Anda di halaman 1dari 41

BAB V

PEMBAHASAN

1. Elemen I (Kebijakan)

a. Penyusunan Kebijakan (Klausul I.1)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul I.1 tentang penyusunan kebijakan mencapai

nilai 6, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul I.1 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

dalam penyusunan kebijakan perusahaan harus melakukan tinjauan awal

kondisi keselamatan pertambangan, memperhatikan peningkatan kinerja

manajemen keselamatan pertambangan secara terus menerus,

memperhatikan masukan dari pekerja tambang dan/atau serikat pekerja

tambang.

Usaha PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor dalam memenuhi

persyaratan klausul ini dibuktikan dengan adanya kebijakan operasional

perusahaan yang telah disusun dengan:

1) Mempertimbangkan tinjauan awal kondisi keselamatan

pertambangan yang terdiri atas:

a) Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko

atau IALK3 setiap departemen sudah dibuat dan direview setiap

tahunnya.

b) Perbandingan penerapan Keselamatan Pertambangan dengan

Perusahaan dan/atau sektor lain yang lebih baik.


39
40

c) Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan.

d) Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang

berkaitan dengan Keselamatan Pertambangan.

e) Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.

2) Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen keselamatan

pertambangan secara terus-menerus.

3) Memperhatikan masukan dari pekerja tambang.

b. Isi Kebijakan (Klausul I.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul I.2 tentang isi kebijakan mencapai nilai 14,

hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul I.2 Kepmen ESDM

No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, yang mensyaratkan ketentuan isi

dari suatu kebijakan harus meliputi :

1) Visi, misi dan tujuan perusahaan.

2) Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan.

3) Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan

secara menyeluruh baik yang bersifat umum maupun yang bersifat

operasional.

4) Komitmen K3 pertambangan yang meliputi keselamatan kerja,

kesehatan kerja, lingkungan kerja, sistem manajemen keselamatan

dan kesehatan kerja dan peningkatan berkelanjutan kinerja K3

pertambangan dalam upaya untuk mencegah kecelakaan kerja

maupun penyakit akibat kerja.


41

5) Komitmen KO pertambangan yang meliputi sistem dan pelaksanaan

pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalansi dan peralatan

pertambangan, pengamanan instalansi, kelayakan sarana, prasarana,

instalansi dan peralatan pertambangan serta kompetensi tenaga

teknik yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan aset dan

terhentinya produksi serta menciptakan kegiatan operasional

tambang yang aman, efisien dan produktif.

6) Komitmen untuk mendorong keterlibatan pekerja tambang dan/atau

serikat pekerja tambang.

7) Komitmen perusahaan untuk mematuhi ketentuan peraturan

perundang–undangan serta persyaratan lainnya.

Usaha PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor dalam memenuhi

persyaratan klausul ini dibuktikan dengan adanya kebijakan PONGKOR

PEDULI, yang telah memuat mengenai visi misi perusahaan tahun 2030,

komitmen dan tekat melaksanakan kebijakan, kerangka dan program

kerja, komitmen K3 pertambangan, komitmen Keselamatan Operasi

(KO) pertambangan dan komitmen untuk mendorong keterlibatan

pekerja tambang.

c. Penetapan Kebijakan (Klausul I.3)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul I.3 tentang penetapan kebijakan mencapai

nilai 10, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul I.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran yang menjelaskan bahwa syarat
42

penetapan kebijakan harus meliputi :

1) Disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan.

2) Tertulis, tertanggal dan ditandatangani.

3) Secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran keselamatan

pertambangan.

4) Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik.

5) Bersifat dinamis.

Penetapan kebijakan di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah

memenuhi semua persyaratan diatas, dimana kebijakan disahkan

General Manager, telah tertulis, tertanggal dan ditandatangani,

menyatakan tujuan dan sasaran keselamatan pertambangan,

terdokumentasi dan terpelihara dengan baik serta bersifat dinamis.

d. Komunikasi Kebijakan (Klausul I.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul I.4 tentang komunikasi kebijakan mencapai

nilai 2, hal ini telah memenuhi persyaratan klausil I.4 Kepmen ESDM

No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menyebutkan bahwa kebijakan

keselamatan pertambangan harus dijelaskan dan disebarluaskan kepada

seluruh pekerja tambang, tamu, perusahaan jasa pertambangan, pemasok

dan pelanggan. Penyebarluasan kebijakan keselamatan pertambangan

dapat dilakukan melalui media antara lain papan pengumuman, brosur,

verbal dalam briefing/apel dan/atau media lainnya.

Usaha PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor dalam memenuhi


43

persyaratan klausul ini dengan menyebarluaskan kebijakan PONGKOR

PEDULI kepada semua biro dan departemen memalui media cetak serta

setiap safety talk pagi selalu menjelaskan tentang pentingnya K3 dan KO

Pertambangan kepada seluruh tenaga kerja.

e. Tinjauan Kebijakan (Klausul I.5)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul I.5 tentang tinjauan kebijakan mencapai

nilai 2, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul I.5 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

Kebijakan Keselamatan Pertambangan harus ditinjau ulang secara

berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan

perubahan yang terjadi dalam Perusahaan dan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah melaksanakan tinjauan

terhadap kebijakan operasional PONGKOR PEDULI yang dilakukan 2

kali dalam setahun.

Secara keseluruhan nilai implementasi SMKP Minerba elemen I di PT

ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 34, artinya telah sesuai dengan total

nilai yang disyaratkan pada elemen I Kepmen ESDM NO.1827 tahun 2018

Lampiran IV dan semua kriteria pada elemen ini diimplementasikan oleh

perusahaan.

2. Elemen II (Perencanaan)
44

a. Penelaahan Awal (Klausul II.1)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul II.1 tentang tinjauan kebijakan mencapai

nilai 8, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.1 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus melakukan penelaahan awal dan menetapkan proses–

proses yang tercakup dalam organisasi perusahaan, termasuk interaksi

proses yang terjadi dalam perusahaan. Hasil penelaahan awal merupakan

tinjauan awal kondisi keselamatan pertambangan yang telah dilakukan

pada saat penyusunan kebijakan. Penelaahan awal juga dilakukan

dengan melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan perusahaan.

PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah melakukan penelaahan awal

terhadap seluruh bisnis proses, pemenuhan terhadap peraturan

perundang–undangan yang diperlukan pada seluruh kegiatan dan

kepentingan bisnis proses perusahaan dan juga evaluasi kebijakan

keselamatan pertambangan seperti halnya yang telah tercantum dalam

hasil elemen I.

b. Manajemen Risiko (Klausul II.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul II.2 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 161, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.2 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus menyusun, menetapkan, menerapkan dan


45

mendokumentasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan jenis dan

skala perusahaan. Proses manajemen risiko harus dilakukan secara

terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan sesuai dengan bisnis

proses perusahaan. Proses manajemen risiko meliputi 5 (lima) kegiatan,

yaitu komunikasi dan konsultasi risiko, penetapan konteks risiko,

identifikasi bahaya dan penilaian risiko, pengendalian risiko serta

pemantauan dan peninjauan.

Perusahaan telah memenuhi sebagian persyaratan dalam klausul II.2

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut

dibuktikan dengan dilaksanakannya proses manajemen risiko yang

melibatkan semua departemen serta telah ditetapkannya faktor internal

dan eksternal dalam dokumen RCSA. Namun, perusahaan belum

memenuhi sebagian persyaratan pada klausul diatas dikarenakan belum

ditemukan Management Of Change dalam dalam dokumen RCSA.

c. Identifikasi dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang–

Undangan dan Persyaratan Lainnya yang Terkait (Klausul II.3)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul II.3 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 28, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus menjalankan proses formal untuk mengidentifikasi,

memperoleh dan memantau ketentuan peraturan perundang–undangan

dan persyaratan lainnya yang terkait. Sebagai upaya untuk mendukung


46

pembuatan manajemen risiko perusahaan harus membuat, menetapkan,

menerapkan dan memelihara serta mendokumentasikan tujuan, sasaran

dan program keselamatan pertambangan pada setiap fungsi dan tingkat

yang terkait didalam perusahaan dengan mempertimbangkan skala

prioritas berdasarkan tingkat risiko.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan

dengan melakukan identifikasi, inventarisasi, evaluasi dan tinjauan

terhadap peraturan perundangan ataupun persyaratan lain yang terkait.

d. Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program (Klausul II.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul II.4 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 22, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.4 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus membuat, menetapkan, menerapkan dan memelihara

serta mendokumentasikan tujuan, sasaran dan program keselamatan

pertambangan pada setiap fungsi dan tingkat yang terkait di dalam

perusahaan. Tujuan, sasaran dan program keselamatan pertambangan

ditetapkan dan disahkan oleh Komite Keselamatan Pertambangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan pada klausul II.4 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dimana perusahaan

menyusun dan menetapkan dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknik

dan Lingkungan yang ditetapkan dan disahkan oleh Komite Keselamatan


47

Pertambangan.

e. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan (Klausul II.5)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul II.5 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul II.5 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus menyusun dan menetapkan rencana kerja tahunan dan

anggaran Keselamatan Pertambangan. Untuk perusahaan pertambangan,

rencana kerja dan anggaran keselamatan pertambangan yang telah

ditetapkan tersebut harus tertuang dalam dokumen Rencana Kerja

Tahunan Teknik dan Lingkungan dan Rencana Kerja Anggaran dan

Biaya.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan klausul II.5 Kepmen ESDM

No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan dengan

penyusunan dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan

yang telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal atas nama

Menteri.

Secara keseluruhan nilai implementasi SMKP Minerba elemen II di PT

ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 233, dimana total nilai yang

seharusnya dicapai adalah 234, tetapi karena ada 1 kriteria belum sesuai yang

bernilai 1. Semua kriteria pada elemen ini diimplementasikan oleh

perusahaan.

3. Elemen III (Organisasi dan Personel)


48

a. Penyusunan dan Penetapan Struktur Organisasi, Tugas, Tanggung Jawab

dan Wewenang (Klausul III.1)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.1 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.1 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang menggambarkan

posisi KTT, PJO, Pengawas Operasional, Pengawas Teknis dan

Pengelola Keselamatan Pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang–undangan. Untuk penerapan SMKP Minerba, setiap

perusahaan harus memiliki struktur organisasi pengelolaan Keselamatan

Pertambangan yang terintegrasi dalam struktur organisasi perusahaan.

Hal ini sebagai acuan pokok pelaksanaan tugas sehari–hari serta

mengatur semua mekanisme terkait pengelolaan Keselamatan

Pertambangan.

b. Penunjukan Kepala Teknik Tambang, Kepala Tambang Bawah Tanah

dan/atau Kepala Kapal Keruk untuk Perusahaan Pertambangan (Klausul

III.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.2 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.2 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

pimpinan perusahaan wajib menunjuk Kepala Teknik Tambang (KTT)


49

yang mendapat pengesahan dari Kepala Inspektur Tambang (KAIT).

Kemudian KTT menunjuk Kepala Tambang Bawah Tanah (KTBT)

untuk menjamin terlaksananya kegiatan Keselamatan Pertambangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.2 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan adanya

KTT yang telah mendapatkan pengesahan dari KAIT. Bersamaan

dengan hal diatas maka telah ditunjuk pula KTBT yang berperan dalam

membantu tugas KTT.

c. Penunjukan Penanggung Jawab Operasional (PJO) untuk Perusahaan

Jasa Pertambangan (Klausul III.3)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.3 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 4, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

pimpinan perusahaan jasa pertambangan wajib menunjuk PJO, PJO

adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi

perusahaan jasa pertambangan dan bertanggung jawab kepada KTT atas

dilaksanakan dan diataatinya peraturan perundangan dibidang K3.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan klausul III.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan adanya

PJO yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan untuk bertanggung jawab

terhadap mitra kerja dan terdokumentasi dalam Sertifikat PJO.

d. Pembentukan dan Penetapan Bagian K3 Pertambangan dan KO


50

Pertambangan (Klausul III.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.4 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 33, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.4 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan wajib membentuk dan menetapkan bagian K3 pertambangan

dan bagian KO pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja

serta sifat atau luasnya pekerjaan. Bagian K3 pertambangan dan bagian

KO pertambangan harus berada langsung dibawah KTT dalam struktur

organisasi perusahaan pertambangan atau berada langsung dibawah PJO

dalam struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan.

Perusaahaan belum memenuhi persyaratan dalam klausul diatas

dikarenakan perusahaan belum memiliki struktur organisasi yang

menunjukkan adanya bagian K3 dan KO pertambangan.

e. Penunjukan Pengawas Operasional dan Pengawas Teknik (Klausul III.5)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.5 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 26, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.5 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan

pengawas teknik. Pengawas operasional dan pengawas teknik harus

memiliki kompetensi yang disyaratkan dalam ketentuan peraturan

perundang–undangan. Selain hal tersebut pengawas juga harus


51

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan apayang

ditentukan dalam perundang–undangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.5 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan

dengan adanya pengawas operasional dan pengawas teknik perusahaan

yang telah memiliki kompetensi, beserta dengan rincian tugas yang

termuat dalam dokumen job description mine operation dan job

description maintenance.

f. Penunjukan Tenaga Teknik Khusus Pertambangan (Klausul III.6)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.6 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 6, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.6 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus memiliki tenaga teknik khusus pertambangan yang

memiliki kompetensi khusus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan

peraturan perundangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.6 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan

dengan adanya penunjukan tenaga teknik khusus pertambangan yang

memiliki kompetensi khusus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan

perundangan.

g. Pembentukan dan Penetapan Komite Keselamatan Pertambangan

(Klausul III.7)
52

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.7 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 29, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.7 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan wajib membentuk dan menetapkan secara resmi komite

keselamatan pertambangan yang beranggotakan perwakilan dari bagian

K3 pertambangan, bagian KO pertambangan, bagian operasional

perusahaan dan juga wakil dari pekerja tambang, struktur, anggota dan

tugas komite keselamatan pertambangan

Perusahaan sudah memenuhi klausul III.7 Kepmen ESDM No. 1827

Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan adanya komite

keselamatan pertambangan yang disebut dengan Panitia Pembina

Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan Pertambangan (P2K3LP)

yang diketahui dan disahkan oleh KAIT.Adapun deskripsi dan rincian

tugas P2K3LP telah dimuat dalam Surat Keputusan (SK) penunjukan

anggota P2K3LP. Namun, perusahaan belum melaksanakan

pendistribusian notulensi pertemuan P2K3LP, hal tersebut belum sesuai

dengan Klausul III.7 point 6 (g) Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Lampiran IV.

h. Penunjukan Tim Tanggap Darurat (Klausul III.8)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.


53

UBPE Pongkor pada klausul III.8 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 9, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.7 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus memiliki tim tanggap darurat yang memadai. Tim

tanggap darurat harus memiliki keterampilan dan kompetensi yang

diperlukan untuk memberikan layanan terhadap keadaan darurat.Tim

tanggap darurat harus selalu siap siaga setiap saat. KTT atau orang yang

diberi wewenang menetapkan tim tanggap darurat secara tertulis dan

melaporkan kepada KAIT. Tim tanggap darurat harus mendapat

pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh keterampilan yang

diperlukan.

Perusahaan telah memenuhi sebagian persyaratan dalam klausul III.8

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut

dibuktikan dengan adanya tim Emergency Response Group (ERG) yang

memadai, berkompeten, terampil dan juga selalu siap siaga setiap saat.

Namun, perusahaan belum memenuhi sebagian persyaratan dalam

klausul diatas dikarenakan belum dilaksanakan pelaporan tim tanggap

darurat kepada KAIT.

i. Seleksi dan Penempatan Personel (Klausul III.9)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.9 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 4, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.9 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa


54

perusahaan harus memasukkan persyaratan keselamatan pertambangan

dalam proses seleksi dan penempatan personel. Sistem seleksi dan

penempatannya harus diatur secara tertulis. Setiap personel harus

memiliki tugas dan tanggungjawab yang jelas dan di dalamnya

mencakup aspek keselamatan pertambangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan klausul III.9 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan adanya

pendidikan dan pelatihan baik kepada pekerja tambang, pengawas

operasional maupun pengawas teknis sebagai upaya pemenuhan

keselamatan pertambangan.

j. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan serta

Kompetensi Kerja (Klausul III.10)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.10 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 24, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.10

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan

bahwa perusahaan harus mengidentifikasi kompetensi keselamatan

pertambangan yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan operasional

perusahaan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Perusahaan wajib menjalankan, meninjau secara berkala dan

mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan.

Perusahaan telah memenuhi sebagian persyaratan dalam klausul

III.10 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut
55

dibuktikan dengan diselenggarakannya training, pelatihan ataupun

pendidikan mengenai keselamatan pertambangan secara khusus dengan

bukti legalitas sertifikat Pengawas Operasional Pratama (POP),

Pengawas Operasional Madya (POM) dan Pengawas Operasional Utama

(POU).

k. Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Komunikasi Keselamatan

Pertambangan (Klausul III.11)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.11 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 4, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.11 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan menyusun, menetapkan dan menerapkan mekanisme untuk

mengkomunikasikan hal–hal yang memiliki dampak terhadap

keselamatan pertambangan kepada pihak–pihak terkait.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan pada klausul III.11 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan

dilaksanakan safety commite tiap satu bulan sekali baik secara internal

pongkor ataupun eksternal dengan mitra kerja, safety meeting tiap satu

minggu sekali dan safety talk tiap hari kepada seluruh karyawan.

l. Pengelolaan Administrasi Keselamatan Pertambangan (Klausul III.12)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.


