Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO ROLE PLAY

MANAJEMEN KASUS

Pemain dalam Role play adalah sebagai berikut:


1. Sanchia Lengkey : Perawat Administrasi (Nursing Administration)
2. Eirene Bentian : Manajer Kasus (Case Manager)
3. Fauziah Maaku : Pasien An. F
4. Dadang Djenaan Tn.D : Keluarga Pasien
5. Agustivo Baulogi : Dokter (Dr.S)
6. Angelia Tumiwa : Ahli Gizi (Dr.A)

Naskah Role Play

Terdapat Rumah Sakit Swasta yang bernama Rumah Sakit Sehat Selalu, dimana RS. Sehat

Selalu memiliki tenaga kesehatan yang minimalis diantaranya 5 dokter yang terdiri dari

Dokter umum, Dokter spesialis Anak, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesial Kandungan

dan Dokter Spesialis Rehabilitasi. Yang mana 3 dokter spesialis tersebut bekerja di Rumah

Sakit Negeri Dr. Soetomo sehingga tidak bisa selalu berada di RS. Sehat Selalu. Sedangkan

untuk perawat, RS. Sehat Selalu memiliki 50 Perawat, yang masing-masing ruangan terdapat

10 perawat. oleh karena itu, RS. Sehat Selalu menerapkan metode asuhan keperawatan

Asuhan Manajemen Kasus.

Pada hari Selasa Tanggal 20 Februari 2018 datang seorang pasien yang berinisial An. F

berusia 10 Tahun datang bersama ayahnya dengan keluhan demam tinggi sejak 5 hari yang

lalu, diare, mual dan muntah. An. F didiagnosa Typhoid oleh dokter UGD yang

menanganinya dan akan dipindahkan ke ruang anak. Sebelum dipindahkan ke ruang anak,

Ayah dari An. F melengkapi administrasi terlebih dahulu.

NA (Sanchia) : Selamat Pagi pak, Ada yang bisa saya bantu?


Tn. D (Dadang) : Selamat Pagi juga sus, anak saya sejam yang lalu masuk UGD dan

didiagnosa Typhoid oleh dokter yang menanganinya dan sekarang akan dipindahkan ke ruang

anak, tapi sebelum itu saya akan melengkapi administrasi.

NA (Sanchia) : Baik pak, Nama anak bapak siapa?

Tn. D (Dadang) : Fauziah Maaku

NA (Sanchia) : Tempat tanggal lahirnya?

Tn. D (Dadang) : Surabaya, 12 Januari 2008.

NA (Dadang) : Penanggung jawabnya ini atas nama siapa pak?

Tn. D (Dadang) : Saya sendiri sus, Dadang.

NA (Sanchia) : Baiklah pak, An. F akan segera dipindahkan ke Ruang Mina Anak.

Setelah melengkapi administrasi kemudian An. F dipindahkan ke Ruang Mina Anak.

1. Tahap Orientasi dan identifikasi kasus

Manajemen kasus merupakan suatu pendekatan dalam pemberian pelayanan yang ditujukan

untuk menjamin agar klien yang mempunyai masalah ganda dan kompleks dapat memperoleh

semua pelayanan yang dibutuhkannya secara tepat. Kasus disini adalah orang dalam situasi

menerima atau mencari pertolongan. Dalam manajemen kasus ini, pekerja sosial

melaksanakan peranan sebagai manajer kasus (care manager).

CM (Eirene) : Selamat Pagi Bapak, adek. Saya perawat Eirene sebagai Manajer Kasus yang

akan bertanggung jawab menangani Adek selama proses pengobatan dan perawatan di

Rumah sakit ini. Maaf sebelumnya ini dengan adek siapa?

An. F (Fauziah) : Fauziah Maaku

CM (Eirene) : Oh iya, sekarang kalau ada yang sakit mana yang dirasa gak enak bisa An. F

bilang ke suster yaa, nanti suster bisa membantu menyelesaikan masalah An. F.

An. F (Fauziah) : iya sus.


CM (Eirene) : bagaimana keadaan Adek sekarang?

