Anda di halaman 1dari 21

TARI TOPENG IRENG

Disusun dalam rangka penilaian akhir semester 2 mata pelajaran Seni Budaya
( Seni Tari ) materi Pagelaran Karya Seni Tari kelas X. Tahun pelajaran 2019-2020

Disusun Oleh :

KELAS : X MIPA 9. KELOMPOK 6

1. GANDUNG TRI WIBOWO / 15


2. IZAGI YUSAR NURHIDAYAT / 19
3. KHANSAA ADHELIA KURNIA SAFITRI / 20
4. MUFTI HAIZA MAHIRA ANNAFI / 21
5. MUHAMMAD NAZHIEF AZZAYYAN / 24
6. REYHAN WIJAYA GURITNO / 32

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH


SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

TARI TOPENG IRENG BOYOLALI

Disusun dalam Rangka Penilaian Akhir Semester 2, Mata Pelajaran Seni


Budaya (Seni Tari) Materi Pagelaran Karya Seni Tari Kelas X. Tahun
Pelajaran 2019-2020

Pelaksanaan Tanggal, April 2020

Purwokerto, 27 Maret 2020


Mengesahkan
a/n Penyusun Kelompok 6 Kelas X MIPA 9
Guru Mapel

Endang Setyaningsih, S.Pd, S.Sn, M.Pd Izagi Yusar Nurhidayat

NIP. 19610915 198701 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan seni tari yang berjudul tari Topeng Ireng.

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Endang Setyaningsih yang


telah membantu kami baik secara praktik maupun materi. Terima kasih
juga saya ucapkan kepada teman-teman sekelas yang telah mendukung
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan seni tari Topeng Ireng yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan seni tari Topeng Ireng ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I............................................................................................................1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. TUJUAN DAN MANFAAT.....................................................................2

BAB II...........................................................................................................3

ISI GARAPAN

A. TEMA.........................................................................................................3
B. JUDUL..............................................................................................3
C. JENIS SAJIAN...................................................................................3
D. IDE DASAR.......................................................................................4
E. WAKTU.............................................................................................4
F. JUMLAH PERSONAL...........................................................................5
G. IRINGAN YANG DIGUNAKAN.............................................................5
H. RIAS DAN BUSANA...........................................................................5
I. DESKRIPSI TARI................................................................................6
J. POLA LANTAI....................................................................................11

BAB III.........................................................................................................15

A. KESIMPULAN..............................................................................................15
B. SARAN.............................................................................................15

LAMPIRAN...................................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tari Topeng Ireng mulai berkembang di tengah masyarakat lereng


Merapi Merbabu pada tahun 1960-an. Pada masa tersebut, apabila umat
Islam membangun masjid atau mushola, sebelum mustaka (kubah)
dipasang maka mustaka tersebut diarak dulu keliling desa. Kirab itu diikuti
seluruh masyarakat disekitar masjid dengan tarian yang diiringi rebana dan
syair puji-pujian. Tari-tarian itu kemudian berkembang menjadi kesenian
Tari Topeng Ireng.

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, kesenian Topeng


Ireng mulai berkembang di tengah masyarakat lereng Merapi-Merbabu
sejak zaman penjajahan Belanda dan dilanjutkan perkembangannya tahun
1960-an. Pada saat jaman Pemerintahan Belanda, pemerintah jajahan pada
masa lalu melarang masyarakat berlatih silat sehingga warga
mengembangkan berbagai gerakan silat itu menjadi tarian rakyat. Tarian
itu diiringi dengan musik gamelan dan tembangJawa.

Nama Topeng Ireng sendiri berasal dari kata “Toto Lempeng Irama
Kenceng”. Toto artinya menata, lempeng berarti lurus, irama berarti nada,
dan kenceng berarti keras. Oleh karena itu, dalam pertunjukan Topeng
Ireng para penarinya berbaris lurus dan diiringi musik berirama keras dan
penuh semangat. Tarian ini sebagai wujud pertunjukan seni tradisional
yang memadukan syiar agama Islam dan ilmu beladiri atau pencak silat.
Tak heran, Topeng Ireng selalu diiringi dengan musik yang rancak dan lagu
dengan syair Islami.

