Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ANALISIS BAHAN DAN HASIL INDUSTRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA DENGAN METODE MOHR

ARBY SAPUTRA PRATAMA


CGA 118 052

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
NAMA : ARBY SAPUTRA PRATAMA
NIM : CGA 118 052
MATA KULIAH : Analisis Bahan dan Hasil Industri
SOAL
Sebutkan penentuan senyawa yang menggunakan metode Mohr, Volhard, dan
Fajans masing-masing 1 penentuan.
I. Dasar teori
1. Judul
2. Tujuan
3. Cara kerja
4. Hasil analisis

I. Dasar Teori
METODE MOHR
Titrasi argentometri ialah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran
di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Metode argentometri disebut
juga sebagai metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan
pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau endapan. Argentometri merupakan
metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang
membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Salah satu
metode yang digunakan dalam titrasi Argentometri adalah Argentometri metode
Mohr.
Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam
berbagai contoh air, misalnya air sungai, air laut, air sumur, air hasil pengolahan
industri sabun, dan sebagainya dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat
dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator, titrasi dilakukan
dengan kondisi larutan berada pada pH dengan kisaran 6,5-10. Dalam suasana asam,
perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk
endapan perak hidroksida.

1. Judul : Penentuan Kadar Klorida Dengan Metode Mohr


2. Tujuan : Menentukan Ion Klorida Dengan Metode Mohr
3. Langkah Kerja
1) Masukkan 5 ml larutan MgCl2 ke dalam erlenmeyer, lalu tambahkan 2-3 tetes
asam kromat
2) Titrasi larutan tersebut dengan larutan AgNO3 0,1 M
3) Panaskan larutan selama ± 5 menit pada suhu 500C pada penangas air sambil
mengaduk
4) Hitung molaritas larutan MgCl2

4. Hasil Analisis
 Data Pengamatan
Reaksi Pengamatan
5 ml MgCl2 + 3 tetes asam kromat Larutan berwarna kuning jernih
Larutan kuning jernih dititrasi dengan larutan Terbentuk endapan merah
AgNO3 0,1 M sebanyak 50 ml

 Perhitungan
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 ml = 0,1 M x 50
ml M1 = 1 M
 Persamaan Reaksi
Ag+ + Cl- → AgCl
2Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4 Ag2CrO4 + 2Cl- → 2AgCl + CrO42-
2AgNO3(aq) + H2CrO4(aq) → Ag2CrO4(s) + 2HNO3(aq)
MgCl2(aq) + 2AgNO3(aq) → 2AgCl(s) + MgNO3(aq)
 Pembahasan
Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-,
Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat
(AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX). Tujuan dari praktikum
kali yaitu menentukan ion klorida dengan metode mohr, yang diawali
dengan pengendapan dan pemisahan yang kemudian dititrasi hingga larutan
mengalami perubahan warna yang menandakan titik akhir titrasi.
Penambahan AgNO3 terus-menerus akan membuat ion Cl- habis diikat oleh
ion Ag+ dari AgNO3. Apabila ion Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan ion Ag+
selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator H2CrO4 yang
ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, yang
berarti titik akhir titrasi telah tercapai dan harus segera dihentikan.
Dalam proses standarisasi AgNO3 dengan MgCl2 sebanyak 5 ml dan larutan
AgNO3 0,1 M dengan volume titrasi 50 ml. Dengan rumus netralisasi maka
normalitas MgCl2 yang dipakai didapatkan sebesar 1M.

Anda mungkin juga menyukai