Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ALAT-ALAT OPTIK DAN APLIKASINYA

Dosen Pengampu : Yoki Rahmat,M.Si

Disusun Oleh :
Tengku Imam Maulana
Radiologi B
19002054

PROGRAM STUDI D-III RADIOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AWAL BROS PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang”Alat-Alat Optik dan aplikasnya” ini
guna memenuhi tugas mata pelajaran fisika dasar
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak dosen memberi
kan tugas kepada saya dan pihak yang lain telah membantu dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu,penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang ditujukan demi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah bisa bermanfaat bagi semua pihak

15 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ......................................................................................................1

B.Rumus Masalah.....................................................................................................1

C.Tujuan Penelitian...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Alat optik............................................................................................3

B.Jenis-Jenis Alat optik............................................................................................3

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan..........................................................................................................18

B.Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang


Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat
hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta,
mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai
rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
Banyak  orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa menggunakan
kacamata. Dalam kondisi ini orang- orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu
benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat menggunakan
alat bantu penglihat. Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh
mata disebut alat optik.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita tidak dapat
melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. juga tidak bias melihat
benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang
terbang tinggi, dan sebagainya. Beberapa jenis alat optik yang diciptakan untuk membantu
kesulitan manusia dalam hal melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup,
kamera, mikroskop dan teropong.
Alat optik  dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama adalah untuk
meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop.
Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata
telanjang.Bagaimana prinsip kerja alat-alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari, Untuk dapat mengetahuinya maka makalah ini akanmembahasnya.

B.    Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut
1.   Apakah pengertian alat optic?
2.   Apakah Macam-macam alat optik dan fungsinya?
C.    Tujuan Penulisan
Penulisan ini diharapkan agar pembaca bisa mengetahui alat-alat optik di dalam medis dan
bisa menggunakan alat optik sebaik mungkin.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian alat optik


Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda
optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan
atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain lup, mikroskop, teleskop,
proyektor, dan episkop.
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam
membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain
sebagainya. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi
pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang
bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.

B.    Alat-alat optik


1)    Mata
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan
bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita menikmati
keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih
banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak
mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai
fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut,
antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina, vitreous
humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.
•    Kornea. Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea
berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian
mata yang sensitif di bawahnya.
•    Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat
masuk ke dalam mata.
•    Iris. Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur
besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.
•     Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
•    Otot Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan
berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
•    Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini
berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
•    Retina. Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya
bayangan.
•    Vitreous Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
•    Bintik Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan yang jelas.
•    Bintik Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada
bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
•    Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina
menuju ke otak.
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan
cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan oleh
lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke
pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.
a.    Daya akomodasi mata
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini
berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita
lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang
terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak
fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang
menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami
kesulitan.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot
akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang
sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh,
otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk
menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata,
yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik
terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa
mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh
yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini,
lensa mata akan memipih maksimal.
b.    Cacat mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang
mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang
sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut
cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan
mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
    Miopi (rabun jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya
jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik
dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan
sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan
retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita
miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
     Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat
mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
    Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat >
25cm).
     Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh 
sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata
terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat,
bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya
dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa
cembung(positif).
     Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang
jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda,
pilot, masinis, dan sebagainya.
    Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata
presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan
titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu,
penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita
presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata
bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung.
Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda
dekat/membaca.
    Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak
merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna.
Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis
mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa
silinder.
c.    Tipuan mata
Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan.
Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan hal-hal
yang benar.

2)    Lup
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara
dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat
pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada Gambar (b),
seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang
I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' = sn). Karena
sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi
maksimum.
Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat
menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya
dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain,
pedagang intan, polisi, dan sebagainya.

3)    Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas
dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda
yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut
lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat
daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini
dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat
lebih praktis (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan
berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan
memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan
sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada
objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
•    Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
•     Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
•    Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.

4)    Ophalmoskop
Alat ini mula-mula di pakai oleh helmholtz (1851). Prinsip pemeriksaan dengan
Opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli (retina mata dan pembuluh darah
khoroidea keseluruhannya).
Ada dua prinsip kerja opthalmoskop yaitu :
1.    Pencerminan mata secara langsung.
Fundus okuli penderita disinari dengan lampu, apabila mata penderita emetropia dan tidak
melakukan akomodasi    maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan keluar dari lensa mata
penderita dalam keadaan sejajar dan terkumpul menjadi gambar tajam pada selaput jaringan
mata pemeriksa (dokter) yang juga tidak terakomodasi. Pada jaringan mata dokter terbentuk
gambar terbalik dan sama besar dengan fundus penderita.
2.    Pencerminan mata secara tak langsung.
Cahaya melalui lensa condenser di proyeksi ke dalam mata penderita dengan bantuan cermin
datar kemudian melalui retina mata penderita dipantulkan keluar dan difokuskan pada mata
sipemeriksa (dokter). Dengan mempergunakan opthalmoskop dapat mengamati permasalahan
mata yang berkaitan dengan tumor otak.
Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian
penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak
pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar dpantulkan ke amta.
selanjutnya dokter dapat mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan
lensa L2 bertindak sebagai lup.

5)    Retinoskop
Alat ini dipakai untuk menentukan reset lensa demi koreksi mata penderita tanpa aktivitas
penderita, meskipun demikian mata penderita perlu terbuka dan dalam posisi nyaman bagi si
pemeriksa. Cahaya lampu di proyeksi ke dalam mata penderita dimana mata penderita tanpa
akomodasi. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan dari retina dan berfungsi sebagai sumber
cahaya bagi sipemeriksa.
Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila suatu objek (cahaya) berada di titik jauh mata
akan di fokuskan pada retina. Cahaya yang dipantulkan retina akan menghasilkan bayangan
fokus pada titik jauh pula. Oleh karena itu, pada waktu pemeriksa mengamati mata penderita
melalui retinoskop, lensa positif atau negatif diletakkan di depan mata penderita sesuai
dengan keperluan agar bayangan (cahaya) yang dibentuk oleh retina penderita di fokuskan
pada mata pemeriksa. Lensa positif atau negatif yang dipakai itu perlu ditambah atau
dikurangi agar pemfokusan bayangan dari retina penderita terhadap pemeriksa tepat adanya.
Suatu contoh, jarak pemeriksa 67 cm lensa yang diperlukan 1,5 D.
6)    Keratometer
Alat ini untuk mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukkan pemakaian
lensa kontak, lensa kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea
yang mengalami gangguan kelengkungan. Ada dua lensa kontak yaitu :
    Hard contact lens.
Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. Sangat efektif bila
dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi astigmatisma.
    Soft contact lens
Adalah kebalikan dari Hard Contact Lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat mengoreksi
astigmatisma.
7)    Tonometer
Pada tahun 1900, Schiotz (Jerman) memperkenalkan alat untuk mengukur tekanan intraocular
yang dikenal dengan nama Tono meter dari Schiotz. Tehnik dasar: penderita ditelentangkan
dengan mata menatap keatas, kemudian kornea mata dibius. Tengah-tengah alat (Plug)
diletakkan di atas kornea menyebabkan suatu tekanan ringan terhadap kornea. Plug dari
tanometer berhubungan dengan skala sehingga dapat terbaca nilai skala tersebut. Tanometer
dilengkapi dengan alat pembesar 5,5 gram, 7,5 gram, 10,0 gram, 15,0 gram. Apabila pada
pengukur tekanan intraocular dimana menggunakan alat pemberat 5,5 gram maka berat total
tanometer = berat plug + alat pemberat
                    = 11 gram + 5,5 gram
                    = 16,5 gram.
16,5 gram ini menunjukkan tekanan intraocular sebesar 17 mmHg. Pemeriksaan tekanan di
dalam bola mata (intraokuli) untuk mengetahui apakah penderita menderita glaucoma atau
tidak. Pada penderita galucoma tekanan intraoculi mencapai 80 mmHg. Dalam keadaan
normal tekanan intraokuli berkisar antara 20-25 mmHg dengan rata-rata produksi dan
pengeluaran cairan humor aqueous 5 ml/ hari.
Tahun 1950 Tonometer Schiotz dimodifikasi dengan kemudahan dalam pembacaan secara
elektronik dan dapat direkam disebut tonograf. Goldmann (1955) mengembangkan tonometer
yang disebut tonometer Goldmann Aplanation. Pengukuran dengan memakai alat ini
penderita dalam posisi duduk.
8)    Pupilometer
Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan pupilometer dari eindhoven. Yaitu
lempengan kertas terdiri dari sejumlah lubang kecil dengan jarak tertentu. Apabila melihat
melalui lubang-lubang ini dengan latar belakang dan tanpa akomodasi maka di peroleh
perjalanan sinar sebagai berikut : Lingkaran yang terproyeksi pada jaringan retina saling
menyentuh berarti garis 1 dan 2 adalah sejajar. Garis 1 dan 2 inilah garis terluar yang masih
dapat masuk melalui pupil, sehingga diperoleh jarak d, jarak ini adalah diameter pupil. Pada
penentuan besar pupil, jarak antara lubang dan mata tidak menjadi masalah.