Selain sebagai syiar agama Islam, pertunjukan Topeng Ireng juga


menggambarkan tentang kehidupan masyarakat pedesaan yang tinggal di
lereng Merapi Merbabu. Dari gerakannya yang tegas menggambarkan
kekuatan fisik yang dimiliki oleh masyarakat desa saat bertarung maupun

1
bersahabat dengan alam guna mempertahankan hidupnya.

Sebelum dikenal dengan nama Topeng Ireng, seni pertunjukan ini


dikenal dengan nama kesenian Dayakan. Hal ini bukan tanpa alasan, nama
Dayakan ini didasarkan pada kostum yang digunakan oleh para penari.
Busana bagian bawah yang digunakan oleh para penari menyerupai
pakaian adat suku Dayak.Sekitar tahun 1995, kata Dayakan dinilai
mengandung unsur SARA, kemudian kesenian ini diubah menjadi kesenian
Topeng Ireng. Namun, sejak tahun 2005 nama Dayakan dipopulerkan lagi
sehingga menjadikan kesenian ini dikenal dengan dua nama, Topeng Ireng
dan Dayakan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari Tari Topeng Ireng Boyolali adalah untuk melestarikan


tari tradisional Boyolali. Selain itu manfaatnya adalah :

1. Mengenal lebih dalam budaya Boyolali melalui media tarian.


2. Mempelajari lebih dalam budaya Boyolali melalui media tarian.
3. Menyalurkan minat dan bakat penarinya.
4. Melestarikan kebudayaan daerah agar tidak terlupakan dan tergerus oleh
kebudayaan barat.

Tujuan dari Tari Topeng Ireng Boyolali adalah :

1. Untuk kepentingan adat


2. Untuk hiburan
3. Sebagai seni pertunjukan
4. Media pendidikan.

2
BAB II

ISI GARAPAN

A. TEMA

Tari Topeng Ireng Boyolali ini bertema religi, karena tarian ini diiringi
dengan musik gamelan dan tembang Jawa yang intinya menyangkut berbagai
nasihat tentang kebaikan hidup dan penyebaran agama Islam. Tarian Topeng
Ireng diciptakan sebagai kolaborasi antara syiar agama Islam dan ilmu pencak
silat, dan Tari Topeng Ireng ini merupakan tipe tari dramatik, karena tarian
para penarinya juga berasal dari gerakan-gerakan pencak silat yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa. Tarian ini melibatkan unsur mistik serta gerak
pencak silat tingkat tinggi.

B. JUDUL

Judul tari yang kami bawakan yaitu Tari Topeng Ireng Boyolali. Awal
mulanya, Nama Topeng Ireng diciptakan pertama kali oleh Bapak Handoko
(warga Desa Warangan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang) yang
terinspirasi dengan rias wajah yang berbentuk seperti topeng dan didominasi
warna hitam. Kemudian Bapak Handoko mengajarkan tari Topeng Ireng di
Magelang dan juga Boyolali. Dalam perjalanannya kesenian tersebut
berkembang menjadi kesenian Tari Topeng Ireng Boyolali. Dengan kata lain
Nama Topeng Ireng muncul pertama kali di Kabupaten Magelang dan di
Kabupaten Boyolali sifatnya imitasi dari yang sudah ada.

C. JENIS SAJIAN

Tari Topeng Ireng Boyolali adalah tari kelompok. Tarian ini digolongkan
menjadi tari kelompok karena biasanya dibawakan oleh 10 orang penari dalam
berkelompok. Akan tetapi tidak ada ketentuan lebih lanjut tentang jumlah

3
penari laki-laki maupun perempuan. Sehingga, tarian ini fleksibel untuk
dilakukan laki-laki maupun perempuan dalam berkelompok. Sehingga Tari
Topeng Boyolali ini kami bawakan untuk kelompok kami yang berjumlah 6
orang penari. Setiap pertunjukan Tari Topeng Ireng Boyolali akan riuh rendah
diiringi berbagai bunyi-bunyian dan suara. Mulai dari suara hentakan kaki yang
menimbulkan bunyi gemerincing berkepanjangan, suara teriakan para penari,
suara musik yang mengiringi, hingga suara penyanyi dan para penonton. Musik
yang biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan Topeng Ireng adalah alat
musik sederhana seperti gamelan, kendang, terbang, bende, seruling, dan
rebana. Alunan musik ritmis yang tercipta akan menyatu dengan gerak dan
teriakan para penari sehingga pertunjukan Topeng Ireng terlihat atraktif,
penuh dengan kedinamisan dan religiusitas. Tari Tari Topeng Ireng Boyolali
disajikan dengan cara simbolik, karena pengungkapannya diekspresikan
dengan gerak tarian penari yang menggunakan unsur gerak pencak silat ,
selain itu kostumnya yang mewah di bagian kepala seperti mahkota,
menggambarkan mustaka (kubah) yang diceritakan akan diarak keliling desa
sebelum dipasang di masjid atau mushola. Selain itu, pola lantai yang
digunakan Tari Topeng Ireng Boyolali ini dominan garis lurus yang
menggambarkan tarian ini gagah dan bersifat sakral.

