Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM PENGENDALIAN HOG CHOLERA PADA BABI

DI KABUPATEN LEMBATA, NUSA TENGGARA TIMUR

Disusun oleh:
Kelompok 4
Kelompok D-2 PPDH Periode 1 Tahun 2019/2020
(06 April – 10 April 2020)

Aswan Amirudin, SKH B94191057


Kintan Juliawati, SKH B94191069

Pembimbing:
Dr drh Chaerul Basri, MEpid

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
Penyusunan Program Pengendalian Penyakit Hog Cholera di Kabupaten
Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penyusunan program pengendalian penyakit Hog Cholera


Penyusunan program pengendalian penyakit hog cholera dilakukan
berdasarkan analisis hasil survei dan faktor resiko yang telah dilakukan. Tingkat
prevalensi kejadian penyakit ini yaitu 40%. Tingkat kesadaran peternak akan
higiene dan sanitasi kandang juga tergolong rendah. Padahal, lingkungan berperan
sebagai determinan kejadian suatu penyakit. Berdasarkan kondisi yang
dipaparkan, diperlukan program pengendalian penyakit yang sesuai. Berikut ini
merupakan rencana program pengendalian yang akan dilakukan pada peternakan
babi di Kabupaten Lembata.

Tindakan karantina wilayah dan pengawasan lalu lintas hewan pembawa


Hog Cholera
Tindakan pengendalian dilakukan dengan penutupan wilayah yang
merupakan tindakan pencegahan yang baik untuk mengurangi penyebaran
penyakit. Namun demikian tindakan ini memerlukan pertimbangan yang matang
terutama menyangkut status wilayh terhadap kasus hog choera. Kriteria yang
dimaksud adalah tentang wilayah bebeas atau daerah bebas, daerah tersangka dan
daerah tertular.
Pada daerah bebas kriterianya adalah dilarang memasukkn ternak babi,
dan bahan hasil ternak dan hasil ikutannya dari daerah tertular dan dari daerah
tersangka. Dilarang membawa atau memasukkan vaksin hog cholera dan
melakukan vaksinasi. Selain itu dilakukan monitoring serologis untuk
memberikan keyakinnan bahwa daerah tersebut tetap bebas terhadap hog cholera
yang dilakukan secara sampling.
Daerah tersangka perlakuaanya sama dengan daerah bebas. Monitoring
lebih intensif bila dibandingkan dengan daerah bebas dan perlu kepastian status
daerah ini terhadap hog cholera (status tertular atau bebas). Sedangkan pada
daerah tertular dilakukan pengawasan lalu lintas ternak, hasil ternak dan bahan
ikutannya.

Vaksinasi
Pencegahan penyakit dilakukan dengan vaksinasi setiap tahun secara
berkelanjutan pada semua populasi ternak terancam. Kriterianya adalah vaksin
yang boleh digunakan adalah vaksin yang telah mendapat rekomendasi dari
pemerintah.

