Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN KOMUNITAS

“ASKEP KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGGREGATE ANAK


DENGAN PENYAKIT INFEKSI”

DI SUSUN OLEH :

AYU SATRIANA

(70300117067)

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
mari kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah mengenai “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Aggregate Anak dengan
Penyakit Infeksi” Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Asuhan Keperawatan


Komunitas Pada Aggregate Anak Dengan Penyakit Infeksi ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Samata, 19 Maret 2020

Penyusun
Ayu satriana

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Menganalisis study kasus askep pada aggregate anak dengan penyakit infeksi
.........................................................................................................................3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan aggregate pada anak................... 4
C. Strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada aggregate
anak................................................................................................................... 5
D. Asuhan keperawatan aggregate pada aggregate anak dengan penyakit infeksi
.......................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kerentanan merupakan hasil gabungan efek dari keterbatasan sumber kondisi tidak sehat
dengan tingginya faktor resiko yang dimiliki seseorang. Kerentanan merupakan interaksi antara
keterbatasan fisik dan sumber lingkungan, sumber personal (human capital), sumber
biopsikososial berupa ada tidaknya penyakit dan faktor genetik (Stanhope & Lancaste, 2015).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses keperawatan dalam menganalisis kasus askep aggregate pada anak
dengan penyakit infeksi?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan aggregate pada anak?

3. Bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada


aggregate pada anak?

4. Bagaimanakah bentuk dalam konsep keperawatan pada kasus askep aggregate pada
anak dengan penyakit infeksi

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui proses keperawatan dalam menganalisis kasus askep agreegat pada
anak dengan penyakti infeksi
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan aggregate pada anak
3. Untuk memahami strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada
aggregate pada anak
4. Untuk mengetahui bentuk dalam konsep keperawatan pada kasus askep aggregate pada
anak dengan penyakit infeksi

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Menganalisis study kasus askep aggregate pada dewasa dengan penyakit infeksi

Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60


RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT. Berdasarkan survey keluarga sehat yang
dilakukan oleh puskesmas diketahui RW. 08 memiliki pada kelurahan X merupakan wilayah
dengan jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu total penduduk 896 jiwa. Data sekunder
kelurahan menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa dan lansia. Namun,
berdasarkan survey keluarga sehat yang dilakukan oleh puskesmas setempat didapatkan
masalah kesehatan terbanyak pada kelompok usia anak sekolah dengan masalah kesehatan
diare dan demam berdarah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan
diketahui bahwa terdapat 15 kasus diare yang dilaporkan oleh perawat perkesmas diwilayah
RW. 08. Menurut kader kesehatan di RW.08, kondisi tersebut sebabkan karena wilayah
RW.08 berada di dekat rawa dengan kondisi wilayah yang kurang bersih, sampah yang
berserakan, banyak terdapat jajanan di pinggir yang dinikmati oleh anak usia sekolah. Warga
kurang memiliki kebiasaan kerja bakti, sehingga terjadi penumpukan sampah di beberapa
lokasi di wilayah RW. 08. Hasil wawancara dari perawat Perkesmas mengatakan bahwa
masyarakat yang berada di RW.08 telah mendapatkan penyuluhan terkait kebersihan
lingkungan dan masalah diare, namun kasus diare masih ditemukan di RW.08.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan pada aggregate anak

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan anak :

a. kemiskinan

kemiskinan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi anak dan remaja. Mengapa
demikian, sebab faktor ekonomi dapat menunjang pendidikan maupun kesehatan anak dan remaja.
Seperti; sekolah, kesehatan yang cukup, pengobatan rumah sakit, dan lain sebagainya.

b. penggunaan pelayanan kesehatan

4
Anak-anak akan mengalami tumbuh kembang yang pesat dari anak-anak hingga remaja. Mereka
membutuhkan pendidikan kesehatan sebagai upaya untuk memenuhi tingkat pengetahuan kesehatan
mereka. Gangguan emosional dan kesehatan fisik dapat mengganggu aktifitas mereka sehingga
dibutuhkan pemberian pelayanan kesehatan berupa upaya preventif.

3. strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada aggregate pada lansia
dpenyakit

a. promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

Untuk meningkatkan strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada
aggregate anak usia sekolah dan remaja dibutuhkan program pelayanan kesehatan. Seperi promosi
kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan serta dapat mencegah kesehatan
ketika mendedikasikan ilmu kesehatan tersebut.

b. Pencegahan kecelakaan

Kecelakaan sangat perlu dicegah, terutama pada anak dan remaja. Mengapa, sebab kecelakaan
kadang terjadi tanpa diduga. Sebagai contoh kendaraan bermotor. Pada anak sekolah, banyak
mengendarai motor ketika umur belum mencapai untuk mengendarainya sesuai UU yang berlaku
untuk anak. Sedangkan seorang remaja perlu kehatia-hatian dalam mengendarai motor apalagi dalam
kondisi mabuk maupun cuaca sedang hujan.

c. Pemenuhan nutrisi

Pemenuhan nutrisi bagi anak usia sekolah sangat dibutuhkan dalam pencegahannya. Sebab, anak
usia sekolah banyak yang berpengaruh akibat jajan diluar dibandingkan makan makanan yang
mengandung nutrisi yang baik.

5
ASUHAN KEPERAWATAN

a. Pengkajian CAP (Community As Partner)

1) Sistem :

- Sejarah
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60
RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT. Berdasarkan survey keluarga sehat yang
dilakukan oleh puskesmas diketahui RW. 08 memiliki pada kelurahan X merupakan wilayah
dengan jumlah penduduk yang paling sedikit. Wilayah X. 08 berada disebelah barat dan
terdapat 5 RT pada RW. 08.
Dalam wilayah X tersebut, kebanyakan dipenuhi aggregate dewasa dan lansia. Banyak
masalah kesehatan yang terdapat diwilayah tersebut terutama pada kelompok anak sekolah,
sebanyak 15 orang mengalami penyakit infeksi DBD dan Diare. Berdasarkan hasil
wawancara, penyakit kedua tersebut disebabkan oleh karena wilayah RW.08 berada di dekat
rawa dengan kondisi wilayah yang kurang bersih, sampah yang berserakan, banyak terdapat
jajanan di pinggir yang dinikmati oleh anak usia sekolah. Warga kurang memiliki kebiasaan
kerja bakti, sehingga terjadi penumpukan sampah di beberapa lokasi di wilayah RW. 08. Hasil
wawancara dari perawat Perkesmas mengatakan bahwa masyarakat yang berada di RW.08
telah mendapatkan penyuluhan terkait kebersihan lingkungan dan masalah diare, namun kasus
diare masih ditemukan di RW.08.

- Demografi/stativitasi

Tabel berdasarkan kelompok umur


Diwilayah X RW. 08
NO Aggregate JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK
1 Anak-anak 166 17%
2 Remaja 180 20,5 %
3 Dewasa 350 35%
4 Lansia 27,5%

Total 896 100

6
Berdasarkan data diatas, terdapat jumlah dewasa dan lansia yang paling banyak di wilayah
wilayah X RW. 08. Adapun keterangan jumlah penduduk :

 Jumlah anak keseluruhan 166 atau 17% diwilayah X RW. 08


- Bayi = 40
- Toddler (1-3) tahun = 41,5
- anak (1-18) tahun = 44
- pra sekolah (1-6) tahun = 40,5
 Jumlah remaja keseluruhan 180 atau 20,5 % diwilayah X RW. 08
- Pra remaja (6-9) tahun = 100
- Remaja akhir (10-21) tahun = 80
 Jumlah dewasa keseluruhan 350 atau 35% diwilayah X RW. 08
- Dewasa awal (21-45) tahun =175
- Dewasa akhir (46-64)tahun = 155
 Jumlah remaja keseluruhan 200 atau 27,5 % diwilayah X RW. 08
- Lansia awal (65-74) = 70
- Lansia pertengahan (75-84) tahun = 50
- Lansia akhir (85-99) tahun = 50
- Lansia elit (≥ 100) tahun = 30

- Suku dan Budaya

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa suku yang terdapat di wilayah X adalah
suku Tolaki dengan adat budaya lulo yang merupakan tarian asal daerah Sulawesi Tenggara.

- Nilai dan keyakinan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh binaan puskesmas A diwilayah X RW.
08, kebanyakan keyakinan yang dianut dimasyarakat setempat mayoritas beragama islam.
Dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, mayoritas masyarakat kemasjid untuk
beribadah, membuka pengajian setiap sore dan terdapat anak remaja masjid juga.

2) Sub sistem :

- Lingkungan fisik

7
Berdasarkan hasil observasi, bahwa wilayah X RW. 08, kondisi wilayah terletak didekat rawa
yang kurang bersih, sampah berserakan dimana-mana, kurangnya kegiatan kerja bakti
masyarakat setempat, terdapatnya jajanan dipinggir jalan sehungga pada anak usia sekolah
lebih dominan memilih belanja jajanan. Dalam hal tersebut, memngakibatkan kondisi
kesehatan pada masyarakat setempat terganggu terutama dikalangan anak sekolah.

- Pelayanan kesehatan dan sosial

Berdasarkan hasil wawancara, perawat perkesmas mengatakan bahwa diwilayah X. RW. 08 telah
mendapatkan penyuluhan kesehatan masalah lingkungan dan terkait masalah penyakit diare. Namun,
masih saja didapatkan kasus diare diwilayah tersebut. Hal ini menunjukkan, masih kurangnya
kesadaran terhadap masyarakat akan kebersihan lingkungan.

- Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara kader wilayah X RW. 08, mayoritas masyarakat berpendapatan
ditingkat menengah dan bekerja sebagai petani, berkebun, guru honorer, wiraswasta dan kebanyakan
pelaut.

Daftar pendapat masyarakat wilayah X RW. 08

N0 PEKERJA PENDAPATAN
1 Petani Rp. 1.000.000,00/bulan
2 Berkebun Rp. 1.200.000,00/bulan
3 Guru honorer Rp. 800.000,00/bulan
4 Wiraswasta Rp. 1.500.000,00/bulan
5 Pelaut Rp. 500.000,00/bulan

- Transportasi dan keamanan

Berdasarkan hasil observasi diwilayah X RW. 08, sebagian yang menggunakan motor untuk
mobilisasi, baik itu anak sekolah, kalangan remaja, dewasa hingga lansia. Jalan yang agak sempit
sehingga warga menggunaka motor dan mayoritas menggunakan sepeda untuk mobilisasi.
Dan berdasarkan hasil wawancara, masyarakat mengeluh soal keamanan di lingkungan sebab
sukarnya ditemukan petugas lingkungan (hansip) di wilayah tersebut.

- Politik dan Pemerintah

8
Berdasarkan hasil wawancara, pemerintah jarang mengunjungi wilayah X. RW. 08. Kolaborasi
antar perawat perkesmas dan pemerintah agak kurang. Sehingga, hanya bagian dari perkesmas yang
mengetahui keadaan wilayah tersebut. Oleh karenanya, penyuluhan yang dilakukan dimasyarakat
masih terdapat kasus penyakit yang sama walaupun sudah diberikan penyuluhan.

- Komunikasi dan informasi


Berdasarkan hasil wawancara bahwa komunikasi antar masyarakat diwilayah X. RW 08 terhadap
pelayanan kesehatan cukup baik sebab penyuluhan kesehatan yang telah dilakukan oleh perawat
perkesmas masih terdapat masalah kasus terutama dikalangan anak sekolah. Berdasarkan hasil
observasi yang ditemukan bahwa wilayah tersebut terdapat poster kesehatan cuman tidak
dimanfaatkan oleh masyarakat.

- Pendidikan

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Kelompok Lansia Dengan Penyakit Kronik

Wilayah X RW. 08 (n = 896)

NO Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


1 Tidak Sekolah 140 13,5%
2 Tamat SD 200 24,5%
3 Tamat SMP 210 26,5 %
4 Tamat SMA 196 20%
5 Perguruan Tinggi 150 15,5 %
Jumlah 896 100

- Rekreasi

Berdasarkan hasil wawancara warga setempat diwilayah X RW. 08, diwilayah tersebut terdapat
suangai sebagai tempat rekreasi. Akan tetapi, kurang dimanfaatkan oleh masyarakat karena tempat
rekreasi itu digunakan untuk tempat pencucian motor dan mobil, tempat buang BAB, dan membuang
sampah disungai dan amat jarang diperhatikan kebersihan akan sungai tersebut.

3) Data persepsi

- Perawat : Perawat perkesmas menyatakan sudah melakukan penyuluhan kesehatan diwilayah X RW.
08 akan tetapi masih saja terdapat

9
- Masyarakat : Masyarakat menyatakan masih kurang mampu menangani kesehatanya walaupun telah
diberikan pemahaman mengenai kesehatan terutama kesehatan mengenai lingkungan.

b. Analisa Masalah Kesehatan

NO ANALISA DATA MASALAH


1 Wawanaca : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada
1. Berdasarkan hasil wawancara kader kelompok anak dengan penyakit infeksi di
wilayah X RW. 08, terdapat jumlah wilayah X RW. 08
masyarakat yang kurang
2. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan bahwa suku yang terdapat di
wilayah X RW. 08 adalah suku Tolaki
dengan adat budaya lulo yang merupakan
tarian asal daerah Sulawesi Tenggara.
3. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh binaan puskesmas A
diwilayah X RW. 08, kebanyakan
keyakinan yang dianut dimasyarakat
setempat mayoritas beragama islam
4. Berdasarkan hasil wawancara, perawat
perkesmas mengatakan bahwa diwilayah X.
RW. 08 telah mendapatkan penyuluhan
kesehatan masalah lingkungan dan terkait
masalah penyakit diare. Namun, masih saja
didapatkan kasus diare diwilayah tersebut.
Hal ini menunjukkan, masih kurangnya
kesadaran terhadap masyarakat akan
kebersihan lingkungan.
5. Berdasarkan hasil wawancara kader
wilayah X RW. 08, mayoritas masyarakat
berpendapatan ditingkat menengah dan
bekerja sebagai petani, berkebun, guru
honorer, wiraswasta dan kebanyakan

10
pelaut.
6. Berdasarkan hasil wawancara,
masyarakat mengeluh soal keamanan di
lingkungan sebab sukarnya ditemukan
petugas lingkungan (hansip) di wilayah
tersebut.
7. Berdasarkan hasil wawancara bahwa
komunikasi antar masyarakat diwilayah X.
RW 08 terhadap pelayanan kesehatan
cukup baik sebab penyuluhan kesehatan
yang telah dilakukan oleh perawat
perkesmas masih terdapat masalah kasus
terutama dikalangan anak sekolah
8. Berdasarkan hasil wawancara warga
setempat diwilayah X RW. 08, diwilayah
tersebut terdapat sungai sebagai tempat
rekreasi. Akan tetapi, kurang dimanfaatkan
oleh masyarakat karena tempat rekreasi itu
digunakan untuk tempat pencucian motor
dan mobil, tempat buang BAB, dan
membuang sampah disungai dan amat
jarang diperhatikan kebersihan akan sungai
tersebut.
9. Berdasarkan hasil wawancara kader
diwilayah X RW. 08, lebih banyak
penduduk dewasa dan lansia dibandingkan
anak dan remaja

Observasi :
1. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan, mayoritas masyarakat
kemasjid untuk beribadah, membuka
pengajian setiap sore dan terdapat anak

