Anda di halaman 1dari 13

Nama : Silvia yunita r

No.absen : 39
NPM : 1710110776
Audit Siklus Penggajian Dan Personalia

Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua
karyawan, penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan
masalah salah saji laba bersih yang material.
Audit siklus penggajian dan personalia mencakup pemahaman akan pengendalian internal,
penilaian risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
prosedur analitis, serta pengujian atas rincian saldo.
Perbedaan utama audit siklus penggajian dan personalia dengan siklus yang lain antara lain
hanya ada satu kelas transaksi untuk pengujian, transaksi pada umumnya lebih signifikan dari pada
akun neraca terkait, pengendalian internal umumnya sudah efektif di hampir keseluruhan
perusahaan.

A. AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


Akun terkait siklus penggajian dan personalia antara lain akun kas penggajian, semua
akun beban gaji, semua akun pemotongan pajak gaji dan semua akun gaji akrual. Untuk akun
gaji dan upah akrual hanya akan digunakan pada akhir periode akuntansi.

B. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA


DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen terkait sebelum menilai risiko
pengendalian dan merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
antara lain:
Fungsi bisnis Personalia dan kesempatan kerja: merupakan departemen yang menjadi sumber catatan
yang independen bagi verifikasi internal terkait informasi gaji. Dokumen dan catatan terkait antara
lain:
1. Catatan personalia (meliputi data tenaga kerja), formulir otorisasi pengurangan (formulir
yang digunakan untuk otorisasi pengurangan gaji termasuk pengurangan pajak, pesiun serta
iuran serikat pekerja lainnya), dan formulir otorisasi tingkat pembayaran (sumber
informasinya terkait konrak tenaga kerja, otorisasi oleh pihak manajemen atau direksi).
2. Fungsi binis Pencatatan waktu dan persiapan penggajian: merupakan hal yang penting dalam
audit karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian setiap periode. Untuk
mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai:
penyiapan kartu waktu oleh karyawan, pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor,
pengurangan dan pembayaran bersih, penyiapan cek gaji dan penyiapan catatan gaji.
Dokumen dan catatan terkait antara lain: kartu waktu (dokumen menunjukkan jumlah jam
kerja karyawan), tiket waktu (formulir yang menunjukkan perekjaan mana yang dikerjakan
karyawan selama periode tertentu), File transaksi penggajian (keseluruhan informasi terkait
transaksi penggajian), Jurnal atau daftar penggajian, File induk penggajian (catatan transaksi
penggajian bagi seluruh karyawan dan total upah karyawan yang dibayarkan selama tahun
berjalan).
3. Fungsi bisnis pembayaran gaji: penandatangan dan distribusi gaji harus dikendalikan secara
hati-hati untuk mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian umumnya cek
pembayaran diproses secara terpisah dari pengeluaran lainnya. Dokumen dan catatan terkait
antara lain: cek gaji, rekonsiliasi rekening bank penggajian (merupakan kegiatan penting
untuk menemukan kesalahan dan kecurangan).
4. Fungsi bisnis penyusunan SPT pajak gaji dan pembayaran pajak: untuk mencegah salah saji,
individu yang kompeten harus memverifikasi output secara independen. Dokumen dan
catatan terkait antara lain: Formulir W-2 dan SPT pajak penghasilan

C. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Auditor dapat mengandalkan pengendalian internal organisasi karena tidaklah sulit untuk
menetapkan pengendalian yang baik dalam siklus penggajian dan personalia. Prosedur pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan alat yang sangat penting untuk
verifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan personalia.
Audit pada siklus penggajian dan personalia terdapat beberapa yang mengalami salah saji
material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang signifikan pada total
beban karena keryawan kemungkinan mengajuka keluhan jika dibayar terlalu rendah, semua
transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit, transaksi penggajian merupakan subjek
audit pemerintah Negara.
Memahami pengendalian internal pada siklus penggajian dan personalia: terdapat beberapa hal
yang harus dikenali auditor yaitu pengendalian internal di setiap perusahaan bervariasi,
penggendalian yang akan digunakan auditor untuk mengurangi penilaian risiko harus diuji dengan
pengujian pengendalian, jika klien merupakan perusahaan publik tingkat pemahaman pengendalia
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini keefektifan
pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan, pengujian pengendalian dan substantif atas
transaksi jika memungkinkan dapat digabungkan dengan menggunakan audit format kinerja.
Menilai risiko pengendalian: terdapat pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia
untuk menilai risiko pengendalian yaitu: pemisahan tugas yang memadai (untuk mencegak
kecurangan, penggajian berlebihan dan penggajian kepada karyawan fiktif), otortisasi yang tepat
(perlu dilakukan oleh departemen sumber daya manusia terkait tenaga kerja dan penggajian),
dokumen dan catatan yang memadai, pengendalian fisik terhadap aset dan catatan (terkait akses
terhadap cek gaji yang harus diperhatikan dan dibatasi), pengecekan yang independen atas kinerja
(perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen)
Luas pengujian pengendalian: formulir dan pembayaran pajak penggajian merupakan hal yang
penting, baik karena jumlahnya material maupun kewajiban potensial akibat lalai menyerahkan
dapat menjadi berat: penyiapan formulir pajak penggajian (auditor harus mereview pengisian,
rekonsiliasi yang terinci atas informasi pada formulir pajak dan catatan yang diperlukan untuk jika
auditor yakin bahwa SPT pajak disiapkan tidak tepat), pembayaran pemotongan pajak penggajian
dan pemotongan lainnya secara tetap waktu: (auditor harus menguji bahwa klien telah memenuhi
kewajiban hukumnya, auditor harus mennetuka persyaratan klien sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk menentukan klien telah melakukan pembayaran dengan jumlah yang benar secara
tepat waktu)
Merancang pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuana audit
terkait transaksi pada siklus penggajian dan personalian: auditor sering memeperluas prosedur audit
jika akun memiliki pengaruh signifikan atau menduga kemungkinan kecurangan yang cukup
material. Maka terdapat hal yang perlu diperhatikan: hubungan antara penggajian dan penilaian
persediaan (jika tenaga kerja merupakan bagian yang material dari penialian persediaan, auditor
harus menekankan pada pengujian pengendalian internal terhadapa klasifikasi transaksi yang tepat,
pengujia atas karyawan yang tidak ada (untuk mendeteksi penggelapan auditor dapat
membandingkan untuk mengetahui tanda tanga yang diotorisasi dan kelayakan endorsement, untuk
menguji karyawan fiktif auditor dapat menelusuri transaksi dalam jurnal penggajian ke departemen
SDM, meminta pembayaran gaji kejutan kepada karyawan walupun sangat mahal namun mungkin
merupakan satu-satunya cara mendeteksi penggelapan uang), pengujian atas kecurangan waktu
(merekonsiliasi total jam yang dibayarkan menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja
independen).

D. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


 (Tahap I) Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi penggajian: risiko bisnis
klien mungkin terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks mencakup bonus,
rencana opsi saham, serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Auditor
harus memahami keumungkinan terjadinya peristiwa tersebut dan menentukan pengaruh
potensialnya terhadap laporan keuangan, termasuk pengungkapan catatan kaki.
 (Tahap II) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inhern: auditor dapat
mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian yang kompleks, seperti
rencana kompensasi berdasarkan saham, yang dapat meningkatkan risiko inhern yang
berhubungan dengan akuntansi dan pengungkapan kesepakatan tersebut.
 (Tahap I dan II) Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian yang terkait:
dalam menilai risiko pengendalain ini terkait pada hasil dari pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan.
 (Tahap III) Merancang dan melaksankan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan
personalia: membandingkan saldo akun beban, tenaga kerja langsung sebagai persentase
penjualan, beban pajak penggajian, akun pajak penggajian akrual dari tahun berjalan dengan
tahun-tahun sebelumnya untuk menentukan kemungkinan salah saji serta mengidentifikasi
bidang-bidang yang memerlukan investigasi tambahan.
 (Tahap III) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun-akun
siklus penggajian dan personalia: jika pengendalian internal klien beroperasi efektif mana
pengujian rincian saldo terkait siklus ini tidak akan menghabiskan banyak waktu. Dua
tujuan audit berkait saldo utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah akrual dalam
neraca telah dsajikan dalam jumlah yang benar (keakuratan), transaksi dicatat pada periode
yang tepat (pisah batas), kedua tujuan tersebut untuk memastikan tidak terdapat kurang saji
atau akrual yang dihilangkan.
Pengujian atas rincian saldo akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian daan
personalia:
a. Jumlah potongan dari gaji karyawan (membandingkan saldo dari pos-pos yang
dipotong dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian dan pengeluaran
kas. Jika pengendalian internal sudah beroperasi secara efektif, pisah batas dan
keakuratan dapat diuji bersamaan dengan prosedur tersebut).
b. Gaji dan upah akrual: auditor perlu menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah, kemudian prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah
batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual klien.
c. Komisi akrual: dalam verifikasi komisi akrual auditor perlu menentukan sifat
perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya, auditor harus
membandingkan metode yang digunakan dengan tahun sebelumnya untuk tujuan
konsistensi.
d. Bonus akrual: total bonus akhr tahun biasanya memiliki jumlah yang besar,
kelalaian pencatatan dapat membuat salah saji yang material, verifikasi atas
bonus akrual tercatat biasanya dicapai dengan membandingkan jumlah yang
diotorisasi pada hasil rapat dewan direksi.
e. Pembayaran cuti liburan, sakit atau tunjangan akrual lainnya: kebijakan
perusahaan harus sesuai dengan peraturan yang ada (SFAS 43) terkait absen
yang diberi kompensasi.
f. Pajak penggajian Akrual: auditor dapat memeriksa formulir pajak untuk
menentukan jumlah yang harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
g. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban.
Auditor pada umumnya hanya memerlukan pengujian yang relative sedikit terkait akun
pada laba rugi khususnya beban penggajian dan personalia karena sebagai telah dibahas pada
akun kewajiban yang memiliki keterkaitan. Pengujian tambahan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan, kelemahan pengendalian internal, salah saji
signifikan atau varians utama yang belum ada pada prosedur analitis, hal tersebut antara lain:
a. Kompensasi pejabat: pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap
pejabat yang diotorisasi dari hasil rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan
catatan pendapatan yang berhubungan.
b. Komisi: beban komisi dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap
jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut.
c. Beban pajak penghasilan: auditor dapat melakuakn mengujian mula-mula dengan
merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total
penggajian untuk seluruh tahun, ketika diperlukan pengujian lebih lanjut biasanya
dilakukan bersamaan dengan pengujian akrual pajak penggajian.
d. Total penggajian: auditor dapat melakukan pengujian dengan merekonsiliasi total beban
penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2,
dengan tujuan untuk menentukan transaksi penggajian dibebankan ke akun non
penggajian atau sama sekali tidak dicatat di jurnal penggajian.
e. Tenaga kerja kontrak: auditor dapat menguji biaya yang dibayarkan ke organisasi luar
dengan membandingkan jumlah degan kesepakatan kontak yang ditandatangani antara
peusahaan dan perusahaan jasa luar.

Tujuan Penyajian dan Pengungkapan: beberapa transaksi yang kompleks terkait siklus
penggajian dan personalia (opsi saham dan rencana kompensasi eksekutif lainnya) memerlukan
pengungkapan catatan kaki. Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang berhubungan
dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk
akun kewajiban dan beban.
SOAl DAN JAWABAN:

20-1 Identifikasi 5 akun besar yang mungkin dipengaruhi oleh siklus penggajian dan
personalia di sebagian besar audit.
Jawab:
Lima buah akun buku besar yang kemungkinan akan terpengaruh oleh siklus penggajian dan
personalia yaitu:
a) Kas di bank
b) Utang pph karyawan dan potongan lainnya
c) Biaya tenaga kerja
d) Utang beban pph karyawan
e) Beban pph karyawan

20-2 Jelaskan hubungan antara siklus penggajian dan personalia dengan penilaian
persediaan
Jawab:
Jika penggajian merupakan bagian yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal
yang umum bagi perusahaan manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun penggajian yang
tidak tepat dapat mempengaruhi penilaian aktiva material  untuk akun akun seperti barang
dalam proses, barang jadi, atau konstruksi dalam proses. Konsistemsi dari period eke periode
penting sekali dalam penggolongan dan bisa diuji dengan menelusur kartu jam kerja atau
bukti lain dari seseorang pekerja yang telah bekerja untuk suatu job atau proses ke catatan
akuntansi yang mempengaruhi penilaian persediaan, auditor harus menekankan pengujian
pengendalian pada ketepatan penggolongan transaksi penggajian.

20-3  Sebutkan lima pengujian pengendalian yang dapat dilakukan untuk siklus
penggajian dan personalia dan sebutkan tujuan dari setiap pengendalian yang diuji
Jawab:
a. Pemisahan tugas yang memadai
Pemisahan tugas diterapkan terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan
pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus
independen dari bagian SDM yang mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti
penambahan karyawan atau menghapus karyawan), dan terpisah dari penyimpanan
cek gaji yang telah ditandatangani.
b. Otorisasi yang tepat
Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk menambah atau menghapus
karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan.
Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan jumlah jam kerja, terutama lembur.
Persetujuan dapat dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam lembur
saja.
c. Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat dan sistem penggajian.
Kartu waktu atau catatan cocok digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang
dibayar per jam, namun tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar
menurut tingkat potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk
lainnya. Karena tujuan kelengkapan tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah
dipranomori tidak terlalu diperlukan untuk sistem penggajian.
d. Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggungjawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak dicairkan harus langsung disetor kembali.
Jika cek ditandatangani oleh mesin, maka akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
e. Pengecekan yang independen terhadap kinerja
Verifikasi terhadap penghitungan penggajian harus independen. Seorang dari
manajer atau karyawan lain harus mereview output penggajian untuk melihat salah
saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi
persediaan, atau jika akumulasi biaya dihitung berdasarkan pekerjaan, maka
dibutuhkan pengendalian memadai untuk menghitung memferifikasi pembebanan
yang tepat.

20-4 Evaluasilah komentar seorang auditor berikut : “Pekerjaan saya  adalah


menentukan apakah catatan penggajian telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan
standar akuntansi keuangan, tidak untuk menentukan apakah mereka telah mengikuti
prosedur pengangkatan dan pemberhentian pegawai yang tepat. Ketika saya
melakukan audit atas penggajian, saya mendatangi bagian sumber daya manuasia dan
langsung meminta kartu waktu, jurnal, dan daftar gaji. Saya tidak peduli siapa yang
mereka angkat dan siapa yang mereka pecat, sepanjang klien telah membanyar dengan
tepat sebagaimana seharusnya”
Jawab:
Menurut saya mengenai komentar seorang auditor itu saya setuju dengan menentukan
catatan penggajian telah ditetapkan dengan tepat dengan sesuai standar akuntansi keuangan,
dan tetapi saya tidak setuju itu pendapat diatas kita sebagai auditor harus melihat siapa yang
mereka angkat dan melihat siapa yang mereka pecat supaya terhindar dari kecurangan.

20-5 Bedakan prosedur–prosedur audit penggajian berikut dan sebutkan tujuannya


masing- masing :1. Telusur suatu sampel kartu waktu yang telah dipranomori ke cek
gaji yang terkait dalam register penggajian dan di bandingkan jam kerja dengan jam
yang dibanyar dan 2. Telusur suatu sampel cek gaji dari register penggajian ke kartu
waktu terkait dan membandingkan jam dimana pekerjaan dilakukan dan jam yang
dibayarkan. Manakah dari kedua prosedurini yang biasanya lebih penting pengauditan
penggajian. Mengapa?
Jawab:
Menurut pendapat saya prosedur yang paling penting dalam pengauditan penggajian
adalah telusur suatu sampel kartu waktu yang di terapkan secara acak kepembayaran dalam
register gaji dan bandingkan jam kerja dengan jam yang di bayar . karena prosedur ini sangat
lengkap digunakan saat mengaudit