D. IDE DASAR

Tari Topeng Ireng Boyolali yang akan kami bawakan untuk


Pagelaran tari kami, dipilih berdasarkan ide dasar visual. Kami melihat
gerakan, irama dan tempoTari Topeng Ireng Boyolali mudah dipahami dan
dipelajar dan tegas dan gerakannya variatif dan hanya membutuhkan
kekompakkan para penari. Selain itu, Tari Topeng Boyolali ini memiliki daya
tarik utama pada kostum penarinya. Sehingga kami memilih Tari Topeng
Ireng Boyolali ini untuk pagelaran tari kami nantinya, karena setelah
melakukan pencarian banyak tarian di Youtube dan Google, Tari Topeng
Ireng Boyolali ini yang menurut kami sudah tepat dan memenuhi ide dasar
kami.

E. WAKTU

4
Durasi pertunjukan Topeng Ireng Boyolali sangat fleksibel, tidak ada peraturan
khusus mengenai lamanya tarian. Tari Topeng Boyolali untuk Pagelaran Tari kami,
dibawakan dengan durasi waktu 5 menit.

F. JUMLAH PERSONAL

Alunan musik ritmis yang tercipta akan menyatu dengan gerak dan
teriakan para penari sehingga pertunjukan Topeng Ireng terlihat atraktif,
penuh dengan kedinamisan dan religiusitas. Biasanya penarinya terdiri dari
10 orang atau lebih, namun kelompok kami menyajikannya dengan jumlah
penari 6 orang, dengan 4 orang laki laki dan 2 orang perempuan. Para
penari juga terlihat sangat ekspresif dalam membawakan tariannya. Berikut
data personalnya:

Laki-laki :

1. Gandung Tri Wibowo / 15


2. Izagi Yusar Nurhidayat / 19
3. Muhammad Nazhief Azzayyan / 24
4. Reyhan Wijaya Guritno / 32
Perempuan :
1. Khansaa Adhelia Kurnia Safitri / 20
2. Mufti Haiza Mahira Annafi / 21

G. IRINGAN YANG DIGUNAKAN


Tari Topeng Ireng Boyolali disajikan dengan iringan gamelan seperti
bendhe, kendang, suling dan saron sebanyak 3 buah , dan juga rebana 2
buah serta tembang Jawa. Kami menggunakan iringan tarian ini dengan
mengunduhnya di internet dan menggunakannya sebagai pengatur tarian
kami.

H. RIAS DAN BUSANA

Tari Topeng Boyolali memakai rias cantik dan rias mata berbentuk
topeng. Alat-alat yang digunakan untuk merias pun hampir sama seperti

