Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua
Benua Asia dan Australlian serta dua Samudra Pasifik dan Hindia. Kondisi yang sttrategis
tersebut jelas sangat menguntungkan dan sekaligus memberikan konsekuensi ancaman yang
serius karena kondisi nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan sekitar.
Berikut contoh kasus mengenai ancaman terhadap negara di bidang pertahanan dan
keamanan. Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967
ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara
ternyata memasukkan Pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya
kedua negara sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo
akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda.
Pihak Malaysia memahami resor pariwisata baru yang dikelola pihak swasta Malaysia
karena Malaysia memahami status quo sebagai tetap berada di bawah Malaysia sampai
masalah perseketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini
berarti status kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas
kepemilikan dua pulau ini selesai.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945 telah mengatur strategi pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia. Dalam pasal 30 Ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer
dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishamkanrata). Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya
merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara
sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan sebagai
berikut.
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.