56

UBPE Pongkor pada klausul III.12 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.12

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan

bahwa setiap perusahaan harus melakukan pengelolaan administrasi

keselamatan pertambangan yang meliputi buku tambang, buku daftar

kecelakaan tambang dan pelaporan pengelolaan keselamatan

pertambangan yang harus disampaikan kepada KTT.

Perusahaan telah memenuhi syarat dalam klausul III.12 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan adanya

buku tambang dan buku daftar kecelakaan tambang yang ukuran dan

bentuknya sesuai dengan yang diatur oleh KAIT dan telah diisi sesuai

dengan format dan ketentuan yang diatur juga oleh KAIT. Serta telah

melaporkan laporan berkala pengelolaan keselamatan pertambangan (III-

i – XIV-i) kepada kementerian ESDM tiap 3 bulan sekali.

m. Penyusunan, Penerapan dan Pendokumentasian Prosedur Partisipasi,

Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Penerapan SMKP Minerba (Klausul

III.13)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul III.13 tentang manajemen risiko mencapai

nilai 2, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul III.13 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang menjelaskan bahwa

perusahaan harus menyusun, menerapkan dan mendokumentasikan

prosedur untuk partisipasi, konsultasi, motivasi dan kesadaran pekerja


57

dalam penerapan SMKP Minerba, perusahaan harus melaksanakan

program partisipasi, konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan

melibatkan pekerja maupun pihak lain yang terkait didalam penerapan

SMKP Minerba sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan

merasakan hasilnya.

Perusahaan belum memenuhi persyaratan dalam klausul III.13

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV dikarenakan

pelaksanaan program partisipasi, konsultasi dan motivasi sudah

dilaksanakan namun belum memiliki prosedur dalam pelaksanaan

program tersebut.

Secara keseluruhan nilai implementasi SMKP Minerba elemen III di PT

ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 183, dimana total nilai yang

seharusnya dicapai adalah 196, tetapi karena ada 3 kriteria belum sesuai yang

bernilai masing-masing 1 dan 5 kriteria Non Available yang bernilai masing-

masing 0. Adapun kriteria yang tidak diimplementasikan pada elemen III ini

meliputi:

Kriteria yang tidak diimplementasikan pada elemen III ada, meliputi:

a. III.2.3 : PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor merupakan unit

pertambangan underground dan tidak memiliki site kerja berupa

tambang terbuka yang memerlukan Kepala Kapal Keruk, sehingga

kriteria ini tidak relevan

b. III.10.1.1 : PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor merupakan unit

pertambangan underground dan tidak memiliki site kerja berupa


58

tambang terbuka, sehingga kriteria ini tidak relevan

c. III.10.2.1 :PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor merupakan unit

pertambangan underground dan tidak memiliki site kerja berupa

tambang terbuka, sehingga kriteria ini tidak relevan

d. III.10 : Persetujuan program pendidikan dan pelatihan PT ANTAM

Tbk. UBPE Pongkor hanya sampai KTT

4. Elemen IV (Implementasi)

a. Pelaksanaan Pengelolaan Operasional (Klausul IV.1)


59

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.1 tentang pelaksanaan pengelolaan

operasional mencapai nilai 32, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul IV.1 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan bahwa perusahaan wajib menyusun, menetapkan,

menerapkan, mendokumentasikan dan mengevaluasi prosedur

operasi/kerja. Prosedur tersebut harus disahkan oleh KTT untuk

perusahaan pertambangan dan PJO untuk perusahaan jasa pertambangan.

Perusahaan juga wajib menetapkan, menyusun, menerapkan dan

mendokumentasikan izin kerja khusus serta menetapkan prosedur untuk

penggunaan APD.

PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah memenuhi persyaratan

dalam klausul IV.1 dibuktikan dengan adanya prosedur yang disusun

dalam dokumen Standart Operating Procedure (SOP) dan Work

Instruction (WI) dan telah disahkan oleh KTT. Perusahaan juga telah

Memiliki izin kerja khusus untuk pekerjaaan non rutin dan juga memiliki

prosedur untuk penggunaan APD yang diatur dalam dokumen

manajemen APD.

b. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Kerja (Klausul IV.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.2 tentang pelaksanaan pengelolaan

lingkungan kerja mencapai nilai 28, hal ini telah memenuhi persyaratan

dalam klausul III.13 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV
60

yang mensyaratkan perusahaan harus menetapkan prosedur pengelolaan

lingkungan kerja dan menerapkan pengelolaan lingkungan kerja

sekurang–kurangnya terdiri dari pengendalian debu, kebisingan, getaran,

pencahayaan, kualitas dan kuantitas udara, radiasi, faktor kimia, faktor

biologi dan kebersihan lingkungan kerja. Kebersihan lingkungan kerja

yang dimaksud adalah pelaksanaan tata graha (housekeeping) di tempat

kerja. Pengelolaan lingkungan kerja dilakukan oleh petugas industrial

hygiene. Semua hasil dari pengelolaan lingkungan harus

didokumentasikan dan dipelihara dengan baik. Perusahaan harus

menetapkan prosedur yang terdokumentasi mengenai sertifikasi,

kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur

dan uji lingkungan kerja.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan klausul IV.2 dibuktikan

dengan telah dilakukan pengelolaan lingkungan kerja meliputi

pengukuran faktor fisik, faktor kimia dan faktor biologi serta

pengelolaan lingkungan berupa housekeeping. Pemantauan dilakukan

oleh ahli industrial hygiene, hasil dari pemantauan pengelolaan

lingkungan kerja telah didokumentasikan serta digunakan untuk

penilaian dan pengendalian risiko.

c. Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja (Klausul IV.3)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.


61

UBPE Pongkor pada klausul IV.3 tentang pengelolaan kesehatan kerja

mencapai nilai 26, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul

IV.3 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan perusahaan harus menetapkan prosedur pengelolaan

kesehatan kerja dalam rangka mencegah terjadinya sakit dan penyakit

akibat kerja serta menciptakan budaya hidup bersih dan sehat (higienis

dan sanitasi), perusahaan harus mengelola dan mengembangkan kegiatan

kesehatan dengan pendekatan empat pilar kesehatan yaitu promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Perusahaan juga harus melakukan

pemantauan terhadap faktor ergonomi pekerja, pengelolaan keselamatan

makanan dan minuman (food safety), menyediakan unit pelayanan

kesehatan kerja dan dokter hiperkes, melaksanakan pemantauan

kesehatan secara berkala termasuk tingkat kelelahan (fatigue).

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan

dengan pelaksanaan pengelolaan kesehatan kerja yang telah dilakukan.

d. Pelaksanaan Pengelolaan KO Pertambangan (Klausul IV.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.4 tentang pengelolaan KO

pertambangan mencapai nilai 48, hal ini telah memenuhi persyaratan

dalam klausul IV.4 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV

yang mensyaratkan perusahaan wajib menyusun, menetapkan,

menerapkan, mendokumentasikan dan mengevaluasi prosedur


62

pengelolaan KO pertambangan dengan sistem dan pelaksanaan

pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalansi dan peralatan

pertambangan, pengamanan instalansi, kelayakan sarana, prasarana,

instalansi dan peralatan pertambangan, kompetensi tenaga teknik dan

evaluasi hasil kajian teknis pertambangan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.4

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan

adanya pengelolaan KO pertambangan oleh bagian maintenance,

pengelolaan KO pertambangan meliputi sarana, prasarana dan juga

peralatan tambang. Pelaksanaan program diatas perusahaan selalu

mempertimbangkan kompetensi tenaga teknik yang akan digunakan.

e. Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan (Klausul IV.5)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.5 tentang pengelolaan bahan peledak

dan peledakan mencapai nilai 50, hal ini telah memenuhi sebagian

persyaratan dalam klausul IV.5 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Lampiran IV yang mengatur mengenai tatacara pembangunan dan

penggunaan gudang bahan peledak, penyimpanan bahan peledak,

pengangkutan bahan peledak serta cara melaksanakan pekerjaan

peledakan yang tepat.

Perusahaan belum memenuhi dari persyaratan dalam kriteria

tersebut, dibuktikan dengan kepemilikan gudang handak yang telah

berizin dari kepolisian dan ESDM sesuai dengan kapasitas dan isinya,
63

penyimpanan bahan peledak sesuai dengan WI penyimpanan bahan

peledak, pengangkutan bahan peledak sesuai dengan WI pengangkutan

bahan peledak, setiap pekerjaan peledakan juga dilakukan oleh pekerja

yang berkompeten dibuktikan dengan kepemilikan Juru Ledak dan KIM.