9)    Lensometer
Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai sipenderita atau sekedar
untuk mengetahui dioptri lensa tersebut. Prinsip dasar
Menentukan focus lensa positif sangat mudah. Dapat dengan cara :
1.      Memfokuskan bayangan dari suatu objek tak terhingga misalnya matahari
2.      Memfokuskan bayangan dari suatu objek yang telah diketahui jaraknya
Tehnik di atas ini tidak dapat diterapkan pada lensa negatif namun dapat dilakukan sedikit
modifikasi yaitu : mengkombinasikan lensa negatif dengan lensa positif kuat yang telah
ditentukan dioptrinya.
Dengan memakai lensometer, benda penyinaran digerakkan sehingga diperoleh bayangan
tajam melaui penagamatan lensa

.    
10)    Endoskop Serat Optik
Fiber optik merupakan saluran transmisi (pemindah informasi) yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Fiber Optik terbuat dari
serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Serat
kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan
kemudian diproses menjadi sebentuk gulungan kabel agar dapat digunakan untuk melewati
data yang ingin dikirim atau diterima.
Fiber optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core
adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik dan menjadi tempat berjalannya
cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding adalah lapisan luar yang
membungkus Core dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke
dalam Core. Sedangkan Buffer Coating merupakan lapisan plastik yang melindungi serat dari
kerusakan dan kelembaban.
Dalam bidang kedokteran, juga ada beberapa alat yang memanfaatkan serat optik seperti
Endoskopi. Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung,
ke dalam sendi, atau ke  rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat
optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat
jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh
kamera. Serat optik sekarang juga dipakai dakam dunia hiburan seperti lampu hias dan
miniature.
Aplikasi Fiber Optik Pada Endoskopi
Ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat di bidang kedokteran telah menghasilkan
sebuah prosedur diagnostik yang cepat dan tepat,serta metode penyembuhan penyakit dalam
tanpa melakukan operasi.
Endoscopy adalah suatu metode/teknik memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran
cerna) secara visual. Endoscope adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ
dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual sehingga dapat dilihat melalui layar
monitor. Sehingga setiap kelainan organ dalam tubuh dapat diketahui dengan sejelas-
jelasnya.
Bagian-bagian pada Endoscope :
1.    Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui
mulut,hidung,anus.
2.    Terdiri dari 2 buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya ,sedangkan serat lainnya
berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera
3.    Bagian lainnya bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk
memasukkan atau mengisap cairan. dipasang gunting kecil, sikat kecil, dan lain-lain. 
Keunggulan dari Endoskopi yaitu:
•    Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan, misal pengangkatan jaringan
tumor,
•     Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan
efisien
•     Dapat melakukan diagnostik yang cukup akurat
•    Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang, dll.
•    Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.
•    Pada aplikasi ini fiber optik berfungsi sebagai sarana transfer data gambar yang baik dan
lebih effektif dibandingkan menggunakan kabel biasa

