Anda di halaman 1dari 7

Paul Grady mengemukakan bahwa konsep dasar akuntansi itu terdiri dari:

Monetary Expression in Accountings

Menerangkan bahwa nilai ukur dari transaksi-transaksi yang terjadi di dalam suatu perusahaan
hendaknya diekspresikan (diwujudkan) dalam suatu kesatuan mata uang tertentu.

Diversity in accounting among independent entities

Yaitu akuntansi menghendaki adanya kebebasan proses akuntansi yang akan dipakai di dalam masing-
masing lembaga usaha tertentu.

Society dan Goverment stucture honoring private property rights

Menerangkan bahwa pelaksanaan akuntansi itu juga tergantung pada struktur pemerintah dan struktur
masyarakat.

Conservatisme

Menerangkan bahwa prinsip konsevatisme bukanlah merupakan suatu kebijaksanaan yang sengaja
dibuat untuk menciptakan suatu understatement, tetapi justru merupakan suatu quality judgment yang
diperlukan untuk mewujudkan sikap kehati-hatian di dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian
dan kemungkinan menanggung resiko.
Specific bussines entity

Mempunyai pengertian yang sama dengan bussines entity yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton

Going concern

Mempunyai pengertian yang sama dengan concept continuity of activity atau continuity of operation.

Consistency between periods for the some entities

Mempunyai pengertian yang sama dengan consistency.

Dependability of data Internal control

Data-data akuntansi itu haruslah objektif dan dapat dipercaya akan kebenarannya. Untuk mewujudkan
hal tersebut maka diperlukan suatu sistem internal control yang baik pula.

Materiality

Akuntansi yang baik hendaknya memperhatikan hal-hal yang bersifat material, yaitu yang sekiranya akan
memberikan pengaruh terhadap sesuatu keadaan sehingga ia akan memberikan pengaruh terhadap
judgment dari orang yang bertugas mengerjakan pekerjaan. Batasan mengenai hal yang material / tidak
material merupakan suatu hal yang bersifat relatif.

Time liness in financial & reporting requires estimates


Dikarenakan kegiatan perusahaan itu berjalan terus menerus maka untuk menyediakan data secara
periode ke periode haruslah dibuat suatu estimate ( estimasi ) tentang posisi hasil operasi pada periode
tersebut.
Prinsip dasar akuntansi menurut APB Statement No. 4:

1. Cost Principles

Sebagian besar aktiva dan kewajiban dilaporkan berdasarkan harga perolehan. Bagaimanapun,
penggunaan prinsip biaya historis untuk mencatat perolehan aktiva telah mengabaikan dampak dari
perubahan nilai. FASB dan IFRS kini mulai berkeyakinan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan
nilai pasar wajar akan lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan biaya
historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar akan menyediakan gambaran yang lebih baik
tentang nilai aktiva dan kewajiban serta menyediakan dasar bagi penilaian prospek arus kas di masa
mendatang.

2. Revenue Principles

Laba bersih (net income) diartikan sebagai berikut: “kelebihan pendapatan dibandingkan dengan beban,
ditambahkan atau dikurangi dengan keuntungan atau kerugian perusahaan yang berasal dari penjualan,
pertukaran, atau penggantian aktiva lainnya.” Artinya laba bersih berasal dari transaksi pendapatan,
beban, keuntungan, dan kerugian.

Kerangka kerja konseptual FASB mengidentifikasi dua kriteria yang seharusnya dipertimbangkan dalam
menentukan kapan pendapatan seharusnya diakui, yaitu: (1) telah direalisasi atau dapat direalisasi, dan
(2) telah dihasilkan/telah terjadi.

Pengakuan pendapatan pada umumnya dilakuakan pada saat titik penjualan. Namun bisa juga pada :
proses produksi masih berlangsung (misalnya bagi kontrak konstruksi jangka panjang atau sering disebut
metode persentase penyelesaian proyek atau metode kinerja proporsional), akhir produksi (bila
permintaan dan harga atas produksi yang dihasilkan terjamin, misalnya jenis produk logam atau produk
pertanian tertentu), atau bahkan pada saat kas diterima (misalkan untuk penjualan dengan metode
cicilan).

3. Matching Principles
Besarnya jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang tepat dapat dicatat dalam
pilihan cash basis dan accrual basis.

Cash basis akan melaporkanpendapatan dan beban dalam laporan laba rugi dalam periode dimana uang
kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan (untuk beban). Besarnya laba bersih atau
rugi bersih yang dihasilkan dari selisih antara pendapatan dengan beban, akan mencerminkan jumlah
bersih uang kas yang dihasilkan (untuk net income) atau jumlah bersih uang kas yang dikeluarkan (untuk
net loss).

