Disusun Oleh
Anna Sufi Annisa
P1337434318035
III. Hari/Tanggal
Senin, 16 Maret 2020
IV. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan protein total dalam serum darah menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis
2. Untuk menentukan hasil pemeriksaan protein total dalam serum darah
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
V. Prinsip
Protein bersama-sama dengan ion tembaga membentuk kompleks warna ungu-biru
dalam larutan basa, absorbansi warna berbanding lurus dengan konsentrasi dan adanya
bromkresol hijau dalam suasana sedikit asam, terjadi perubahan warna akibat indikator
dari kuning-hijau ke biru-hijau
VI. Metode
Fotometrik berdasarkan metode biuret.
Bahan :
1. Darah vena (serum)
2. Reagen kit total protein
3. Aquadest
ANALITIK
a. Pengambilan darah vena (Serum)
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Memasang turniquet 5cm diatas siku
3) Palpasi vena, lalu desinfeksi menggunakan kapas alkohol 70% dari dalam ke luar
4) Tusuk vena denga needle, apabila sudah ada darah pada indikator, tarik piston
dan ambil volume darah. Lepas turniquet apabila darah sudah mencapai volume
setengah / sekitar 1 cc. Tarik kembali piston sampai volume darah mencapai 3cc.
5) Letakkan kapas kering diatas tusukan needle. Lepas needle dan masukan darah ke
dalam tabung centrifuge tanpa antkoagulan dan diamkan sampai terbentuknya 2
lapisan + 15 – 30 menit.
6) Memasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
7) Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 3000 rpm.
8) Memisahkan serum menggunakan mikropipet.
9) Memindahkan serum ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi label / identitas.
POST ANALITIK
1. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan
2. Membersihkan meja kerja
3. Melepas APD sesuai SOP
4. Melakukan perhitungan hasil
X. Hasil
1. Abs. Blanko = 0,2134
2. Abs. Standar = 0,0422
3. Abs. Sampel (1) = 0,0481
4. Abs. Sampel (2) = 0,0797
5. Abs. Sampel (3) = 0,0706
6. Abs. Sampel (4) = 0,0459
XI. Perhitungan
Rumus Perhitungan
|.| sampel
Total Protein = x conc . standar
|.|Standar
0.0481
1) Sampel (1) =
0,0422
x5 = 5.69 g/dl
0.0797
2) Sampel (2) =
0,0422
x5 = 9.44 g/dl
0.0706
3) Sampel (3) =
0,0422
x5 = 8.36 g/dl
0.0459
4) Sampel (4) =
0,0422
x5 = 5.43 g/dl
Rata-rata hasil = 7.23 g/dl
XII. Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui cara dan menghitung kadar total protein
pada serum dengan prinsip yaitu protein bersama-sama dengan ion tembaga
membentuk kompleks warna ungu-biru dalam larutan basa, absorbansi warna
berbanding lurus dengan konsentrasi dan adanya bromkresol hijau dalam suasana
sedikit asam, terjadi perubahan warna akibat indikator dari kuning-hijau ke biru-hijau.
Secara kolorimetri, protein dapat ditetapkan kadarnya dengan metode biuret.
Kerugian dari metode ini adalah hasil pembacaan tidak murni menunjukkan kadar
protein saja, melainkan bisa saja kadar senyawa yang mengandung benzena,
gugus fenol, gugus sulfhidrin, ikut terbaca kadarnya. Selain itu waktu pelaksanaan
yang lama sering kali dirasa kurang efisien (Lehninger, 1982). Faktor lain yang
perlu diperhatiakn adalah stabilitas dari reagen, standart, dan sampel. Reagen total
protein FS stabil dapat digunakan sampai masa kadaluarsa jika disimpan pada
suhu 2 – 25oC dan tidak terjadi kontaminasi. Tidak menyimpan reagen dalam
freeze, dan melindungi dari paparan sinar matahari. Larutan standart stabil
digunakan sampai masa kadaluarsa jika disimpan pada suhu 2 – 8 oC. Sedangkan
untuk sampel serum / plasma akan stabil digunakan selama 6 hari pada suhu 20 –
25oC. 4 minggu pada suhu 4 – 8oC, dan 1 tahun pada suhu -20oC.
Makna klinis protein total pada penurunan kadar total protein dapat diartikan
bahwa seseorang tersebut mungkin mengalami malnutrisi berkepanjangan,
kelaparan, diet rendah protei, sindrom malabsorbsi, kanker gastrointestinal, dan
kolitis, ulseratif, penyakit hodgkin, penyakit hati yang berat, GGK, luka bakar
yang parah, intoksikasi air. Sedangkan pada peningkatan kadar total protein dapat
diartikan seseorang tersebut mengalami dhidrasi (hemokonsentrasi), muntah,
diare, mieloma, multipel, sindrom gawat pernapasan, sarkoidosis.
Praktikum diatas setelah dilakukannya pengukuran terhadap sampel, didapatkan
hasil kadar protein total sebesar 5.69 g/dl, 9.44 g/dl, 8.36 g/dl, dan 5.3 g/dl. Dengan
rata-rata protein total sebesar 7.23 g/dl dimana hasil tersebebut masuk dalam range
normal nilai rujukan protein total setelah diuji menggunakan Spektrofotometer
UV-Vis dengan panjang gelombang 540nm. Preparasi standar dan sampel dimana
sebelum dilakukan pembacaa, diinkubasi pada suhuh ruang selama 5 menit.
XIII. Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa kadar protein total pada
serum dinyatakan normal dengan hasil rata-rata protein total yaitu 7.23 g/dl setelah tiap
|.| sampel
sampel dihitung dengan menggunakan rumus x conc . standar, dimana nilai
|.|Standar
rujukan pada orang dewasa sebesar 6.6 – 8.8 g/dl.
Chambel, J Lucy, etc. 2012. United Kingdom. Total protein, albumin and low-molecular-weight
protein excretion in HIV-positive patients. Diakses pada pukul 05.32 WIB melalui web
file:///C:/Users/Annisa%20sufi/Downloads/Total_protein_albumin_and_low-
molecular-.en.id.pdf
Sari, Kiki Riana Yulita, 2017. Yogyakarta. Penentuan kadar protein secara biuret . Diakses
pada pukul 06:44 WIB melalui web
https://www.scribd.com/document/372545953/Laporan-Praktikum.
XV.
Lampiran