Manfaat kedua yang mungkin dari pembentukan customs unions adalah bahwa skala ekonomi
cenderung berasal dari pasar yang membesar. Akan tetapi, harus di tekankan bahwa bahkan sebuah
negara kecil yang bukan anggota customs unions apapun dapat mengatasi pasar domestiknya yang kecil
dan meraih skala ekonomi produksi yang besar dengan mengekspor ke seluruh dunia. Sebagai contoh,
diketahui bahwa pabrik d berbagai industry besar di negara yang relative kecil seperti belgia dan
belanda memiliki ukuran yang dapat di perbandingkan dengan pabrik amerika serikat sebelum mereka
bergabung di uni eropa dan kemudian menikmati skala ekonomi yang besar tercapai setelah
pembentukan uni eropa dengan mengurangi cakupan rancangan produk yang beragam di tiap – tiap
pabrik dan menambah “mesin produksi”. (lihat bagian 6.4A).
Manfaat lainnya yang mungkin adalah dorongan investasi guna mengambil untung dari pasar yang
membesar dan guna mengikuti persaingan yang meningkat. Selanjutnya, pembentukan customs unions
cenderung memacu pihak luar untuk mendirikan fasilitas produksi didalam customs unions guna
menghindari hambatan perdagangan (diskriminasi) yang di bebankan pada produk tanpa serikat. Hal ini
disebut pabrik tariff ( tariff factories). Investasi besar – besaran yang dilakukan perusahaan amerika
serikat di eropa setelah 1955 dan setelah 1986 dapat di jelaskan oleh keinginannya agar tidak keluar dari
pasar yang tumbuh cepat.
Terakhir, didalam customs unions yang juga merupakan pasar bersama, pergerakan bebas masyarakat
luas akan tenaga kerja dan modal cenderung menghasilkan penggunaan sumber daya ekonomi yang
lebih baik oleh seluruh masyarakat.
Manfaat dinamis tersebut yang berasal dari pembentukan customs unions diduga jauh lebih besar
dibandingkan manfaat statis yang di bahas sebelumnya dan menjadi sangat besar. Tentunya inggris
bergabung di uni eropa pada 1973 terutama disebabkan oleh hal tersebut. Studi empiris terkini
menunjukan bahwa manfaat dinamis tersebut kira – kira lima hingga enam kali lebih besar dibandingkan
manfaat statisnya. Aspek moneter dari pembentukan customs unions di bahas dengan judul “ area mata
uang optimal”
10.6 Sejarah Usaha Integritas Ekonomi
10.6 A Uni Eropa
Uni Eropa (UE), kemudian disebut European Common Market (pasar bersama Eropa0 didirikan melalui
perjanjian Roma yang ditandatangani paa maret 1957 oleh Jerman barat, Francis Itali, Belgia, Belanda,
dan Lexemburg, dan mulai berlaku pada 1 januari 1958, tariff eksternal bersama diteteapkan rata-rata
tariff 1957, dari keenam negara. Perdagangan bebas pada perdagangan industri di uni eropa dan haraga
produk pertanian bersama tercapai pada 1968, dan pergerakan tenaga kerja dan modal siturunkan pada
1970, keanggotaan meningkat mencapai 15 setelah Inggris, Denmark, dan Irlandia bergabung pada
1973, Yunani pada 1981, Spanyol dan Portugal pada 1986, serta Austria, Filandia dan Swedia pada 1995,
pada tanggal 1 januari 1993, Uni eropa mengapus seluruh batasan yang tersisa pada aliran bebas
barang, jasa, dan sumber daya (termasuk tenaga kerja) diantara anggotanya sehingga terbentuknya
pasar tunggal yang bersatu. Serikat yang berkembang tersebut menjadi bok perdagangan yang terbesar
di dunia (lihat studi kasus 10-1). Perdagangan antara Uni-eropa di perkirakan menadi dua kali lipat ari
yang terjadi ketika tidak adanya integrasi. Lebih dari setengah perluasannya dagangnya merupakan
perdagangan antar industri (lihat bagian 6.A)
Pembentukan uni eropa secara signifikan memperluas perdagangan barang industri dengan bukan
anggotanya. Hal ini akibat (1) sangat cepatnya pertumbuhan di uni eropa, yang menaikan permintaan
akan impor produk industri dari luar serikat, (2) penurunan kea rah tingkatan tarif impor rata-rata yang
sangat rendah terhadap produk industri sebagai akibat dar putaran Kennedy dan Tokyo (diperkasai oleh
Amerika Serikat yang takut dengan pengalihan dagang). Dilain pihak, pembentukan Uni eropa
mengakibatkan engalihan dagang pada komoditas pertanian, terutama pada produk iklim sedang,
misalnya gandung dari Amerika Serikat.