11
remaja masjid juga.
2. Berdasarkan hasil observasi, bahwa
wilayah X RW. 08, kondisi wilayah
terletak didekat rawa yang kurang
bersih, sampah berserakan dimana-
mana, kurangnya kegiatan kerja bakti
masyarakat setempat, terdapatnya
jajanan dipinggir jalan sehungga pada
anak usia sekolah lebih dominan
memilih belanja jajanan. Dalam hal
tersebut, memngakibatkan kondisi
kesehatan pada masyarakat setempat
terganggu terutama dikalangan anak
sekolah.
3. Berdasarkan hasil observasi diwilayah X
RW. 08, sebagian yang menggunakan
motor untuk mobilisasi, baik itu anak
sekolah, kalangan remaja, dewasa hingga
lansia. Jalan yang agak sempit sehingga
warga menggunaka motor dan
mayoritas menggunakan sepeda untuk
mobilisasi
4. Berdasarkan hasil observasi yang
ditemukan bahwa wilayah tersebut terdapat
poster kesehatan cuman tidak dimanfaatkan
oleh masyarakat.
Angket : Sebanyak 15 anak sekolah yang
mengalami kasus penyakit DBD dan Diare
di wilayah X RW. 08

12
c. Skoring Masalah Komunitas Aggregat Lansia

NO Diagnosa Pentingnya Pengaruh Peningkatan Tingkatan Total


Keperawatan masalah positif untuk kualitas semua Skor
Komunitas untuk masyarakat hidup jika masalah dari
(Masalah) diselesaikan (1 jika masalah masalah level 1 sampai
: rendah, 2 : diselesaikan diselesaikan 6 (1: kurang
sedang, 3 : (0 : tidak (1 : kurang penting, 6:
tinggi) berpengaruh penting, 2: sangat penting
1 : rendah, sedang, 3:
2: sedang tinggi
3 : tinggi
1 Ketidakefektifan
manajemen 3 3 3 6 15
kesehatan

13
d. Intervensi

NO DATA DIAGNOSA KODE NOC KODE NIC


1. Wawanaca : Ketidakefektifan Prevensi primer : Prevensi primer :
Wawanaca : pemeliharaan 1. Pengetahuan : proses 1. Pengajaran : proses
1. Berdasarkan hasil kesehatan pada penyakit penyakit
wawancara kader wilayah kelompok anak dengan - Faktor risiko untuk - Kaji tingkat pengetahuan
X RW. 08, terdapat jumlah penyakit infeksi di perkembangan penyakit pasien terkait dengan proses
masyarakat yang kurang wilayah X RW. 08 - karakter spesifik penyakit
2. Berdasarkan hasil Kode : 00099 penyakit - Identifikasi perubahan
wawancara yang dilakukan - strategi untuk kondisi fisik pasien
bahwa suku yang terdapat meminimalkan - Diskusikan perubahan gaya
di wilayah X RW. 08 perkembangan penyakit hidup yang mungkin
adalah suku Tolaki dengan 2. pengetahuan : gaya diperlukan untuk mencegah
adat budaya lulo yang hidup sehat komplikasi di masa yang akan
merupakan tarian asal - strategi mencegah datang dan/ atau mengontrol
daerah Sulawesi Tenggara. penyakit proses penyakit
3. Berdasarkan hasil - strategi mencegah 2. Pendidikan kesehatan
wawancara yang dilakukan infeksi - Targetkan sasaran pada
oleh binaan puskesmas A - hambatan untuk perilaku kelompok berisiko tinggi dan

diwilayah X RW. 08, hidup sehat rentang usia usia yang akan

kebanyakan keyakinan Prevensi sekunder : mendapat manfaat besar dari


1. Kepercayaan mengenai pendidikan kesehatan
yang dianut dimasyarakat
kesehatan : sumber- - Identifikasi faktor internal
setempat mayoritas
sumber yang diterima atau eksternal yang dapat
beragama islam

14
4. Berdasarkan hasil - Merasakan dukungan meningkatkan atau
wawancara, perawat dari penyedia layanan mengurangi motivasi untuk
perkesmas mengatakan kesehatan berperilaku sehat
bahwa diwilayah X. RW. - Merasakan akses - Bantuan individu, keluarga,
08 telah mendapatkan terhadap layanan dan masyarakat untuk
penyuluhan kesehatan kesehatan memperjelas keyakinan dan
masalah lingkungan dan 2. Motivasi nilai-nilai kesehatan
terkait masalah penyakit - Mengembangkan
diare. Namun, masih saja rencana tindakan Prevensi sekunder :
didapatkan kasus diare - Memperoleh dukungan 1. Skrining kesehatan
diwilayah tersebut. Hal ini yang diperlukan - Tentukan populasi target
menunjukkan, masih - Mempertahankan untuk (dilakukannya)
kurangnya kesadaran fleksibilitas pemeriksaan kesehatan
terhadap masyarakat akan - Sediakan akses yang mudah
kebersihan lingkungan. Prevensi tersier : bagi layanan skrining
5. Berdasarkan hasil 1. Keseimbangan gaya (misalnya, waktu dan tempat)
wawancara kader wilayah hidup - Iklankan layanan skrining
X RW. 08, mayoritas - Mencari informasi kesehatan untuk meningkatkan
masyarakat berpendapatan tentang strategi untuk kesadaran masyarakat
ditingkat menengah dan aktifitas hidup yang 2. Manajemen lingkungan :
bekerja sebagai petani, seimbang komunitas
berkebun, guru honorer, - Mengenali kebutuhan - Insiasi skrining risiko
wiraswasta dan untuk menyeimbangkan kesehatan yang berasal dari
kebanyakan pelaut. aktifitas-aktifitas hidup lingkungan

15
6. Berdasarkan hasil - Menggunakan - Berpartisipasi dalam tim
wawancara, masyarakat manajemn waktu dalam multidisiplin untuk

mengeluh soal keamanan rutinitas harian mengidentifikasi ancaman


2. Perilaku patuh : Diet terhadap keselamatan di
di lingkungan sebab
yang disarankan komunitas
sukarnya ditemukan
- Menggunakan informasi - Dorong lingkungan untuk
petugas lingkungan
gizi pada label untuk berpartisipasi aktif dalam
(hansip) di wilayah
menentukan pilihan keselamatan komunitas
tersebut. - Menghindari makanan
7. Berdasarkan hasil dan minuman yang tidak Prevensi tersier :
wawancara bahwa diperbolehkan dalam diet 1. Konseling
komunikasi antar - Memilih makanan yang - Tetapkan tujuan-tujuan
masyarakat diwilayah X. sesuai dengan keyakinan - Gunakan alat pengkajian
RW 08 terhadap pelayanan budaya (misalnya kertas dan pensil,
kesehatan cukup baik sebab audio, tape, videotape, latihan
penyuluhan kesehatan yang interaksi dengan orang lain)
telah dilakukan oleh untuk membantu
perawat perkesmas masih meningkatkan kesadaran diri
terdapat masalah kasus pasien dan pengetahuan
terutama dikalangan anak konselor terhadap situasi,
sekolah dengan cara yang tepat
8. Berdasarkan hasil - Bantu pasien untuk
wawancara warga setempat mengidentifikasi kekuatan, dan
diwilayah X RW. 08, menguatkan hal tersebut
diwilayah tersebut terdapat

16
sungai sebagai tempat 2. Manajemen nutrisi
rekreasi. Akan tetapi, - Tentukan status gizi pasien
kurang dimanfaatkan oleh dan kemampuan (pasien)
masyarakat karena tempat untuk memenuhi kebutuhan
rekreasi itu digunakan gizi
untuk tempat pencucian - Tentukan jumlah kalori dan
motor dan mobil, tempat jenis nutrisi yang dibutuhkan
buang BAB, dan untuk memenuhi persyaratan
membuang sampah gizi
disungai dan amat jarang - Ciptakan lingkungan yang
diperhatikan kebersihan optimal pada saat
akan sungai tersebut. mengkonsumsi makan
9. Berdasarkan hasil (misalnya bersih, berventilasi,
wawancara kader diwilayah santai, dan bebas dari bau yang
X RW. 08, lebih banyak menyengat)
penduduk dewasa dan
lansia dibandingkan anak
dan remaja

