Materi Tugas 3 PDF
Materi Tugas 3 PDF
Ti n a R a t n a wa t i
PENDAHULUAN
dan timbal balik dari unsur- unsur ini merupakan satu kesatuan ekologi yang
biasanya disebut sebagai ekosistem (Asy’ari, 1993). Manusia pada dasarnya
berinteraksi sepanjang hidupnya dengan lingkungan, namun dengan
perilakunya yang kurang pantas, manusia juga kurang menjaga lingkungan.
Hubungan antara manusia dengan alam berlangsung sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia di muka bumi ini. Manusia sebagai
makhluk yang dinamis, berinteraksi dengan alam dan selalu berusaha untuk
mempertahankan hidup dan memperbaiki nasibnya dengan berpikir dan
bekerja. Interaksi yang berlangsung secara terus menerus ini dapat
menyebabkan terjadinya perubahan. Timbulnya perubahan interaksi antara
manusia dengan lingkungan umumnya disebabkan oleh pengaruh
pertambahan penduduk (unsur sistem sosial) serta pengaruh unsur sistem
ekonomi seperti ekonomi pasar, situasi politik, dan kebijakan pemerintah.
Dari sisi ekologi, faktor penduduk dikategorikan sebagai faktor internal,
sementara ekonomi pasar, situasi politik, dan kebijakan pemerintah adalah
faktor eksternal. Perubahan ini juga terjadi karena secara fisik manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk yang lemah sehingga membutuhkan
bantuan dan sangat tergantung kepada komponen ekosistem lainnya untuk
menjalankan perikehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya (Zulkifli,
2014).
Penurunan kualitas lingkungan di perkotaan antara lain disebabkan oleh
faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab tidak
langsung dapat menyebabkan kerusakan yang terjadi pada ekosistem atau
lingkungan secara dominan. Kerusakan bukanlah diakibatkan oleh ulah
manusia, artinya manusia tidaklah memiliki peranan penting. Kerusakan
yang timbul adalah kerusakan yang diakibatkan oleh alam itu sendiri seperti
tsunami, gunung meletus, gempa bumi, dan lainnya. Faktor penyebab
langsung adalah terkait dengan ulah manusia yang dengan terpaksa harus
mengeksploitasi ekosistem atau lingkungan secara berlebihan untuk
memenuhi kebutuhannya dengan tujuan mencapai kesejahteraannya.
Manusia dengan keserakahannya tidak dapat menjaga kelestarian
lingkungan dengan baik atau perilaku kekurangsadarannya dalam menjaga
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan seperti
membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara ilegal,
membakar hutan untuk keperluan perkebunan (Departemen Agama RI,
2009).
196 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Nu r u l Hu d a d a n S ri H a r i ja t i
PENDAHULUAN
PERTANIAN PERKOTAAN
Gambar 3.
Usaha Pertanian Perkotaan yang Bersifat Alami
PERMASALAHAN
TUJUAN
PEMBAHASAN
Peran Penyuluh
Penyuluh pertanian mempunyai peran penting dalam pembangunan
pertanian karena sebagai agen perubahan, penyuluh merupakan ujung
tombak yang langsung berhubungan dengan petani. Dalam hal ini, penyuluh
merupakan pihak yang memberdayakan petani agar menjadi “mandiri”
dalam melaksanakan usaha pertaniannya; yaitu mandiri dalam berpikir,
bertindak, maupun mengendalikannya. Sebagai petugas pemerintah,
penyuluh merupakan jabatan fungsional yang mempunyai tugas dan peran
yang sesuai dengan job description yang telah ditetapkan.
Pada masa yang lalu, penyuluhan dipandang sebagai alih teknologi dari
peneliti ke petani. Kini peranan penyuluhan lebih dipandang sebagai proses
membantu petani untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara
menambah pilihan bagi mereka dan menolong mereka mengembangkan
wawasan mengenai konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut.
Penyuluh berperan dalam menyampaikan informasi mengenai inovasi
pertanian agar petani menjadi tahu, mau, dan mampu menjalankan usaha
pertaniannya dengan baik dan benar. Dengan demikian, tujuan terpenting
program penyuluhan adalah untuk mengubah perilaku petani (van den Ban
dan Hawkins, 1999).
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 211
Gambar 4.
Penyuluh Sedang Melakukan Penyuluhan Kepada Petani
Pemberdayaan Masyarakat
Pembahasan mengenai penyuluhan, maka tidak akan terlepas dari kata
pemberdayaan, karena pemberdayaan merupakan tujuan dari penyuluhan
itu sendiri. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Slamet (2003), bahwa
“pemberdayaan yaitu membuat masyarakat (dalam konteks ini petani)
mampu membangun dirinya sendiri atau memperbaiki kehidupannya
sendiri” adalah merupakan tujuan penyuluhan. Dalam hal ini yang dimaksud
“mampu” adalah sama dengan berdaya. Pemberdayaan akan menghasilkan
masyarakat yang dinamis dan progresif secara berkelanjutan, karena
didasari oleh adanya motivasi instrinsik dan ekstrinsik sekaligus.
Penyuluhan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan secara mandiri, serta membangun masyarakat
madani. Penyuluhan adalah untuk menghasilkan perubahan perilaku dan
tindakan yang menguntungkan. Melalui proses pemberdayaan, kelompok
masyarakat bawah diharapkan dapat terangkat menjadi kelompok
masyarakat menengah dan atas. Hal tersebut dapat terjadi apabila mereka
diberi kesempatan serta fasilitas dan bantuan oleh pihak yang terkait.
Gambar 5.
Pemberdayaan Masyarakat
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abrilianty, O.N., & Iwan, K. (2013). Jurnal perencanaan wilayah dan kota
BSAPPK, 2 (1), 89-99.
Ardina P. R., Gumilang, R.V., & Imania, R.R. (2014). Pertanian perkotaan
sebagai salah satu alternative solusi ketahanan pangan. Diunduh dari
https://ardinaputrirahtama.wordpress.com/2014/04/04/pertanian-
perkotaan-sebagai-salah-satu-alternatif-solusi-ketahanan-pangan-
ardina-putri-rahtama-viny-ratna-gumilang-rifa-rafika-imania/.
van den Ban, A.W. & Hawkins, H.S. (1999). Penyuluhan Pertanian.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.