5
susu pembersih, penyegar, kapas, cotton bud, bedak padat dan tabur, pidih
dan lipstick. Busana yang digunakan penari cukup mewah,  menggunakan
penutup kepala yang disebut kuluk, berukuran tinggi dan bertekstur kaku.
Kuluk Topeng Ireng Boyolali ada dua jenis yaitu kuluk kepala suku dan
kuluk anggota yang terbuat dari bulu ayam. Hiasan bulu warna-warni
serupa mahkota suku Indian menghiasi kepala setiap penari. Untuk
penutup badan, memakai kaos hitam polos panjang sebagai dasaran.
Kemudian mengenakan rompi yang hanya menutupi bagian dada dan
punggung (tidak berlengan) disebut badong dengan dominasi warna merah
dan emas agar terkesan glamour. Pakaian bawahan memakai celana hitam
polos panjang dan sejenis rok rumbai-rumbai yang terbuat dari kain yang
disebut sompyok. Topeng Ireng Boyolali memakai gelang tangan yang
terbuat dari kain dasar berwarna merah dan dipadukan dengan kain
berwarna emas, serta dihiasi dengan manik-manik. Dipakai di kedua tangan
dengan cara diikat pada bagian pergelangan tangan. Serta memakai
gombyok yaitu gelang yang terbuat dari kumpulan benang woll berwarna
merah. Cara memakainya dengan ditalikan dilutut dan lengan bagian atas.
Tari Topeng Ireng Boyolali memakai krincing di bagian kaki yaitu susunan
lonceng-lonceng kecil berbentuk bulat yang tersusun rapi, dijahit pada busa
ati dari atas ke bawah untuk menimbulkan suara riuh gemerincing di tiap
gerakannya. Untuk menambah keindahan penampilan dari Topeng Ireng,
alas kaki menggunakan sepatu hitam polos. Dan Tari Topeng Ireng pada
umumnya tidak memakai properti apapun.

I. DESKRIPSI TARI

No. Nama Gerakan Deskripsi Gerakan Hitungan Pola Lantai


1. Maju kaki kiri,kaki kanan 1 x 8 hitungan
di belakang diikuti tangan
di samping badan sambil
mengepal dan
dilanjutkan dengan

6
melangkahkan kaki
kanan, kemudian
bergantian(seperti
sedang maju jalan).
2. Kedua tangan diangkat 1 x 8 hitungan
ke samping, menekuk
sambil mengepal di
diikuti dengan badan
digoyangkan ke depan
disertai dengan hentakan
kaki kanan dan kiri.
3. Kedua tangan di 1 x 8 hitungan
pinggang (malangkerik)
diikuti dengan kedua kaki
yang dibuka lebar,lutut
ditekuk dan jinjit
kemudian digerakkan
(seperti sedang lari-lari
kecil ditempat)
4. Kaki kanan ditekuk ke 1 x 8 hitungan
kanan kemudian tangan
kanan diletakkan di kaki
kanan dan tangan kiri
diletakkan disamping kaki
kiri kepala menoleh ke
kanan kemudian kaki
kanan diluruskan kembali
dan diulang kembali
5. Kepala Tangan diletakkan di 4 x 8 hitungan
nggebes samping badan
(malangkerik) dan badan
digoyangkan ke kanan
dan ke kiri diikuti kaki

7
kanan kiri serta gebesan
kepala ke kanan. Diikuti
dengan perpindahan
hadap.
6. Tangan kanan ditekuk ke 4 x 8 hitungan,
depan diikuti kaki kiri
maju dan tangan kiri di
samping badan,
kemudian dilakukan
bergantian dengan kaki
kanan dan tangan kiri.
7. Kepala Kedua tangan diangkat 4 x 8 hitungan
nggebes sambil ditekuk di
samping kepala diikuti
gebesan kepala
8. Tangan kanan diangkat 3 x 8 hitungan
disamping kepala dan
tangan kiri lurus di
samping kiri kemudian
diikuti dengan kaki kanan
dan kiri jinjit dan
dinaikkan
9. Kedua tangan di samping 2 x 8 hitungan
badan (malangkerik) dan
tendang-tendangkan
kecil kaki kanan diikuti
kaki kiri kemudian
lompatkan kaki kanan ke
kanan dan tangan
diangkat sambil ditekuk
ke atas
10. Kedua tangan di samping 2 x 8 hitungan
badan (malangkerik) dan
goyangkan badan ke

8
samping kanan dan kiri
11. -Tangan kanan ditekuk 2x8
ke depan diikuti kaki kiri hitungan
maju ke depan dan
tangan kiri di samping
badan, kemudian
dilakukan bergantian
dengan kaki kanan dan
tangan kiri.
- Kedua tangan di
samping badan diikuti
tendangan kaki kanan
dan diikuti kaki kiri
mundur ke belakang

12. Tangan kanan diangkat 1 x 8 hitungan


ke depan kepala sambil
ditekuk dan jari tangan
mengepal dan tangan kiri
mengepal dan ditekuk di
samping kiri diikuti posisi
kaki kanan mager timun
lalu kaki kiri gejug ke
belakang dilakukan
bergantian kaki kiri dan
tangan kiri
13. Kaki gejug Tangan kanan diangkat 1 x 8 hitungan
ke depan kepala sambil
ditekuk dan jari tangan
mengepal dan tangan kiri
mengepal dan ditekuk di
samping kiri diikuti posisi
kaki kanan mager timun

