Anda di halaman 1dari 9

Tugas Biokimia

Nama : Fransiska Irma Sari

Nim : 084170011

Prodi : Pendidikan Kimia

Semester : VI

1. Katabolisme Basa Purin dan Katabolisme Basa Pirimidin


Nukleotida memiliki tiga karakteristik komponen yaitu basa nitrogen heterosiklik,
gula pentosa dan gugus fosfat. Molekul nukleotida yang gugus fosfatnya mengalami hidrolisis
dinamakan dengan nukleosida. Basa dan gula pentosa penyusun nukleotida merupakan bentuk
senyawa heterosiklik. Basa nitrogen heterosiklik yang menyusun nukleotida yaitu purin dan
pirimidin. Ada empat basa nitrogen yang merupakan unit pembentuk DNA yaitu adenin (A),
guanin (G), sitosin (C) dan timin (T). Sedangkan pembentuk RNA yaitu adenin (A), guanin
(G), sitosin (C) dan urasil (U). Adenin dan guanin merupakan basa nitrogen jenis purin
sedangkan sitosin, timin dan urasil adalah derivat pirimidin.

Struktur Purin dan Pirimidin


Basa Nitrogen Penyusun DNA dan RNA
Gula pentosa penyusun nukleotida memiliki bentuk furanosa. Dalam nukleotida
penomoran atom karbon pada gula pentosa menggunakan tanda prime (‘). Gula pentosa
penyusun asam nukleat yaitu 2-deoxy-D-ribosa dan D-ribosa. Basa nitrogen heterosiklik terikat
secara kovalen dengan pentosa dalam ikatan N-β-glikosil. Ikatan N-β-glikosil terjadi antara
karbon 1’ pada pentosa dengan nitrogen nomor 1 pada pirimidin dan nitrogen nomor 9 pada
purin. Gugus fosfat terikat pada karbon 5’ gula pentosa melalui mekanisme esterifikasi
sehingga dinamakan ikatan fosfoester.

Ribonukleosida dan deoksinukleosida dalam sel tidak hanya berbentuk 5’-


monofosfat tetapi juga dapat berbentuk 5’-difosfat dan 5’-trifosfat. Nukleosida 5’-difosfat dan
5’-trifosfat (NDP dan NTP) merupakan asam kuat yang terdisosiasi dengan tiga dan empat
proton dari kondensasi gugus fosforik. Oleh karena itu, NDP dan NTP dapat membentuk
kompleks divalen dengan Mg2+ dan Ca2+. Dalam sitoplasma, NDP dan NTP ditemukan dalam
bentuk kompleks Mg2+. Gugus fosforik dapat mengalami hidrolisis dengan bantuan enzim
membentuk molekul fosfat anorganik. ATP adalah salah satu contoh NTP yang memiliki gugus
fosfat dan pirofosfat serta berperan pada transfer energi kimia pada reaksi enzimatik. ATP bisa
mengalami defosforilasi menjadi ADP, sebaliknya ADP dapat mengalami refosforilasi menjadi
ATP pada proses respirasi. Selain sisten ATP-ADP, transfer gugus fosfat pada sel dapat
melibatkan GTP, UTP dan CTP. Akan tetapi, sistem GTP, UTP dan CTP hanya berlangsung
pada bagian biosintesis spesifik.
2. Deskripsikan struktur, sumber dan fungsi (manfaat) vitamin A, D, E & K
a. Vitamin A
 Vitamin A berasal dari sumber hewani seperti daging, kuning telur, susu, minyak
ikan,hati, ginjal, mentega, lemak, susu, kuning telur, buah dan sayuran hijau tua dan
orange
 Tanaman tidak mengandung vitamin A, tetapi mengandung karotenoid yang akan
menghasilkan vitamin A (provitamin A)
 Karotenoid terdapat dalam semua sayuran, terutama sayuran hijau, kuning, dan
sayuran berdaun
 Sumber karotenoid dalam buah-buahan yang utama adalah labu kuning, aprikot, jeruk
dan sawit
 Karotenoid dalam produk hewani berasal dari pakan

Retinol (I) dan Retinal (II)


Karotenoid

 Retinol berperan pada metabolisme protein dalam sel


 Kekurangan karotenoid menyebabkan efek negatif pada jaringan epitelial seperti
pengerasan kulit dan rabun senja
 Fungsi esensial vitamin A yaitu : untuk penglihatan, diferensiasi seluler,sistem
imunitas,pembentukan dan pemeliharaan sel epitel dan mukosa, membantu
pertumbuhan tulang dan gigi
 Vitamin A sebagai fungsi kekebalan memiiki pengaruh dlm pencegahan kanker (kulit,
tenggorokan, paru-aru, payudara)
 Bersama vit E dan C beperan sebagai antioksidan yg kuat
b. Vitamin D
 Kolekalsiferol (vitamin D3) merupakan bentuk kolesterol dalam kulit yang terbentuk
dari 7dehydrocholesterol (provitamin D3) oleh sinar uv
 Vitamin D2 (ergokalsiferol) terbentuk dari ergosterol
 Ergokalsiferol (D2) atau kholekalsiferol (D3) (1IU= 0.025 μg) • IU = international unit
= satuan internasional