20-6 Jelaskan mengapa persentase waktu dari total waktu audit yang digunakan untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi biasanya jauh lebih besar
untuk siklus penggajian dan personalia dibandingkan dengan untuk siklus penjualan
dan pengumpulan piutang.
Jawab:
Siklus penggajian dan personalia memerlukan banyak waktu karena siklus penggajian
dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan ,
ketidaktepatan dalam penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja dapat mengakibatkan
salah saji laba bersih yang material jadi pengauditan siklus penggajian dan personalia
memerlukan waktu yang lebih besar dari total waktu yang digunakan

20-7 Dalam mengaudit beban potongan dan pajak penggantian, jelaskan mengapa
penkanan sebaiknya dilakukan dalam mengevaluasi kecukupan dari prosedur
persiapan SPT pajak dan bukan pada kewajiban pajak penggajian. Jika prosedur
persiapan tidak memadai, jelaskan dampak dari hal tersebut terhadap sisa
pelaksanaan audit.
Jawab :
Dampak yang diimbulkan pada proses audi jika prosedur yang digunakan tidak memadai
maka transaksi penggajian yang dicatat dijurnal penggajian dan formulir yang berkaitan
dengan pajak penggajian disiapkan dengan tidak akurat dan pajaknya dibayar maka
pengujian perincian saldo akan memakan waktu yang lama. Dan juga apabila prosedurnya
tidak memadai maka tidak sesuai dengan tujuan utama terkait
saldo dalam pengujian utang penggajian sehingga akan menimbulkan kurang gaji.
20-8 Sebutkan beberapa prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia dan
jelaskan tipekesalahan penyajian yang bisa ditunjukkan apabila terdapat perbedaan
signifikan dalam perbandingan hasil pengujian setiap tahun antara tahun ini dengan
tahun sebelumnya.
Jawab

Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalah Penyajian


Membandingkan saldo akun beban tenaga Keslahan penyajian akun beban tenaga
kerja (gaji/upah, dan lain-lain) dengan kerja
tahun sebelumnya (dengan penyesuian
untuk kenaikan tarif dan kenaikan volume)
Membandingkan presentase beban tenaga Kesalahan penyajian beban tenaga kerja
kerja langsung terhadap penjualan dengan langsung dan persediaan
tahun tahun sebelumnya
Membandingkan presentase beban komisi Kesalahan penyajian beban komisi dan
terhadap penjualan tahun tahun sebelumnya utang beban komisi
Membandingkan presentase beban pajak Keslahan beban pajak penghasilan
penghasilan karyawan terhadap beban gaji karyawan dan utang pajak penghasialn
dan upah dengan tahun-tahun sebelumnya karyawan
Membandingkan utang pajak penghasilan Kesalahan penyajian utang pajak
karyawan dengan tahun sebelumnya penghasialn karyawan dengan beban pajak
penghasialn karyawan

20-9 Jelaskan keadaan-keadaan dimana auditor harus melakukan pengujian audit


yang terutama dirancang untuk menemukan kecurangan dalam siklus pengajian dan
personalia. Sebutkan tiga prosedur audit yang terutama untuk mendeteksi kecurangan
dan tipe prosedur audit yang digunakan untuk menemukannya
Jawab:
a. Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian
Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu
yang singkat.
b. Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.
c. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun
Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian
diatur oleh pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembahian gaji karyawan dapat
menimbulkan masalah moral.

20-10 Bedakan antara file induk penggajian, formulir W-2 dan SPT pajak penggajian.
Jelaskan tujuan dari masing.
Jawab :
- File induk penggajian (payroll master file) adalah file komputer yang digunakan
untuk mencatat transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total
upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini.
- Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk
mengikhtisarkan setiap menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk
pembayaran kotor, dan potongan FICA (jaminan sosial).
- SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local,
Negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan
pajak perusahaan.

20-11 Identifikasi 3 pengujian pengendalian atau substantif atas transaksi dalam siklus
penggajian dan personalia yang dapat dilakukan auditor dengan menggunakan
perangkat lunak audit.
Jawab :
            Pengujian yang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan computer, bukti
pendokumentasian inspeksi, pertanyaan terhadap personil an mengamati personil klien dalam
melaksanakan pengendalian. Hasil dari setiap pengujian pengendalian seharusnya
menyediakan bukti mengenai efektifitas dari rancangan dan operasi dari pengendalian yang
dibutuhkan. Sebagai contoh, dengan menggunakan teknik audit dengan bantuan computer
untuk menguji bahwa computer membandingkan jumlah cek yang diterbitkan dengan
pemasukan dalam pengeluaran kas, auditor memperoleh bukti mengenai efektivitas
pengendalian terhadap transaksi peneluaran kas.

