Makalah Klp. 3 Life Skill
Makalah Klp. 3 Life Skill
Disusun oleh:
Kelompok 3
MUH. ILHAM JAYA (18.1100.006)
DZUL JABBAR (18.1100.026)
ASRULLAH (18.1100.074)
MUHAMMAD ILHAM N (18.1100.101)
RANDI ZULKIFLI (18.1100.121)
RAHMATILLAH MW (18.1100.055)
HERLINA MULYANI (18.1100.084)
____________________________________
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN PAREPARE
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karuniaNya yang telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini, yang Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan
baik In syaa Allah.
Makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyelesaiannya, untuk itu saran dan masukan dari para
pembaca sangatlah dibutuhkan .
Kami mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kritik dan saran dari dosen pembimbing akan isi maupun bahasanya serta
tambahan isinya sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
April 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhammad Hasbi, Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup
dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF, Vol. 1, No.2, 2006. h. 90.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Rukajat Ajat, Teknik Evaluasi Pembelajaran (Cet. I; Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 1.
3
Alam S, EKONOMI (Cet. I; Semarang: Penerbit Erlangga, 2007), h. 127.
4
Hana Makmun, Life Skill Personal Self Awareness, Kecakapan Mengenali Diri (Cet. I;
Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 39.
2
2.1.2 Prinsip Evaluasi Manajemen Program Pendidikan Kecakapan Hidup
Di dalam melaksanakan evaluasi, hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip
pemberian evaluasi. Antara lain sebagai berikut:
2.1.2.1 Objektif, artinya evaluasi tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2.1.2.2 Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
2.1.2.3 Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
2.1.2.4 Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar-dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
2.1.2.5 Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
2.1.2.6 Edükatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
2.1.2.7 Sistematis berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap.
2.1.2.8 Menyeluruh/komprehensif, artinya penilaian dilakukan mencakup seluruh
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai sehingga setiap tujuan pendidikan
harus dijabarkan sejelas mungkin untuk dapàt dijadikan pedoman untuk
melakukan pengukuran. Penilaian.
2.1.2.9 Kontinuitas atau berkesinambungan berarti penilaian yang dilakukan
hendaknya dilakukan secara kontinu. Hal ini bertujuan agar penilai
memperoleh kepastian dalam mengevaluasi.5
2.1.3 Obyek Evaluasi Manajemen Program Pendidikan Kecakapan Hidup
Di dalam melaksanakan suatu evaluasi program pendidikan, maka pastilah
membutuhkan obyek. Obyek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang
menjadi titik pusat pengamatan karena penilai (tester) menginginkan informasi
tentang obyek yang dinilainya. Obyek penilaian dalam dunia pendidikan dan
pengajaran meliputi:
5
Kadek Ayu Astiti, Evaluasi Pembelajaran (Ed. I; Yogyakarta: ANDI, 2017), h. 4-5.
3
2.1.3.1 Input
Obyek penilaiannya meliputi: kemampuan, kepribadian, sikap, dan
inteligensi yang dimiliki oleh siswa sebagai subyek didik.
2.1.3.2 Transformasi
Obyek penilaiannya meliputi unsur- unsur: kurikulum, materi pelajaran,
metode dan strategi pendidikan penilaian, administrasi, serta guru dan personal
lainnya.
2.1.3.3 Output
Penilaian terhadap lulusan (output) sesuatu dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar program. Alat yang digunakan
untuk mengukur pencapaian ini dişebut tes pencapaian atau achievement test.6
Diantara ketiga jenis-jenis obyek penelitian diatas, dapat kita lihat secara
eksplisit bahwa obyek yang lebih tepat untuk dinilai dalam program pendidikan
kecakapan hidup adalah obyek outputnya karena memang pada hakikatnya,
program pendidikan kecakapan hidup berorientasi pada kehidupan.
2.1.4 Bentuk Evaluasi Manajemen Program Pendidikan Kecakapan Hidup
Ada begitu banyak bentuk penilaian/evaluasi. Evaluasi yang cocok
digunakan dalam manajemen program kecakapan hidup adalah model evaluasi
otentik (authentic evaluation), yaitu evaluasi dalam bentuk perilaku peserta didik
dalam menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan nyata.7 Materi yang
sebelumnya didapatkan dari pembelajaran kecakapan hidup (life skill) agar
kiranya peserta didik dapat mempraktekkan langsung di dalam masyarakat.
