Jawab:
a. Data Subjektif:
1) Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran sebelumnya
4) Ibu mengatakan terdapat pengeluaran darah dari jalan lahir sedikit demi sedikit,
7) Ibu tidak memiliki riwayat penyakit DM, asma, hipertensi, dan jantung
b. Data Objektif
4) Pernapasan normal
8) Pemeriksaan inspekulo menilai ada tidaknya perdarahan dari cavum uteri, ostium
Jawab:
Missed abortion adalah kehamilan yang tidak normal, janin mati pada usia kurang dari 20
hari dan tidak dapat dihindari. Gejala seperti abortus imminens yang kemudian menghilang
secara spontan di sertai kehamilan menghilang, payudara agak mengendor, uterus mengecil
dan tes kehamilan negatif. Dengan USG dapat diketahui apakah janin sudah mati dan
besarnya sesuai usia kehamilan. Dengan hormon HcG tes bida diketahui kemungkinan
keguguran. Biasanya terjadi pembekuan darah. Penanganannya pada kehamilan kurang dari
12 minggu dilakukan pembukaan serviks uteri dengan laminaria selama kurang dari lebih 12
jam kedalam servikalis. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu maka pengeluaran janin
3. Jelaskan minimal 4 Komplikasi yang bisa terjadi pada Langkah III kasus abortus insipiens
Jawab:
a. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa- sisa hasil konsepsi
dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi
b. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini pemderita perlu diamati dengan teliti. Jika ada
tanda bahaya perlu segera dilakukan laparatomi dan tergantung dari luas dan bentuk
perforasi, penjahitan luka perforasi atau perlu histeroktomi. Perforasi uterus pada abortus
yang dikerjakan oleh dikerjakan oleh orang awam menimbulkan persoalan gawat karena
perlukaan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih
atau usus. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparotomi harus
c. Infeksi. Dengan adanya komplikasi infeksi maka dapat menyebabkan kematian itu
d. Syok. Syok yang terjadi pada perdarahan yang banyak seperti syok hemorgik dan infeksi
pembekuan darah.
Jawab:
Abortus imminiens adalah pendarahan vagina pada umur kehamilan > 20 minggu. Pada
keadaan ini terjadi ancaman proses keguguran, namun produk kehamilan belum keluar.
sac (GS) masih utuh sehingga tidak ada cairan amnion ataupun jaringan yang keluar dan
biasanya fetus masih hidup (Nugroho, 2012: 74).
Tanda dan gejalanya yaitu adanya pendarahan vagina berwarna merah segar atau coklat,
jumlah pendarahan sedikit/pendarahan bercak, dapat terjadi terus menerus untuk beberapa
hari sampai 2 minggu, kram abdomen bagian bawah atau sakit punggung normal (Marmi
Adapun penanganan yang dilakukan terhadap kasus abortus adalah berbaring dengan cara
ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan sehingga rangsang mekanik
berkurang, pemberian hormon progesteron dan pemeriksa USG. (Fauziyah, 2012: 43).
Diagnosis abortus imminens diduga bila perdarahan berasal dari intrauteri muncul selama
pertengahan pertama kehamilan, dengan atau tanpa kolik uterus, tanpa pengeluaran hasil
konsepsidan tanpa dilatasi serviks. Diagnosis banding abortus imminens meliputi perdarahan
Jawab:
Data Subjektif:
Hal ini terjadi karena adanya pengeluaran darah yang sudah terlalu banyak atau
Hal ini terjadi karena uterus tidak perlu bekerja keras untuk membersihkan rahim
dengan mengeluarkan banyak darah karena uterus sudah kosong akibat seluruh hasil
Hal ini terjadi karena yang semulanya perut menjadi membesar akibat
mengandung janin didalamnya, sekarang perut kembali mengecil karena telah keluar
Hal ini terjadi karena adanya kontraksi untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan