Fix Bindo
Fix Bindo
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggalnya ternak yang bertujuan untuk
melindungi dari berbagai gangguan. Disamping melindungi dari gangguan, yang datang
dari luar dan tentu saja merugikan seperti hujan, angin, terik matahari, binatang buas dan
pengelolaan ternaknya.
kenyamanan, akan membuat ternak dapat mencapai produksi yang optimal. Kandang sapi
perah rakyat di perdesaan umumnya menggunakan bangunan yang sudah ada. Misalnya
bekas dapur atau bangunan lain yang sudah tidak lagi digunakan. Hal ini tentu saja
dengan kondisi seadanya sehingga baik lokasi, arah maupun kebersihan kandang tidak
memenuhi persyaratan.
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang
dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran. Sedangkan kandang yang bertipe ganda, penempatannya dilakukan pada dua
jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran
Kandang di daerah tropik tidak perlu dibatasi dengan dinding yang rapat. Daerah tropik
sebaiknya menggunakan kandang terbuka atau tanpa dinding. Dengan demikian, ventilasi
berjalan baik, temperatur tidak panas dan sinar matahari dapat masuk kedalam kandang.
Yang perlu diperhatikan hanyalah tiupan angin keras yang langsung masuk ke kandang.
2
Letak kandang perlu diatur atau diberi pelindung angin. Atap sebaiknya dibuat tinggi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Perkandangan merupakan suatu lokasi atau lahan khusus yang diperuntukkan sebagai
sentra kegiatan peternakan yang di dalamnya terdiri atas bangunan utama (kandang), bangunan
penunjang (kantor, gudang pakan, kandang isolasi) dan perlengkapan lainnya (Sugeng,
1998).Menurut Siregar (1993) dalam pembuatan kandang sapi perah diperlukan beberapa
persyaratan yaitu : terdapat ventilasi, memberikan kenyamanan sapi perah, mudah dibersihkan,
dan memberi kemudahan bagi pekerja kandang dalam melakukan pekerjaannya. Sistem
perkandangan ada dua tipe yaitu stanchion barn dan loose house. Stanchion barn yaitu sistem
perkandangan dimana hewan diikat sehingga gerakannya terbatas sedangkan loose house yaitu
sistem perkandangan dimana hewan dibiarkan bergerak dengan batas – batas tertentu (Davis,
1962).
Perkandangan merupakan kompleks tempat tinggal ternak dan pengelola yang digunakan
untuk melakukan kegiatan proses produksi dari sebagian atau seluruh kehidupannya dengan
segala fasilitas dan peralatannya. Kandang adalah tempat tinggal ternak untuk melakukan
kegiatan produksi maupun reproduksi dari sebagian atau seluruh kehidupannya ( Sudarmono,
1993 ). Pembuatan kandang sapi perah diperlukan beberapa persyaratan yaitu : terdapat
ventilasi, memberikan kenyamanan sapi perah, mudah dibersihkan, dan memberi kemudahan
Kandang didirikan untuk melindungi ternak dari hujan dan sengatan sinar matahari yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatannya. Keseimbangan energi dari hewan sangat
kelembaban lantai kandang dan ketebalan kulit dari hewan itu sendiri (Sudarmono, 1993).
4
Lokasi kandang harus dekat dengan sumber air, mudah terjangkau, tidak membahayakan
ternak, tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk. Lokasi usaha peternakan diusahakan
bukan areal yang masuk dalam daerah perluasan kota dan juga merupakan daerah yang nyaman
dan layak untuk peternakan sapi perah (Syarief dan Sumoprastowo, 1985). Ditambahkan, hal-hal
lain yang perlu diperhatikan pada kandang sapi perah adalah lantai, selokan, dinding, atap,
ventilasi serta tempat pakan dan minum. Lokasi kandang sebaiknya berada pada tanah yang
datar, tidak becek dan lembab, cukup sinar matahari, ventilasi lancar, agak jauh dari pemukiman
Menurut Siregar (1993), sebaiknya kandang 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya,
jauh dari keramaian lalu lintas, manusia dan kendaraan. Kandang harus dibangun dekat sumber
air, sebab sapi perah memerlukan air untuk minum, pembersihan lantai dan memandikan sapi.
Kandang sebaiknya diarahkan ke timur atau membujur ke utara selatan agar bagian dalam
kandang memperoleh sinar matahari pagi yang memadai. Sinar matahari bermanfaat untuk
1993).
yang baik, tidak lembab, tidak menyebabkan licin dan mempunyai tempat penampungan
kotoran beserta saluran drainasenya. Konstruksi kandang harus mampu menahan beban
benturan dan dorongan yang kuat dari ternak, serta menjaga keamanan ternak dari pencurian.
pemeliharaan dan status fisiologi ternak. Tipe dan bentuk kandang dibedakan menjadi
berdasarkan status fisiologis ternak. Tipe dan Bentuk kandang dibedakan berdasarkan status
fisiologis dan pola pemeliharaan dibedakan yaitu kandang pembibitan, pembesaran, kandang
beranak/ menyusui, kandang pejantan (Williamson dan Payne, 1993). Atap kandang bisa berupa
genting atau asbes. Ketinggian atap setinggi 5 meter agar sirkulasi udara berjalan dengan baik.
5
Dinding kandang berupa semen setinggi 1,5 meter sedangkan bagian atasnya terbuka. Fungsinya
untuk mencegah terpaan angin langsung mengenai sapi. Sedangkan alas berupa tanah yang
dilapisi semen agar mudah dalam membersihkannya (Syarief dan Harianto, 2011).