11)    Laser
Jenis-jenis Laser yang digunakan untuk kesehatan :
1.    Fractional CO2
Laser Fractional CO2 adalah laser yang menggunakan teknologi fractional carbon dioxide
(SmartXide DOT) untuk mengatasi masalah jaringan parut (skar) dan kerut-kerut karena
penuaan kulit. Sinar laser yang dihasilkan oleh alat ini secara akurat melakukan
pengangkatan kulit lapis perlapis dan mampu merangsang pembentukan kolagen baru dengan
cara memberi panas hanya pada kedalaman dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi
SmartXide DOT). Biasa digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta
mengatasi masalah kulit lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak, jerawat,kutil dan
bekas luka.
Untuk proses Laser kondisi berikut diperlukan:
a.    Energi dasar yang dapat terbalik, yaitu sebuah energik tinggi dasar senang berbohong
sedemikian rupa bahwa ada lebih banyak molekul ditemukan dalam keadaan tereksitasi dari
dalam berbaring di bawah negara.
b.    Antara kedua state, transisi optik harus diperbolehkan.
c.    Harus ada mekanisme eksitasi dengan yang negara atas bisa senang efektif.
d.    Harus ada sebuah "de-eksitasi mekanisme", sehingga molekul mencapai keadaan yang
lebih rendah lagi di pembuangan dari mekanisme eksitasi.
e.    Untuk generasi cahaya laser optik yang cocok resonator diperlukan.
f.    Untuk eksitasi sumber energi yang dibutuhkan
2.    Nd yag
Teknik laser ini sangat baik digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu atau rambut yang
yang tumbuh pada area-area tertentu seperti di ketiak, area bikini, diatas bibir (kumis), di
lengan dan tungkai.
3.    Q Switched Nd YAG
Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser) digunakan untuk mengatasi kelainan pigmentasi
pada kulit karena photoaging seperti lentigo senilis, freckles, tanda lahir berupa bercak hitam
keabuan/kecoklatan dan juga dapat menghilangkan tattoo pada tubuh.
    Keunggulan Laser
Beberapa keunggulan Mengunakan Laser dalam bidang Kedokteran adalah sebagai berikut :
a.    Hemat waktu: area perawatan lebih luas menggunakan kluster laser BTL berdaya tinggi
(hingga 1800mW).
b.    Berbagai pilihan probe laser BTL (hingga 400mW) untuk lapisan jaringan permukaan
dan dalam.
c.    Ensiklopedi online dengan protokol yang sudah ditetapkan sebelumnya berdasarkan riset
medis bertahun-tahun.
d.    Aplikasi yang disarankan untuk berbagai bidang kedokteran (rehabilitasi, dermatologi,
ginekologi, ENT, kedokteran olahraga, dll.).
e.    Layar sentuh mudah dioperasikan
    Manfaat Laser dalam Bidang Kesehatan
a.    Percantik Diri dengan Terapi Laser
Teknik yang digunakan untuk perawatan kecantikan ini diyakini dapat mempercantik dan
memperbaiki kondisi kulit tanpa harus melewati tindakan operasi. Perawatan ini tidak akan
menyebabkan perubahan sel atau jaringan kulit di sekitar area yang tidak bermasalah jika
dilakukan dengan prosedur yang tepat dan oleh dokter yang berpengalaman.
Cara kerja .
Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area yang bermasalah akan diserap oleh sel kulit
tertentu dan kemudian diubah menjadi panas pada area tersebut. Fungsinya adalah untuk
menstimulasi pembentukan sel kolagen baru yang menjaga kekenyalan kulit. Panjang
gelombang dari sinar laser adalah yang terpenting pada perawatan ini. Alat dan jenis laser
yang digunakan terkadang sama hanya panjang gelombangnya yang berbeda.
   Fungsi.
Banyak manfaat yang bisa Anda rasakan dari perawatan teknik laser ini, diantaranya :
• Mengatasi kerutan dan garis yang muncul pada area wajah,mengencangkan kulit wajah dan
leher, menghilangkan flek serta untuk peremajaan kulit
• Memutihkan kulit wajah dan tubuh
• Menghilangkan bekas luka, bekas jerawat, tahi lalat dan
   spider veins
• Menghilangkan tato
• Menghilangkan bulu-bulu (hair removal) yang tubuh pada bagian ketiak, kaki, tangan,
wajah dan organ intim.
• Melangsingkan tubuh dan menyamarkan stretch mark atau selulit.
b.    Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.
Penggunaan terapi laser kini makin meluas. Tak hanya untuk mencerahkan kulit, terapi laser
juga bisa untuk menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik. Rumah Sakit Eka Hospital
Tangerang, dalam rilisnya Rabu (5/1/2011) menjelaskan, terapi sinar laser atau Low Level
Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur non invasive yang dapat menembus jauh ke
dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan
penyembuhan jaringan tubuh.
 Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari 30 tahun dan telah disetujui US Food and Drug
Administration (FDA) untuk tatalaksana nyeri dan sampai saat ini belum ditemukan adanya
efek samping dari terapi laser tersebut. Salah satu keuntungan terapi laser adalah prosedur
terapi yang tidak terlalu lama dan hasil yang didapat lebih cepat dibandingkan prosedur lain.
c.    Laser untuk Penyembuhan Luka.
Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi dengan
biological tissue dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure yang diterima oleh
biological tissue tersebut. Hal inilah yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk
berbagai macam aplikasi penyembuhan luka. Pada paper ini akan dipaparkan  aplikasi sebuah
laser dengan bahan semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki
panjang  elombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka pada kulit.Metode terapi yang
dilakukan adalah penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah
dilukai. Penyinaran dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive).
Penggunaan laser GaAlAs didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan relatif kecil
berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini
adalah daya keluaran laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi
intensitas, diameter berkas pada laser dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri.
Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser GaAlAs dengan daya sebesar 5 mWatt,
didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses penyembuhan
luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19. Metode terapi dengan menggunakan
laser daya rendah seperti ini masih terus dikembangkan untuk keperluan medis lainnya.
d.    Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher
Penyembuhan sakit leher biasanya dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat pengurang
rasa nyeri. Tapi kini metode baru dengan terapi laser terbukti lebih efektif mengobati sakit
leher. Sebuah studi menunjukkan terapi dengan tingkat radiasi yang rendah aman mengurangi
sakit leher. Penelitian ini diketuai oleh Dr Robert Chow dari Brain and Mind Research
Institute di University of Sydney, Australia. Sebanyak 820 orang yang dirawat karena sakit
leher menjadi partisipan untuk penelitian ini. Peneliti menggunakan poin skala untuk
menentukan perbedaan antara perawatan yang menggunakan laser dan yang menggunakan
sinar biasa.
 Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini lebih menguntungkan dibanding dengan terapi
lainnya yang digunakan secara luas. Terutama dengan intervensi farmakologisnya yang
jarang ditemukan efek samping dan efektif untuk mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher
diperkirakan menjadi masalah medis yang penting di beberapa negara, sehingga perawatan
yang tidak memerlukan obat-obatan dan tidak memiliki efek samping akan lebih menarik.
Tapi penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga harus hati-hati dan jelas
berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat
(FDA) telah menyetujui perangkat laser ini untuk mengobati sakit leher, persetujuan ini
menunjukkan bahwa teknologi tersebut aman untuk digunakan sebagai pengobatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda
optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan
atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain lup, mikroskop, teleskop,
proyektor, dan episkop.

B.Saran

Untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak atau bahkan lebih lengkap tentang
pembahasan biooptik-alat optik, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku yang
didalamnya membahas tentang biooptik-alat optik, karena di dalam makalah ini, kami selaku
penulis hanya membahas garis besarnya saja tentang biooptik-alat optik.
DAFTAR PUSTAKA

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Mudjiran, dkk. 2007. ALAT-ALAT OPTIK. Padang: UNP Press

Sunarto dan Hartono, Agung. 1995. MATA,KAMERA DAN LUP. Jakarta: Rineka Cipta

Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2008.OPTIK GEOMETRI. Jakarta: Universitas


Terbuka

Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA. 2007. ALAT OPTIK DAN PENERAPANNYA. Padang:
Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.

Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.warnetgadis.com/2016/02/makalah-tentang-alat-alat-optik-lengkap.html?m=0

Anda mungkin juga menyukai