Anda di halaman 1dari 4

Maintenance Alat Berat

1. Fundamental Preventive Maintenance


Tahukah anda, apa penyebab utama dari cepatnya kerusakan suatu alat, khususnya
alat-alat besar saat ini? Berapa kali anda mendengar, ”Besok kita greasing”, atau ” Besok saja
kita tambah oli/ganti oli”.Hari esok tiba, pekerjaan pun sudah menunggu, sehingga tidak ada
waktu untuk greasing (memberi gemuk).

Kebiasaan yang buruk demikian akan berakibat mempercepat kerusakan atau


(breakdown) atau biaya operasi menjadi tinggi. Upaya kita dalam mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan terseut adalah dengan mengusahakan Preventive Maintenance, dimanakebiasaan
tersebut merupakan tindakan yang baik untuk menjaga agar performance unit yang kita miliki
lebih baik.

Dengan memahami fundamental preventive maintenance yang baik, anda dapat


melakukan perawatan dengan benar dan efisien. Kemudian anda pasti akan puas
mendapatkan sesuatu yang lebih dari alat-alat yang anda kelola.Dengan melaksanakan
preventive maintenance yang baik, akan didapatkan tiga keuntungan sebagai berikut:
A. Mengurangi kerusakan.
B. Biaya operasi menjadi lebih hemat.
C. Keamanan alat-alat terjamin dengan baik.

A. Mengurangi Kerusakan.
Jika kerja suatu alat lebih berat, preventive maintenance-nya pun perlu ditingkatkan.

B. Hemat Biaya Operasi.


Sedikit rupiah untuk untuk membiayai preventive maintenance berarti membayar
sejumlah besar kesempatan. Sebagai contoh melakukan ”Tune-Up” (penyetelan) suatu
engine sangat memungkinkan menghemat 15% konsumsi bahan bakar dan menaikkan
power lebih dari 10% dari sebelumnya.

C. Keamanan Alat Terjamin untuk Dioperasikan.


Jika unjuk kerja suatu mesin kurang baik, anda akan cenderung menambah waktu
operasi karena kemampuan alat yang berkurang. Anda akan cenderung untuk terus bekerja atau
tidak rela membuang-buang waktu hanya untuk mengejar target produksi, sehingga perlakuan
anda terhadap alat menjadi tidak terkontrol. Jagalah alat anda seaman mungkin, pasti akan
menghasilkan kondisi yang sempurna.

A. Filosopi Maintenance
Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha tindakan–tindakan
reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu
seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru, tetapi dengan biaya
perawatan yang serendah–rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin
tidak menurun adalah usaha–usaha teknis, sedang menekan biaya perewatan sampai serendah
mungkin menyangkut soal–soal management. Sebagai alat, alat–alat besar harus diperlakuakln
sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat
bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Hal–hal tersebut
dapat dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai baik
adalah perawatan yang menghasilkan down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja
dengan biaya perawatan yang serendah mungkin.

Berikut ini dapat dilihat beberapa kasus yang menajdi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan akibat kesalahan / kelainan maintenance menduduki porsi tertinggi yaitu :


41%: Kelainan dalam Periodic Maintenance.
31%: Kelainan daam Daily Inspection.
Dengan demikian kesalahan dalam maintenance memiliki porsi 72 %.

B. Definisi Maintenance
Dengan demikian perawatan / maintenace dapat diartikan secara definitive adalah:
Suatu kegiatan service untuk mecegah timbulnya keausan tidak normal (kerusakaan)
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh
pabrik.Kegiatan service meliputi pekerjaan berupa :
a. Pengontrolan
b. Penggantian
c. Penyetelan
d. Perbaikan
e. Pengetesan
Kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total. Masih banyak mekanik yang
beranggapan bahwa maintennce / perawatan adalah pekerjaan ringan seperti, ganti oli, ganti
filter, membersihkan filter udara, mengganti air pendingin dan beberapa pekerjaan rutin sehari –
hari. Kadang – kadang seperti overhaul, machine inspection, tidak dianggap sebagai aktivitas
maintenace. Dengan demikian, mainetanace diadakan bertujuan untuk :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya
guna physic yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis yang paling
baik ( Best Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menajdi lebih hemat ( Reduce repair cost )
Agar tujuan tersebut tercapai maka maintenance perlu diorganisir sedemikian rupa.
Berikut adalah managemen organisasi yang dilakukan :
MAINTENANCE CHART

Anda mungkin juga menyukai