KEPERAWATAN KOMUNITAS
KONSEP DASAR KELUARGA
OLEH :
ANDI KURNIAWAN
A. Definisi
Keluarga merupakan kumpulan individu yang mempunyai ikatan
perkawinan, keturunan/ hubungan darah atau adopsi, yang tinggal dalam satu
rumah, mengadakan interaksi dan komunikasi melalui peran sosial yang di
jalankan. ( Supartini, 2005 )
Keluarga adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang di hubungkan karena hubungan darah, hubungan perkawinan,
hubungan adopsi dan tinggal bersama untuk menciptakan satu budaya
tertentu. ( Depkes, 2010 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena pertalian darah, ikatan perkawinan atau adopsi. ( Bailon &
Maglaya ( 1997 ) dalam Friedman, Bowden, & Jones ( 2010 )
B. Peranan Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul
Effendy 1998, hal 34 adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan
sebagai pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peran anak : Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
C. Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tugas Keluarga
Menurut (Friedman, 2010), keluarga mempunyai tugas dibidang
kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan antara lain:
D. Keluarga Sejahtera
1. Pengertian Sejahtera
Ada beberapa pendapat tentang pengertian kesejahteraan, antara lain :”
“Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat,
dan tentram”. (Depdiknas, 2001:1011)
“Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki
hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan”. (BKKBN,1994:5)
Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja,
melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman
yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan
ketentraman hidup.
2. Tahap-tahapan kesejahteraan
a) Keluarga pra sejahtera
Yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan
spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB.
- Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing
anggota keluarga.
- Pada umunya seluruh anggota keluarga, makan dua kali atau
lebih dalam sehari.
- Seluruh anggota keluarga mempunyai pakaian berbeda di rumah,
bekerja, sekolah atau berpergian,
- Bagian yang terluas dari lantai bukan dari tanah
- Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber KB
dibawa ke sasaran kesehatan.
b) Keluarga Sejahtera I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhnan
dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
sosial psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi
lingkungan tempat tinggal dan trasportasi. Pada keluarga sejahtera I
kebutuhan dasar (a s/d e) telah terpenuhi namun kebutuhan sosial
psikologi belum terpenuhi yaitu:
- Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
- Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyadiakan daging,
ikan atau telur.
- Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 stel
pakaian baru pertahun
- Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap
pengguna rumah
- Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam kedaan
sehat
- Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas, penghasilan tetap.
- Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-16 tahun bisa baca
tulis huruf latin.
- Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah pada saat ini
- Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang yang usia subur
memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
c) Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga disamping telah dapat memenuhi kebutuhan
dasasrnya, juga telah dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya
seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
Pada keluarga sejahtera II kebutuhan fisik dan sosial psikologis
telah terpenuhi (a s/d n telah terpenuhi) namun kebutuhan
pengembangan belum yaitu:
- Mempunyai upaya untuk meningkatkan agama.
- Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan
keluarga.
- Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan
kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar
anggota keluarga.
- Ikut serta dalam kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga.
- Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 kali
perbulan.
- Dapat memperoleh berita dan surat kabar, radio, televisi atau
majalah.
- Anggota keluarga mampu menggunakan sarana trasportasi sesuai
kondisi daerah.
d) Keluarga Sejahtera III
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
dasar, kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya,
tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
Pada keluarga sejahtera III kebutuhan fisik, sosial psikologis
dan pengembangan telah terpenuhi (a s/d u) telah terpenuhi) namun
kepedulian belum yaitu:
- Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela
memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial/masyarakat dalam
bentuk material.
- Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus
perkumpulan atau yayasan atau instansi masyarakat.
(BKKBN,1994:21-23).
- Kesejahteraan pada hakekatnya dapat terpenuhinya kebutuhan
(pangan, sandang, dan papan) yang harus dipenuhi dengan
kekayaan atau pendapatan yang dimiliki barulah dikatakan
makmur dan sejahtera
http://www.pengertianilmu.com/2016/02/pengertian-dukungan-sosial-keluarga.html Tgl
02/09/2016, jam 07:16 Wita)