Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI ETIKA DALAM BERBANGSA DAN

BERNEGARA

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN PENGAMPU: RIZAL AL HAMID, M.S.I

DISUSUN OLEH:

NASRULLAH AMIN 19105040005

TRI MAHARANI K.D 19105040006

AHMAD SILMI 19105040007

FARAH DZURUAINI 19105040009

SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2019

1|Page
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Demokrasi.

Alhamdulilah berkat karunia dan hidayah Allah Swt, saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah kewarganegaraan untuk memenuhi tugas. Makalah ini disusun
berdasarkan literatur yang diberikan pada standar pembelajaran akademik yang mana
mengambil dari beragai sumber tidak hanya buku akan tetapi media masa juga. Makalah ini
disusun dengan bahasa yang mudah dipahami, ringkas, detail, dan penyusunanya secara
sistematis.

Saya menyadari adanya kekurangan dan kelebihan didalam makalah ini. Baik dalam
segi penulisan, bahasa maupun isi yang dibahas, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Kami selaku penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, serta penulis
mendapatkan barokah dari Allah Swt.

Yogyakarta,4 Oktober 2019

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB II : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Tujuan.......................................................................................................... 4

BAB I : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila .................................................................................. 5


B. Pengertian Etika.......................................................................................... 5
C. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara........ 5

BAB II : PENUTUP

Kesimpulan........................................................................................................ 10
Saran.................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka.................................................................................................... 10

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dasar negara adalah suatu hal yang sangat mendasar dan suatu hal yang
terpenting dalam berdirinya dan dalam menjalankan pemerintahan dalam suatu
negara. Negara Indonesia mempunyai dasar Negara yang dinamakan Pancasila.
Pancasila ini merupakan warisan bangsa dari para pendahulu yang wajib dijaga dan
diterapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan bangsa saat ini. Dengan
menganut dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Pancasila, kehidupan
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan
persatuan bangsa akan terjaga. Karena didalam unsure-unsur pembentuk Pancasila
berisi tentang pentunjuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengatur 
hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang  penting bagi bangsa
Indonesia, antara lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur
segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa adalah
sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama, multi bahasa,
multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika
agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.

2. Tujuan
1. Untuk mengetahuai arti pancasila dan etika
2. Utuk mengetahui lebih mendalam pancasila sebagai etika berbangsa dan
bernegara
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pancasila”

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu setiap warga negara
Indonesia harus mempelajri, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam
segala bidang kehidupan.
B. Pengertian Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir.
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang
baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini
dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Etika sama maknanya
dengan moral. Etika dalam arti yang luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria
baik dan buruk (Bertens, 1997: 4--6).
Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu
yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku
manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut
moralitas atau etika (Sastrapratedja, 2002: 81).
Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada
umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk)
C. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara.
Sebagai mana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan suatu
sistem nilai, artinya setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila saling
berhubungan, saling ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila

5|Page
dengan sila lainnya memiliki tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-
nilai etika yang terkandung dalam pancasila merupakan sekumpulan nilai yang
diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai
tersebut berupa nilai religious, nilai adat istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan
menjadi dasar Negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan.
Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat Negara, maka nilai-nilai pancasila
harus di jabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam
penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua
macam norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu norma hukum dan
norma moral atau etika. Sebagaimana diketahui sebagai suatu norma hukum positif,
maka pancasila dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan yang ekplisit,
hal itu secara kongkrit dijabarkan dalam tertib hukum Indonesia. Namun, dalam
pelaksanaannya memerlukan suatu norma moral yang merupakan dasar pijak
pelaksanaan tertib hukum di Indonesia. Bagaimanapun baiknya suatu peraturan
perundang-undangan kalau tidak dilandasi oleh moral yang luhur dalam
pelaksanaannya dan penyelenggaraan Negara, maka niscahaya hukum tidak akan
mencapai suatu keadilan bagi kehidupan kemanusiaan.
Selain itu secara kausalitas bahwa nilai-nilai pancasila adalah berifat objektif
dan subjektif. Artinya esensi nilai-nilai pancasila adalah universal yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sehingga memungkinkan dapat
diterapkan pada Negara lain barangkali namanya bukan pancasila. Artinya jika suatu
Negara menggunakan prinsip filosofi bahwa Negara berketuhanan, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan, maka Negara tersebut pada hakikatnya
menggunakan dasar filsafat dari nilai sila-sila pancasila.

Nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Rumusan dari sila-sila pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat yang terdalam
menunjukkan adanya sifat-sifat umum universal dan abstrak, karena
merupakan suatu nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain baik dalam adat
kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menurut ilmu
hukum Memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental Negara

6|Page
sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia. Oleh karena itu
dalam hierarki suatu tertib hukum hukum Indonesia berkedudukan sebagai
tertib hukum yang tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat diubah secara
hukum sehingga terlekat pada kelangsungan hidup Negara. Sebagai
konsekuensinya jika nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 itu diubah maka sama halnya dengan pembubaran Negara
proklamasi 1945, hal ini sebagaimana terkandung di dalam ketetapan MPRS
No. XX/MPRS/1966, diperkuat Tap. No. V/MPR/1973. Jo. Tap. No.
IX/MPR/1978.
Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat diartikan bahwa keberadaan nilai-nilai
pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia sendiri. Pengertian itu
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa
Indonesia sebagai bangsa kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai
hasil pemikiran, penilaian kritis, serta hasil refleksi fiosofis bangsa
Indonesia.
2. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagai
sumber nilai atas nilai kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan
dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara
3. Nilai-nilai pancasila di dalamnya terkandung ke tujuh nilai-nilai
kerohanian yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis,
estetis dan nilai religius yang manifestasinya sesuai dengan budi nurani
bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa.
Nilai-nilai pancasila itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar serta motivasi
atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam kehidupan
kenegaraan. Dengan kata lain bahwa nilai-nilai pancasila merupakan das sollen atau
cita-cita tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan atau das
sein. Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma etika untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat penting untuk
ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No. VI/MPR/2001
tentang etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan
penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan

7|Page
bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan
yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat bertujuan untuk:
o Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam
menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek.
o Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.
o Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan
moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut:


o Etika sosial dan Budaya
Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan
kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai,
saling mencintai, dan tolong-menolong di antara sesama manusia dan anak
bangsa.
o Etika pemerintahan dan politik
Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efesien,
dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang
bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat,
menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, serta menjujunjung tinggi hak
asasi manusia.
o Etika ekonomi dan bisnis
Etika ini bertujuan agar prinsip dan prilaku ekonomi baik oleh pribadi,
institusi, maupun keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan ekonomi
dengan kondisi yang baik dan realitas.
o Etika penegakan hukum yang berkeadilan
Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama
dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga Negara di hadapan hukum, dan
menghindarkan peggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan.
o Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengetahuan
dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif.

8|Page
Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penyelenggara Negara dan
warga Negara berprilaku secara baik bersumber pada nilai-nilai pancasila dalam
kehidupannya. Etika kehidupan berbangsa tidak memiliki sanksi hukum. Namun sebagai
semacam kode etik, pedoman etik berbangsa memberikan sanksi moral bagi siapa saja yang
berprilaku menyimpang dari norma-norma etik yang baik. Etika kehidupan berbangsa ini
dapat kita pandang sebagai norma etik Negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar
Pancasila.
Etika dan moral bagi manusia dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,
senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia secara pribadi, namun secara
relasioanal senantiasa memiliki hubungan dengan yang lain baik kepada Tuhan yang maha
esa maupun kepada manusia lainnya.

9|Page
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kiranya dapat disimpulkan beberapa
kesimpulan,yaitu:
 Pancasila merupakan sebuah nilai dasar Negara Indonesia. Pancasila diambil
darinilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada dasarnya bersifat religius,
kemanusiaan,persatuan, demokrasi dan keadilan. Di samping itu Pancasila
bercirikan asaskekeluargaan dan gotong royong serta pengakuan atas hak-hak
individu.
 Implementasi Pancasila sebagai sistem etika harus senantiasa terwujud prinsip-
prinsip sebagai nilai luhur termasuk sila kedua dari Pancasila, yaitu “Kemanusiaan
yang adil dan beradab”. Eksistensi pancasila sebagai sistem etika dapat ditegakkan
dengan mengimplementasikan prinsip konstitusionalisme dalam penyelenggaraan
pemerintahan Negara Indonesia.
2. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, kiranya dapat diuraikan beberapa saran, yaitu:
 Pancasila harus senantiasa diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa
danbernegara di Indonesia sehingga ciri kekeluargaan dan gotong royong
senantiasadapat terwujud dalam kehidupan di Indonesia.
 Implementasi pancasila harus senantiasa tertuang dalam setiap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk dalam penyelenggaraan hak
berpolitik seperti pemilu dan kehidupan sehari-hari sehingga terwujud perilaku
atau etika yang sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka

10 | P a g e
http://almachaniago.blogspot.com/2013/02/pancasila-sebagai-dasar-etika-
kehidupan.html
https://nusantaranews.co/pancasila-sebagai-etika-kehidupan-berbangsa/
https://www.academia.edu/10309784/Pancasila_sebagai_etika_kehidupan_bermas
arakat_berbangsa_dan_bernegara

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai