PEMBAHASAN
Indikasi alveolektomi :
a. Indikasi dari prosedur alveolektomi jarang dilakukan tetapi biasanya pada
dilakukan pada kasus proyeksi anterior yang berlebih pada alveolar ridge pada
maxilla atau untuk pengurangan prosesus alveolaris yang mengalami elongasi.
Area yang berlebih tersebut dapat menimbulkan masalah dalam estetik dan
stabilitas gigi tiruan. Pembedahan ini paling banyak dilakukan pada maloklusi
kelas II divisi I. Alveolektomi juga dilakukan untuk mengeluarkan pus dari
suatu abses pada gigi.
b. Alveolektomi di indikasikan juga untuk preparasi rahang untuk tujuan prostetik
yaitu untuk memperkuat stabilitas dan retensi gigi tiruan.
c. Menghilangkan alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan :
neuralgia,protesa tidak stabil,protesa sakit pada waktu dipakai.
d. Menghilangkan tuberositas untuk mendapatkan protesa yang stabil dan enak
dipakai
e. Menghilangkan undercut.
f. Penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan kehilangan sebagian kecil
tulang alveolarnya.
g. Ekstraksi gigi yang traumatik maupun karena trauma eksternal.
b. Alveoplasti
Alveoplasti adalah suatu tindakan bedah untuk membentuk prosesus alveolaris
sehingga dapat memberikan dukungan yang baik bagi gigi tiruan immediate
maupun gigi tiruan yang akan dipasang beberapa minggu setelah operasi
dilakukan. Alveoloplasti dilakukan dengan tujuan untuk membentuk prosesus
alveolaris setelah tindakan pencabutan gigi, memperbaiki abnormalitas dan
deformitas alveolar ridge yang berpengaruh dalam adaptasi gigi tiruan,
membuang bagian ridge prosesus alveolaris yang tajam atau menonjol,
membuang tulang interseptal yang terinfeksi pada saat dilakukannya
gingivektomi, mengurangi tuberositas agar mendapatkan basis gigi tiruan yang
baik, atau untuk menghilangkan undercut-undercut, serta memperbaiki
prognatisme maksila sehingga didapatkan estetik yang baik pada pemakaian gigi
tiruan. Alveoplasti terbagi atas :
1. Alveoplasti tunggal
Alveoplasti tunggal bisa dilakukan bersamaan dengan tindakan
pembedahan atau dilakukan sesudah pencabutan. Untuk itu dibuat insisi ellips
dengan kedua ujung berbentuk segitiga di sebelah mesial dan distal. Setelah itu
flap dibuka ke pertemuan antara mukosa bergerak dan cekat. Serpihan tulang atau
tulang yang terpisah dari periosteum yang terjadi karena pencabutan dibuang
dahulu baru kemudian diikuti dengan reduksi undercut dan tonjolan-tonjolan
tulang lainnya. Bisa dilakukan dengan menggunakan tang rongeur atau dengan
bur disertai irigasi larutan salin steril.
Bila terjadi erupsi berlebihan atau supraerupsi sering diperlukan kembali
pembentukan celah antar lingir. Hal ini dapat diperoleh dengan reduksi vertikal
terhadap residual ridge. Pada rahang bawah perlu diperhatikan adanya n.mentalis
dan pada rahang atas perlu dihindari terbukanya sinus.
2. Alveoplasti multipel
2.10 Komplikasi10 :
Dalam melakukan suatu bedah tidak terlepas dari kemungkinan
terjadinya komplikasi, komplikasi yang mungkin terjadi antara lain :
- rasa sakit
- Hematoma
- Pembengkakan yg berlebihan
- Timbulnya rasa tidak enak pasca operasi ( ketidaknyamanan)
- Proses penyembuhan yg lambat
- Resorpsi tulang berlebih
- Osteomyelitis