An. F (Fauziah) : pusing, sakit perut jadi ga mau makan sus

CM (Eirene) : iya adek ini sekarang di infus. Ini gunanya untuk menambah cairan ditubuh

adek sehingga adek tidak akan kekurangan cairan. Maaf bapak ini An. F kalu makan satu

porsi dihabisin?

Tn. D (Dadang) : ½ porsi sus, itupun setelah makan langsung muntah. Jadi tidak ada sesuatu

yang masuk di perutnya.

CM (Eirene) : An.F juga mengalami diare?

Tn. D (Dadang) : iya sus, biasanya lebih dari 3 kali sehari.

2. Tahap Assasement informasi dan memahami situasi klien

Fungsi ini merujuk pada pengumpulan informasi dan memformulasikan suatu assesment

kebutuhan klien, situasi kehidupan dan sumber-sumber yang ada serta penggalian potensi

klien.

CM (Eirene) : ini An. F diagnosa Typhoid oleh dokter dan biasanya Typhoid ini biasanya

tanda dan gejalanya demam tinggi selama 5-7 hari, mual muntah, tidak nafsu makan, diare

dan pusing.

Tn. D (Dadang) : iya sus, anak saya mengalami ha-hal yang telah suster sebutkan tadi.

Demamnya sudah dari seminggu yang lalu, biasanya demam tinggi saat malam hari. Dan saat

makan biasanya langsung muntah.

CM (Eirene) : Saat An. F mengalami panas tinggi, biasanya apa yang ibu lakukan ?

Tn. D (Dadang) : Saya beri sanmol sus, habis itu panasnya berkurang, tetapi besoknya panas

lagi sus. Kadang-kadang saya kompres juga sus.

CM (Eirene) : Bagimana dengan diare selama di rumah, bagaimana ibu mengatasinya?


Tn. D (Dadang) : Saya beri diapet sus. Biasanya setelah minum langsung mamput. Tapi

beberapa jam setelahnya akan mules lagi perutnya.

CM (Eirene) : Memangnya An. F kalau main atau jajan dimana Pak?

Tn. D (Dadang) : Biasanya didepan rumah sus, tapi dia kalo jajan ikut temennya ke pinggir

jalan sus dekat jalan raya.

CM (Eirene) : Typhoid ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang biasanya terdapat

pada makanan atau minuman yang terkontaminasi bu sehingga jika semua itu termakan pada

Anak akan menganggu pencernaannya.

Tn. D (Dadang) : Mungkin makanannya itu kotor atau sudah lama ya sus ?

CM (Eirene) : iya pak. Sekarang saya periksa dulu ya Pak An. F dan saya ambil sample

darahnya buat diperiksa di laboratorium.

Tn. D (Dadang) : Silahkan sus.

3. Merencanakan program pelayanan

Pekerja sosial mengidentifikasi berbagai pelayanan yang dapat diakses untuk memenuhi

kebutuhan klien. Klien dan keluarganya serta orang lain yang berpengaruh secara bersama-

sama merumuskan tujuan dan merancangnya dalam suatu rencana intervensi yang

terintegrasi.

Setelah hasil pemeriksaan darah lengkap keluar. CM (Eirene) harus merencanakan program

pelayanan yang akan diberikan terhadap An. F. Seperti berkolaborasi dengan dokter untuk

pemerian terapi cairan dan terapi obat-obatan. Dan berkolaborasi dengan Ahli Gizi untuk

pemenuhan nutrisi An. F dan CM (Eirene) menjelaskan perencanaan yang akan diberikan

kepada An. F kepada keluarganya.

CM (Eirene) : Bapak, ini hasil Laboratoriumnya sudah keluar dan An. F positif terjangkit

Typhoid.
Tn. D (Dadang) : Ya Allah sus, untung saya langsung bawa ke Rumah Sakit.

CM (Eirene) : iya pak, untuk itu saya yang bertanggung jawab terhadap An. F merencanakan

berbagai tindakan untuk pengobatan dan perawatan An. F dengan berkolaborasi dengan

Dokter untuk terapi cairan dan terapi obat dan berkolaborasi dengan Ahli Gizi untuk

pemenuhan nutrisi An. F dan berkolaborasi dengan tim laboratorium untuk pemeriksaan

darah lengkap An F. Mungkin ada yang mau ditanyakan tentang tindakan yang akan

dilakukan terhadap An. F?

Tn. D (Dadang) : Tidak ada sus, saya percaya dan yakin suster melakukan yang terbaik

untuk kesembuhan anak saya.

4. Menghubungkan dan mengkoordinasikan pelayanan

Seperti peranannya sebagai broker, manajer kasus harus menghubungkan klien dengan

sumber-sumber yang tepat. Peranan manajer kasus dapat berbeda-beda walaupun pekerja

sosial utamanya sebagai partisipasi aktif dalam menyampaikan pelayanan kepada individu

atau keluarga.

Manajer kasus menekankan pada koordinasi dengan sumber-sumber yang digunakan klien

dengan menjadi saluran dan berkomunikasi dengan sumber-sumber pelayanan.

CM (Eirene) : Dok, ini hasil laboratoriumnya An. F sudah keluar dan hasilnya An. F positif

terjangkit Typhoid.

Dr. S (Stivo) : Selalu berikan cairan IV Ringer Laktat dan NaCl, berikan antibiotik dan

antipeuretik. Dan pastikan setiap hari untuk mengambil sampel darah untuk pemeriksaan

laboratorium untuk memantau kadar Hb, Ht, Trombosit. 15 menit lagi saya akan melakukan

kunjungan ke pasien An. F.

CM (Eirene) : Baik dokter.


CM (Eirene) juga akan berkolaborasi dengan Ahli Gizi untuk memantau nutrisi An. F karena

selama sakit An. F tidak nafsu makan, karena setiap makan selalu muntah

CM (Eirene) : Bu, ini pasien saya An. F dengan diagnosa Typhoid yang mempunyai keluhan

mual, muntah, diare, dan panas tinggi selama sakit. Jadi saya percayakan dan saya berharap

kepada ibu yang Ahli Gizi untuk mengatasi masalah nutrisi An. F.

Dr. A (Angelia) : Baik sus, terima kasih sudah mau bekerja sama dengan saya, mudah-

mudahan tercapai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi An. F. Saya akan melakukan

perencanaan nutrisi yang akan diberikan kepada An. F dan melaksanakannya terhadap An. F.

5. Memberikan pelayanan tindak lanjut dan monitoring

Manajer kasus secara regular menindaklanjuti hubungan dengan klien dan penyedia

pelayanan untuk menjamin bahwa pelayanan yang dibutuhkan dapat diterima dan

dimanfaatkan oleh klien.

CM (Eirene) melakukan pemeriksaan kembali untuk merencanakan tindak lanjut terhadap

An. F dan selalu memonitor setiap pelayanan yang diberikan oleh pelayanan kesehatan yang

lain.

CM (Eirene) : Adek gimana keadaannya sekarang setelah di rawat di sini?

An. F (Fauziah) : sudah baikan sus, sudah tidak panas lagi dan tidak mual muntah lagi. Jadi

saya bisa makan. Badan saya sudah tidak panas lagi sus.

Tn. D (Dadang) : Bagaimana keadaan anak saya sus?

CM (Eirene) : sudah membaik seperti yang dikatakan An. F. Mudah-mudahan besok sudah

diperbolehkan pulang. Bagaimana makannya hari ini? Apakah di habiskan ?

Tn. D (Dadang) : iya sus, hari ini makannya dihabisin walaupun sedikit sedikit.
6. Memberikan support pada klien

Selama pelayanan berlangsung yang disediakan oleh berbagai sumber, manajer kasus

membantu klien dan keluarganya yang meliputi pemecahan konflik pribadi, konseling,

menyediakan informasi, memberi dukungan emosional dan melakukan pembelaan yang tepat

untuk menjamin bahwa mereka menerima pelayanan yang tepat.

CM (Eirene) : Adek cantik, makannya harus selalu dihabisin ya biar cepet sembuh. Dan

minum obatnya harus di habisin juga yaa biar bakteri mati nanti. Adek pengen cepet pulang

kan?

An. F (Fauziah): Iya sus mauuuu.

Keesokan harinya An.F sudah diperbolehkan pulang dan keluarganya dibekali dengan

education.

Anda mungkin juga menyukai