Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBELAJARAN SD

“PENGEMBANGAN DAN KETERAMPILAN MENGAJAR”

Dosen Pengampu : Drs. I Nyoman Karma, M.Si

Abdul Kadir Jaelani, M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

SAHRULIA MAULIDA (E1E217)

SRI HIDRO LAKSMI (E1E217)

WAHYU SUKMA SIWI (E1E217180)

YULIA WARDANI (E1E217)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatnya
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Pengembangan Keterampilan
Mengajar” dengan sebaik-baiknya.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan
hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
guna perbaikan dan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Mataram, 5 Maret 2020

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................

A. Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus ..................................


B. Keterampilan Mengelola Kelas .......................................................
C. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil ........................
D. Keterampilan Membuat Rencana Pembelajaran ..............................

BAB III PENUTUP ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus
mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa
faktor-faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana
prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor
pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan seseorang yang penting
dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses
pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan,
motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas
atau lingkungan belajar, juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam
mengembangkan berbagai keterampilan mengajar. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru.
Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu
mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar
mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas
mengenai keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan
memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar
tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan mengadakan variasi stimulus ?
2. Apa pengertian keterampilan mengelola kelas ?
3. Apa pengertian keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil ?
4. Apa pengertian keterampilan membuat rencana pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan mengadakan variasi stimulus
2. Untuk mengetahui pengertian keterampilan mengelola kelas
3. Untuk mengetahui pengertian keterampilan memimpin diskusi kelompok
kecil
4. Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuat rencana
pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Mengadakan Variasi Stimulus


Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga,
dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,
serta penuh partisipasi.
a. Komponen mengadakan variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam
dua kelompok atau komponen, yaitu :
1) Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara
(teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan
atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang
dan gerak (eye contact and movement), gerakan badan mimik: variasi
dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas
dan gerak guru (teachers movement).
2) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan
murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam
coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan
suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.
b. Tujuan dan Manfaat mengadakan Variasi
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-
aspek belajar mengajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin
mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar
yang lebih baik.
4) Guna member kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara
menerima pelajaran yang disenanginya.

B. Keterampilan Mengelola Kelas


Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan ketrampilan
mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen ketrampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat prefentif) berkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, dan bersifat represif
ketrampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa
yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas adalah sebagai
berikut:
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif). Keterampilan ini
berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan kegiatan pembelajaran, sehingga berjalan secara optimal,
efisien dan efektif. Keterampilan tersebut meliputi :
1) Menunjukkan sikap tanggap
2) Memberi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok
4) Memberikan petunjuk yang jelas
5) Menegur
6) Memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungam dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan. Dalam hal ini guru dapat
mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal.

C. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan
masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di
dalamnya keterampilan berbahasa.

Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :


1) Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang
(idealnya 5-9 orang).
2) Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan
paksaan) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan
serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
3) Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar
anggota kelompok.
4) Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu
kesimpulan.
a. Tahap-Tahap Kegiatan diskusi
1) Memusatkan perhatian
Selama kegiatan diskusi berlangsung guru senantiasa harus berusaha
memusatkan perhatian dan aktivitas pembelajaran siswa pada topik atau
permasalahan yang didiskusikan. Dengan demikian apabila terjadi
pembicaraan yang menyimpang dari sasaran diskusi, maka pada saat itu
pula pimpinan diskusi harus segera meluruskan dan mengingatkan
peserta diskusi tentang topik dan sasaran dari diskusi yang sedang
dilakukan. Oleh karena itu sebelum dan selama proses diskusi harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan diskusi yaitu rumusan tujuan atau kompetensi
secara jelas dan terukur yang harus dimiliki atau dicapai oleh siswa
dari kegiatan diskusi yang akan dilakukan.
b) Menetapkan topik atau permasalahan
Topik yang didiskusikan diusahakan harus menarik minat, menantang
dan memerhatikan tingkat perkembangan siswa. Topik masih bisa
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Melalui topik
yang dirumuskan tersebut dapat mendorong dan menggugah rasa ingin
tahu siswa, sehingga siswa akan secara aktif mencari informasi,
belajar, dan memecahkannya.
c) Mengidentifikasi arah pembicaraan yang tidak relevan dan
menyimpang dari arah diskusi. Hasil dari identifikasi dapat dijadikan
masukan bagi pimpinan diskusi untuk meluruskan pembicaraan,
pertanyaan, atau komentar lainnya, sehingga kegiatan diskusi
senantiasa terjaga dan terfokus pada masalah diskusi.
d) Merangkum hasil diskusi
Rangkuman ini tidak hanya dilakukan pada ahir diskusi, tapi selama
proses berlangsung hasil pembicaraan yang inti segera dirangkum,
sehingga pada ahir diskusi akan dapat menyimpulkannya secara
lengkap dan akurat.
2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat
Pada saat diskusi berjalan, kadang-kadang pertanyaan, komentar,
pendapat, atau gagasan yang disampaikan peserta diskusi ada kalanya
kurang jelas, sehingga jelas mengaburkan pada topik pembahasan
kadang-kadang juga menimbulkan ketegangan atau permasalahan baru
dalam diskusi. Kejadian ini jangan dibiarkan semakin berkembang,
karena akan mengganggu proses dan hasil diskusi itu sendiri.
3) Menganilisis pandangan siswa
Perbedaan pendapat dalam diskusi adalah sesuatu yang wajar dan sangat
mungkin terjadi. Namun yang harus diperhatikan oleh guru atau
pimpinan diskusi adalah bagaimana agar perbedaan tersebut menjadi
pendorong dan membimbimng setiap anggota kelompok untuk
berpartisipasi secara aktif dan konstruktif terpecahkannya masalah yang
didiskusikan.
4) Meningkatkan urunan siswa
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi
b. Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil
1) Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.
2) Termotivasi oleh kehadiran teman.
3) Mengurangi sifat pemalu.
4) Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok.
5) Meningkatkan pemahaman diri anak.
6) Melatih sisa untuk berfikir kritis.
7) Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
8) Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa.

D. Keterampilan Membuat Rencana Pembelajaran

HARUS TEMUKAN LITERATUR/YANG SESUAI DENGAN BAIK


DAN TEPAT (BELUM)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Marno dan Idris. 2014. Strategi, Metode dan Teknik Mengajar (Menciptakan
Keterampilan Mengaar yang Efektif dan Edukatif). Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rhezi. “Keterampilan Dasar Mengajar” dalam
http://rheziak.blogspot.co.id/2015/07/ diakses 13 September 2016 pukul
10:02
Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Usman, M. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Badung: PT Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai