Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun proposal yang berjudul “ANALISIS
PEMBERIAN TUNJANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP JUMLAH
PAJAK TERUTANG (STUDI KASUS PADA CV. TIRTHA OASE PERDANA)” tepat pada
waktunya. Penyusunan proposal ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh nilai UAS Semester 5.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna, masih
terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengalaman penulis.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan
oleh penulis. Akhir kata penulis berharap proposal yang disusun ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan.
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
2.1.7 Hak dan Kewajiban Pemotong Pajak serta Penerima Penghasilan yang
Dipotong PPh Pasal 21
PENDAHULUAN
CV. Tirtha Oase Perdana adalah perusahaan yang memiliki kualifikasi usaha
Distributor Minuman dengan jumlah pegawai 155 orang pada akhir tahun 2018. Sejak awal
berdirinya, dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dalam pemotongan PPh 21
perusahaan memiliki kebijakan Net Basis Method. Cara ini sangat menguntungkan bagi
karyawan karena mengakibatkan take home pay yang diterima karyawan akan lebih besar.
Sedangkan bagi perusahaan cara ini kurang menguntungkan karena biaya PPh Pasal 21
yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak bisa diakui dalam fiscal karena merupakan kategori
penerimaan dalam bentuk natura/kenikmatan da harus dikoreksi positif. Hal ini akan
menambah jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) perusahaan secara otomatis menambah
beban pajak penghasilan perusahaan. Sehingga menurut manajemen perlu diadakan
perubahan kebijakan dalam pemilihan metode perhitungan PPh Pasal 21.