2.2 Dampak Manajemen Program Pendidikan Kecakapan Hidup
2.2.1 Pengertian Dampak Manajemen Program Pendidikan Kecakapan
Hidup
6
Ibadullah Malawi, Evaluasi Pendidikan (Cet. I; Magetan: Media Grafika, 2016), h. 7.
7
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian 4 (Cet.
II; Bandung: IMTIMA, 2007), h. 360.
4
dampak berarti benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif
ataupun positif).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
dampak merupakan akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan, perilaku, atau
aktivitas baik akibat negatif maupun positif. Sedangkan program merupakan
sebuah kegiatan yang dirancang secara sistematis dan terencana.
Dampak program merupakan suatu akibat baik akibat positif maupun
negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan atau rencana yang direncanakan
secara saksama. Dampak yang dimaksud dalam hal ini yaitu dampak positif yang
dihasilkan oleh program pendidikan kecakapan hidup.8
2.2.2 Dampak Manajemen Program Pendidikan Kecakapan Hidup
8
Marta Dwi Ningrum, Skripsi Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup di Taman
Bacaan Masyarakat Mata Aksara Bagi Perempuan di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak,
Kabupaten Sleman (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), h. 28.
5
dimiliki baik pengetahuan maupun keterampilan. Program pendidikan kecakapan
berusaha memberikan motivasi kepada sasaran program untuk meningkatkan
kualitas diri dengan mencari berbagai pengetahuan dan informasi yang mereka
butuhkan.
Program pendidikan kecakapan hidup membekali sasaran program dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Peningkatan kemampuan yang
didapatkan dalam program pendidikan kecakapan hidup meliputi pengetahuan
terkait dengan pelatihan yang diseleggarakan dan pengetahuan mengenai
kewirausahaan atau kegiatan lainnya.
2.2.2.2 Dampak terhadap kecakapan personal
Dampak dari program pendidikan kecakapan hidup yang terkait dengan
kecakapan personal yaitu sasaran program mengetahui kemampuan diri/potensi
diri. Kemampuan diri/potensi diri merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang yang berkemungkinan kemampuan tersebut adalah kelebihan yang
dimiliki seseorang tersebut.
Dampak pendidikan kecakapan hidup yang terkait dengan kecakapan
personal yaitu meningkatnya rasa percaya diri yang dimiliki seseorang.
Penggambaran dari rasa percaya diri yang dimiliki terlihat ketika orang tersebut
berani menyampaikan ide dan pendapatnya di depan umum.
2.2.2.3 Dampak terhadap kecakapan sosial
Dampak program pendidikan kecakapan hidup terkait dengan kecakapan
sosial terhadap sasaran program meliputi:
2.2.2.3.1 Mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik
Kemampuan berkomunikasi dengan baik merupakan salah satu cakupan
dari kecakapan sosial. Dampak program kecakapan hidup terkait dengan
kecakapan sosial yaitu mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini ditunjukkan
ketika seseorang mamapu bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang lain, baik
dengan sasaran program lain maupun penyelenggara program.
2.2.2.3.2 Adanya partisipasi aktif sasaran program dalam suatu organisasi
Penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup berdampak pada
partisipasi sasaran program dalam organisasi yang ada di suatu lingkungan.
6
Keikutsertaan sasaran program dalam program pendidikan kecakapan hidup telah
mengubah seseorang menjadi aktif. Keaktifan tersebut ditunjukkan dengan adanya
peningkatan partisipasi aktif dalam organisasi yang ada.
2.2.2.4 Dampak terhadap kecakapan vokasional
Dampak program pendidikan kecakapan hidup yang berkaitan dengan
kecakapan vokasional yang dirasakan oleh sasaran program yaitu adanya
penambahan ketrampilan.
Dampak lain yang terlihat pada sasaran program terkait dengan kecakapan
vokasional yaitu adanya motivasi berwirausaha. Dampak program pendidikan
kecakapan hidup selanjutnya yang terkait dengan kecakapan vokasional yaitu
meningatnya pendapatan ekonomi.9
9
Ibid. h. 110-119.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis adalah seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, Kami
sadar masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman agar
pada penulisan berikutnya bisa jauh lebih baik lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Makmun, Hana. 2017. Life Skill Personal Self Awareness, Kecakapan Mengenali
Diri. Cet. 1; Yogyakarta: Deepublish
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan:
Bagian 4. Cet. 2; Bandung: IMTIMA