Perkembangan Kebijakan pertanian bersama (Common Aglicultur policy – CAP) merupakan masalah
penting bagi Uni eropa. Hasil akhirnya mengobankan mnat konsumen terhadap produk petani Uni eropa
umumnya, dan petani francis khususnya, dengan menetapkan harga pertanian yangb relatif tinggi.
Prosedurnya adlah sebagai berikut. Pertama, Uni Eropa menentukan harga pertanian bersama,
kemudian membebaskan tariff sehingga menyebabkan harga produk pertanian impornya selalu sama
dengan tingginya harga Uni Eropa yang ditetapkan. Hal ini disebut pungutan impor variabel (Variabel
impor levies). Tingginya tingkat harga pertanian juga mendorong besarnya. Surplus pertanian di Uni
Eropa, tingginya biaya penyimpanan dan subsidi ekspornya (lihat bagian 9.3E mengenai subsidi ekspor
dan studi kasus 9.4). kebijakan pertanian ini merupakan hambatan besar bagi inggris untuk memasuki
uni eropa karena inggris menjaga harga pertanianya tetap rendah dan juga membantu petaninya
dengan dana suntikan untuk menaikkan pendapatannya pada tingkat yang di inginkan. Kebijakan
tersebut juga bertanggung jawab terhadap beberapa perselisihan dagang yang sangat tajam dengan
amerika serikat serta pada kesepakatan putaran Uruguay dan putaran doha (lihat bagian 9.7).
Pada perjanjian lome pada 1975, uni eropa menghapuskan sebagian besar hambatan perdagangan
impornya dari 46 negara berkembang di afrika, karibia dan wilayah pasifik yang merupakan koloni awal
negara – negara ui eropa . perjanjian ini diperbaharui setiap 5 tahun - 1980,1985,1990,1995 – dan
jumlah negara sekutunya meningkat menjadi 71. Sebelumnnya pada 1971, uni eropa telah memberikan
tariff umum istimewa untuk impor produk manufaktur dan semi manufaktur dari negara berkembang.
Namun, tekstil, baja, barang elektronik, sepatu, dan berbagai produk lain yang sangat penting bagi
negara berkembang tidak termasuk. Preferensi di perluas untuk perdagangan produk tropis di putaran
Tokyo pada 1979. Akan tetapi, karena preferensi tersebut sedikit menurun akibat penghapusan
hambatan perdagangan yang diberikan kepada koloni awalnya, kontroversi pahit muncul akibat
pengalihan dagang tanpa bukti. Kuota dan tariff pada ekspor negara berkembang secara bertahap
berkurang akibat selesainya putaran Uruguay pada bulan desember 1933 (lihat bagian 9.7). pada
februari 2000 ,lome IV tak berlaku lagi dan digantikan oleh perjanjian baru, perjanjian cotonou, yang di
tanda tangani di cotonou, benin pada juni 2000. Perjanjian baru tersebut memiliki tujuan umum yang
sama dengan perjanjian lome dan pengaruhnya masih bersisa selama 20 tahun. Akibat pembaruan
setiap 5 tahun.
Study Kasus 10-1 Profil Ekonomi dari Uni Eropa, NAFTA dan Jepang ( Lanjutan)
Sumber Bank Dunia, World Development Report 2006 ( Oxford University Press 2006 ) dan WTO,
Imternational Trade Statistics (WTO).