Kelompok 3:
1. Abdi sandiyata
2. Eriem dwiki
3. Farah aulia
4. Vanny herma
5. Widia dwi
6. Yudha oktori
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah “EKSPLOITASI ANAK” dengan lancar.
Kami juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-
rekan satu kelompok yang sudah membantu, serta Bunda Fatmawati
yang sudah membimbing kami sehingga kami bisa membuat makalah ini
sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah makalah yang
baik dan benar.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran,
memperluas wawasan, dan memberi manfaat bagi kita sekalian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terimakasih.
Penulis
B. Latar Belakang
C. Tujuan
B. Kesimpulan
B. Saran
1. Keluarga
a. Lebih memahami dan mengerti bahwa anak bukanlah milik pribadi
karena pada dasarnya setiap anak adalah sebuah pribadi yang utuh yang
juga memiliki hak sebagaimana individu lainnya, sehingga anak tidak
dapat dijadikan tumpuan amarah atas semua permasalahan yang dialami
orangtua (Domestic Based Violence).
b. Lebih berhati-hati dan memberikan perhatian serta menjaga anak-anak
dari kemungkinan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang-
orang di sekitar kita (Community Based Violence).
2. Masyarakat
a. Lebih peka dan tidak menutup mata terhadap keadaan sekitar sehingga
apabila terjadi kekerasan terhadap anak di lingkungan sekitar
penanganannya dapat lebih cepat guna menghindari kemungkinan yang
lebih buruk pada anak yang bersangkutan.
b. Aparat hukum seharusnya dapat lebih peka anak pada setiap proses
penanganan perkara anak baik dalam hal anak sebagai korban tindak
pidana maupun anak sebagai pelaku dengan mengedepankan prinsip
demi kepentingan terbaik bagi anak (the best interest for the child).
c. Pihak sekolah dan orang tua asuh sebagai pendidik kedua setelah
orang tua kandung, diharapkan dapat lebih sensitif anak dalam mendidik
anak-anak yang berada dibawah pengasuhan mereka.
d. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya undang-undang
perlindungan anak, terutama pada ancman pidana/hukuman pada
tindakan tersebut secara menyeluruh
3. Negara
a. Menyelesaikan dengan segera konflik-konflik sosial dan politik yang
berkepanjangan di berbagai daerah.
b. Memperbaiki seluruh pelayanan publik baik itu pelayanan kesehatan,
pendidikan.
c. Mengajak kembali pekerja anak yang putus sekolah ke bangku sekolah
dengan memberikan bantuan beasiswa.
d. Memberikan pendidikan nonformal.
e. Mengadakan keterampilan bagi anak, pembiayaan atau
penanggulangan pekerja anak bisa dilakukan oleh masyarakat yang
peduli terhadap kesejahteraan anak.