DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 1 :
KELAS : 3B DIII-KEPERAWATAN
Model kepercayaan kesehatan menurut Edelman & Mandle (2006) memiliki lima
komponen kunci yang membuat seseorang bertindak untuk mencegah atau mengobati
penyakitnya yaitu:
1. Kerentanan yang dirasakan (perceived susceptibility)
Tindakan pencegahan penyakit akan muncul apabila seseorang telah merasakan bahwa ia
atau keluarganya rentan terhadap penyakit tersebut.
2. Keseriusan yang dirasakan ( perceived seriousness)
Dorongan untuk melakukan tindakan pengobatan atau pencefahan terhadap suatu
penyakit karena keseriusan yang dirasakannya.
3. Manfaat yang dirasakan dan hambatan yang dihadapi (perceived benfits and barriers)
Perasaan rentan terhadap suatu penyakit yang dirasakan dapat membuat seseorang untuk
melakukansuatu tindakan tertentu. Tindakan ini tergantung pada manfaat yang di rasakan
dan hambatan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut.
Pada umumnya,manfaat tindakan lebih menentukan daripada hambatan yang mungkin di
temukan dalam mengambil tindakan tersebut.
4. Ancaman yang dirasakan (perceived threat)
Dorongan untuk melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan terhadap suatu
penyakit muncul karena adanya ancaman yang dirasakan dari penyakitnya.
5. Isyarat atau petunjuk untuk bertindak (cues to action)
Isyarat atau petunjuk dari orang lain misalnya petugas kesehatan sangat di perlukan
karena dapat mempengaruhi penerimaan yang benar mengenai kondisi yang memerlukan
tindakan untuk meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatan.
H. PERUBAHAN PERILAKU
Perilaku merupakan aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungannya (Suryani,2003).
Menurut Rogers & Skoemaker dalam sumijatun et al (2006) menyebutkan bahwa
terdapat 5 langkah menuju perubahan perilaku :
1. Awareness (Fase Kesadaran)
Pada fase ini individu mengetahui adanya gagasan baru tetapi tidak mendalam tugas
tenaga kesehatan adalah menyadarkan masyarakat dengan jalan memberikan
penerangan yang bersifat informative dan eduaktif
2. Interest (Fase Perhatian)
Pada fase ini individu mulai menunjukan perhatian terhadapat usaha perubahan.
Masyarakat sudah mulai menunjukan perubahan terhadap usaha-usaha perubahan.
Kegiatan pendidikan kesehatan di tingkatkan dengan memberikan penerangan kembali
melalui poster, radio, TV, pamflet, dan lain sebagainya.
3. Evaluation (Fase Penilaian)
Pada fase Ini individu mulai membandingkan dan mencari keterangan lebih lanjut lagi
mengenai gagasan baru yang akan di cobanya. Individu atau masarakat mulai
mengadakan pertimbangan sehingga perlu pendekatan secara individual agar merasa
lebih jelas dan dapat mengemukakan kesulitan yang dihadapi.
Tugas dari petugas kesehatan adalah meyakinkan serta memberikan bimbingan dan
penyuluhan yang mantap.
4. Trial (Fase Coba-coba)
Fase ini merupakan fase kritis karena fase ini menentukan di terima atau di tolaknya
gagasan baru tersebut. Tugas dari tenaga kesehatan adalah mengawasi dan lebih
meyakinkan lagi agar tidak terjadi lagi drop out.
5. Adaptation (Fase Penerimaan)
Pada fase ini atau masyarakat telah bertingkah laku baru, sesuai dengan yang di
harapkan. Tugas pendidikan kesehatan adalah memelihara dan mengontrol secara terus
menerus.
a. Penghuni panti
Penghuni panti merupakan prioritas pertama dalam memberikan pelayanan dan asuhan
perawatan kelompok khusus di institusi karena yang rawan terhadap masalah
kesehatan, dan umumnya merekalah yang bermasalah, apakah masalah tersebut dpapat
mengencam kesehatan dan kehidupan mereka secara individu, maupun secara
kelompok. Oleh karena itu penanganan kelompok ini harus mendapat perhatian
ungguh-sungguh oleh tenaga keperawatan. Dalam mengatasi masalah kelompok ini
diperlukan kolaborasi dengan profesi kesehatan lain maupun dengan petugas terkait
lainnya.
b. Petugas panti
Petugas panti adalah orang yang setiap hari berhubungan langsung dengan pelayanan
penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang di hadapi. Dan merekalah yang
paling mengetahui permasalahan setiap anggota panti yang mendapat perawatan dan
pelayanan dip anti tersebut oleh karena itu sudah seharusnya pengetahuan dan
keterampilan petugas panti terus di tingkatkan melalui pendidikan dan penelitian. Tugas
yang tanggung jawab perawat kesehatan adalah bagaimana mengadakan kolaborasi dan
alih teknologi yang mungkin dilakukan dalam bidang keperawatan dan kesehatan dengan
kata lain adanya kader-kader kesehatan yang telah di didik dan di lath oleh petugass
kesehatan/puskesmas sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Hal ini penting dilakukan karena perawat kesehatan masyarakat tidak akan mampu
melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan secara terus-menerus purna waktu.
Dengan adanya upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas panti
melalui pendidikan dan pelatihan, maka diharapkan setiap masalah yang timbul dari
anggota panti dapat di atasi oleh petugas panti, dan bila tidak dapat di atasi baru di rujuk
puskesmas atau institusi pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, kerja sama lntas sektoral antara puskesmas dan institusi yang
menyelenggarkan berbagai upaya pelayanan kelompok khusus sangat di perlukan :
a) Lingkungan panti
Lingkungan panti juga memerlukan perhatian khusus dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan dan keperawatan di isntitusi, oleh lingkungan merupakan salah satu mata
rantai penyebaran penyakit. Yang berkaitan demgam masalah kesehatan lingkungan
tugas perawat kesehatan terbatas kepada penyebab kesehatan yang berkaitan dengan
dampak lingkungan terhadap kesehatan penghuni dan petugass panti. Hal ini penting
berkaitan dengan penanaman perilaku sehat penghuni dan petugas panti
E. PRINSIP DASAR
Yang menjadi prinsip dasar dalam perawatan kelompok khusus adalah :
a) Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus dalam meningkatkan
kesehatan mereka sendiri
b) Menekankan upaya-upaya prenfentif dan promotif dan tidak meluapkan upaya kuratif
dan rehabilitative
c) Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara konaiaten dan
berkesinambungan
d) Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok sebagai
subjek maupun objek pelayanan
e) Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kelompok khusus di masyarakat terhadap kelompok khusus yang mempunyai masalah
yang sama.
f) Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti, lingkungan panti
bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai masalah yang sama ke perilaku
sehat.
Muwarni, Arita. 2008. Pengantar Konsep Dasar keperawatan, Tim Pengajar Keperawatan
Komunitas, Jakarta ; Fitra Maya