Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa/i : Gina Febriliana

NIM : 33178K18012

1. Kapsul keras gelatin mengandung uap air….


a. 5-9%
b. 6-10%
c. 7-12%
d. 13-16%
e. 9-12%
1. Pengawet yang perlu dalam pembuatan cangkang kapsul antara lain
a. Na bisulfit
b. NaCl
c. Nabicarbonat
d. NaOH
e. Na sulfat
2. Eksipien sebagai pengikat partikel serbuk disebut
a. Binder
b. Filler
c. Lubrikan
d. Desintegran
e. glidan
3. Kapsul gelatin lunak dibuat dengan penambahan pemlastik
a. Gom Arab
b. parafin cair
c. Sorbitol
d. Manitol
e. CMC
4. Supaya terjadi tiksotropik sistem dalam formulasi kapsul lunak diberi pengental
a. Silika koloidal
b. Vaselin
c. Sorbitol
d. Gliserin
e. Tragacan
5. Eksipien bentuk cair yang dapat berfungsi sebagai sistem thermal setting
a. Gliserin
b. Parafin cair
c. PEG
d. Clofibrat
e. Titanium
6. Bahan dibawah ini tidak boleh dicampur terlalu lama dalam formulasi kapsul....
a. Talkum
b. Mg stearat
c. Aerosil
d. Avicel
e. Amilum
7. Meningkatkan resistensi kebocoran saat pengisian kapsul lunak dilakukan hal ini,
kecuali....
a. Pengadukan
b. Menggunakan eksipien cair
c. Membentuk struktur gel
d. kondisi suhu lebur tinggi
e. membuat mudah mengalir
8. Zat ini tidak boleh dimasukkan kedalam kapsul lunak..,..
a. Polisorbat
b. minyak zaitun
c. alkohol keton
d. PEG
e. minyak menguap
9. Digunakan metode granulasi basah dalam formulasi kapsul, perlu uji....
a. Kadar air
b. sifat granul
c. kadar granul
d. jumlah fine
e. jenis air

esay

10. Sebutkan dan jelaskan ada berapakah nomor cangkang kapsul?


11. Jelaskan mengapa dibuat sedian kapsul?
12. Sebut dan jelaskan keuntungan dan kerugian sedian kapsul?
13. Jelaskan apa saja evaluasi pada praktikum sedian kapsul?

Jawaban

1. Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran 
yang  dinyatakan  dalam  nomor  kode.  000 ialah ukuran terbesar dan 5  ukuran
terkecil.

  Ukuran kapsul                   :    000    00    0    1    2    3    4    5
Untuk hewan                    :     10     11     12

          Umumnya nomor 00  adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien.
Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai
ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk mampu memilih ukuran kapsul
yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil yang masih dapat menampung
bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan
resep dokter di apotik.
2. Dibuat sediaan kapsul yaitu untuk menutupi rasa yang kurang enak dari obat, untuk
menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari, dan supaya mudah
ditelan
3. Keuntungan dan Kerugian bentuk sediaan kapsul
 Keuntungan Bentuk Sediaan Kapsul
1) Bentuk menarik dan praktis.
2) Tidak berasa sehingga dapat menutupi rasa dan bau dari obat yang kurang enak.
3) Mudah ditelan dan cepat hancur/larut didalam perut sehingga bahan cepat
segera diabsorbsi.
4) Dokter dapat memberikan resep dengan kombunasi dari bermacam-macam
bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang
pasien.
5) Kapsul dapat diisi dengan cepat tanpa memerlukan bahan penolong seperti pada
pembuatan pil atau tablet yang mungkin memengaruhi absorbsi bahan obatnya.
 Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
1) Tidak dapat digunakan untuk zat-zat mudah menguap karena pori-pori
cangkang tidak dapat mendapat penguapan.
2) Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.
3) Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang berinteraksi dengan cangkang kapsul.
4) Tidak dapat digunakan untuk balita.
5) Tidak bisa dibagi (misal ½ kapsul)

13. Evaluasi Kapsul


a. Uji keseragaman bobot
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian keseragaman bobot sediaan kapsul
yang dihasilkan dengan persyaratan keseragaman bobot dan kandungan dari
Farmakope Indonesia Edisi IV.
b. Uji Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa kapsul
digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu
tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak
waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut.
c. Uji disolusi
Uji disolusi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak persentase bahan aktif
dalam sediaan obat (kapssul) yang terabsorpsi dan masuk kedalam peredaran darah
untuk memberikan efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket.
d. Penetapan kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan bahan aktif yang
terkandung dalam kapsul telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan yang tertera
pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan bahan aktif yang
terkandung dalam sediaan kapsul.

Anda mungkin juga menyukai