Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Dosen Pembimbing :

Khotibul Umam, S.Kep. Ns.,M.Kes.

Disusun Oleh:

1. Shinta Dwi Putri M 151811913023


2. Alfani Sri Utari 151811913032
3. Bima Arsena 151811913068
4. Anisa Firda Afina 151811913092
5. Della Wulandari 151811913109

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

PEMBERIAN SI EKSKLUSIF

Topik : Pemberian ASI Eksklusif

Pokok Bahasan :

Sasaran : Masyarakat Desa Semampir Cerme

Tempat : Balai Desa Seamampir

Hari/tanggal : Minggu 1, April 2020

Waktu : 09.00-10.30 WIB.

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan tentang pemberian ASI eklusif diharapkan ibu dapat


mengerti dan memahami manfaat ASI eklusif bagi ibu dan bayi

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan ibu mampu:

1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI eklusif


2. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
6. Ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu
yang bekerja
7. Ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penangannnya

III. Materi Penyuluhan


1. Menjelaskan pengertian ASI eklusif
2. menjelaskan kandungan ASI
3. menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. menjelaskan keuntungan ASI untuk
5. menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
6. menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang
bekerja
7. memahami masalah dalam menyusui dan penangannnya
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi demonstrasi
V. Media
1. Leaflet
VI. Sasaran
Sasaran penyuluhan ini ditujukan pada masyarakat terutama pada ibu hamil
dan ibu menyusui di Desa Semampir Cerme
VII. Setting

Media

Keterangan :

= Masyarakat/ibu = Penyaji

= moderator = Fasilitator
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Peralatan
Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet
d. Setting
Tempat penyuluhan adalah Balai Desa Seamampir
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat/ibu/peserta
1.Masyarakat/ibu/peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai
selesai.
2. Masyarakat/ibu/peserta penyuluhan kooperatif dan aktif
berpartisipasi selama proses penyuluhan
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI eklusif
b. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
c. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
d. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
e. Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
f. Ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan
ASI bagi ibu yang bekerja
g. Ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan
penangannnya
3. Pertemuan berjalan dengan lancar.
b. Penyuluh
1. Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
2. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung
jawab
3. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif
VIII. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan KegiatanMasyarakat

1 15 menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam Menjawab salam
-. Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan topic dan tujuan pendidikan Dan memperhatikan
kesehatan
- Penekanan pentingnya materi yang akan
disampaikan
2 45menit Pelaksanaan:

Penyampaian materi

1. Ibu mampu menjelaskan Mendengarkan dan


pengertian ASI eklusif memperhatikan dengan
2. Ibu mampu menjelaskan seksama
kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan
keuntungan ASI untukibu
4. Ibu mampu menjelaskan
keuntungan ASI untukbayi
5. Ibu mampu menjelaskan teknik
cara menyusui yang benar
6. Ibu mampu menjelaskan cara
pemberian dan penyimpanan ASI
bagi ibu yang bekerja
7. Ibu mampu memahami masalah
dalam menyusui dan
penangannnya
Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang Menanyakan hal yang
disampaikan belum jelas kepada
penyaji kemudian
memperhatikan jawaban
penyaji

4 15menit Penutup:
- Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
memotivasia gar memberikan ASI
secara eksklusif
- Memberikan salam penutup Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam – garaman organik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayi nya. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam
tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan
makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat
mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health
Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif
selama enam bulan pertama hidup bayia dalah yang terbaik. Dengan
demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat
bulan) sudah tidak berlaku lagi. Menurut Utami (2005), ASI Eksklusif
dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa tambahan
cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi
tim.
WHO dan UNICEF merekomendasikan kepada para ibu, bila
memungkinkan memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dengan
menerapkan :
2. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi.
3. ASI eksklusif diberikan pada bayi hany ASI saja tanpa makanan
tambahan atau minuman.
4. ASI diberikan secara on demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari
setiap malam.
5. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir maupun dot.
2. Kandungan ASI
Antara lain yaitu sel darah putih, zat kekebalan, enzimpencernaan, hormon
dan protein yang sangatcocok untuk memenuhi kebutuhan hinggabayi
berumur 6 bulan.
ASI mengandungkarbohidrat, protein, lemak, multivitamin,air, kartinin
dan mineral secara lengkap yang sangat cocok dan mudah diserap secara
sempurna dan sama sekali tidak mengganggu fungsi ginjal bayi yang sedang
dalam tahap pertumbuhan.
Komposisi ASI dipengaruhi oleh stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi, dan
diit ibu (Soetjiningsih, 2012).

