Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan : Penyakit gangguan pernapasan : ISPA


B. Sub Pokok Bahasan : Pencegahan penyakit ISPA
C. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 jam diharapkan warga RW 07 dan RW
09 Desa Cipeundeuy mengetahui dan memahami tentang pencegahan ISPA.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 1 jam diharapkan peserta dapat
menjelaskan:
1. Pengertian penyakit ISPA.
2. Penyebab penyakit ISPA.
3. Tanda dan gelajala penyakit ISPA.
4. Pencegahan penyakit ISPA.
E. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan seluruh warga RW 07 dan RW
09, Desa Cipeundeuy.
F. Hari / tanggal :-
G. Tempat : Aula Desa Cipeundeuy
H. Isi Materi
1. Pengertian penyakit ISPA.
2. Penyebab penyakit ISPA.
3. Tanda dan gejala penyakit ISPA.
4. Pencegahan penyakit ISPA.

I. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
J. Media
Leaflet, Power Point

K. Strategi/ Rencana Kegiatan


No Kegiatan Respon peserta Waktu
Pembukaan
1. Memberi salam. 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Mendengarkan dan
1
3. Menyebutkan materi/poko bahasan memperhatikan 5 menit
yang akan disampaikan.

Pelaksana
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
2 Materi:
Menyimak dan 30 menit
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA memperhatikan
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Pencegahan ISPA
Evaluasi
Meminta ibu atau keluarga untuk
menjelaskan atau menyebutkan Bertanya dan menjawab
3 kembali. pertanyaan 20 menit
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Pencegahan ISPA
Penutup
4 Menjawab salam 5 menit
Mengucapkan terimakasih dan salam

L. Kriteria Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan:
1. Warga RW 07 dan RW 09 dapat mengetahui tentang penyakit ISPA.
2. Warga RW 07 dan RW 09 dapat mengetahui tentang penyebab penyakit
ISPA.
3. Warga RW 07 dan RW 09 dapat mengetahui tentang tanda dan gejala
penyakit ISPA.
4. Warga RW 07 dan RW 09 dapat mengetahui tentang pencegahan penyakit
ISPA.

MATERI

A. Pengertian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan
yang berlangsung dalam 14 hari yang di tularkan melalui air ludah, bersin
maupun udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang
sehat (Depkes, RI, 2012).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan
organ salurasn pernapasan bagian atas dan saluran bawah . infeksi ini disebabkan
oleh virus, jamur, dan bakteri (Danusantoso, 2012).
ISPA adalah penyakit menular dari saluran pernapasan atas atau bawah yang
dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari infeksi ringan
sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen
penyebabnya, faktor pejamu dan faktor lingkungan. Lingkungan berperan
penting terhadap terjadinya gangguan pernapasan (Ardiyanto et all, 2012).
Jadi, Infeksi Saluran Pernapasa Akut (ISPA) adalah suatu penyakit pada
ternapasan yang telah akut yang berlangsung selama kurang lebih 14 hari.
Penyakit ini menyerang saluran pernapasan atas dan bawah.

B. Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) umumnya disebabkan oleh bakteri
adalah infeksi pernapasan umum yang disebabkan oleh organisme seperti
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Chlamydia spp., dan
Mycoplasma pneumoniae (WHO, 2007).

C. Tanda dan gejala


Tanda gejala ISPA menurut Depkes RI (2013) adalah :
1. Batuk, serak, pilek dan demam
2. Tenggorokan berwarna merah, timbul bercak-bercak merah di kulit
menyerupai bercak campak, telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari
lubang telinga, pernafasan berbunyi seperti mendengkur.
3. Bibir atau kulit kebiruan, lubang hidung kembang kempis pada waktu
bernafas, kesadaran menurun, tampak gelisah, terdapat retraksi dada.
D. Pencegahan
Pencegahan penularan ISPA, menurut WHO (2007):
1. Kebersihan tangan rutin dilakukan dengan menggunakan antiseptik berbasis
alkohol bila tangan tidak jelas terlihat kotor, atau dengan mencuci tangan
dengan sabun dan air dan menggunakan handuk sekali pakai untuk
mengeringkan tangan.
2. Menutup mulut dan hidung mereka saat batuk/bersin; menggunakan tisu,
saputangan, masker linen, atau masker bedah bila tersedia, sebagai
pencegahan dan pengendalian sumber untuk menahan sekret pernapasan, dan
membuangnya ke tempat limbah.
3. Menjaga kesehatan gizi
Menjaga kesehatan gizi yang baik akan mencegah atau terhindar dari
penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air
putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup. Dengan tubuh
yang sehat maka kekebalan tubuh akan semakin meningkat, sehingga dapat
mencegah virus atau bakteri penyakit yang akan masuk ke tubuh.
4. Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun
orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh supaya
tidak mudah terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus/
bakteri.

5. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan


Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan
mengurangi polusi asap dapur atau asap rokok yang ada di dalam rumah. Hal
tersebut dapat mencegah seseorang menghirup asap yang bisa menyebabkan
terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi
sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia.
6. Mencegah penderita berhubungan dengan penderita ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/bakteri
yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui
udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya
berupa virus/bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (suspensi
yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni droplet, nuclei (sisa
dari sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet
dan melayang di udara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).
7. Sikap pengolahan sampah yang baik akan berdampak pada kesehatan. Gejala
penyakit yang mungkin dapat muncul karena sampah selain dermatitis
adalah ISPA.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto & Yudhastuti. (2012). Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada
Pekerja Pabrik. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Danusantoso, H. (2012). Ilmu Penyakit Paru Edisi 2. Jakarta: EGC

Depkes, RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

Depkes RI. (2013). Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA Untuk Penanggulangan


Pneumonia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

WHO. (2012). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung menjadi
epidemic dan pandemic.

Anda mungkin juga menyukai