Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan IPTEK yang cukup pesat saat ini menuntut semua


pihak untuk terus berinovasi demi peningkatan efektifitas dan efisiensi
dalam pelayanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen berbasis
teknologi sistem informasi. Hal ini sesuai dengan PMK No 82 tahun 2013
tentang SIMRS yang menyatakan bahwa pembentukan SIMRS ditujukan
untuk efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan sarana kesehatan.(Menkes
RI, 2013).

Skrining dilakukan oleh tenaga professional dalam manajemen


kasus (CMSA, 2016) yang bertugas memberikan pelayanan termasuk
perawat. Skrining menggunakan kriteriakriteria tertentu untuk menentukan
apakah pasien termasuk dalam kategori yang membutuhkan
pendampingan case manager. Kriteria tersebut antara lain seperti: kasus
kompleks, penyakit kronis, kasus terminal; masalah finansial; kurangnya
dukungan sosial dan lain sebagainya (CMSA, 2016).

Proses manajemen pelayanan pasien tidak dapat berjalan optimal


tanpa dukungan dari semua stakeholder yang ada. Sistem informasi
manajemen memberikan berbagai keutungan bagi sarana kesehatan seperti
rumah sakit, poyandu dll. .

Data yang didapatkan di RW 10 desa Cipendeuy yaitu sebanyak


38,4% PUS tidak mengikuti KB, 34,8% ibu tidak mengikuti program KB,
21,1% anak belum imunisasi lengkap, 76,7% warga melakukan pembelian
obat bebas, 31,4% ventilasi rumah warga kurang,7,5% penerangan rumah
warga kurang, 1,3% warga melakukan upaya pengobatan sendiri dalam
upaya kesehatan, 1,9% warga melakukan pengobatan non medis dalam
upaya kesehatan, 1,1% anak belum mengikuti imunisasi lengkap. Dari data
tersebut penulis melakukan prioritas masalah yaitu ketidakefektifan
menejemen kesehatan.

Berdasarkan latar belakang tersebut makan penulis melakukan


pembahasan tentang pengaruh screening terhadap keefektifan manajemen
kesehatan

B. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh screening terhadap keefektifan manajemen


kesehatan masyarakat.
BAB II

METODOLOGI

Metode yang digunkan dalam kajian ini adalah literature review, yang
diambil dari Google Schoolar. Kata kunci yang digunakan adalah pengaruh
screening terhadap keefektifan manajemen kesehatan. Dalam pemilihan sumber
literature, penentuan bahan kajian ini di dasarkan pada kriteria inklusi sebagai
berikut: free full text, diublikasikan 10 tahun terakhir 2010-2020. Pada pencarian
awal ditemukan 2.180 artikel yang merupakan akumulasi pencarian setiap kata
kunci. Selanjutnya, semua artikel dipilih berdasarkan tahun terbit antara 2010-
2020 sehingga didapatkan dengan tahun terbit 2017-2019.

Google Scholar

2.180

Artikel Artikel eksklusi Tahun

2180 < 2010 (n= 1179)

Artikel eksklusi
Artikel nonfull text (n= 997)
(n=1001 )

4 Artikel full text

Gambar 1. Modifikasi flow diagram hasil pencarian literature dan pemilihan studi

Sumber: Moher D Liberati A Tetzlaff J. Althman DG, the PRISMA Group


( 2009).
BAB III
PEMBAHASAN

SCOOPING
No Judul Tujuan Metode Desain Hasil
1 Manajemen Pelayanan Untuk menganalisis Penelitian ini Penelitian ini menggunakan  Bentuk dari fungsi-fungsi
Penanggulangan HIV/AIDS proses manajemen menggunakan desain analisi interaktif, yaitu manajemen yang telah
Dalam Upaya Screening di pelayanan, faktor- metode kualitatif data yang dikumpulkan akan dilakukan oleh Puskesmas
Puskesmas Temayang faktor yang menggunakan dianalisa melalui tiga tahap Temayang dalam
Kabupaten Bojonegoro. mendukung dan pendekatan dengan yaitu reduksi data, menanggulangi penyakit
menghambat studi kasus- menyajikan data, dan menarik HIV/AIDS sebagai upaya
(Hartati, C, Sri; Putro manajemen deskriptif kesimpulan. Dilakukan screening adalah
Gurendro. 2019) pelayanan, dan wawancara dengan dokter, perencanaan,
strategi manajemen petugas laboratorium, bidan pengorganisasian,
pelayanan desa, perawat desa, dan pelaksanaan, pengawasan.
penanggulangan petugas Dinkes.  Faktor yang menjadi
HIV/AIDS dalam pendukung dan penghambat
upaya screening program yaitu faktor
yang dilakukan internal meliputi media
Puskesmas penyuluhan yang masih
Temayang minimalis sumber dana
Kabupaten yang kurang, sarana dan
Bojonegoro. prasarana yang belum
memadai; Faktor eksternal
meliputi pemahaman yang
salah dikalangan
masyarakat tentang
pemeriksaan HIV/AIDS,
para penderita enggan hadir
dalam kegiatan penyuluhan
dan pemeriksaan kesehatan
yang berkaitan dengan
HIV/AIDS, penyediaan
ruangan pemeriksaan yang
masih terbatas.
 Strategi manajemen yang
dilakukan adalah dengan
melakukan kerja sama lintas
sektoral yang melibatkan
tiga unsur utama yaitu
unsur pemerintahan, unsur
masyarakat, dan unsur
pemuda.
2 Pengaruh Modul Skrining Untuk melihat Metode penelitian Desain penelitian ini  Kriteria inklusi: belum
Tumbuh Kembang pengaruh modul ini menggunakan menggunakan pre and post pernah mengikuti pelatihan
Terhadap Efektivitas skrining tumbuh kuasi eksperimen test without control. Jumlah skrining tumbuh kembang,
Skrining Tumbuh Kembang kemabng dalam dengan pendekatan sampel: Responden adalah 30 bekerja sebagai ibu rumah
Balitas Studi Eksperimen meningkatkan pre and post design kader posyandu di wilayah tangga rentang usia 20-45
Terhadap Kader Di efektivitas kader without control. kerja Puskesmas Bogor tahun, pendidikan minimal
Puskesmas Merdeka dan dalam melakukan Timur dan Merdeka. SMA atau sederajat, aktif
Bogor Timur. skrining tumbuh sebagai kader posyandu
kembang balita. selama minimal 1 tahun.
Fuadah Ashri Nurfurqonil,  Kriteria eksklusi: sakit atau
2017. mengalami penurunan
fungsi pada salah satu
panca inderanya.
 Adanya pengaruh modul
skrining tumbuh kembang
kader terhadap pengetahuan
(nilai p=0,039),
keterampilan (nilai
p=0,013), dan efektivitas
skrining tumbuh kembang
balita yang dilakukan kade
dengan nilai p=0,007.
3 Penge,bangan Sistem Untuk Prototyping model - Performance: Saat ini masih
Informasi Manajemen mengembangkan (digunakan untuk menggunakan sistem
Skrining Case Manager sistem skrining yang membangun suatu skrining manual, form
RSUP Persahabatan Jakarta. lebih efektif dan sistem dengan uji manual/paper based
efisien yaitu melalui coba yang cepat dan skrining manuak ini
skrining berbasis mudah di evaluasi). cenderung kurang efektif
sistem informasi Identifikasi masalah dan kurang efisien.
manajemen. yang mendasari - Information: Ada beberapa
pembuatan sistem kasus pelaporan hasil
dilakukan analisis screening kurang efektif
PIECES meliputi dan efisien waktu.
performance, - Economy: Dalam segi
information, ekonomi jika sistem
economy, control, skrining sudah berjalan
efficiency, services. secara efektif dan efisien
maka secara langsung/tidak
langsung akan berdampak
pada pelayanan pasien.
- Control: Sistem informasi
dikendalikan oleh unit
manajemen sistem
informasi.
- Efficiency: Sistem skrining
case manager yang masih
manual seperti ini
berpengaruh terhadap
efisiensi waktu pelayanan.
- Services: layanan yang
digunakan saat ini masih
sistem manual/
menggunakan kertas,
dengan demikian proses
pelaporan hasil skrining
tidak real time.
4. Pengaruh Pendidikan Untuk mengetahui Penelitian ini Menggunakan desain two 1. Sebagian besar responden
Kesehatan Metode Peer pengaruh pendidikan menggunakan group pre test dan post test. usia diatas 18 tahun.
Education Mengenai kesehatan dengan metode pra Dilakukan pada 62 WUS 2. Rata-rata sikap pada
Skrining Prakonsepsi metode peer Eksperimental. yang akan menikah di kelompok intervensi
Terhadap Sikap dan education mengenai Kabupaten Agam Timur, sebesar 26,71±4,81 dan
Motivasi Wanita Usia skrining prakonsepsi dengan kriteria inklusi pada pada kelompok kontrol
Subur. terhadap sikap dan kelompok intervensi sebesar 29,97± 2,51. Rata-
motivasi wanita usia diberikan pendidikan rata motivasi pada
(Lusiana, Aldina, Ayu. subur di Kabupaten kesehatan dengan metode kelompok intervensi
2017) Agam tahun 2016. peer education mengenai sebesar 23,06± 2,59 dan
skrining prakonsepsi dan pada kelompok kontrol
kelompok kontrol yaitu yang sebesar 26,26± 3,57.
tidak diberikan pendidikan 3. Perhitungan statistic di
kesehatan. dapatkan nila signifikan
0,21 (P<0,05) terdapat
perbedaan antara kelompok
yang diberikan pendidikan
kesehatan dengan kelompok
kontrol.
4. Terdapat rata-rata sikap
post test lebih tinggi dari
pada pretest dan terdapat
perbedaan sikap yang
signifikan terhadap
kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, C,Sri; Putro, Gurendro. 2019. Manajemen Pelayanan Penanggulangan
HIV/AIDS Dalam Upaya Screening di Puskesmas Temayang Kabupaten
Bojonegoro. Jurnal Manajerial Bisnis Vol. 2 No. 3
Lusiana, Aldina, Ayu. 2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer
Education Mengenai Skrining Prakonsepsi Terhadap Sikap dan Motivasi
Wanita Usia Subur. Jurnal Riset Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai