Anda di halaman 1dari 2

1.

Pelecehan Verbal
Segala ucapan yang dengan sengaja dimaksudkan untuk melecehkan perempuan
tergolong dalam pelecehan jenis ini, seperti berikut.
 Lelucon cabul yang menjadikan perempuan sebagai objek utama.
 Siulan dengan nada dan maksud merendahkan perempuan.
 Gurauan yang mengarah pada hal seputar seks.
 Pembicaraan yang mengarah pada hal seputar seks, baik secara langsung maupun
melalui media perantara seperti telepon.
 Pernyataan atau ucapan yang merendahkan perempuan karena jenis kelaminnya.

Pelecehan jenis ini mungkin yang paling banyak dialami oleh perempuan juga menjadi tindakan
pelecehan yang paling sulit di tindak lanjuti karena ketidakcukupanbukti. Meski terlihat tidak
membahayakan, peecehan jenis ini kadangkala menjadi tahap awal dari tindakan pelecehan yang
lebih jauh lagi karena pelaku merasa tidak ditanggapi atau merasa semakin penasaran dengan
perempuan tersebut.

2. Pelecehan Lewat Gerak Tubuh (Gesture)


Selain melalui ucapan verbal, pelecehan seksual juga bisa dilakukan melalui gerak tubuh
yang secara umum dikategorikan sebagai tindakan yang merendahkan,
 Pandangan yang menatap penuh nafsu dari rambut sampai ke kaki.
 Lirikan mata yang menunjukkan hasrat seksual.
 Berdecak lidah sambil menatap bagian-bagian tubuh.

3. Pelecehan Fisik
Pelecehan jenis ini adalah tingkat pelecehan yang paling sering menyebabkan trauma,
karena dirasakan secara langsung oleh tubuh perempuan yang menjadi objek. Bentuk-
bentuk pelecehan jenis ini sperti berikut :
 Meraba-raba atau memegang tubuh korban dengan hasrat seksual.
 Mencolek atau mencubit bagian tubuh tertentu.
 Meremas-remas bagian tubuh tertentu
 Mendesakkan, menempelkan, atau menggosok-gosokkan bagian tubuh pelaku ke
tubuh korban.
 Mencium dengan paksa.
 Menepuk pantat.
 Memerlihatkan sebagian atau seluruh organ seks.
 Berusaha atau melakukan pemerkosaan.
 Merangkul atau memeluk dengan hasrat seksual.
Seorang traveler kenalan saya pernah membagi sedikit pengalamannya. Pada suatu hari,
dia berencana melanjutkan sesi travelling-nya ke Padang. Kebetulan, ketika itu dia sedang ada di
jambi. Setelah bertanya kiri-kanan, akhirnya memutuskan untuk naik bus malam Jambi-Padang.
Berhubung dia membeli tiket pada detik-detik terakhir keberangkatan, akhirnya dia harus puas
mendapat tempat duduk di bagian belakang, bersebelahan dengan seorang remaja laki-laki. Ia
mendapat duduk dibagian pinggir dekat gang antarkursi. Setelah seharian berkeliling kota, cuma
satu hal yang ada dalam kepalanya ketika sudah duduk dan meletakkan backpack-nya di dekat
kaki yaitu tidur. Begitu bus mulai berangkat, dia sudah mulai telelap.

Tiba-tiba dia refleks terbangun karena ada tangan yang akan menyentuh bagian dadanya.
Ketika bangun dan menoleh ke arah laki-laki ABG disampingnya, bocah itu terlihat tertidur
pulas. Ia pun berkesimpulan bahwa bayangan tangan tadi hanyalah perasaannya saja. Ia pun
kembali memejamkan mata. Tidak berapa lama, bus yang ditumpangi berhenti sebentar untuk
menaikkan penumpang. Si remaja itu sempat berbasa-basi mengajaknya mengobrol, teman saya
menjawab sekadarnya saja. Saat bus kembali berjalan, teman saya itu langsung melanjutkan
tidurnya.

Anda mungkin juga menyukai