Namun, perusahaan belum membuat aturan yang spesifik mengenai

penetapan kendaraan untuk mengangkut bahan peledak, evaluasi dan

dokumentasi pemeriksaan kendaraan pengangkut bahan peledak serta

pendokumentasian hasil pemeriksaan peralatan dan peledakan.

f. Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa (Klausul IV.6)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.6 tentang sistem perancangan dan

rekayasa mencapai nilai 10, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul IV.6 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan bahwa tiap perancangan, modifikasi ataupun perubahan

terhadap sarana, prasarana, instalansi dan peralatan tambang harus

dilaksanakan berdasarkan prosedur, prosedur tersebut sekurang–

kurangnya mencakup mengenai petugas yang memiliki kompetensi untuk

melakukan verifikasi dan orang yang bertanggung jawab memberikan

persetujuan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.6 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, dibuktikan dengan

pelaksanaan perancangan dan modifikasi yang dilakukan oleh tim uji

kelayakan.
64

g. Penetapan Sistem Pembelian (Klausul IV.7)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.7 tentang penetapan sistem pembelian

mencapai nilai 12, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul

IV.7 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan perusahaan wajib menetapkan prosedur pembelian yang

terdokumentasi untuk menjamin bahwa spesifikasi teknik, persyaratan

keselamatan pertambangan perusahaan serta ketentuan peraturan

perundang–undangan menjadi pertimbangan utama dalam setiap

keputusan untuk membeli sarana pertambangan, bahan kimia dan atau

jasa. Penetapan spesifikasi pembelian harus dikonsultasikan dengan

pekerja tambang yang memiliki kompetensi.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.7 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV. hal tersebut dibuktikan

dengan adanya sistem prosedur pembelian yang terdokumentasi yang

mengatur mengenai spesifikasi teknik pembelian, penetapan pembelian

termasuk spesifikasi dilakukan melalui diskusi dalam purchase order.

h. Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa Pertambangan (Klausul

IV.8)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.8 tentang pemantauan dan pengelolaan

perusahaan jasa pertambangan mencapai nilai 10, hal ini telah memenuhi
65

persyaratan dalam klausul IV.8 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Lampiran IV yang mengatur mengenai kewajiban perusahaan

pertambangan menyusun dan menetapkan prosedur pengelolaan

perusahaan jasa pertambangan yang terdokumentasi untuk menjamin

bahwa setiap perusahaan jasa pertambangan memenuhi persyaratan

keselamatan pertambangan perusahaan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.8 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut dibuktikan

dengan adanya prosedur pengelolaan perusahaan jasa pertambangan

yang mengatur mengenai persyaratan dan seleksi saat mitra kerja akan

dikontrak serta tanggung jawab, pemantauan dan pelaporan dari mitra

kerja setelah dikontrak.

i. Pengelolaan Keadaan Darurat (Klausul IV.9)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.9 tentang pengelolaan keadaan darurat

mencapai nilai 49, hal ini belum memenuhi persyaratan dalam klausul

IV.9 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang mengatur

perusahaan wajib menetapkan prosedur pengelolaan keadaan darurat

yang terdokumentasi. Prosedur tersebut sekurang–kurangnya harus

mencakup identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat,

pencegahan keadaan darurat, kesiapsiagaan keadaan darurat, respon

keadaan darurat dan pemulihan keadaan darurat.

Perusahaan belum memenuhi sebagian persyaratan dalam klausul


66

IV.9 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut

dibuktikan dengan adanya dokumen Prosedur Tanggap Darurat yang

mengatur mengenai tatacara penanganan keadaan darurat beserta sarana

prasarana keadaan darurat. Namun, perusahaan belum konsisten dalam

melaksakan pemeriksaan terhadap APAR dan hydrant serta belum

dipasangnya kontak nomor eksternal di ruang kendali darurat.

j. Penyediaan dan Penyiapan P3K (Klausul IV.10)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.10 tentang penyediaan dan penyiapan

P3K mencapai nilai 5, hal ini belum memenuhi persyaratan dalam

klausul IV.10 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan perusahaan harus menyusun, menetapkan, menerapkan

dan mendokumentasikan prosedur Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K) yang sekurang–kurangnya terdiri atas petugas P3K,

kotak P3K, isi kotak P3K dan pencatatan penggunaan isi kotak P3K.

Perusahaan harus memastikan bahwa peralatan P3K memenuhi

ketentuan peraturan perundang–undangan.

Perusahaan belum memenuhi persyaratan dalam klausul IV.10

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut

dibuktikan dengan tersedianya fasilitas kotak P3K beserta isinya.

