Anda di halaman 1dari 1

BISNIS BERETIKA

“Jika saya dalam vak saya-saya adalah makelar kopi dan tinggal di Lauriergracht Nomor 37-
memberikan keterangan kepada seorang principal- seorang principal ialah orang-orang yang
menjual kopi-dalam keterangan mana kedapatan sebagian kecil saja dari kebohongan-
kebohongan yang Anda temukan dalam sajak-sajak dan roman-roman,sudah pasti ia segera
pindah kepada Busselinch & Waterman. Yang disebut kemudian inipun adalah makelar kopi,tapi
alamatnya tak usah Anda tahu. Karen itu saya tidak akan menulis roman atau memberikan
keterangan palsu lainnya.”

Kutipan diatas berasal dari roan karya Multatuli “Max Havelaar”, disitir dari ungkapan tokoh
dalam cerita, Betavus Droogstoppel (Multatuli, 1860; terjemahan Indonesia oleh H.B.
Jasin;1972; 1). Ungkapan itu menunjukkan pegangan hidup yang harus dianut oleh seorang
pedagang (makelar). Kebenaran dan pikiran sehat. Di dalamnya terkandung sifat kejujuran.
Itulah adat pedagang yang baik (good Koopmans gebruik). Adat pedagang yang baik adalah
konsepsi normatif semacam etika. Dasarnya kepercayaan masyarakat.

Tak adaa aturan tertulis,tetapi orang mematuhinya. Jika kepercayaan itu luntur, peranannya akan
diganti dengan standar atau aturan yang menjabarkan ide menjadi rentetan tulisan. Agar jelas
dan tegas. Agar orang tak meraba dalam gelap, mana yang boleh dan mana yang tidak. Namun
yang kurang disadari adalah bahwa tulisan tidak selamanya dapat menjabarkan ide secara
lengkap. Yang terjadi kemudian adalah penilaian atas benar-salah tanpa harus memandang pada
kaidah baik-buruk.

Pandangan Tentang Bisnis

Cerita di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan bisnis yang beretika,sebetulnya telah menyebar
sejak lama. Roman itu menggambarkan adat pedagang yang baik pada sekitar abad ke-19.
Pemahaman tentang adat pedagang yang baik diperlukan karena pekerjaan sebagai pedagang

Anda mungkin juga menyukai