Anda di halaman 1dari 5

UTS Financial Technology

Nama : I Gusti Ayu Putri Novyadinda Biasama

NIM : 118210950

Kelas : Akuntansi Sore

Dosen Pengampu : Emilda Suri S.E., M.B.A

Jawaban

1. Inklusi di sektor keuangan merupakan hak setiap orang untuk memiliki akses dan layanan dari
lembaga keuangan secara tepat waktu, aman, nyaman, informatif, dan terjangkau biayanya dan
pada hakikatnya layanan keuangan tersedia bagi seluruh segmen masyarakat dari berbagai
daerah dan wilayah. Pada dasarnya Inklusi sektor keuangan mengacu pada jumlah orang yang
menjadi nasabah atau pengguna jasa keuangan. Dengan adanya inklusi keuangan ini mengefek
pada keuangan dalam bentuk penciptaan lapangan pekerjaan, penurunan tingkat kemiskinan,
hingga meminimalisir kesenjangan sosial. Inklusi keuangan sekarang ini terlihat kolaborasi
antara produk finansial dengan teknlogi internet di era digital.

Contoh : Pinjaman Dana seperti Amartha, Aplikasi yang serba bisa digunakan seperti Jenius,
Perbankan, Asuransi, dll

Inklusi di sektor transportasi merupakan hak setiap orang menggunakan jasa transportasi.
Setiap orang berhak mendapatkan akses yang layak dan bebas dari rintangan-rintangan yang
menghadang orang tersebut untuk mencapai tempat tujuan yang diinginkan. Dalam inklusi
sektor transportasi ini pendekatannya ialah untuk membangun dan mengembangkan sebuah
transportasi yang semakin terbuka; mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang
dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik,
budaya dan lainnya. Kini sektor transportasi telah menggunakan transformasi digital, hal ini juga
mengarah kepada sektor keuangan.

Contoh : Layanan transportasi publik seperti layanan bus ramah difabel, menggunakan E-Tol , dll

Inklusi di sektor pendidikan merupakan membangun dan mengembangkan sebuah layanan


pendidikan untuk memaksimalkan potensi setiap orang. Pendekatanya yaitu berusaha
mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat
menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang ada
bisa terkait dengan masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain. Sistemnya
ialah penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-
sama.

Contoh : Sekolah Inklusi

Inklusi di sektor pertanian merupakan membangun dan mengembangkan dukungan terhadap


sektor infrastruktur pertanian. Dimana inklusi ini meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
pertanian petani.

Contoh : Mendukung infrastruktur perkebunan, penyediaan bibit dan pupuk berkualitas,


pendampingan dan disiplin implementasi praktek budidaya, serta akses terhadap perbankan
dan edukasi literasi keuangan.

Inklusi di sektor kesehatan merupakan membangun dan mengembangkan sistem dan layanan
kesehatan yang aksesibel, menyeluruh, terjangkau, berkualitas, menghargai martabat, dan
memberdayakan bagi seluruh penyandang disabilitas. Setiap orang atau individu berhak
mendapatkan layanan kesehatan maka dari itu perlu adanya rujukan kebijakan, program, serta
penilaian bagi seluruh jajaran Kementerian Kesehatan.

Contoh : Mengatasi hambatan fisik dan informasi dalam mengakses layanan kesehatan,
Menyediakan layanan kesehatan yang menyeluruh, Meningkatkan anggaran sektor kesehatan di
tingkat pusat dan daerah untuk pengembangan layanan inklusif.

Inklusi di sektor ritel merupakan membangun dan mengembangkan sistem dan layanan ritel
dimana setiap orang dapat mengakses bisnis yang menjalankan penjualan barang atau jasa
secara eceran atau satuan. Dan produknya langsung ditujukan kepada konsumen untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya bukan sebagai produk yang akan dijual kembali atau diproses
sebagai bahan membuat produk lain. Kini sektor ritel telah memprioritaskan transformasi digital
untuk meningkatkan business operations, customer engagement dan pemahaman yang lebih
baik tentang referensi berbelanja konsumen.

Contoh : Pengembangan terhadap layanan ritel berbasis digital seperti Tokopedia, Shopee, dll.
Pengembangan terhadap layanan ritel department store, supermarket, factory outlet, dll.

2. Pengaruh fintech terhadap isu :


a. Perbankan
Pengaruhnya sangat besar karena kini fintech telah diminati banyak orang karena
kemudahannya, seperti memantau informasi keuangan sekaligus melakukan banyak
transaksi setiap saat. Seperti penggunaan teknologi m-banking memberi beragam
kemudahan transaksi tanpa harus datang langsung ke bank. Layanan pada fintech tidak
tunduk pada peraturan pemerintah sehingga bisa memberi aturan lebih mudah dan
proses instan pada siapa saja.
b. UMKM
Pengaruhnya terhadap UMKM yakni fintech mampu mempengaruhi setiap orang yang
ingin membangun dan mengembangkan usahanya dengan cara memberikan layanan
pinjaman dana kepada setiap pelaku usaha. Pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan
fintech seperti peer-to-peer lending sekarang ini bisa menjadi alternatif lain bagi para
pencari dana pinjaman. Peer-to-Peer Lending merupakan bisnis pembiayaan yang
menyasar sektor pasar menengah ke bawah.
c. Inflasi
Fintech mempengaruhi masalah inflasi. Perkembangan teknologi dan internet
mendorong kemunculan instrumen investasi baru yang memudahkan dan
menguntungkan masyarakat. Di antaranya investasi atau pendanaan di fintech p2p
lending. Hal ini membuat investasi di fintech p2p lending menjadi solusi atasi inflasi
d. Stabilitas sistem keuangan
Inovasi menggunakan teknologi start up berbasis aplikasi yang digunakan dalam proses
transaksi keuangan seperti proses pembayaran, proses peminjaman uang, proses
perencanaan keuangan, transfer maupun jual beli saham mendatangkan sebuah risiko
ataupun tantangan yang harus dihadapi pada Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). Sistem
keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai
gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi,
melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
e. Segmen Unbanked
Pengaruh fintech pada segmen unbanked ialah kehadiran peer to peer (P2P) lending
khususnya masyarakat yang belum terjangkau oleh perbankan (unbanked). Fintech P2P
Lending seperti Amartha mampu menyediakan fasilitas pinjaman kepada pelaku usaha
mikro yang masuk dalam kategori masyarakat unbanked di Indonesia. Model bisnis
seperti Amartha sangat penting bagi perekonomian kita, karena mampu memberi solusi
atas susahnya menjangkau masyarakat unbanked.

3. Jika saya merupakan pelaku bisnis manfaat yang bisa saya peroleh dari Data Analytic yang
disediakan Fintech adalah memprediksi tren di masa depan, karena dilengkapi data blending
dan identifikasi data maka perusahaan saya akan melahirkan produk dan pelayanan baru,
dengan kemampuan mengukur kebutuhan dan kepuasan pelanggan dan mendatangkan
keunggulan dari bisnis untuk menciptakan produk dan layanan baru yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan dari pelanggan. Data Analytic ini tentunya mendukung kebutuhan
perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

4. Menurut saya mengapa Singapura bisa menjadi Negara tercepat yang menerima inklusi
keuangan dibandingkan Negara lain dikawasan Asia Tenggara karena

5. Latar belakang terbentuknya SNK

6. 6 pilar yang dirumuskan oleh SNK ialah :


1. Edukasi keuangan
Pilar pertama ini memiliki strategi yang mengacu pada edukasi dalam mengelola keuangan.
Edukasi tersebut dimulai dari peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat
mengenai produk atau jasa keuangan, baik itu ragamnya atau risiko yang terkait. Diikuti
dengan pengetahuan akan hak perlindungan nasabah, dan keterampilan mengelola
keuangan.
2. Fasilitas keuangan publik
Strategi pada pilar ini mengacu pada kemampuan dan peran pemerintah dalam penyediaan
pembiayaan keuangan publik baik secara langsung maupun bersyarat guna mendorong
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa inisiatif dalam pilar ini meliputi subsidi dan
bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, juga pemberdayaan UMKM.
3. Pemetaan informasi keuangan
Pilar ketiga adalah pemetaan informasi keuangan. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat, terutama yang tadinya dikategorikan tidak layak untuk menjadi layak. Atau, dari
unbankable menjadi bankable dalam memperoleh akses akan layanan keuangan oleh
institusi keuangan formal.
4. Kebijakan atau peraturan yang mendukung
Selanjutnya, pilar kebijakan atau peraturan yang mendukung program keuangan inklusif.
Dukungan tersebut hadir dari pemerintah maupun Bank Indonesia guna meningkatkan akses
akan layanan jasa keuangan. Inisiatif untuk mendukung pilar ini salah satunya adalah
kebijakan mendorong sosialisasi produk jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
5. Fasilitas intermediasi dan saluran distribusi
Adapun pilar yang kelima ialah bagaimana pemerintah meningkatkan kesadaran lembaga
keuangan akan keberadaan segmen yang potensial di masyarakat. Sekaligus mencari
beberapa metode alternatif untuk meningkatkan distribusi produk dan jasa keuangan.
Contohnya seperti peningkatan kerja sama antar lembaga keuangan untuk meningkatkan
skala usaha.
6. Perlindungan konsumen
Terakhir ada pilar perlindungan konsumen. Pilar ini bertujuan agar masyarakat memiliki
jaminan rasa aman dalam berinteraksi dengan institusi keuangan dalam memanfaatkan
produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan. Komponen yang termasuk terdiri dari
transparansi produk, penanganan keluhan nasabah, mediasi, dan edukasi konsumen.

7. (10) Fintech yang diawasi OJK ialah :

8. Cara pemerintah mengatur Fintech yang tidak masuk pengawasan OJK

9. Contoh Fintech yang tidak melakukan strategi bakar uang adalah

Alasan tidak menggunakan strategi tersebut ialah


Strategi yang digunakan ialah

10.

Anda mungkin juga menyukai