id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Karies gigi
a. Definisi
Joyston, 2012).
b. Anatomi gigi
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ujung akar atau apex, tepi inisial atau inisial edge, dan tonjolan atau
cusp.
1) Mahkota (corona),
bagian mahkota yang sudah tidak lagi dilapisi oleh epitel dan
2) Akar (radix),
Akar terbagi menjadi akar klinis dan akar anatomis. Akar klinis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
makanan.
6) Tonjolan (cusp),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
3) Rongga pulpa terdiri atas tanduk pulpa (ujung ruang pulpa), ruang
akar gigi, dan foramen apikal yaitu lubang di apeks gigi tempat
gigi pre-molar.
tubuh.
palatal.
pipi.
6) Tepi insisial, yaitu tepi tepi potong yang dimiliki oleh gigi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
berdekatan letaknya.
(Wangidjaja, 2014)
c. Etiologi
antara lain :
1) Mikroorganisme
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
bebas karies.
2) Substrat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
kontak.
ginggiva.
saliva, cairan celah gigi, dan flour. Dalam keadaan normal gigi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
4) Waktu
d. Patofisiologi
karena adanya asam yang terbentuk dari gula yang diragikan oleh
terbentuk pada konsumsi gula satu kali hanya sedikit tetapi pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
+/
keasaman (pH) plak turun menjadi - 5. Pada pH 5, asam kemudian
kelamaan kalsium akan keluar dari email. Proses ini disebut sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
2004).
e. Klasifikasi
timbul. Karies dapat dimulai pada fit dan fisur atau pada permukaan
licin. Karies permukaan licin berawal dari email atau sementum dan
dentin akar yang terbuka atau yang dikenal dengan nama karies akar.
Selain itu, karies juga dapat terjadi pada tepi restorasi atau dikenal
dengan nama karies rekuren atau sekunder (Kidd dan Joyston, 2012).
permukaan licin yang lain pada gigi. Gambaran klinis dari karies
fisur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
pit dan fisur. Dentin kemudian mulai pecah dan luruh membentuk
kavitas yang terbuka dari luar. Karies jenis ini biasanya dikaitkan
bagian dentin belum terkena. Pada karies media, lesi karies sudah
(Tarigan, 2013).
tingkat keparahan karies ini. Pada karies ringan, daerah gigi yang
terkena adalah daerah yang memang sangat rentan terkena karies gigi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
permukaan gigi yang biasanya bebas karies. Karies jenis ini biasanya
ditemukan pada gigi sulung bayi yang menghisap dot berisi larutan
gula atau dicelupkan dahulu pada larutan gula. Karies rampan juga
f. Komplikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
g. DMF-T
masih baik.
setiap gigi dicatat satu kali. Tujuan dari pemeriksaan indeks DMF-T
masa lalu dan sekarang. Dalam indeks DMF-T, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan:
D.
D.
dalam kategori M.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
seperti jika mahkota gigi tidak ada atau tinggal akar dimasukkan
dalam kategori M.
M.
kategori F.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
2. Rokok
a. Definisi
kretek ini sangat terkenal dan banyak digunakan di Indonesia. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
ketika dibakar akan terbentuk lebih dari 7000 senyawa kimia baru.
Dari senyawa kimia yang terbentuk ini telah diketahui paling tidak
kanker. Zat toksik yang terdapat dalam rokok antara lain tar, nikotin,
sebagai berikut :
1) Tar
lengket dan dapat menempel pada paru paru. Kadar tar dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
2) Nikotin
Gondodiputro,2007).
(Kasim, 2001).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
(Gondodiputro, 2007).
serta rasa sakit sehingga pada awalnya zat ini sering digunakan
6) Aseton
menguap.
