Anda di halaman 1dari 16

KHULAFA AL-RASYIDIN

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh Kelompok 2

Komunikasi Penyiaran Islam


Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
T. A. 2020M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Makalah ini berjudul “Khulafa Al-Rasyidin” dimana
berguna untuk membantu dalam memenuhi tugas perkuliahan.
Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan meluangkan waktunya dalam proses penyelesaian makalah
ini, khususnya dosen pembimbing dan teman-teman sekalian. Kami berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya pada materi pertama yaitu pengantar pendidikan
pancasila.
Kami semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman
serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki
bentuk maupun tingkatan isian makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki
wawasan yang luas dan lebih baik lagi.
Segala kekurangan selalu ada pada manusia, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca supaya makalah ini menjadi karya yang lebih baik
lagi dan bermanfaat bagi pembaca untuk menciptakan karya-karya berikutnya.

Ciputat, 18 Maret 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sosok Kulafa Al - Rasyidin ......................................................................... 2
B. Peradaban Islam Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq ................................ 3
C. Peradaban Islam Pada Masa Umar bin Khatab .,,,,,,,,................................... 5
D. Peradaban Islam Pada Masa Usman bin Affan ............................................ 7
E. Peradaban Islam Pada Masa Ali bin Abi Tholib .......................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah hal penting yang harus dipelajari oleh manusia. Dengan
memahami sejarah, manusia dapat mempelajari hal-hal yang lalu dan
menjadikannya sebagai pelajaran. Memahami sejarah perjalanan panjang Islam
yang titik puncaknya adalah sejarah hidup Rasulullah SAW. Hanya Muhammad
SAW sebagai tolok ukur yang nyata dari semua aspek perilaku kehidupan Islam.
Periode Nabi SAW agaknya dapat disebut sebagai peletak dasar cita cita
keislaman dengan berbagai teladan dari padanya. Sedangkan masa khalifah
Rasulullah dapat dikategorikan sebagai gerak menaik, khususnya dalam hal
pembangunan kehidupan politik berdasarkan syura. Akan tetapi, perjalanan Islam
tidak akan terlepaskan dari figur Muhammad SAW dan para penerusnya, yakni
Al-Khulafa Ar-Rasyidun, tabi’in, dan para pemikir ekonomi, baik pada masa
pemerintahan Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah. Dengan demikian, Setelah
Nabi Muhammad SAW wafat, fungsi sebagai Rasulullah tidak dapat digantikan
oleh siapa pun manusia di dunia ini, karena pemilihan fungsi tersebut adalah
mutlak dari Allah SWT. Namun fungsi beliau sebagai kepala pemerintahan dan
pemimpin masyarakat harus ada yang menggantikannya. Sehingga yang paling
pokok dari sejarah adalah meluruskan sejarah secara tepat dan akurat.

B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan ini kami merujuk masalah-masalah sebagai berikut :
1. Siapakah sosok Khulafa al-Rasyidin?
2. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-
Shiddiq?
3. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab?
4. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan?
5. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?

1
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan masalahnya adalah:
1. Untuk mengetahui makna dan pengertian dari khulafa al-rasyidin
2. Untuk mengetahui bagaimana peradaban islam dari masa khalifah Abu Bakar
hingga Ali bin Abi Thalib
3. Untuk memenuhi nilai dalam rangka menyelesaikan tugas
4. Untuk berbagi ilmu pengetahuan kepada responden tentang masa khulafa al-
rasyidin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sosok Khulafa Al – Rasyidin


Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ‫ )الخلف??اء الراش??دون‬atau Khalifah Ar-
Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam,
yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi
Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat
Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela
ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad.
Para Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana.
Mereka itu terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berkualitas
tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sebagai
berikut:
1. Arif dan bijaksana
2. Berilmu yang luas dan mendalam
3. Berani bertindak
4. Berkemauan yang keras
5. Berwibawa
6. Belas kasihan dan kasih sayang
7. Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum
Islam.

Dalam sejarah Islam, empat orang pengganti Nabi yang pertama adalah
para pemimpin yang adil dan benar. Mereka menyelamatkan dan
mengembangkan dasar-dasar tradisi dari sang Guru Agung bagi kemajuan
Islam bagi kemajuan Islam dan umatnya. Karena itu gelar “yang mendapat
bimbingan dijalan lurus” (al-khulafa ar-rasyidin) diberikan pada mereka. 1

1
Ali Mufrodi, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997). Hal. 46
3

Sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang


khalifah yaitu Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib.

B. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq


Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafah bin Utsman
bin Amr bin Masud bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin
Fihr At-Taimi Al-Qurasyi. Di zaman pra-Islam bernama Abdul Ka’bah,
kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah seorang
sahabat yang utama (orang yang paling awal) masuk Islam. Gelar Ash-Shiddiq
diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan Nabi dalam berbagai
peristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj. Abu Bakar memangku jabatan khalifah
selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya terutama untuk mengatasi
berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya Nabi. 2
Dalam pemerintahannya Abu Bakar memiliki tipologi kebijakan yang
sangat baik diantaranya:3
1. Kebijaksanaan pengurusan terhadap agama
Pada awal pemerintahannya, ia diuji dengan adanya ancaman yang
datang dari umat Islam yang menentang kepemimpinannya. Di antara
perbuatan ingkar tersebut ialah timbulnya orang-orang yang murtad,
orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-orang yang
mengaku menjadi Nabi, dan pemberontakan dari beberapa kabilah.
Melihat hal ini, Umar pun berkata: “Akhirnya aku sadari bahwa Allah
telah melapangkan hati Abu Bakar untuk memerangi mereka dan aku
yakin itulah yang benar”.
Disamping itu, ada pula beberapa orang yang mengaku menjadi nabi,
diantaranya yang paling berpengaruh adalah Musailamah Al-Kadzab. Ia
memiliki pengikut mencapai 40.000 personil dari kalangan Bani Hanifah.
Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin Khalid bin Walid untuk

2
Ali Mufrodi, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab (Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997). Hal. 47
3
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2008). Hal. 70.
4

menumpas mereka. Dalam perang Yamamah yang hebat, Khalid bin


Walid memperoleh kemenangan yang besar.
Di samping itu, Jasa Abu Bakar yang abadi ialah atas usulan Umar,
ia berhasil membukukan al-Qur’an dalam satuan mushaf, sebab setelah
banyak penghafal al-Qur’an gugur dalam perang Riddah di Yamamah.
Oleh karena itu, khalifah menugaskan Zaid ibn Tsabit untuk
membukukan al-Qur’an dibantu oleh Ali ibn Abi Thalib. Naskah tersebut
terkenal dengan naskah Hafsah yang selanjutnya pada masa khalifah
Usman membukukan al-Qur’an berdasarkan mushaf itu, kemudian
terkenal dengan Mushaf Utsmani yang sampai sekarang masih murni
menjadi pegangan kaum muslim tanpa ada perubahan atau pemalsuan.

2. Kebijaksanaan politik kenegaraan


Di antara kebijakan politik Abu Bakar yang cukup menonjol adalah
melanjutkan ekspedisi pasukan Usamah.
Sedang diantara kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan atau
kenegaraan, diuraikan oleh Suyuthi Pulungan, sebagai berikut: 4
- Bidang eksekutif
Pendelegasian terhadap tugas-tugas pemerintahan di Madinah ataupun
daerah. Misalnya untuk pemerintahan pusat menunjuk Ali bin Abi
Thalib, Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit sebagai sekretaris dan
Abu Ubaidah sebagai bendaharawan.
- Bidang pertahanan dan keamanan
Dengan mengorganisasi pasukan-pasukan yang ada guna
mempertahankan eksistensi keagamaan dan pemerintahan. Dari pasukan
itu disebarkan untuk memelihara stabilisasi di dalam atau di luar negeri.
Di antara panglima yang ada ialah Khalid bin Walid, Musanna bin
Harisah, Amr bin ‘Ash, Zaid bin Sufyan, dan lain-lain.
- Bidang yudikatif

4
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam.,Hal. 78-79.
5

Fungsi kehakiman dilaksanakan oleh Umar bin Khattab dan selama masa
pemerintahan Abu Bakar tidak ditemukan suatu permasalahan yang
berarti untuk dipecahkan. Hal ini didorong atas kemampuan dan sifat
Umar, dan masyarakat pada waktu itu dikenal ‘alim

3. Kebijakan Bidang Sosial Ekonomi


Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan umat Islam, Khalifah Abu
Bakar ash-Shiddiq melaksanakan berbagai kebijakan ekonomi seperti yang
telah dipraktikkan Rasulullah SAW. Ia sangat memerhatikan keakuratan
penghitungan zakat sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan
pembayarannya.

C. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Umar bin Khatab


Umar bin Khattab adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. pengangkatan
umar bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat wasiat yang
ditinggalkan oleh Abu Bakar. Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti
di kalangan umat islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar
sebagai orang yang paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam.
Hanya segelintir kaum, yang kelak menjadi golongan Syi'ah, yang tetap
berpendapat bahwa seharusnya Ali yang menjadi khalifah. Umar memerintah
selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.5
Peranan Umar dalam sejarah Islam pada masa permulaan tampak paling
menonjol diantaranya yaitu:6
1. Penyebaran Agama
Khalifah Umar memiliki peranan yang sangat menonjol salah
satunya karena perluasan wilayahnya, di samping kebijakan-kebijakan
politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa
pemerintahan Umar merupakan fakta yang diakui kebenarannya oleh
para sejarawan. Bahkan, ada yang mengatakan, kalau tidak karena
5
Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX (Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana, 2003). Hal. 152.
6
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam., Hal. 80.
6

penaklukan-penaklukan yang dilakukan pada masa Umar, Islam belum


akan tersebar seperti sekarang.
2. Segi Politik7
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera
mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah
berkembang terutama di Persia.
Peradaban yang paling signifikan pada masa Umar, selain pola
adinistratif pemerintahan, peperangan, dan sebagainya adalah pedoman
dalam peradilan. Pemikiran khalifah Umar bin Khattab khususnya dalam
peradilan yang masih berlaku sampai sekarang adalah sebagai berikut:
Dari Umar Amirul Mu’minin kepada Abdullah bin Qais, mudah-
mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan dan rahmat-Nya kepada
engkau8
a. Kedudukan lembaga peradilan
b. Memahami kasus persoalan, baru memutuskanny
c. Samakan pandangan anda kepada kedua belah pihak dan
berlakulah adil.
d. Kewajiban pembuktian
e. Lembaga damai
f. penundaan persidangan
g. Kebenaran dan keadilan adalah masalah universal
h. Kewajiban menggali hukum yang hidup dan melakukan
penalaran logis
i. Orang Islam haruslah berlaku adil
j. Larangan bersidang ketika sedang emosional
3. Segi Ekonomi

Dalam pemerintahannya, khalifah Umar bin Khattab memiliki gebrakan


yang yang sangat besar diantaranya yaitu:9

7
Ibid., Hal. 82.
8
Ibid., Hal. 83.
9
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam., Hal. 92-93.
7

- Pembaruan Baitul Mal


- Status Kepemilikan Tanah
- Manajemen Zakat
- Penetapan Ushr10
Ushr dibebankan pada suatu barang hanya sekali dalam setahun.
Seorang Taghlibi datang ke wilayah Islam untuk menjual kudanya.
Setelah dilakukan penaksiran oleh Zaid, seorang asyir, kuda tersebut
bernilai 20.000 dirham. Oleh karena itu, Zaid memintanya untuk
membayar 1000 dirham (5%) sebagai ushr. Jumlah tersebut
dibayarkan, tetapi kuda tersebut tidak terjual sehingga ia mengambil
kembali kudanya. Setelah beberapa waktu, ia datang kembali dengan
kudanya dan pemungut pajak kembali meminta ushr kepadanya.
Orang tersebut menolak membayar apa pun dan mengadukan
masalahnya kepada Umar. Setelah mendengarkan kasusnya, Umar
menginstruksikan para pegawainya agar tidak menarik ushr dua kali
dalam setahun walaupun barang tersebut diperbarui.
- Pemberdayaan Sedekah dari Nonmuslim

D. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Usman bin Affan


Nama lengkapnya adalah Usman bin affan bin abdi syams bin abdi Manaf
bin qushay al-quraisyi. Nabi sangat mengaguminya kerena ia adalah orang
yang sederhana, saleh, dan dermawan. Ia dikenal dengan sebutan abu
Abdullah. Usman bin affan masuk islam pada usia 34 tahun, meskipun masuk
Islamnya mendapat tantangan dari pamannya yang bernama hakim, ia tetap
pada pendiriannya. Dikalangam bangsa Arab ia tergolong konglomerat tetapi
perilaku nya sederhana. Selama tinggal di Madinah Ia memperlihatkan
komitmen sosialnya yang tinggi pada islam. Usman bin Affan menjabat
khalifah pada usia 70 tahun hingga usia 82 tahun, ia memerintah Islam selama
12 tahun.

10
Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010). Hal. 85.
8

Usman bin affan dinyatakan resmi sebagai Khalifah melalui sumpah, dan
baiat seluruh umat islam, dalam. Sejarahnya kemudian, tarik ulur perbedaan
pendapat tersebut mengandung banyak interpretasi. Seperti dikatakan bahwa
dalam pemilihan Khalifah usman ditemui banyak kecurangan, dan sebenernya
yang pantaas menduduki kursi khalifah setelah Umar adalah ahli.
Khalifah usman adalah orang yang berhati mulia, sabar, dan dermawan
terutama untuk kepentingan jihad Islam, khalifah Usman dalam
meluaskanwilayah Islam sangatlah banyak, diantaranya merebut daerah
iskandariyah dan lahurosan sehingga muncullah suatu usaha untuk membuat
armada laut. Hal lain yang berhasil dilakukanoleh Khalifah Usman yg sangat
bermanfaat bagi umat sepanjang masa adalah menyusun mushaf al Quran
yang dikumpulkan dari istri nabi Muhammad SAW yaitu Siti Hafsah.

E. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib

Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membai’at Ali bin Abi


Thalib sebagai khalifah. Ali bin Abi thalib lahir pada tahun 603 M disamping
Ka’bah kota Makkah, lebih muda 32 tahun dari Nabi Muhammad SAW.
Banyak hal yang terjadi selama pemerintahan yang dipimpin khalifah Ali bin
Abi Thalib, diantaranya yaitu:11

- Segi politik
Khalifah Ali bin Abi Tholib menanggung beban yang berat dalam
memimpin kaum muslimin dengan wilayah kekuasaan yang semakin
meluas.
Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali dalam menanggulangi hal-hal
tersebut adalah:
a. Tanah-tanah atu pemberian-pemberian yang dilakukan Khalifah
Usman bin Affan kepada famili, sanak kerabatnya dan kepada siapa
saja yang tanpa alasan yang benar atu tidak syah, ditarik kembali dan

11
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam., Hal. 119
9

menjadi milik Baitul Mal sebagai kekayaan negara. Hal ini dilakukan
Khalifah untuk membersihkan pemerintahan.
b. Wali/Amir atau gubernur-gubernur penguasa wilayah yang diangkat
Khalifah Utsman diganti dengan orang-orang baru.

- Segi Pengetahuan
Sebagai upaya untuk mencerdaskan umat, Khalifah Ali
meningkatkan dalm Ilmu pengetahuan, khususnya ilmu yang berkaitan
dengan Bahasa Arab agar umat Islam mudah dalam mempelajari Al-
Qur’an dan Hadits.

- Segi Agama
Dari segi agama, khalifah Ali bin Abi Thalib berusaha untuk
mengembalikan persatuan dan kesatuan umat Islam. Akan tetapi usahanya
ini kurang berhasil, karena api fitnah dikobarkan kaum munafik Yahudi
yang tidak menyukai Islam. Mengatur tata pemerintahan untuk
mengembalikan kepentingan umat, seperti memberikan kepada kaum
muslimin tunjangan yang diambil dari Baitul Mal sebagaimana yang telah
dilakukan Abu Bakar dan Umar.

- Segi bahasa dan Ilmu Pengetahuan


Di antara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ali adalah
pertama, terciptanya ilmu bahasa / nahwu (Aqidah nahwiyah),
berkembangnya ilmu Khatt al-Qur’an serta berkembangnya Sastra.

Agama yang dianut masyarakat Arab pada masa Khulafaur Rasydin selain
Islam adalah Paganisme, yakni penyembahan terhadap berhala yakni agama yang
di anut secara turun temurun sejak jamannya Nabi Musa. Mereka tidak mudah
melepaskan agama dari bapak dan ibu mereka, selain itu sebagian ada yang
menganut gabungan antara agama nenek moyang mereka yakni vetersme
(menyembah batu atau kayu) mereka menyembah batu-batu besar atau pohon-
10

pohon besar yang di anggap keramat dan bisa memberikan perlindungan bagi
mereka. Serta tetoisme (yakni pengkultusan terhadap hewan dan tumbuhan yang
di anggap suci) seperti halnya mereka menyembah sapi betina, karena mereka
anggap suci. Dan Anemisme yakni: kepercayaan terhadap roh. Namun tidak
sedikit yang menganut ajaran hanif Nabi Ibrahim seperti paman Nabi, yaitu Abu
Thalib. Banyaknya agama yang dianut pada masa Khulafaur Rasyidin ini di
karenakan sifat orang arab yang keras sehingga mereka tidak mudah menerima
sesuatu yang baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ‫ )الخلف??اء الراش??دون‬atau Khalifah Ar-
Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang
dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi
Muhammad wafat. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan
keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam. Sistem
pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut
terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang
ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan
Islam akan berlangsung.

11
DAFTAR PUSTAKA

X
Mufrodi, Ali. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab. Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997.

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Abdullah, Boedi. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka Setia,


2010.

Al-‘Usairy, Ahmad. Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX.
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003.

Chamid, Nur. Jejak Langkah dan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010.

12

Anda mungkin juga menyukai