Surveilans
Program Surveilans dilakukan untuk memonitoring dan mengontrol
kejadian hog cholera. Program ini meliputi pengujian sampel serum babi
mengunakan uji diagnostik PCR. Kegiatan ini diharapkan mampu mengukur nilai
prevalensi kejadian hog cholera secara rutin sebagai evaluasi program yang telah
dijalankan. Program surveilans dilakukan dalam jangka waktu setahun sekali.
Tabel 3 Program pengendalian hog cholera di Kabupaten Lembata
No Intervensi Tujuan Kegiatan
.
1. Karantina Menurunkan tingkat - Pengecekan dari hewan babi, pangan
wilayah kejadian penyakit African yg mengandung babi. Pengecekan
Pengaturan lalu Swine Fever meliputi asal daerah pengiriman, apabila
lintas ternak berasal dari daerah yang terinfeksi
babi African Swine Fever akan ditolak untuk
masuk
- Pelarangan untuk menjual babi atau
daging babi yang positif terinfeksi
ASFV
-pengecekan dilakukan pada chechpoint
lalulintas perdagangan baik pintu masuk
ataupun keluar
2. Vaksinasi Pencegahan penyakit hog Melakukan vaksinasi masal pada
cholera populasi ternak babi terancam di
Kabupaten Lembata yangdilakukan
setahun sekali.
3. Surveillans Mengetahui tingkat - Pengambilan sampel darah babi setiap
kejadian penyakit Hog tahun
Cholera - Pengujian sampel dengan PCR dalam
jangka waktu setahun sekali
- Pengukuran prevalensi dan faktor
risiko
- Evaluasi program secara rutin untuk
menentukan keberhasilan program
dengan adanya penurunan prevalensi
setiap tahunnya.
4. Pemberian Menurunkan tingkat - Pemberian desinfektan untuk kandang
desinfektan kejadian penyakit hog kepada peternakan warga selama
untuk kandang cholera dengan memutus program pengendalian.
babi massal siklus di kandang
5. Penyuluhan Usaha preventif Pembagian leaflet dan sosialisasi di 4
tentang bahaya penyebaran Hog Cholera Kecamatan di Kabupaten Lembata
hog cholera apabila peternak cepat mengenai manajemen pemeliharaan babi
pada babi melaporkan babi yang yang baik, sanitasi, gambaran umum
memiliki gejala penyakit hog cholera, serta cara
pencegahannya kepada masyarakat
setiap setahun sekali dan pembuatan
leaflet tentang karakteristik penyakit
hog cholera dan langkah-langkah
pelaporan kepada peternak babi.
Penyusunan Biaya dan Manfaat Pengendalian Penyakit
Kelayakan program pengendalian dapat diketahui dengan melakukan
penyusunan biaya dan manfaat pengendalian penyakit. Biaya yang dikeluarkan
untuk program pengendalian penyakit hog cholera di Kabupaten Lembata, NTT
terdiri atas fixed cost dan variable cost. Fixed cost merupakan biaya yang
dikeluarkan dan tetap konstan atau tidak berubah, seperti biaya opersional, biaya
tenaga kerja, dan biaya tidak terduga yang dibutuhkan selama pelaksanaan
program pengendalian. Variable cost merupakan biaya yang dikeluarkan namun
jumlahnya berubah-ubah. Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program
pengendalian penyakit hog cholera di 4 Kecamatan pada Kabupaten Lembata,
NTT selama 10 tahun disajikan pada Tabel 1. .
Tahun Fixed Cost Variable Cost Total
2020 81.170.000,00 227.595.000 308.765.000
2021 81.170.000,00 208.320.000 289.490.000
2022 81.170.000,00 190.300.500 271.470.500
2023 81.170.000,00 173.986.950 255.156.950
2025 81.170.000,00 159.708.755 240.878.755
2026 81.170.000,00 147.132.379 228.302.379
2027 81.170.000,00 135.819.641 216.989.641
2028 81.170.000,00 102.101.177 183.271.177
2029 81.170.000,00 93.035.059 174.205.059
2030 81.170.000,00 84.875.553 166.045.553
Total Rp 2.334.575.014
Tabel 1. Data Anggaran dana program pengendalian hog cholera di Kab. Lembata

Program pengendalian tersebut diharapkan dapat menurunkan tingkat


prevalensi kejadian penyakit hog cholera pada babi disetiap Kecamatan yang ada
di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Asumsi-asumsi yang digunakan
dalam pembuatan program pengendalian antara lain :
1. Populasi ternak babi di Kabupaten Lembata, NTT adalah 4.729 ekor.
2. Asumsi 1 Kabupaten Lembata memilik 16 kelompok ternak yang
tersebar pada 4 Kecamatan
3. Asumsi setiap peternak memiliki babi sejumlah 320 ekor.
4. Rencana program pengendalian hog cholera pada babi pada 4
Kecamatan di Kabupaten Lembata, NTT akan dilakukan selama 10
tahun.
5. Prevalensi penyakit hog cholera yang menyerang babi pada tahun
2011 dilaporkan sebesar 40% menurut survey ysng telah dilakukan.
6. Harga seekor babi adalah 3.000.000
7. Nilai keuntungan didapatkan dari banyaknya jumlah populasi
peternakan babi yang yang terselamatkan dan produk daging babi yang
dihasilkan.
8. Tingkat suku bunga (Discount rate) yang digunakan adalah sebanyak
12%
Biaya yang dikeluarkan dalam pengendalian penyakit HC perlu dianalisa
untuk mengetahui kelayakan pelaksanaan program pengendalian penyakit HC di
Kabupaten Lembata, NTT. Analisis biaya dilakukan dengan memperhatikan aspek
manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada suatu program. Program pengendalian
suatu penyakit dapat terlaksana dan dinilai bermanfaat apabila Net Present Value
(NPV) bernilai positif, dan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) lebih dari satu. Hasil
analisis benefit dan cost terdapat pada Lampiran 3.
Program pengendalian penyakit HC di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur akan dilakukan selama 10 tahun, sehingga diperlukan penambahan variabel
baru yaitu Discount Rate (DR). Variabel DR akan menyebabkan perbedaan antara
nilai Present Value Benefit (PVB) dan Present Value Cost (PVC) pada tahun-
tahun berikutnya. Program pengendalian suatu penyakit dapat terlaksana dan
dinilai bermanfaat juga dapat dilihat dari aspek Internal Rate of Return (IRR).
Suatu program dinilai menguntungkan untuk dilakukan jika suku bunga bank
tidak melebihi dari nilai IRR. Hasil perhitungan pada ketiga parameter tersebut
terdapat pada Lampiran 3.
Parameter NPV dihitung dengan rumus berikut:
NPV = PVB – PVC
= Rp.3.535.487.821 – Rp.994.043.016
= Rp.2.519.444.804
Nilai NPV yang diperoleh adalah Rp.2.519.444.804 Berdasarkan nilai
NPV, program pengendalian penyakit HC di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur yang akan dilaksanakan selama 10 tahun dapat diterima (NPV>0).
Parameter BCR dihitung dengan rumus:
BCR = PVB / PVC
= Rp.3.535.487.821 / Rp.994.043.016
= 3,745
Nilai BCR yang diperoleh adalah 1,436. Berdasarkan nilai BCR, program
pengendalian penyakit Hog Cholera di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur yang akan dilaksanakan selama 10 tahun dapat diterima (BCR>1). Program
pengendalian Hog Cholera di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang
akan dilaksanakan selama 10 tahun memiliki nilai BCR 3,745, sehingga untuk
setiap 1 rupiah yang dikeluarkan didapatkan keuntungan sebesar 3,745 rupiah. Hal
tersebut menggambarkan bahwa proyek pengendalian penyakit HC yang akan
dilakukan dapat membawa keuntungan.
Berdasarkan hasil perhitungan IRR menggunakan Microsoft Excel, nilai
yang diperoleh adalah sebesar 562%. Nilai tersebut menggambarkan tingkat
keuntungan yang didapatkan dari modal awal yang diinvestasikan pada program
pengendalian selama 10 tahun. Nilai IRR harus lebih besar dari DR (Discount
Rate). Nilai DR adalah suku bunga yang diterima dari bank saat program
pengendalian tersebut dilaksanakan. Nilai DR yang umumnya digunakan pada
negara berkembang adalah 12%. Nilai IRR yang didapat dari program
pengendalian ini lebih besar dari 12%, sehingga program ini dapat diterima atau
layak untuk dikerjakan.
Manfaat dalam program pengendalian Hog Cholera di Kabupaten Lembata ,
Nusa Tenggara Timur dapat dilihat dari penurunan nilai prevalensi penyakit Hog
Cholera dari 40% pada tahun ke-1 hingga menjadi <0,2% pada tahun ke-10. Total
Populasi babi yang terselamatkan selama program pengendalian Hog Cholera
adalah 12.971 ekor. Peningkatan populasi babi juga terjadi tiap tahun selama
program pengendalian penyakit dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

[OIE] Office International des Epizooties. 2018. African Swine Fever [internet]. [diakses
pada 23 Maret 2020]. Tersedia pada: https://www.oie.int/en/animal-health-in-the-
world/animal-diseases/african-swine-fever/
[OIE] Office International des Epizooties. 2019. Manual of Diagnostic Tests and
Vaccines for Terrestrial Animals. Paris (FR): Office International des Epizooties.
Lampiran 3 Cost Benefit Analisis Pengendalian Penyakit Hog Cholera Pada
Peternakan Babi

Anda mungkin juga menyukai