Anda di halaman 1dari 7

E-ISSN 2541-2116

ISSN 2443-2083

KAJIAN RANCANGAN DIMENSI SETTLING POND BERDASARKAN


UKURAN SUMP DI PIT 24 NPI PT ANUGERAH BARA KALTIM
SITE BAKUNGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Muhammad Asnawi*, Nurliah Jafar*, dan Agus Ardianto*


Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
* muhammadasnawi35@gmail.com

SARI

Operasi penambangan batubara pada Pit 24 NPI PT Anugerah Bara Kaltim dilakukan dengan sistem tambang
terbuka. Sistem tambang terbuka akan membentuk cekungan yang luas, sehingga menjadi tempat
terakumulasinya air pada lantai pit penambangan. Sistem penyaliran tambang terbuka yang digunakan adalah
mine dewatering, yaitu mengeluarkan air yang masuk ke dalam tambang. Jam kerja pompa dihitung
berdasarkan catatan waktu kinerja pompa maksimal sebelum berasap, elevasi diambil dari titik tertinggi di
pit. Letak sump berada pada sebelah barat dengan jumlah pompa yang digunakan yaitu 2 unit pompa (CF
48) dengan debit 0,44 m3/s dan total head 8 m. Saluran pengendapan berdimensi lebar saluran atas (t) 1,27 m,
lebar saluran dasar (B) 0,63 m, dan tinggi saluran basah (h) 0,55 m. Settling pond berdimensi panjang 40,49
m, lebar 20,24 m dan tinggi 5 meter.

Kata kunci: Pit, sump, pemompaan, saluran terbuka, dan kolam pengendapan.

ABSTRACT

Operation of Coal mining operations at PT Anugerah Bara Kaltim's Pit 24 NPI are carried out using an
open mining system. The open mining system will form a large basin, so that water will accumulate on the
mining pit floor. The open mine drainage system used is mine dewatering, which removes water that enters
the mine. Pump working hours are calculated based on the record of maximum pump performance time
before smoking, elevation is taken from the highest point in the pit. Sump is located to the west with the
number of pumps used ie 2 pump units (CF 48) with a discharge of 0.44 m 3 / s and a total head 8 m.
Sedimentation channel with dimension of upper channel width (t) 1.27 m, base channel width (B) 0.63 m,
and wet channel height (h) 0.55 m. Settling pond has a dimension of 40.49 m in length, 20.24 m in width and
5 meters in height.

Keyword: Pit, sump, pumping, open channel, and settling Pond.

Published By:
Article History:
Fakultas Teknologi Industri
Submite
Universitas Muslim
Received in from
Indonesia Accepted
Address: Available online
Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 Lisensec By:
Makassar, Sulawesi Selatan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Email: License.
geomine@umi.ac.id
Phone:
+6285299961257
+6281241908133

Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 1


E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

PENDAHULUAN

PT Anugerah Bara Kaltim menggunakan metode penambangan open pit dalam


penerapannya tidak terlepas dari masalah air yang akan masuk maupun air yang
sudah terlanjur masuk ke dalam area penambangan. Oleh karena itu, besarnya debit
air yang masuk ke dalam area penambangan merupakan kendala yang harus dihadapi
ketika musim hujan datang. Apabila terdapat genangan air pada lantai dasar tambang
akan mempengaruhi aktifitas penambangan sehingga dapat mengakibatkan
terganggunya target produksi menurun (Hartojo, 2008).
Kegiatan penambangan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan,
maka dibutuhkan kondisi kerja yang baik, diantaranya tidak terdapat genangan air di
lokasi kerja dan jalan tambang. Adanya genangan air pada jalan tambang juga
mempengaruhi umur alat berat yang digunakan, untuk mewujudkan kondisi kerja
yang baik di lapangan, maka membuat saluran dan kolam pengendapan (settling
pond) yang dirancang sedemikian rupa sebagai tempat menampung air tambang
sekaligus untuk mengendapkan partikel-partikel padatan yang ikut bersama air dari
lokasi penambangan (Endriantho dan Ramli, 2010)..
Settling pond diharapkan air yang keluar dari daerah penambangan sudah
bersih dari partikel padatan sehingga tidak menimbulkan kekeruhan pada sungai atau
laut sebagai tempat pembuangan akhir. Selain itu juga tidak menimbulkan
pendangkalan sungai akibat dari partikel padatan yang terbawa bersama air.
Settling pond biasanya hanya digambarkan secara sederhana, yaitu berupa
kolam berbentuk empat persegi panjang, tetapi sebenarnya dapat bermacam-macam
bentuk disesuaikan dengan keperluan dan keadaan lapangannya. Walaupun
bentuknya dapat bermacam-macam, namun pada setiap settling pond akan selalu ada
4 zona penting yang terbentuk karena proses pengendapan material padatan
(Kurniawan, 2004).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pendahuluan


dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran mengenai berapa luas dimensi
settling pond. Pada tahap pengambilan sampel di lapangan didapatkan data data
sekunder dan primer, tahap pengolahan data dengan mengunakan persamaan
Gumbell (Gautama, 1999) untuk menghitung curah hujan dan persamaan volume
untuk mengetahui luas settling pond dan tahap berikutnya dilakukan penulisan
laporan.

Tahapan Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data


Tahapan pengumpulan data adalah tahapan yang dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan untuk melakukan analisis yang terdiri dari
data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan untuk mendapatkan
data yang berhubungan langsung dengan objek masalah seperti observasi,
pengamatan, pengambilan, dokumentasi dan analisis laboratorium. Data sekunder
seperti mengetahui lokasi dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.

Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Dalam tahapan ini, mengetahui head loss pipa, maka hal pertama yang harus
kita ketahui sebelumnya adalah flowrate yang kita inginkan, lalu mengetahui diameter
pipa. Flowrate yang akan digunakan adalah sebesar 700 gpm (Kite, 1997):

Ht = Hs + Hd
Ht = Head total
Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 2
E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

Hs = Head of Static
Hd = Head of Loss
Pompa yang digunakan tipe CF 48 untuk mengetahui berapa pompa yang di gunakan
menggunakan rumus kinerja pompa di kalikan dengan volume pompa. Perencanaan
saluran menggunakan rumus persamaan manning (Gautama, 1999):

Q = 1/n x R2/3 x S1 / 2 x A
Q = Debit (m3/detik)
R = Jari-jari hidrolik (m)
S = Kemiringan saluran (%)
A = Luas penampang basah (m2)
N = Koefisien kekasaran manning (Tabel 2.4)

Kolam pengendapan yang akan dibuat harus memiliki dimensi tertentu agar mampu
mengendapkan material sedimen dengan baik menggunakan rumus (Suwandhi,
2004):

V = PxLxt
V = Volume
P = Panjang (m)
L = Lebar (m)
t = Tinggi (5 m)

HASIL PENELITIAN

Perencanaan Pemompan dan Pemipaan

Julang (head) total pompa adalah jumlah energi yang harus disediakan pompa
untuk dapat mengalirkan air seperti yang direncanakan. Julang total dapat
mengguanakan rumus (2.5). Flowrate yang akan digunakan adalah sebesar 700 gpm
pada Tabel 1.

Tabel 1. Friction loss per 100 feet HDPE

Ht = Hs + Hd
Ht = 80 m + 1,77 m
= 81,770 m
Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 3
E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

Untuk volume air total pada sump dapat di keluarkan menggunakan pompa CF
48 di kerja pompa selama satu hari 6 jam dengan memperhatikan Head total dapat di
tentukan berapa pompa yang di gunakan seperti Gambar 1 dan Table 2 (Zanni dan
Alzur, 2014).

Gambar 1. Pompa Cf 48

Tabel 2 Kinerja pompa

Volume total Head total Kinerja Jam kerja pompa


m3 m m3/jam jam

4.098,32 81,77 320 6

Satu pompa
Kinerja pompa Cf 48 = Kinerja x jam kerja pompa
= 320 x 6
= 1920 m3/hari
Debit pompa = Volume total – kinerja pompa
= 4.098,32 m3 – 1920 m3/hari
= 2.178,32 m3/hari
Dua pompa
Kinerja pompa Cf 48 = Kinerja x jam kerja pompa
= 320 x 6 x 2
= 3.840 m3/hari
Debit pompa = Volume total – kinerja pompa
= 4.098,32m3 – 3840 m3/hari
= 258,32 m3/hari

Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 4


E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

Perencanaan Saluran

Saluran yang digunakan adalah saluran berbentuk trapezium karena lebih mudah
dalam pembuatan dan perawatannya, baik dengan tenaga manusia maupun dengan
alat-alat mekanis seperti Gambar 2 (Basi, 2009).