Bahan yang digunakan untuk pembuatan atap antara lain asbes, rumbai, genting dan seng.
Keuntungan rumbai dan genting adalah kandang tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak
terlalu dingin pada malam hari. Lantai kandang dapat dibuat agak miring, dari bahan beton
dengan perbandingan 1 bagian semen 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil, atau tanah biasa.
Menurut Sudarmono (1993), lantai kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang cukup keras dan
tidak licin untuk dapat menjaga kebersihan dan kesehatan kandang. Kebersihan kandang sangat
Bagian kandang yang penting adalah tempat pakan dan minum. Hendaknya tempat
Selokan atau drainase lebarnya minimal 30–40 cm. Kedalaman selokan atau drainase 20–
dimaksudkan untuk memudahkan pembuangan kotoran yang cair, air minum maupun air untuk
memandikan sapi.
Kandang diperlukan untuk melindungi ternak sapi dari keadaan lingkungan yang
merugikan dengan adanya kandang ini ternak akan memperoleh kenyamanan. Kandang sapi
salah satunya dapat kandang barak. Hampir selama hidupnya sapi perah berada dalam kandang.
Hanya kadang- kadang saja sapi perah dibawa keluar kandang bahkan sapi perah di Indonesia
pada umumnya jarang dikeluarkan dari dalam kandang. Oleh karena itu kandang bagi sapi perah
tidak hanya bersifat sebagai tinggal saja,akan tetepi juga harus dapat memberi perlindungan dari
segala aspek yang mengganggu. Dengan perkataan lain, kandang harus dapat mengeliminir
segala faktor luar yang dapat menimbulkan gangguan sapi perah yang ada
6
didalamnya.Disamping faktor luar tadi,hal-hal lainnya yang menyangkut pembuatan kandang
Bentuk kandang sapi perah ada dua macam, yaitu kandang konvensional dan kandang
bebas. Kandang konvensional berarti sapi ditempatkan pada jajaran yang dibatasi dengan
penyekat, sedangkan kandang bebas yaitu kandang yang ruangannya bebas tanpa penyekat
(Williamson dan Payne, 1993). Kandang yang biasa digunakan yaitu jenis tail to tail atau saling
membelakangi dan head to head atau saling berhadapan (Blakely dan Bade, 1998).
Terdapat dua jenis struktur kandang pemeliharaan sapi perah, yaitu kandang tunggal
dan kandang ganda. Kandang tunggal adalah penempatan sapi pada satu baris dan biasanya
dibuat di peternakan skala kecil. Kandang individu atau kandang tunggal, merupakan model
kandang satu ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan
(tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan pembuangan
kotoran.Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan pada bagian depan ternak mulai
palungan sampai bagian badan ternak atau mulai palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi
sekat pemisah sekat sekitar 1 m atau setinggi badan sapi. Sapi di kandang ndividu diikat dengan
tali tampar pada lantai depan guna menghindari perkelahian sesamanya. Luas kandang individu
disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter
(Anonim, 2009). Kandang ganda adalah penempatan sapi pada dua jajaran yang saling
berhadapan atau saling membelakangi (Syarief dan Harianto, 2011). Kandang dengan jenis
ganda adalah lebih ekonomis mengandangkan ternak lebih dari 16- 20 sapi betina yang sedang
laktasi. Kandang ganda dapat dirancang sehingga sapi dapat menghadap kedepan kearah pusat
tempat makanan atau kebelakang dengan tempat makanan pada keedua sisi bangunan. Bentuk
dan tipe kandang sapi perah pada dasarnya tergantung pada jumlah sapi perah yang dipelihara,
keadaan iklim dan luas lahan yang dipelihara, selera dari peternak sendiri (Siregar, 1990).
7
Macam-macam kandang sapi perah antara lain kandang pedet dan kandang sapi induk.
Kandang pedet dibedakan menjadi kandang observasi (observasi pens), kandang individu
(individual pans), kandang kelompok (group pens), kandang pedet berpindah (portable calf
pens). Kandang sapi induk atau sapi dara antara lain kandang tambat (stanchion bain), pada
kandang ini kebebasan sapi bergerak sangat terbatas, sehingga kondisi sapi kurang baik.
Kandang ini ada dua jenis yaitu kandang bertingkat dan kandang tunggal atau satu lantai, dengan
tujuan mengurangi resiko angin topan, mengurangi resiko kebakaran, murah dan membuatnya,
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perkandangan merupakan suatu lokasi atau lahan khusus yang diperuntukkan sebagai sentra
kegiatan peternakan yang di dalamnya terdiri atas bangunan utama (kandang), bangunan
penunjang (kantor, gudang pakan, kandang isolasi) dan perlengkapan lainnya. Konstruksi
kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik, tidak
lembab, tidak menyebabkan licin dan mempunyai tempat penampungan kotoran beserta
saluran drainasenya. Bentuk kandang sapi perah ada dua macam, yaitu kandang konvensional
dan kandang bebas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Davis, R.F. 1962. Modern Dairy Cattle Management. Prentice Hall, Inc. Amerika Serikat
Sudarmono. 1993. Kandang Ternak Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Frey, J.K.R., Frahm,
J.V. Whitemen J.E., Tamer & D.F. Stephen. 1972. Evaluation of Cow Type Classification
Score and Its Relationship to Cow Productivity. J. of An. Sci., 31 : 171 (Abstr)
10