3. Keuntungan ASI bagi Ibu dan Bayi


Manfaat bagi ibu diantaranya
a. sebagai kontra sepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum menstruasi,
b. menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi risiko terkena kanker
payudara
c. dan membantu ibu untuk menjalin ikatanbatin kepada anak.
d. Pemberian ASI dapat membantu mengurangi pengeluaran keluarga karena
tidak membeli susu formula yang harganya mahal
Manfaat ASI bagi bayi antara lain,
a. dapat memberikan kehidupan yang baik dalam pertumbuhan maupun
perkembangan bayi,
b. mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri,
virus, jamur, dan parasit,
c. mengandung komposisi yang tepat karena kandungan ASI diciptakan
sesuai dengan kebutuhan bayi,
d. meningkatkan kecerdasan bayi,
e. terhindar dari alergi yang biasanya timbul karena konsumsi susu formula,
f. bayi merasakan kasih sayang ibu secara langsung saat proses menyusui,
dan ketika beranjak dewasa akan mengurangi risiko untuk terkena
hipertensi, kolesterol, overweight, obesitas dan diabetes tipe 2.
4. Tehnik Menyusui Yang Benar
Pengetahuan tentang teknik menyusui harus dikuasai dengan benar,
langkah-langkah menyusui, cara pengamatan teknik menyusui dan lama
frekuensi menyusui. (Creasoft, 2008). Cara menyusui yang benar menurut
(Rizki, 2013) yaitu :
1. Cucilah tangan dengan air bersih sehingga bakteri dan kuman tidak
menempel pada payudara ibu atau bayi
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke putting lalu ke aerola disekitarnya
sebelum menyusui
3. Menyusui dengan posisi duduk
a. Posisi menyusui sambil duduk dengan santai menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bersandar
sandaran kursi
b. Menopang bayi dengan menggunakan bantal dan selimut, bayi
ditidurkan diatas pangkuan ibu
1. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala
bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan. Kepala bayi tidak boleh tengadah
2. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dengan tangan
satunya didepan
3. Payudara dipegang dengan C hold dibelakang aerola, tidak
menekan puting susu atau aerolanya
4. Kepala bayi menghadap payudara, perut bayi menempel di badan
ibu
5. Telinga dan lengan bayi diletakkan satu garis lurus
6. Ibu memandangi bayi dengan penuh cinta kasih
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan 4 jari dan ibu jari
menekan payudara bagian atas aerola.
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan
cara menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut
bayi.
e. Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta aerola dimasukan dalam mulut bayi.
4. Melepaskan isapan bayi Setalah menyusui melepas isapan bayi dengan
cara jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau
dagu bayi ditekan ke bawah. Menyusui berikutnya dimulai pada payudara
yang belum kosong, setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada putting susu dan aerola disekitarnya.
5. Menyendawakan Bayi Menyendawakan untuk mengeluarkan udara di
lambung agar bayi tidak gumoh atau muntah setelah disusui. Bayi
digendong tegak di bahu ibu kemudian punggung bayi di tepuk-tepuk
secara perlahan, posisi tengkurap di atas pangkuan ibu, kemudian
punggungnya diusap-usap sampai bayi bersendawa

5. Cara Penyimpanan ASI


a. ASI dapat disimpan dalam botol gelas/plastic, termasuk plastic klip : 80-
100 cc.
b. ASI yang disimpan dalam frezzer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak
digunakan lagi setelah dua hari.
c. ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4 derajat Celcius.
d. ASI beku tidak boleh dimasak/ dipanaskan, hanya dihangatkan dengan
merendam dalam air hangat.
e. Petunjuk untuk penyimpanan ASI dirumah :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Setelah diperas, ASI dapat disimpan dalam lemari es/ frezzer.
3. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperas.