Observasi :
Observasi :
1. Berdasarkan hasil
observasi yang

17
dilakukan, mayoritas
masyarakat kemasjid
untuk beribadah,
membuka pengajian
setiap sore dan terdapat
anak remaja masjid juga.
2. Berdasarkan hasil
observasi, bahwa wilayah
X RW. 08, kondisi
wilayah terletak didekat
rawa yang kurang
bersih, sampah
berserakan dimana-mana,
kurangnya kegiatan kerja
bakti masyarakat
setempat, terdapatnya
jajanan dipinggir jalan
sehungga membuat anak
anak-anak apalgi pada
anak usia sekolah lebih
dominan memilih belanja
jajanan. Dalam hal
tersebut,
18
memngakibatkan kondisi
kesehatan pada
masyarakat setempat
terganggu terutama
dikalangan anak sekolah.
3. Berdasarkan hasil
observasi diwilayah X RW.
08, masih banyak yang
menggunakan motor untuk
mobilisasi, baik itu anak
sekolah, kalangan remaja,
dewasa hingga lansia. Jalan
yang agak sempit
sehingga warga
menggunaka motor dan
mayoritas menggunakan
sepeda untuk mobilisasi
4. Berdasarkan hasil
observasi yang ditemukan
bahwa wilayah tersebut
terdapat poster kesehatan
cuman tidak dimanfaatkan
oleh masyarakat.

19
Angket : Sebanyak 15 anak
sekolah yang mengalami
kasus penyakit DBD dan
Diare di wilayah X RW. 08

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak hal yang membuat kehidupan anak terhadap menghadapi masa era global
sekarang ini. Pada aggregate anak sangat rentan terhadap suatu penyakit ketika tak dapat
mencegahnya dari awal. Resiko oleh gaya hidup sehari-hari seperti jajan sembarangan disekolah,
keadaan lingkungan yang kurang bersih, sampah yang berserakan, kurangnya kegiatan pola hidup
bersih lingkungan, sehingga sangat mudah terjadi kerentanan penyakit bagi anak di sekolah seperti
penyakit diare dan DBD. Oleh sebabnya, dibutuhkan proses asuhan keperawatan komunitas dalam
menganalisis suatu masalah yang terjadi pada kondisi aggregate anak sehingga bagi pelayanan
kesehatan dapat memberikan asuhan keperawatan komunitas masyarakat secara efektif terutama
dalam upaya preventif, baik pencegahan secara primer, sekunder, maupun tersier

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan anak, diantaranya; Kemiskinan,


penggunaan pelayanan kesehatan

Strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada aggregate anak usia
sekolah : Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, pencegahan kecelakaan, pemenuhan
nutrisi.

B. Saran

1. Dalam makalah ini jikalau terdapat kesalahan baik dalam ketikan ataupun salah kata
mohon dimaafkan
2. Dalam makalah ini terdapat penjelasan mengenai kesehatan anak terutama pada anak
sekolah sehingga membutuhkan konteks dalam membaca yang baik dan mampu
menambah wawasan kita dalam memahami bentuk pengaplikasian proses keperawatan
dan program yang dapat dibuat untuk askep keperawatan rentan aggregate pada anak
dengan penyakit infeksi

21
DAFTAR PUSTAKA

A. Nies Mary & McEWEN Melanie. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Copyan Edisi Indonesi Pertama

Wardhani Yeni, dkk .(2017) .Jurnal Effect of Sexual Knowledge and Attitude, Exposure to
Electronic Media Pornography, Peer Group, and Family Intimacy, on Sexual Behaviors
among Adolescents in Surakarta. Surakarta :
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2017.02.02.04

Jurnal remaja, 2017.pdf

Herdman, heather.dkk.2018.NANDA DIAGNOSIS Keperawatan definisi dan klasifikasi


2018-2020. Jakarta : EGC.
Moorhead,Sue.dkk.2016.Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima.
Indonesia : Elsevier singapore.
Bulechkek, M, Gloria.dkk. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC) Edisi Ke
Enam. Indonesia : Elsevier Singapore.

22

Anda mungkin juga menyukai