Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS

DisusunOleh:

1. Devia Riyana Maharini (20170303003)

2. Indah Sri Juliyanti (20170303004)

3. Novi Widhiyanti (20170303008)

4. Novi Melpriyana Veronika (201703020)

5. Eksel Popla (20170303029)

6. Sri Ayu Lestari (20180303045)

7. Sulastri (20180303028)

8. Jamilah Natonis (20180303081)

Kelompok 4
PRORAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2019

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

A. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien/masyarakat
mampumemahami tentang pencegahan osteoporosis
Tujuan Instruksional Khusus :
a. Klien/masyarakat dapat menjelaskan pengertian osteoporosis
b. Klien/masyarakat dapat megetahui penyebab terjadinya osteoporosis
c. Klien/masyarakat dapat menjelaskan tanda dan gejala osteoporosis
d. Klien/masyarakat dapat menjelaskan faktor risiko terjadinya
osteoporosis
e. Klien/masyarakat dapat menjelaskan cara mencegah osteoporosis
f. Klien/masyarakat dapat menyebutkan makanan yang baik dikonsumsi
untuk mencegah osteoporosis

B. Pokok Bahasan
Penyakit Degeneratif
C. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian osteoporosis
b. Penyebab terjadinya osteoporosis
c. Tanda dan gejala osteoporosis
d. Faktor resikot terjadinya osteoporosis
e. Pencegahan Osteoporosis
f. Makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis

D. Kegiatan Belajar Mengajar


No Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Klien Softskill
Media & Alat
1. Pendahuluan : a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam Kedisiplinan
Notebook-LCD dengan mengucapkan
Pengeras suara salam.
b. Memperkenalkan diri Perhatian
b. Mendengar
c. Menjelaskan tujuan
c. Memperhatikan
Leaflet/Brosur instruksional umum dan
tujuan instruksional
khusus dari pembelajaran
d. Menjelaskan kontrak
waktu
2. Penyajian a. Menjelaskan pengertian - Memperhatikan Efektif,
osteoporosis - Memberikan efisien, dan
b. Menjelaskan penyebab komentar kreatif
terjadinya osteoporosis - Memberikan
c. Menjelaskan tanda dan pertanyaan
gejala osteoporosis
d. Menjelaskan faktor risiko
terjadinya osteoporosis
e. Menjelaskan cara
pencegahan osteoporosis
f. Menjelaskan makanan
yang baik dikonsumsi
untuk mencegah
osteoporosis
3. Penutup a. Menutup pertemuan Memperhatikan Efektif,
b. Mengajukan pertanyaan efisien
c. Menyimpulkan materi

E.
F. Evaluasi
1. Memberikan tugas ke klien/masyarakat untuk mengimplementasikan
2. Kedisiplinan : Berikan penilaian atas perhatian dan antusiasme klien

G. Referensi
Black, Joyce M., dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta : Salemba Medika

Nurarif, Amin Huda, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jakarta : Mediaction

Salma. 2013. Waspada 12 Penyakit Yang Merusak Tulang Anda. Jakarta :


Cerdas Sehat

Tandra, Hans. 2013. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang
Osteoporosis, Mengenal, Mengatasi, dan Mencegah Tulang Keropos.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
MATERI OSTEOPOROSIS

A. Pengertian Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang,
dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah
tulang yang keropos. WHO mendefinisikan osteoporosis sebagai penyakit yang
ditandai dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural
jaringan tulang, menyebabkan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko
terjadinya patah tulang (fraktur).Berkurangnya massa tulang mulai terjadi
setelah usia 30 tahun, yang akan makin bertambah setelah diatas 40 tahun, dan
akan berlangsung terus dengan bertambahnya usia, sepanjang hidupnya. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan massa tulang yang berakibat
pada osteoporosis ( Nurarif, 2015).