 Produk pangan alami biasanya kekurangan vitamin D3 kecuali hati ikan merupakan
sumber vitamin D2
 Provitamin D, ergosterol dan 7 dehidrokolesterol tersebar luas dalam tanaman dan
hewan
 Vitamin D3 terdapat dalam kuning telur, mentega, hati, lemak hewani.
 Sumber vitamin D yang paling utama dalah minyak ikan terutama minyak hati ikan
 Kebutuhan vitamin D pada manusia dipenuhi oleh 7-dehidrokalsiferol
 Fungsi utama : sebagai prohormon, pertumbuhan tulang dan gigi, berpengaruh pd
penyerapan kalsium dan fosfor

c. Vitamin E
 Sumber : minyak nabati, kecambah, kacang-kacangan
 Vitamin E terdiri dari cincin kromanol (chromanol ring) dan rantai samping fitil
(phytyl) untuk tokoferol dan farnesyl untuk tokotrienol
 α ,β ,δ ,γ tokoferol atau tokotrienol dibedakan berdasarkan posisi gugus metil pada
rantai sampingnya
 α tokoferol mempunyak 3 pusat asimetris pada posisi 2, 4, dan 8 dan mempunyai
aktivitas biologis tertinggi

 Vitamin E mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat menghambat oksidasi lemak


 Berperan menstabilkan senyawa aktif yang lain seperti vitamin A, hormon, dan enzim
terhadap oksidasi
 Defisiensi vitamin E menyebabkan ketidaksuburan, anemia, dan kelainan otot
 Mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, katarak, dan memperbaiki sistem
imun,antioksidan kuat, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah PJK,
melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduksi, mencegah keguguran

d. Vitamin K
 Kelompok vitamin K merupakan turunan dari naftokuinon (naphthoquinone) yang
mempunyai rantai samping yang berbeda-beda
 Vitamin K1 atau phylloquinone atau phytomenadione (juga disebut phytonadione)
 Vitamin K2 (menaquinone, menatetrenone) dihasilkan oleh bakteri dalam usus besar
dan kekurangan vitamin ini jarang terjadi kecuali jika usus mengalami gangguan, tidak
mampu menyerap, atau terjadi penurunan mikrobia usus karena penggunaan antibiotic
 Ada tiga jenis vitamin K sintetik yaitu K3, K4, dan K5 yang terutama digunakan untuk
pakan hewan peliharaan (K3) dan antikapang (K5)
Phylloquinone (Vitamin K1)

Vitamin K1 (phylloquinone).Kedua jenis vitamin K mengandung cincin


naphthoquinone dan rantai samping alifatik . Phylloquinone mempunyai rantai samping
phytyl
Menaquinone (Vitamin K2)
 Semua kelompok vitamin K mempunyai cincin naftokuinon (naphtoquinone) yang
mengandung gugus metil, serta berbagai variasi rantai samping alifatik yang terikat pada
posisi 3
 Phylloquinone (vitamin K1) mempunyai beberapa rantai samping isoprenoid, dan satu
bersifat tidak jenuh
 Menaquinones mempunyai sejumlah rantai samping isoprenoid yang bersifat tidak jenuh
 Naftokuinon merupakan gugus fungsional sehingga peran vitamin K semuanya sama
 Fungsi utama vitamin K : membantu pembentukan protombin (senyawa untuk
penggumpalan darah)
 Vitamin K berperan pada proses karboksilasi residu glutamat dalam protein menjadi
gamma karboksiglutamat (Gla)
 Residu Gla berperan pada proses pengikatan kalsium
 Residu Gla penting bagi aktivitas biologis Gla-protein
 Gla-protein berperan pada koagulasi darah, metabolisme tulang, dan fisiologi pembuluh
darah
 Vitamin K disimpan dalam jaringan adipose
 Bakteri dalam usus besar mensintesis sejumlah besar vitamin K2
 Vitamin K1 terdapat dalam sayuran berdaun (bayam, kol, bunga kol), dan hati
 Sumber : sintesis dlm saluran cerna, hati, minyak kedele dan nabati, dedak gandum,
sayuran hijau

Anda mungkin juga menyukai