7) Formaldehid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
8) Metanol
9) N-nitrosamina
ditemukan adanya lima zat kimia tambahan. Zat kimia tersebut adalah
(Prihardianto, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
satu iritan yang ada di dalam rokok adalah eugenol. Eugenol yang
juga merupakan suatu iritan yang kuat. Derivat fenol ini memiliki efek
hingga kematian dari sel tersebut (Maryati, 2007). Pada jaringan gigi,
asam karena merupakan turunan dari fenol (CDC, 2015). Paparan eugenol
yang berkali kali pada perokok dapat menyebabkan keasaman (pH) plak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
gigi turun menjadi +/- 5. Pada pH 5, asam (ion H+) yang berasal dari
eugenol kemudian akan masuk ke dalam email melalui ekor prisma email
tidak terlalu padat dan mudah dimasuki asam. Pada pH ini juga kristal
hidroksiapatit yang awalnya stabil menjadi reaktif terhadap asam (ion H+).
banyak. Kalsium kemudian akan keluar dari email. Proses ini disebut
kontak antara eugenol dengan dentin secara langsung juga dapat terjadi
email dengan sementum. Bentuk pertemuan antara email dan sementum ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
bervariasi. Pada kurang lebih 10% dari seluruh garis servikal (cemento-
sehingga dentin terbuka dari luar. Eugenol yang merupakan derivat dari
fenol memiliki sifat volatile atau mudah menguap. Bahan yang mudah
eugenol merupakan salah satu bahan yang termasuk iritan kimiawi pada
pulpa. Pulpa bereaksi terhadap iritan seperti halnya jaringan ikat lain.
dengan keparahan jaringan yang rusak. Iritasi eugenol yang persisten pada
Sebuah teori menyebutkan bahwa terdapat saluran atau arus limfe dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
terganggu sehingga terjadi disregulasi dari sistem limfe gigi. Cairan limfe
pada permukaan gigi. Asam dari luar kemudian akan semakin banyak yang
masuk ke dalam gigi, baik melalui lesi karies ataupun tubulus dentinales
Semakin banyak asam yang masuk maka semakin banyak pula terjadi
adanya lubang pada email, bakteri bakteri akan masuk dan menyebabkan
terjadinya pembusukan. Selain itu adanya enzim fosfatase pada air ludah
2015).
yang terletak pada bagian servikal gigi ini merupakan salah satu lokus
minoris untuk terjadinya karies pada gigi perokok. Hal ini berbanding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
a. Definisi
b. Diagnosis
(Perkeni, 2011)
c. Klasifikasi
empat, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
aktivitas fisik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
sehingga sering dikenal sebagai adult onset DM, akan tetapi saat
ini DM tipe 2 juga sering ditemui pada pasien yang lebih muda.
3) Gestational Diabetes
(WHO,2015).
kadar glukosa plasma puasa kurang dari 140 mg/dl dan nilai Tes
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
dari 200 mg/dl pada menit ke-30, 60, dan 90 serta mencapai 140
d. Manifestasi Klinis
sebagai akibat kehilangan kalori. Pasien juga akan mengeluh lelah dan
e. Komplikasi
plasma yang relatif akut. Komplikasi metabolik yang paling serius dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
kehilangan elektrolit.
Neuropati diabetik adalah gejala atau tanda dari disfungsi saraf pada
saraf. Disfungsi saraf ini dapat timbul kapan saja, akan tetapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
suatu proses autoimun yang sama seperti sel beta pankreas pada pasien
DM. Proses patologis yang terjadi pada kelenjar saliva ini menyebabkan
keadaan di mana mulut terasa kering akibat pengurangan atau tidak adanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
aliran saliva (NIDCR 2012). Prevalensi dari xerosthomia ini adalah 14-
62% pada pasien DM tipe 2 dan 53% pada DM tipe 1 (Mortazavi et al.,
stimulated atau unstimulated salivary flow. Hal ini selain disebabkan oleh
berbagai proses patologis di dalam mulut, salah satunya adalah karies gigi.
proses terjadinya karies gigi. Plak gigi merupakan lapisan tipis yang berisi
pada bagian tersebut. Pada pH 5, asam dari luar akan masuk ke dalam
dimulai. Komponen anorganik saliva seperti ion kalsium, fosfat, dan flour
juga mampu memineralisasi karies gigi yang masih dini, sehingga aliran
saliva yang kurang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi yang parah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
B. Kerangka Pemikiran
DIABETES MELLITUS
ROKOK
Hiperglikemia kronik
Senyawa iritan eugenol
Otonomik neuropati
dan mikroangiopati Dehidrasi
Bersifat asam
Eugenol masuk
Gangguan inervasi otonomik dan melalui cemento-
mikrosirkulasi kelenjar saliva Demineralisasi enamel junction
email
Hipofungsi kelenjar
saliva
Dentin
Pulpitis reversibel
Pulpitis irreversibel
Nekrosis pulpa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
C. HIPOTESIS
commit to user