B. Penyebab terjadinya osteoporosis


Penyebab umum kehilangan massa tulang adalah penurunan hormon estrogen
pasca-menopause dan penuaan. Penyebab osteoporosis dibagi menjadi dua
faktor antara lain :
1. Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer yaitu osteoporosis yang disebabkan oleh faktor
endogenik yaitu perusakan dan penurunan fungsi sel-sel yang berjalan
seiring waktu, bersamaan dengan perubahan tubuh lainnya yang terkait
menopause dan penuaan. Osteoporosis primer terdapat pada wanita pasca-
menopause (postmenopause osteoporosis) dan pada pria atau wanita yang
berusia lanjut (senile osteoporosis).
2. Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder yaitu osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit
atau kelainan tertentu atau obat-obatan tertentu yang mempercepat
pengeroposan tulang. Penyakit atau kondisi yang memicu osteoporosis
sekunder dapat terjadi pada anak dan remaja. Penyakit yang mempercepat
kehilangan massa tulang dan mengakibatkan osteoporosis diantara adalah
myeloma (kanker sel plasma yang diproduksi di sumsum tulang), penyakit
ini menyebabkan kelebihan produksi sel plasma pada sumsum tulang, yang
akhirnya menyebabkan kehilangan massa tulang. Hipertiroidisme (kelenjar
tiroid terlalu aktif) yang menyebabkan meningkatnya resorpsi tulang.
Kelumpuhan (hemiplegi) oleh penyakit stroke atau neurologis menyebabkan
anggota tubuh tidak aktif bergerak, sehingga tulang menjadi rapuh.
Beberapa jenis obat juga dapat mempengaruhi kadar vitamin D dan kalsium
di dalam tubuh, yang berpengaruh terhadap massa tulang. Obat-obatan
tersebut antara lain adalah gonadotropin releasing hormone agonist (GnRH
agonist) yang digunakan untuk pengobatan endometriosis, methotreaxate
untuk pengobatan kanker, heparin untuk pengencer darah, cholestyramine
untuk mengatur kolesterol serta diuretik dan antasid yang mengadung
aluminium. Obat antikonvulsan merangsang produksi enzim-ezim hati yang
memecah vitamin D, sehingga dapat menyebabkan kekurangan vitamin
tersebut. Defisiensi vitamin D ini pada akhirnya menyebabkan kekurangan
kalsium, yang meningkatkan resorpsi tulang.

C. Tanda dan gejala osteoporosis


Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan
tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang
menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang.
Jadi, seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau
gejala sebagai berikut :
1. Tinggi badan berkurang
Penyebab penurunan tinggi badan adalah fraktur (patah tulang) belakang
yang umumnya tanpa keluhan, tetapi tubuh semakin pendek dan bungkuk
2. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
Tubuh yang membungkuk (Kiposis) biasanya terjadi akibat kerusakan
beberapa ruas tulang belakang dari daerah dada dan pinggang. Osteoporosis
pada tulang belakang ini menimbulkan fraktur kompresi atau kolaps tulang
dan menyebabkan badan membungkuk ke depan. Kiposis yang berat bisa
mengakibatkan gangguan pergerakan otot pernapasan yang dapat
menimbulkan sesak napas, kadang timbul komplikasi pada paru-paru.
3. Patah tulang
Seseorang yang mengalami osteoporosis sangat mudah terkena patah tulang
dikarenakan kondisi tulang yang sudah rapuh. Pada osteoporosis, trauma
yang sedikit dapat mengakibatkan patah tulang. fraktur ini dinamakan
dengan fragility fracture atau “patah keropos”
4. Nyeri bila ada patah tulang

D. Faktor risiko terjadinya osteoporosis


1. Jenis Kelamin
Dibandingkan dengan kaum pria, wanita usia lanjut lebih mudah terkena
osteoporosis, karena massa tulang wanita relatif lebih sedikit dan lebih
mengalami pengurangan dibandingkan pria.
2. Ras
Karena alasan yang belum diketahui, orang kulit hitam cenderung memiliki
jumlah jaringan tulang terbesar/terpadat yang lebih tinggi dibandingkan
orang kulit putih dan Asia. Secara umum, orang kulit hitam memiliki massa
tulang tertinggi, sementara kulit putih keturunan Eropa Utara memiliki
massa tulang terendah. Orang kulit hitam biasanya memiliki massa otot
lebih besar. Massa tulang dan masssa otot berkaitan erat karena semakin
besar massa otot, semakin besar pula massa tulang. Orang kulit hitam juga
tampaknya lebih sedikit kehilangan massa tulang oleh penuaan
dibandingkan kulit putih.
3. Genetik dan Turunan
Besarnya puncak massa tulang sangat ditentukan oleh faktor genetik.
Wanita yang mempunyai ibu yang pernah mengalami patah tulag panggul
dalam usia tua akan dua kali lebih mudah terkena patah tulang yang sama
4. Usia
Dengan bertambahnya usia, risiko terjatuh dan patah tulang menjadi
bertambah pula yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor
kesehatan lanjut usia seperti gangguan penglihatan, keseimbangan tubuh
yang berkurang, dan otot makin lemah.
5. Kurang Gerak Badan
Risiko Osteoporosis akan bertambah jika seseorang kurang gerak badan.
Kurang gerak badan pada masa kanak-kanak atau remaja akan mengurangi
puncak massa tulang dan mempercepat turunnya massa tulang. Pada usia
lanjut, kurang gerak badan menyebabkan lemahnya otot dan meningkatnya
risiko jatuh dan patah tulang.
6. Menopause atau Gangguan Hormon Estrogen
Menopause pada wanita timbul pada usia sekitar 50 tahun. Kekurangan
estrogen akibat haid berhenti akan meningkatkan kemungkinan terkena
osteoporosis. Kebanyakan wanita akan kehilangan 25 persen dari
kepadatan tulangnya pada lima tahun pertama setelah haid berhenti.
7. Penggunaan obat-obatan kortikosteroid
Penggunaan obat-obatan kortikosteroid untuk menangani penyakit seperti
lupus, asma, defisiensi tiroid dan kejang-kejang dalam jangka panjang
meningkatkan laju kehilangan massa tulang, tertama pada tulang belakang.
Obat-obatan ini dapat menurunkan jumlah kalsium yang diserap dari
makanan, meningkatkan pembuangan kalsium dari ginjal, dan mengurangi
pembentukan tulang. Kortikosteroid juga mengganggu produksi hormon
seks pada perempuan dan laki-laki, yang dapat berkontrbusi pada hilangnya
massa tulang.
8. Riwayat Patah Tulang Sebelumnya
Orang yang pernah mengalami patah tulang akan berisiko patah lagi,
karena mungkin memang tulangnya sudah keropos. Pada wanita yang
pernah patah tulang belakang, risiko terulang patah lagi akan meningkat
tujuh kali lipat.
9. Nutrisi
Kalsium adalah nutrisi penting bagi kesehatan tulang. Kekurangan kalsium
pada usia muda dapat menyebabkan perbedaan 5 sampai 10 persen puncak
massa tulang. Kekurangan kalsium dapat disebabkan oleh kekurangan
asupan atau gangguan penyerapan.
10. Alkohol
Kebiasaan mengonsumsi alkohol jangka lama bisa menurunkan massa
tulang dan menyebabkan osteoporosis.
11. Merokok
Rokok memperburuk osteoblas sehingga mudah menimbulkan
osteoporosis. Wanita perokok mudah mengalami menopause dini sehingga
kadar estrogennya rendah, dan mempermudah timbulnya osteoporosis.

E. Cara pencegahan osteoporosis


Kunci pencegahan osteoporosis ada tiga langkah antara lain :
1. Mengurangi Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat dikurangi yaitu (1) menghentikan
kebiasaan merokok. Kebiasaan merupakan upaya penting dalam
mengurangi faktor risiko terjadinya osteoporosis karena kebiasaan merokok
dapat membuat tulang menjadi keropos yang akhirnya dapat menimbulkan
risiko terjadinya fraktur. (2) Menghentikan kebiasaan minum alkohol.
Minum Alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan
menghambat pembentukan kembali tulang yang sudah keropos. (3) Hindari
Jatuh.

2. Nutrisi Yang Benar


Nutrisi yang benar adalah hal yang penting untuk kesehatan tulang dan
pencegahan osteoporosis. Kalsium dan Vitamin D sangat diperlukan untuk
pertumbuhan tulang hingga mencapai puncak massa tulang. Nutrisi ini
harus terus diberikan dan dipertahankan agar proses resorpsi atau
penghancuran tulang serta formasi atau pembentukan tulang kembali
berjalan dengan stabil, sehingga terbentuklah tulang yang sehat, padat, dan
kuat.
3. Olahraga Teratur
Olahraga teratur merupakan upaya pencegahan osteoporosis yang penting.
Orang yang tidak bergerak lama, tidak ada rangsangan gravitasi bumi atau
tekanan mekanik lain, akan membuat banyak mineral tulang hilang dan
menyebabkan tulang menjadi keropos. Tinggalkan gaya hidup santai,
mulailah berolahraga beban ringan, kemudian tingkatkan intensitasnya.
Yang penting adalah melakukannya dengan kontinu dan teratur.
F. Makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis
1. Susu :
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk menjaga
kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhan
kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk.
Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan
susu seperti keju, yogurt, es krim, susu kedelai.
2. Ikan :
Ikan yang banyak mengandung kalsium yaitu ikan salmon, sarden, ikan
kering, belut, kakap, mujair, ikan teri, ikan pindang duri lunak.
3. Sayur berdaun Hijau :
Sayur hijau yang kaya akan kalsium yaitu buncis, brokoli, kubis, bayam,
sawi, kacang panjang, daun pepaya, daun singkong, daun labu, daun
melinjo.
4. Buah:
Jeruk, pepaya, pisang
5. Biji-bijian :
Gandum, nasi, beras merah, gaplek, jagung.
6. Kacang-kacangan :
Almon, kacang merah, kacang kedelai, kacang tanah, tahu, tempe, kacang
hijau, oncom.
Soal Pertanyaan Terkait Materi Penyuluhan
1. Jelaskan pengertian Osteoporosis ?
2. Sebutkan 2 penyebab terjadinya osteoporosis ?
3. Sebutkan tanda dan gejala osteoporosis ?
4. Sebutkan 6 faktor risiko terjadinya osteoporosis ?
5. Sebutkan cara pencegahan osteoporosis ?
6. Sebutkan makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis ?
Jawaban Pertanyaan Terkait Materi Penyuluhan
1. Pengertian osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan rendahnya
massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang, menyebabkan
kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang
(fraktur).
2. 2 penyebab terjadinya osteoporosis antara lain :
1. Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer yaitu osteoporosis yang disebabkan oleh faktor
endogenik yaitu perusakan dan penurunan fungsi sel-sel yang berjalan
seiring waktu, bersamaan dengan perubahan tubuh lainnya yang terkait
menopause dan penuaan.
2.Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder yaitu osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit
atau kelainan tertentu atau obat-obatan tertentu yang mempercepat
pengeroposan tulang.
3. Tanda dan gejala dari osteoporosis yaitu :
1. Tinggi badan berkurang
2. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah
3. Patah tulang
4. Nyeri bila ada patah tulang
4. 6 faktor risiko terjadinya osteoporosis antara lain :
1. Jenis Kelamin
2. Ras
3. Genetik dan Turunan
4. Usia
5. Kurang Gerak Badan
6. Menopause atau Gangguan Hormon Estrogen
5. Cara pencegahan osteoporosis yaitu :
1. Mengurangi faktor risiko
2. Nutrisi yang benar
3. Olahraga teratur
6. Makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis yaitu :
1. Susu :
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk menjaga
kesehatan tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhan
kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk.
Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan
susu seperti keju, yogurt, es krim, susu kedelai.
2. Ikan :
Ikan yang banyak mengandung kalsium yaitu ikan salmon, sarden, ikan
kering, belut, kakap, mujair, ikan teri, ikan pindang duri lunak.
3. Sayur berdaun Hijau :
Sayur hijau yang kaya akan kalsium yaitu buncis, brokoli, kubis, bayam,
sawi, kacang panjang, daun pepaya, daun singkong, daun labu, daun
melinjo.
4. Buah:
Jeruk, pepaya.
5. Biji-bijian :
Gandum, nasi, beras merah, gaplek, jagung.
6. Kacang-kacangan :
Almon, kacang merah, kacang kedelai, kacang tanah, tahu, tempe, kacang
hijau, oncom.

Anda mungkin juga menyukai