6. Pemberian ASI bagi Ibu yang Bekerja di Luar Rumah


Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu
bekerja harus tetap memberikan ASInya dan jika memungkinkan bayi
dapat dibawa ketempat kerja. Apabila tidak memungkinkan. ASI dapat
diperas kemudian disimpan.
Beberapa tips pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1. Berikan ASI sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja
2. Peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Hal ini perlu
dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
3. Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi,
pada umumnya terjadi di pagi hari.
4. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu.
Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa
susu tidak mengering dan menjadi sulit dibersihkan.
5. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memeras susu, tempat
yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu
atau telepon masuk. Ditempat kerja, mungkin bisa dirunag rapat yang
kosong, toilet dan lain-lain.
6. Cuci tangan dengan sabun, sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
7. Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya
susu, juice, atau sup, disarankan minuman hangat agar membantu
menstimulasi payudara.
8. Saat memeras ASI, ibu harus dalam kondisi yang santai. Kondisi
psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif.
9. Lakukan perawatan payudara : massage/pemijatan payudara, serta
kompres air hangat dan dingin bergantin.
10. Jika ada masalah dengan ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau
konsultasi klinik laktasi.

7. Masalah dalam menyusui dan Penanganannya


1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya
tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin
memberikan tambahan susu formula.
Penanganannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
2. Bayi bingung putting ( nipple confusion)
Penyebab :
a. Bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-ganti dengan
menyusu pada ibu. Hal ini terjadi karena mekanisme menyusu
pada putting berbeda dengan botol.
Tanda :
a. Bayi mengisap putting seperti mengisap dot
b. menghisap terputus-putus dan sebentar
c. bayi menolak menyusu.
Penanganannya:
a. jangan mudah memberikan PASI ( susu formula)
b. Jika terpaksa berikan dengan sendok atau pipet (Widiasih, R.,
2008).
3. Bayi sering menangis
Penyebab :
a. bayi basah/ngompol
b. bayi merasa tidak aman
c. bayi sakit
d. bayi kurang gizi.
Penanganannya :
a. Ibu tidak perlu cemas karena dapat menganggu proses laktasi,
perbaiki posisi dan pelekatan bayi, periksa pakaian bayi (basah)
b. jangan biarkan bayi menangis terlalu lama.
4. Masitis (Peradangan payudara)
Penyebab :
a. Umumnya didahului dengan putting susu lecet
b. Saluran susu terhambat
c. Pembengkakan payudara
Penanganannya :
a. Kompres dengan air hangat
b. Bayi tetap disusui
c. Pemberian antibiotika dan analgetika
d. Serta istirahat yang cukup (Sibuea, D., 2003)
5. Saluran air susu terhambat (Obstructed Duct)
Penyebab :
a. Air susu mengental sehingga menyumbat saluran susu karena asi
jarang dikeluarkan
b. Penggunaan BH yang terlalu menekan
Penanganannya :
a. Kompres dengan air hangat
b. Pijat payudara
c. Setelah itu sering menyusui bayi
d. Selanjutnya diteruskan pada payudara yang tidak tersumbat.
Referensi

Arifa Yusrina, Shrimarti Rukmini Devy.2017.FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI NIAT IBU MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI
KELURAHAN MAGERSARI, SIDOARJO.Jurnal Promkes, Vol. 4, No. 1 Juli
2016: 11–21

Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati, Ari.2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V.
ANDI GFFSET.

Yanti, Damai. Dian Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.


Bandung : PT Refika Aditama 2.

Anda mungkin juga menyukai