20-12 Sebutkan dokumen dan catatan pendukung yang diperiksa auditor pada suatu
tipikal audit penggajian yang tujuan utamanya adalah mendeteksi kecurangan.
Jawab:
 Catatan personalia (personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,
investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi
kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
 Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk
mengotorisasi  pengurangan gaji, termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan
pajak pengasilan, 401(K) dan program tabungan pension lainnya, obligasi tabungan
A.S. serta iuran serikat pekerja.
 Formulir otorisasi tingkat pembayaran. Formulir ini digunakan untk mengotorisasi
tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh
manajemen, atau dlam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.
 Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas
berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
a. Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
b. Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
c. Penyiapan cek gaji
d. Penyiapan catatan gaji
 Kartu waktu (time card). Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa.
 Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan
pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir
ini hanya digunakan oleh seorang karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau
bekerja dalam departemen yang berbeda. Tiket waktu pekerjan seringkali diakukan
secra electronic dengan system pelaporan waktu dan beban
 File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua
transaksi penggajian yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode,
seperti satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun.
 Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan
umumnya mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih,
jumlsh pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang
sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar juga diposting secara simultan kebuku
besar umum dank e file besar induk penggajian.
 File induk penggajian (payroll master file) adalah file komputer yang digunakan
untuk mencatat transaksi penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total
upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini.
 Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai
pertukaran atas jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan
pembayaran kotor dikurangi pajak dan potongan lainnya.
 Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan
hal yang penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan
kesalahan dan kecurangan.
 Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk
mengikhtisarkan setiap menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk
pembayaran kotor, dan potongan FICA (jaminan sosial). 
 SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local,
Negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan
pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi
tergantung pada jenis pajaknya.

20-13 Sebutkan lima jenis pengotorisasian dalam siklus penggajian dan personalia dan
sebutkan jenis kesalahan penyajian yang mungkin akan terjadi seandainya tidak
dilakukan otorisasi.
Jawab:
Jenis otorisasi dalam siklus penggajian dan personil:
- Pengurangan otorisasi, tanpa jumlah yang salah (atau tidak ada pemotongan) dapat
dipotong dari gaji karyawan.
- Otorisasi Rate, tanpa dimana karyawan dapat dibayar pada tingkat yang salah.
- Otorisasi kartu waktu, tanpa dimana karyawan dapat dibayar untuk kuantitas yang
salah jam kerja.
- Payroll pemeriksaan otorisasi, yang tanpa dana yang tidak sah dapat dibayarkan.
- Otorisasi tingkat komisi, tanpa yang penjual mungkin akan benar kompensasi
untuk usaha penjualan mereka.
- Otorisasi untuk merekrut pegawai baru, tanpa mana personil ada atau wajar
tanpa pengecualian dapat ditambahkan ke daftar gaji.

20-14 Jelaskan mengapa merupakan hal yang umum untuk memverifikasi total
kompensasi pejabat meskipun hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi dalam penggajian sudah lengkap. Prosedur audit apa yang dapat
digunakan untuk memverifikasi kompensasi pejabat?
Jawab :
Pada umumnya, kompensasi ini diverifikasi jika total kompensasi diotorisasi oleh dewan
direksi, karena gaji dan bonus mereka harus dimasukan dalam laporan 10-k kepada SEC
dan pajak penghasilan daerah. Verifikasi untuk kompensasi karyawan level manajemen
juga harus dilakukan karena ada kemungkinan mereka membayar diri sendiri dengan
jumlah yang lebih besar dari seharusnya.
Daftar Pustaka

Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An
Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.
https://fridarohmasulaeman.blogspot.com/2016/06/auditing-ii-audit-siklus-penggajian-dan.html.

Anda mungkin juga menyukai