Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN PROGRAM / TERMS OF REFERENCE (TOR)

PELATIHAN KEGAWAT DARURATAN NEONATUS


RSUD KOJA TAHUN 2019

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Kesehatan RI


ORGANISASI : RSUD Koja
PROGRAM : Pelatihan perawatan luka dan tracheostomi
Ruang rawat inap dan khusus
SASARAN PROGRAM :

KEGIATAN : Materi ,Diskusi dan Workshop

: pemberian materi yang berkaitan dengan


SUB KEGIATAN pelayanan ruang rawat inap dan khusus
sehingga akan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
: 1.Kegawadaruratan Neonatus
DETIL KEGIATAN

 Pendahuluan 

 Mengapa penting. Mengenali


neonatus yang berisiko

 Beberapa kegawatdaruratan
neonates

 Kecenderungan angka kematian


balita

 Penyebab kematian neonatus, bayi


dan balita

 Langkah- langkah resusitasi


neonatus

 Tatalaksana resusitasi pada bayi


baru lahir

1
2. Jenis Kegawadaruratan Neonatus
 BBLR Asfiksia BBL
 Asfiksia BBL
 Hipotermi
 Hipoglikemia
 Ikterus
 Masalah Pemberian Air Minum
 Gangguan Nafas pada BBL
 Kejang pada BBL
 Infeksi Neonatal
 Rujukan dan Transportasi BBL
 Perdarahan
 Syok/renjatan

3. Asuhan Keperawatan Pasien dengan


Asfiksia, BBLR dan Terpasang Ventilasi
Mekanik
 Pengertain
 Etiologi
 Manifestasi klinis
 Pengkajian
 Diagnose keperawatan
 Pentalaksanaan

: 1. Peserta memahami materi yang


OUTPUT
diberikan
2. Memberikan pelayanan bermutu dan
sesuai standar

2
3. Dapat bekerja sesuai dengan standar
operasional prosedur
4. Mengurangi infeksi nosocomial
dirumahsakit
5. Dapat berfikir kritis

Hasil kegiatan pelatihan Kegawadaruratan


KOMPONEN : Neonatus akan dilakukan evaluasi terhadap
peningkatan mutu pelayanan.

I. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
a) Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
b) Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c) Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
d) Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
e) Peraturan  Menteri  Kesehatan  RI  No.  148  tahun  2010  Tentang  Izin  
dan  Penyelenggaraan PraktikPerawat
f) Peraturan   Menteri   Kesehatan   RI   No.161   tahun   2010   tentang   Registr
asi  Tenaga Kesehatan
g) Peraturan  Menteri  Kesehatan  RI  No.  1691  tahun  2011  tentang  Keselam
atan  Pasien Rumah Sakit
h) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga  Kesehatan
i) Peraturan  Menteri  Kesehatan   RI No. 17  tahun  2013  tentang perubahan 
148  ijin praktek keperawatan
j) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
k) Peraturan   Menteri   Kesehatan   RI   No.   971   Tahun   2009   tentang   Stan
dar  Kompetensi PejabatStruktural Kesehatan
l) Keputusan         Menteri           
kesehatan         Republik         Indonesia      No1778/MENKES/SK/XII/2010

3
m) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 519/Menkes/Per/III/2011 tentang Rua
ng  Lingkup Dokter Anastesi

b. Gambaran Umum
Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat
proses kelahirannya. Ancaman jiwa berupa kamatian tidak dapat
diduga secara pasti walaupun denagnbantuan alat-alat medis
modern sekalipun,sering kali memberikan gambaran berbeda
tergadap kondisibayi saat lahir. Oleh karena itu kemauan dan
keterampilan tenaga medis yang menangani kelahiran bayimutlak
sangat dibutuhkan, tetapi tadak semua tenaga medis memiliki
kemampuan dan keterampilanstandart, dalam melakukan resusitasi
pada bayi baru lahir yang dapat dihandalkan, walaupun mereka
itumemiliki latar belakang pendidikan sebagai profesional ahli. Salah
satu penyebab kegawatdaruratan pada bayi baru lahir adalah
sebagai berikut: hipotermi,hipertemia,hiperglikemia dan tetanus
neonatorum.Ruang lingkup pelayanan meliputi dukungan fungsi
organ-organ vital seperti pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf
pusat, ginjal dan lain-lainya, baik pada pasien dewasa ataupun pasien
anak.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan yang
professional dan berkualitas. Dengan mengedepankan keselamatan
pasien. Pada instalasi rawat intensif , perawatan untuk pasien
dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang
terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim.
Pengembangan tim mulitidisplin yang kuat sangat penting dalam
meningkatkan keselamatan pasien. Selain dukungan itu sarana,
prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu, mengingat diperlukanya
tenaga khusus, terbatasnya sarana dan prasarana, serta mahalnya

4
peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan Instalasi Rawat Intensif
perlu dikonsentrasikan

c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Pelayanan Kegawadaruratan Neonatus adalah pelayanan yang
sangat dibutuhkan oleh semua pasien yang mengalami kegawatan
jantung, paru dan lainnya. Untuk itu tenaga medis dan paramedis
harus memiliki pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang
berkualitas agar dalam memberikan pelayanan yang aman, sesuai
dengan tuntutan masyarakat sebagai penerima pelayanan.
II. Kegiatan Yang Dilaksanakan
a. Uraian Kegiatan:
Jenis kegiatan : materi
1.Kegawadaruratan Neonatus

o Pendahuluan 

o Mengapa penting. Mengenali neonatus yang berisiko

o Beberapa kegawatdaruratan neonates

o Kecenderungan angka kematian balita

o Penyebab kematian neonatus, bayi dan balita

o Langkah- langkah resusitasi neonatus

o Tatalaksana resusitasi pada bayi baru lahir

2. Jenis Kegawadaruratan Neonatus


o BBLR Asfiksia BBL
o Asfiksia BBL
o Hipotermi
o Hipoglikemia
o Ikterus
o Masalah Pemberian Air Minum

5
o Gangguan Nafas pada BBL
o Kejang pada BBL
o Infeksi Neonatal
o Rujukan dan Transportasi BBL
o Perdarahan
o Syok/renjatan

3. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Asfiksia, BBLR dan Terpasang


ventilasi Mekanik
o Pengertain
o Etiologi
o Manifestasi klinis
o Pengkajian
o Diagnose keperawatan
o Pentalaksanaan

III. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan bagi perawat dalam memberikan asuhan diruang rawat
Ponek,RPKK,Perinatologi,VK.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Diharapkan peserta mampu mengelola pasien yang dirawat Ruang intensif
Dengan baik dan benar sesuai dengan standar mutu pelayanan .

Tujuan Khusus
1. Mampu dan memahami kegawatdaruratan neonatus.

6
2. Mampu dan memahami penatalaksaan pada pasien dengan
kegawatdaruratan neonatus.
3. Mampu dan memahami pasien dengan gangguan nafas pada BBL dan
pasien terpasang ventilator
4. Mampu dan memahami Asuhan pasien dengan Asfiksia,BBLR
terpasang ventilasi mekanik.
IV. Indikator Keluaran dan Keluaran
a. Indikator Keluaran
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan pasien asfiksia,bblr,dan
terpasang pasien terpasang ventilator
2. Mampu melakukan penatalaksaan pada pasien dengan
kegawatdaruratan neonates.
3. Mampu melakukan tatalaksana resusitasi pada bayi baru lahir.
4. Mampu melakukan tatalaksana gangguan nafas pada BBL.
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Materi .
b. Diskusi
c. Simulasi

VI. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


a. Ruang diklat lantai 6 blok e

VII. Penanggung Jawab


Yang bertanggung jawab dalam program ini adalah bidang keperawatan dan
komite keperawatan.

VIII. Jadwal Kegiatan


a. hari ke 12019

7
No tanggal Waktu Materi Nara sumber
1. 1 08.00- Pembukaan Kabid
maret 08.30
2018
2. 08.30- Pre test Panitia
09.00
3. 09.00-
09.30
4 09.30-
10.30
5 10.30-
11.30
6 11.30-
12.00
7 13.00-
13.30
8 13.30-
14.00
9 14.30-
15.00

b.Hari ke 2

2019

No Tangga Waktu Materi Nara sumber


l

8
1. 2 maret 08.00-
2018 09.00
2 09.00-
10.00
3 10.00-
12.00
4 13.00-
13.30
5 13.00-
14.00

9
IX. Biaya
Pembiayaan program sesuai anggaran RSUD Koja Tahun 2019

No Uraian Kegiatan Satuan Volume Jumlah


1 Nara sumber 3 Rp.1.000.000 Rp.3.000.000
2 Fotokopy materi 50 Rp.20.000 Rp.1.000.000
3 Pembelian flasdisk 1 buah Rp.70.000 Rp. 70.000
4 Snack 200 box Rp.5000 Rp.1.000.000
5 Makan siang 200 box Rp.20.000 Rp.4.000.000

Jakarta, 2019

Dibuat oleh, Diketahui oleh,

Ns.Suratno, S,Kep Ns. Iyar Syamsiar,S.Kep

Komite Keperawatan Kabid. Keperawatan

Disetujui oleh,

dr.Ida Bagus Nyoman Banjar,MKM


Direktur RSUD KOJA

10

Anda mungkin juga menyukai