Sedangkan untuk accrual basis, pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laba rugi dalam
periode di mana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memerhatikan arus uang kas masuk
maupun arus uang kas keluar. Dengan accrual basis,beban-beban yang terkait dengan penciptaan
pendapat haruslah dilaporkan dalam periode yang sama di mana pendapat tersebut juga diakui. Konsep
akuntansi yang mendukung melaporkan pendapatan dan beban yang terkait dalam periode yang sama
dinamakan sebagai konsep penandingan (matching concept).

4. Objectivity Principles

Prinsip ini terkait dengan cost principle (prinsip harga perolehan). Harga perolehan memiliki keunggulan
lebih dapat diandalkan. Pengguna laporan keuangan lebih memilih biaya historis karena memberikan
tolak ukur yang lebih dapat dipercaya (lebih objektif). Untuk memberikan keyakinan ini, akuntan
menggunakan objectivity principle sebagai dasar pembenaran atas pilihan suatu ukuran atau prosedur.
Objectivitydianggap sebagai suatu ukuran yang dapat diverifikasi kebenarannya (keabsahannya),
berdasarkan pada bukti yang ada.

Berbeda dengan penentuan atas besarnya nilai wajar dari aktiva, di mana aktiva yang sama mungkin saja
dinilai dengan menggunakan atribut pengukuran nilai wajar dianggap lebih bersifat subjektif.

5. Consistency Principles

Menurut prinsip ini, transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode yang sama pada
periode berikutnya. Kegunaan dari penerapan prinsip ini adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan (memiliki daya banding).
Hal ini tidak berarti bahwa metode tersebut tidak boleh dirubah. Jika perubahan metode dilakukan, sifat
pengaruh perubahan tersebut serta alasannya harus diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada
periode terjadinya perubahan.

Laporan keuangan sering berisi estimasi, dimana didasarkan pada pertimbangan profesional terbaik dan
didukung oleh informasi yang tersedia pada saat itu. Ketika terjadi perubahan dalam estimasi (misalnya
pada penetapan besarnya cadangan piutang tak tertagih, lamanya masa manfaat aktiva tetap) harus
tercermin dalam periode berjalan dan periode berikutnya.

Tidak ada penyesuaian yang berlaku surut (retroactive adjustment) maupun penyajian kembali laporan
keuangan (restated financial statement).

Perubahan dalam estimasi akuntansi dianggap sebagai bagian dari proses akuntansi yang normal, bukan
sebagai koreksi atas periode sebelumnya.

6. Diclosure Principle

Seluruh informasi yang relevan sehatusnya disajikan dalam laporan keuangan dengan nudah dipahami.
Inilah yang dikenal sebagai prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle). Sering kali karena
faktor perhitungan antara biaya dan manfaat, menyebabkan tidak mungkin untuk melaporkan seluruh
informasi yang relevan. Laporan keuangan dapat disajikan dengan memilah-milah dan menggunakan
pertimbangan yang sesuai dengan prinsip pengungkapan penuh agar dapat bermanfaat bagi
pengambilan keputusan.

7. Conservatism Principles

Prinsip konservatisme secara historis telah menjadi pedoman bagi banyak praktik akuntansi.
Konservatisme akan menyediakan pedoman yang rasional.

Dengan prinsip ini, apabila suatu ketika dihadapkan untuk memilih satu di antara dua atau lebih metode
akuntansi yang sama-sama diterima atau berlaku umum, maka akuntan harus mengutamakan pilihan
yang akan memberikan pengaruh keuntungan yang paling kecil pada ekuitas. Prinsip ini merupakan
sikap kehati-hatian terhadap ketidakpastian.

8. Materiality Principles

Materialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Prinsip ini memungkinkan akuntan untuk menggunakan pertimbangan propesionalnya
untuk menentukan apakah suatu item material atau tidak.

Secara teori, suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut
mempengaruhi atau mengubah penilaian dari seorang pengguna laporan keuangan.

9. Uniformity dan Comparability Principles

Informasi akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut
perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan informasi serupa dari perusahaan yang
sama pada periode waktu yang berbeda.

Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyata dalam
beristiwa ekonomi antar laporan. Komparabilitas memerlukan konsistensi (memerlukan keseragaman
metode).

Source : http://keuanganlsm.com/prinsip-dasar-akuntansi-menurut-apb-statement-no-4/

Anda mungkin juga menyukai