9
lalu kaki kiri gejug ke
belakang bergantian
dengan tangan kiri dan
kaki kiri
14. Kaki gejug Tangan kanan diangkat 1 x 8 hitungan
ke depan kepala sambil
ditekuk dan jari tangan
mengepal dan tangan kiri
mengepal dan ditekuk di
samping kiri diikuti posisi
kaki kanan mager timun
lalu kaki kiri gejug 2 x 2x
15. -Kedua tangan diangkat 2 x 8 hitungan
dan ditekuk ke depan
dada dan langkah kaki ke
kanan dan kiri dan badan
agak dicondongkan ke
depan
-kemudian tangan di
samping badan diikuti
kedua kaki membuka
lebar dan injakan kecil
16. Berlari kecil kemudian 1x8
berbaris bershaf rapat- hitungan
rapat dan tengokan
kepala ke kanan diikuti
injakan kaki kanan dan
liukkan badan dan
gelengkan kepala ke
depan
17. Kedua tangan lurus di 1 x 8 hitungan
samping badan sambil
mengepal dan diikuti

10
injakan kaki kanan
bergantian dengan kaki
kiri

J. POLA LANTAI

1.

15 19

21 20

32 24

2.

20 21 32

24 19 15

11
3.
15

24

20 32

19

21

4.

20 15 32 24

21 19

5.

32 15

19 24

21 20

12
6.

24

20 19

21
15

32

7.

15 19 20 21 24 32

13
Keterangan :

15 : Gandung Tri W

19 : Izagi Yusar N

20 : Khansaa Adhelia K.S

21
: Mufti Haiza M.A

24 : Muhammad Nazhief Azzayyan

32 : Reyhan Wijaya G

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tari Topeng Ireng merupakan tari yang dikembangkan oleh
masyarakat lereng Merapi Merbabu pada tahun 1960-an. Kesenian ini mulai
berkembang pada sejak zaman penjajahan. Pada zaman penjajahan,
masyarakat dilarang melakukan beladiri seperti silat sehingga masyarakat
membentuk kesenian tari yang berisi gerakan dari berbagai gerakan silat.
Tarian ini diwujudkan sebagai syiar agama Islam dan ilmu beladiri. Tari ini
juga menggambarkan kehidupan masyarakat di lereng Merapi Merbabu.
Gerakan pada tari ini kaku dan tegas karena menggambarkan kekuatan
fisik masyarakat.

B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak tarian adat salah satunya Tari
Topeng Ireng dari Magelang, semoga membuat kita semakin mencintai
negeri ini. Dengan adanya pagelaran ini, semoga masyarakat Indonesia
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara baru
agar tarian di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

15
LAMPIRAN

1. JADWAL/JURNAL LATIHAN

TANGGAL Uraian Materi Deskripsi Hitung Pola


an lant
ai
8/01/2020 Materi dan pembagia Kelompok dibagi men - -
n kelompok jadi 6 kelompok
15/01/2020 Pemilihan dan pemiki Mempresentasikan ha - -
ran ide tari (Tari Topsil diskusi tentang tari
eng Ireng) topeng ireng
22/01/2020 Penemuan ide tari da Mempraktikan bebera - -
n praktek tari pa gerakan tari topen
g ireng
29/01/2020 Identifikasi tari Mempraktekkan tari d 2x8 -
engan gerakan 1: Maj
u kaki kiri, badan ser
ong kanan, lalu berga
ntian maju kaki kana
n, badan serong ke ki
ri 12X
5/02/2020 Mempraktekan tari de Masing-masing kelom 2x8 -
ngan iringan lagu pok mempraktekan ta
ri dengan iringan lagu
26/02/2020 Latihan tari dengan m
asing-masing kelopok

2. ABSENSI LATIHAN

Tanggal Absensi Keterangan


8/01/2020 - -
15/01/2020 - -
22/01/2020 - -
29/01/2020 Gandung Tri Wibowo Persiapan OSN
5/02/2020 - -
26/02/2020 - -

3. FOTO KEGIATAN

16
4. FOTO RIAS BUSANA

17

Anda mungkin juga menyukai