Anda di halaman 1dari 5

LI Pemeriksan Tambahan Kimian Klinik dan Gambaran Darah Tepi

A. Kimia Klinik

Hepsidin

Hefaestin

1. Besi Serum
Besi serum adalah jumlah besi yang terikat pada transferrin di sirkulasi. Penurunan
jumlah besi serum dapat menjadi salah satu indikator dari anemia defisiensi besi. Nilai
normal besi serum adalah 35-150 mikrogram/dL.
2. Total Iron Binding Capacity (TIBC)
Konsentrasi maksimal besi yang dapat diikat oleh plasma transferrin. Peningkatan
TIBC dapat menjadi salah satu indikator dari anemia defisiensi besi karena terjadi
penurunan pengikatan besi pada plasma transferrin sehingga kapasitas konsentrasi
maksimal besi yang masih dapat diikat meningkat. Sedangkan pada anemia penyakit
kronis umumnya TIBC menurun atau normal. Keadaan TIBC normal atau menurun pada
anemia penyakit kronis disebabkan karena meningkatnya hepsidin akibat stimulasi dari
IL 6 pada proses inflamasi. Peningkatan hepsidin menghambat feroportin sehingga kadar
besi serum menurun, akibatnya lebih banyak besi yang disimpan sehingga terjadi juga
stimulasi pembentukan ferritin dan inhibisi pembentukan transferrin akibat penurunan
besi serum. Penurunan transferrin ini menyebabkan penurunan nilai TIBC. Nilai normal
TIBC adalah 260-445 mikrogram/dL.
3. Ferritin
Ferritin adalah protein penyimpan besi dimana protein ini berikatan dengan besi
dalam bentuk Fe2+ dan membentuk kompleks di jaringan. Ferritin dapat dideteksi di
plasma darah berbanding lurus dengan penyimpanan besi di jaringan. Penurunan ferritin
dapat mengindikasikan terjadinya anemia defisiensi besi karena terjadi penurunan
pengikatan besi pada plasma transferrin sehingga besi yang disimpan dan membentuk
kompleks ferritin di jaringan. Sedangkan pada anemia penyakit kronis justru terjadi
peningkatan penyimpanan besi dan kompleks ferritin di jaringan. Nilai normal ferritin
adalah 13-150 ng/mL.
4. Saturasi Transferin
Transferrin merupakan protein plasma yang dapat mengikat dan mengangkut besi ke
sumsum tulang belakang, hepar, dan lien untuk pembentukan. Saturasi transferrin
merupakan rasio atau perbandingan dari konsentrasi serum besi dan total iron binding
capacity dalam bentuk persen.
Saturasi transferrin = (besi serum/TIBC) x 100%
Penurunan saturasi transferrin juga menjadi salah satu indikator anemia defisiens besi
karena penurunan besi serum dan peningkatan TIBC.

B. Gambaran Darah Tepi


1. Eritrosit mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, dan pencil cell.
Mikrositik hipokromik: sel darah merah berukuran lebih kecil dan lebih pucat dari
normal.
Anisopoikilositosis: sel-sel darah merah tidak seragam baik bentuk aupun ukurannya.
Pencil cell: Sel darah merah yang berbentuk batang seperti pensil.

2. Leukosit (jumlah cukup dan morfologi normal) dan trombosit jumlah cukup,
persebaran merata, dan morfologi normal.
Interpretasi kasus

Nilai Normal Nilai Kasus Keterangan


Besi serum 15 mikrogram/dL 35-150 Di bawah normal
mikrogram/dL
Total iron binding 560 mikrogram/dL 260-445 Di atas normal
capacity mikrogram/dL
Ferritin 5 nm/mL 13-150 nm/mL Di bawah normal
Saturasi transferrin 2,6% 20-45% Di bawah normal

Hasil interpretasi: Berdasarkan hasil pemeriksaan kimia klinis dan gambaran darah tepi,
Ibu Rani menderita anemia defisiensi besi.

Pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat besi untuk pembentukan sel-sel darah
merah seiring dengan meningkatnya volume plasma selama kehamilan karena suplai
darah terbagi tidak hanya untuk ibu tetapi juga janinnya. Rata-rata ibu hamil kehilangan
zat besi sebanyak 680 mg selama 9 bulan kehamilan atau setara dengan 1300 mL darah.
Setidaknya dibutuhkan penambahan asupan zat gizi sekitar 450 mg untuk menunjang
peningkatan volume plasma selama kehamilan.

Sumber besi yang berasal dari asupan makanan dapat berupa besi derivat heme dan besi
non heme. Besi derivat heme berasal dari hemoglobin, myoglobin, dan protein heme lain
yang didapatkan dari sumber-sumber hewani dan umumnya kadar besi lebih tinggi
daripada sumber nabati. Sedangkan besi non heme secara luas ditemukan dalam bentuk
ferric hydroxide atau berikatan pada molekul organik seperti phytate, sitrat, gula, laktat,
oksalat, dan asam amino. Besi non heme biasanya berasal dari tumbuhan berdaun hijau,
seperti bayam, serta kacang-kacangan. Penyerapan besi non heme ini dapat ditingkatkan
oleh askorbat, daging-dagingan, gula ketosa, asam organik, dan asam amino, serta dapat
dihambat oleh phytate, polifenol, dan kalsium.
Daftar Pustaka
Abbas, A.K., J.C. Aster, V. Kumar, S.L. Robbins. 2013. Robbins Basic Pathology 9 th
edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Wintrobe, M.M. 2014. Wintrobe’s Clinical Hematology. Dalam: Greer JP, Arber DA,
Glader B, List AF, Means RT, Paraskevas F, Rodgers GM. Edisi ke 13. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai