Pendahuluan
Beberapa kegawatdaruratan
neonates
1
2. Jenis Kegawadaruratan Neonatus
BBLR Asfiksia BBL
Asfiksia BBL
Hipotermi
Hipoglikemia
Ikterus
Masalah Pemberian Air Minum
Gangguan Nafas pada BBL
Kejang pada BBL
Infeksi Neonatal
Rujukan dan Transportasi BBL
Perdarahan
Syok/renjatan
2
3. Dapat bekerja sesuai dengan standar
operasional prosedur
4. Mengurangi infeksi nosocomial
dirumahsakit
5. Dapat berfikir kritis
I. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
a) Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
b) Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c) Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
d) Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
e) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 148 tahun 2010 Tentang Izin
dan Penyelenggaraan PraktikPerawat
f) Peraturan Menteri Kesehatan RI No.161 tahun 2010 tentang Registr
asi Tenaga Kesehatan
g) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang Keselam
atan Pasien Rumah Sakit
h) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 46 tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
i) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 17 tahun 2013 tentang perubahan
148 ijin praktek keperawatan
j) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
k) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 971 Tahun 2009 tentang Stan
dar Kompetensi PejabatStruktural Kesehatan
l) Keputusan Menteri
kesehatan Republik Indonesia No1778/MENKES/SK/XII/2010
3
m) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 519/Menkes/Per/III/2011 tentang Rua
ng Lingkup Dokter Anastesi
b. Gambaran Umum
Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat
proses kelahirannya. Ancaman jiwa berupa kamatian tidak dapat
diduga secara pasti walaupun denagnbantuan alat-alat medis
modern sekalipun,sering kali memberikan gambaran berbeda
tergadap kondisibayi saat lahir. Oleh karena itu kemauan dan
keterampilan tenaga medis yang menangani kelahiran bayimutlak
sangat dibutuhkan, tetapi tadak semua tenaga medis memiliki
kemampuan dan keterampilanstandart, dalam melakukan resusitasi
pada bayi baru lahir yang dapat dihandalkan, walaupun mereka
itumemiliki latar belakang pendidikan sebagai profesional ahli. Salah
satu penyebab kegawatdaruratan pada bayi baru lahir adalah
sebagai berikut: hipotermi,hipertemia,hiperglikemia dan tetanus
neonatorum.Ruang lingkup pelayanan meliputi dukungan fungsi
organ-organ vital seperti pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf
pusat, ginjal dan lain-lainya, baik pada pasien dewasa ataupun pasien
anak.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan yang
professional dan berkualitas. Dengan mengedepankan keselamatan
pasien. Pada instalasi rawat intensif , perawatan untuk pasien
dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang
terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim.
Pengembangan tim mulitidisplin yang kuat sangat penting dalam
meningkatkan keselamatan pasien. Selain dukungan itu sarana,
prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu, mengingat diperlukanya
tenaga khusus, terbatasnya sarana dan prasarana, serta mahalnya
4
peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan Instalasi Rawat Intensif
perlu dikonsentrasikan
o Pendahuluan
5
o Gangguan Nafas pada BBL
o Kejang pada BBL
o Infeksi Neonatal
o Rujukan dan Transportasi BBL
o Perdarahan
o Syok/renjatan
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Diharapkan peserta mampu mengelola pasien yang dirawat Ruang intensif
Dengan baik dan benar sesuai dengan standar mutu pelayanan .
Tujuan Khusus
1. Mampu dan memahami kegawatdaruratan neonatus.
6
2. Mampu dan memahami penatalaksaan pada pasien dengan
kegawatdaruratan neonatus.
3. Mampu dan memahami pasien dengan gangguan nafas pada BBL dan
pasien terpasang ventilator
4. Mampu dan memahami Asuhan pasien dengan Asfiksia,BBLR
terpasang ventilasi mekanik.
IV. Indikator Keluaran dan Keluaran
a. Indikator Keluaran
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan pasien asfiksia,bblr,dan
terpasang pasien terpasang ventilator
2. Mampu melakukan penatalaksaan pada pasien dengan
kegawatdaruratan neonates.
3. Mampu melakukan tatalaksana resusitasi pada bayi baru lahir.
4. Mampu melakukan tatalaksana gangguan nafas pada BBL.
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Materi .
b. Diskusi
c. Simulasi
7
No tanggal Waktu Materi Nara sumber
1. 1 08.00- Pembukaan Kabid
maret 08.30
2018
2. 08.30- Pre test Panitia
09.00
3. 09.00-
09.30
4 09.30-
10.30
5 10.30-
11.30
6 11.30-
12.00
7 13.00-
13.30
8 13.30-
14.00
9 14.30-
15.00
b.Hari ke 2
2019
8
1. 2 maret 08.00-
2018 09.00
2 09.00-
10.00
3 10.00-
12.00
4 13.00-
13.30
5 13.00-
14.00
9
IX. Biaya
Pembiayaan program sesuai anggaran RSUD Koja Tahun 2019
Jakarta, 2019
Disetujui oleh,
10