Gambar 2. Saluran (Gautama, 1999)

h = (0,44 m/s)/(((1/0,025)(1/2)^(2/3) (2%)^(1/2) 1,15+(1,15+2.0,58) )^(2/8) )


= (0,44 m/s)/(((40)(0,63)(0,14)x1,15+(1,09) )
= (0,44 m/s)/(8,01 )
= 0,55 m
Lebar saluran dasar (B)
B = b.h
= 1,15 x 0,55 m
= 0,63 m
Lebar saluran atas (t)
T = (2.e.h) + (b.h)
= (2 x 0,58 x 0,55) + (0,63 X 0,55)
= 1,27 m

Perencanaan Settling Pond

Kolam pengendapan (settling pond) akan ditempatkan pada sebelah barat di


Pit 24 NPI (PT. Anugerah Bara Kaltim 2018). Pemilihan tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa penempatan kolam pengendapan pada daerah ini tidak akan
mengganggu aktivitas penambangan dan akan lebih mudah dalam penanganan air
yang keluar dari kolam pengendapan seperti Gambar 3 dan 4 (Partanto, 1994).

V=PxLxt

Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 5


E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

Gambar 2. Kolam pengendapan (tampak atas)

Gambar 3. Kolam pengendapan (tampak samping)

Perawatan terhadap kolam pengendapan (settling pond) perlu dilakukan untuk


menjaga agar tidak terjadi pendangkalan. Upaya perawatan dilakukan secara teratur
melalui pengerukan material sedimen pada dasar kolam pengendapan (settling pond)
(Prodjosumarto, 1994).

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada lokasi penelitian dapat


disimpulkan sebagai berikut:
1. Total head berdasarkan tipe pompa CF 48 yaitu 8 meter.
2. Debit air maksimun pada Pit 24 NPI dengan tipe pompa CF 48 digunakan 2 pompa
yaitu 258,32 m3/hari.
3. Dimensi saluran Pit 24 PT Anugerah Bara Kaltim adalah lebar saluran atas (t) 1,27
m, lebar saluran dasar (B) 0,63 m dan tinggi saluran basah (h) 0,55 m.
4. Dimensi settling pond adalah kedalaman 5 m pada Pit 24 NPI yaitu panjang 40,49
m dan lebar 20,24 m.

Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 6


E-ISSN 2541-2116
ISSN 2443-2083

UCAPAN TERIMAKASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak Laboratorium Perusahaan PT


Anugerah Bara Kaltim Site Bakungan Kalimantan Timur serta orang tua tercinta yang
senantiasa dengan tulus tanpa henti memberikan dukungan doa, semangat dan
nasehat.

PUSTAKA

Basi, 2009, Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Batubara. Universitas


Hasanuddin, Makassar.
Data Internal Perusahaan PT. Anugerah Bara Kaltim 2018.
Endriantho, M., dan Ramli, M., 2010, Perencanaan Sistem Terbuka Batubara,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Gautama, R.S., 1999, Sistem Penyaliran, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Hartojo, 2008, Buku Panduan Praktek Tambang Terbuka, Kapuks Production,
Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.
Kite, G.W., 1997, Simulating Columbia River Flows with data from regional-scale
climate models. Wat. Resour.
Kurniawan, 2014, Sistem Penyaliran Tambang Batubara. Insitutit Teknologi, Bandung.
Partanto, P., 1994, Tambang Terbuka, Insitutit Teknologi, Bandung.
Suwandhi, A., 2004, Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Unisba.
Zanni., dan Alzur, 2014, Jurnal Pencegahan dan Penaggulangan Air Limpasan yang
masuk ke kolam Block Barat terhadap Pit Blok Timur Penambangan Batubara PT.
Indonesia Cemerlang (PT. IAC) Desa Sungai Cuka, Kecamatan Kintap, Kabupaten
Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Bandung. Universitas Islam Bandung,
Bandung.

Copyright © 2018, Jurnal Geomine, Page: 7

Anda mungkin juga menyukai