonomi
buruk RoR hanya 15 %, pada keadaan
5% ekonomi sedang (stabil) RoR sebesar 17,5 %,
17,5 % dan pada keadaan ekonomi baik
(menguntungkan) RoR sebesar 20 %. Berarti
15 % perbedaan atau interval antara RoR terendah
yaitu 15 % dengan RoR tertinggi yaitu 20 %
adalah sebesar 5 % kondisi ini disebut
investasi beresiko rendah.
Buruk Sedang Baik Situasi Ekonomi
Jawab :
Assets A Assets B
Investasi 20.000.000 20.000.000
Estimasi RoR :
Kondisi pesimistis 12 % 6%
Kondisi paling mungkin 14 % 14 %
Kondisi optimis 16 % 22 %
Range (12 % dan 16 % = 4% ) ( 6 % dan 22 % = 16 %)
Dari hasil perhitungan diatas range dari RoR :
Assets A adalah 4 %
Assets B adalah 16 %
Berdasarkan perhitungan Assets yang dipilih adalah Assets A karena resiko lebih
rendah.
18/03/2020 Dr. Herispon, SE. M.Si -- STIE Riau -- 2020 8
Suatu usul investasi membutuhkan biaya sebesar Rp 160.000 dengan umur penggunaan
(ekonomis) selama 8 tahun. Setelah mempelajari berbagai aspek yang relevan oleh
staf dapatlah disusun estimasi arus kas sebagai berikut :
Jawab :
Estimasi Arus Kas Per Tahun
Perkiraan Tahun 0 Tahun 1-8
Rp 160.000
a. Penjualan (100.000 unit) Rp.100.000
b. Biaya variabel Rp 30.000
c. Biaya tetap (tidak termasuk depresiasi) Rp 30.000
d. Depresiasi Rp 20.000
e. Laba sebelum pajak Rp 20.000
f. Pajak 30 % Rp 6.000
g. Laba neto Rp 14.000
Arus kas neto ( d + g) Rp 34.000
Bila keuntungan yang diisyaratkan atau tingkat diskonto sebesar 10 %.
Berapa besarnya NPV proyek tersebut.
Jawab :
Cara I
1
1−
( 1 + 0,1 )8
𝑁𝑃𝑉 = −160.000 + 34.000 = 𝑅𝑝 21.390
0,1
Cara II
PVIFA 8th, 10% = -160.000 + (34.000 x 5,3349)
= Rp 21.387
Probabilitas
Probabilitas
kejadian
kejadian
0,40
0,40
0,30 0,30
Usul proyek A Usul proyek A
0,20 0,20
0,10 0,10
1000 2000 3000 4000 5000 Arus kas (Rp) 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Arus kas (Rp)
Dari gambar tersebut diatas tampak bahwa penyebaran arus kas proyek B lebih besar dari proyek A,
meskipun arus kas yang paling besar kemungkinannya terjadi adalah sama untuk kedua proyek itu
yakni Rp4.000,-. Kalau resiko dihubungkan dengan distribusi probabilitas arus kas dari kedua proyek
tersebut dapat diartikan bahwa proyek B mempunyai resiko yarig lebih besar dari pada proyek A. Oleh
karena itu lebih disukai proyek A dibandingkan dengan proyek B.
18/03/2020 Dr. Herispon, SE. M.Si -- STIE Riau -- 2020 11
Alat pengukur penyebaran yan g k o n v en si on al ad al ah st an d ard d evi as i,
yan g s ecara m at em atik a d ap at dinyatakan sebagai berikut:
𝜎 = ( 𝐸𝑖 − 𝐸 )2 (𝑃𝑖 )
𝑖=1
Dimana :
Ei = Hasil yang diperoleh pada kasus ke i
𝐸 = Nilai rata-rata hasil yang diharapkan
Pi = Probabilitas untuk memperoleh hasil pada kasus ke i
n = Frekwensi penerimaan basil
Rumus diatas digunakan jika hubungan antara tingkat probabilitas dengan hasil
yang diestimasikan dapat diketahui.
𝑛
𝐸𝑖 − 𝐸 )2
𝑖=1(
𝜎 =
𝑛
Rumus ini digunakan jika tingkat probabilitas untuk memperoleh basil tertentu
tidak diketahui. Apabila standard deviasi merupakan ukuran penyebaran yang
dinyatakan secara absolut, maka ukuran penyebaran yang dinyatakan secara relatif iala
disebut "koefisien variasi" (coefficient of variation). Rumus dari koefisien variasi
sebagai berikut :
𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝜎
𝐶𝑉 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐶𝑉 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝐸
𝐸 = 𝐸𝑖 𝑥 𝑃𝑖
18/03/2020 Dr. Herispon, SE. M.Si
𝑖=1 -- STIE Riau -- 2020 12
Dengan soal yang sama, PT. Regulator memberikan data-data usulan
investasi sebagai berikut :
Proyek A Proyek B
Probabilitas Arus kas Probabilitas Arus kas
0,10 3.000 0,10 2.000
0,20 3.500 0,20 3.000
0,40 4.000 0,40 4.000
0,20 4.500 0,20 5.000
0,10 5.000 0,10 6.000
Diminta :
a. Expected value dari distribusi probabilitas proyek X dan proyek Y
b. Standard deviasi dari proyek X dan proyek Y
c. Koefisien variasi dan proyek X dan proyek Y
d. Berikan kesimpulan usul investasi mana yang dipilih.
Jawab :
Terlebih dahulu dicari nilai 𝐸 yaitu nilai rata-rata yang diharapkan. 𝐸 masing-masing
proyek adalah :
a. Expected value masing-masing proyek
Proyek X
Probabilitas Cash inflow Nilai tertimbang
0,30 Rp 10 Rp 3
0,50 Rp 20 Rp 10
0,20 Rp 40 Rp 8
Rp 21
Proyek Y
Probabilitas Cash inflow Nilai tertimbang
0,30 Rp 0 Rp 0
0,50 Rp 20 Rp 10
0,20 Rp 60 Rp 12
18/03/2020 Dr. Herispon, SE. M.Si -- STIE Riau -- 2020 15
Rp 22
Standard deviasi masing-masing proyek
Proyek X :
i Ei 𝐸 (Ei - 𝐸 ) (Ei - 𝐸 )2 Pi (Ei - 𝐸 )2 . Pi
1 10 21 -11 121 0,30 36,3
2 20 21 1 1 0,50 0,5
3 40 21 19 361 0,20 72,2
109
Proyek Y :
i Ei 𝐸 (Ei - 𝐸 ) (Ei - 𝐸 )2 Pi (Ei - 𝐸 )2 . Pi
1 0 22 22 484 0,30 145,2
2 20 22 -2 4 0,50 2
3 60 22 38 1.444 0,20 288,8
436
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan standard deviasi kedua proyek tersebut ternyata deviasi proyek X
lebih kecil dari deviasi proyek Y, dengan demikian berarti resiko proyek X lebih
rendah dari resiko proyek Y. Untuk koefisien vasiari untuk masing-masing proyek ;
proyek X sebesar 0,50 dan proyek Y sebesar 0,95. Jadi yang dipilih ber dasarkan
perhitungan baik deviasi maupun koefisien adalah proyek X.