Namun, masih ditemukan kotak P3K yang kosong tanpa isi, kotak P3K

yang kondisinya tidak terawat di dalam area tambang. Selain itu, juga

masih ditemukan kotak P3K yang tidak dilengkapi dengan form


67

pengambilan isi kotak P3K atau form pengambilan yang kosong tidak

diisi saat mengambil obat.

k. Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (Off The Job Safety)

(Klausul IV.11)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul IV.11 tentang pelaksanaan keselamatan di

luar pekerjaan mencapai nilai 4, hal ini telah memenuhi persyaratan

dalam klausul III.13 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV

yang mengatur bahwa keselamatan diluar pekerjaan harus

dikomunikasikan kepada semua pekerja tambang dan keluarganya, baik

secara formal maupun informal.Materi promosi dan kegiatan

keselamatan di luar pekerjaan harus didokumentasikan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul IV.11.

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV, hal tersebut

dibuktikan dengan program safety goes to school ke beberapa Sekolah

Menengah Atas (SMA) yang ada di Bogor. Selain itu perusahaan juga

memberikan pengenalan mengenai safety kepada istri pekerja tambang

dengan mengadakan acara tahunan berupa pengenalan underground

kepada para istri pekerja tambang.

Secara keseluruhan nilai implementasi SMKP Minerba elemen IV di PT

ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 274, dimana total nilai yang

seharusnya dicapai adalah 284, tetapi karena ada 4 kriteria belum sesuai yang

bernilai masing-masing 1 dan 3 kriteria Non Available yang bernilai masing-


68

masing 0. Adapun kriteria yang tidak diimplementasikan pada elemen IV ini

meliputi:

Kriteria yang tidak diimplementasikan pada elemen IV ada, meliputi:

a. IV.5.1 : PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor tidak memiliki gudang

bahan peledak yang berada di luar Wilayah Izin Usaha

Pertambangan/ Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus, sehingga

kriteria ini tidak relevan

b. IV.5.2 : Sampai saat ini PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor masih

melakukan kegiatan penambangan, sehingga kriteria ini tidak

relevan

c. IV.5.4 : Sampai saat ini PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor tidak

melakukan kegiatan peledakan pada malam hari, sehingga kriteria ini

tidak relevan

5. Elemen V (Evaluasi dan Tindak Lanjut)

a. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja (Klausul V.1)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.1 tentang pemantauan dan pengukuran

kinerja mencapai nilai 136, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul V.1 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang
69

mengatur perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap kinerja

keselamatan pertambangan dan menindaklanjuti adanya ketidaksesuaian.

Evaluasi dan tindak lanjut terhadap kinerja keselamatan pertambangan

meliputi :

1) Pengelolaan lingkungan kerja

2) Pengelolaan Kesehatan Kerja

3) Pengelolaan KO Pertambangan

4) Pengamanan Instalansi

5) Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalansi dan Peralatan Pertambangan

6) Kompetensi Tenaga Teknik

7) Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan

PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah memenuhi persyaratan

dalam klausul V.1 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV

hal tersebut dibuktikan dengan dilaksanakannya evaluasi dan tindak

lanjut terhadap program K3 dan KO pertambangan terhadap

implementasi program K3 maupun KO yang telah dilaksanakan. Namun,

ada 2 kriteria yang Non Available, jadi nilai yang dicapai tidak

maksimal.

b. Inspeksi Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan (Klausul V.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.2 tentang inspeksi pelaksanaan

keselamatan pertambangan mencapai nilai 30, hal ini telah memenuhi

persyaratan dalam klausul V.2 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018
70

Lampiran IV yamg mensyaratkan perusahaan wajib menyusun,

menetapkan, menerapkan dan mendokumentasikan prosedur inspeksi

pelaksanaan keselamatan pertambangan. Prosedur tersebut sekurang–

kurangnya terdiri atas :

1) Tujuan Inspeksi

2) Jenis Inspeksi

3) Pelaksana Inspeksi

4) Objek Inspeksi

5) Jadwal dan Frekuensi Inspeksi

6) Form Pelaksanaan Inspeksi

7) Peralatan Inspeksi

8) Metode atau Tata Cara Inspeksi

9) Pelaksanaan Inspeksi

10) Klasifikasi Bahaya

11) Laporan Inspeksi

12) TIndak Lanjut Inspeksi

13) Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Inspeksi

14) Dokumentasi Hasil Inspeksi

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.2 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan dokumen SOP dan WI inspeksi K3 dan lingkungan kerja

pertambangan, dalam dokumen tersebut telah diatur bagaimana tatacara

melaksanakan inspeksi K3 sesuai dengan syarat diatas.


71

c. Evaluasi Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

dan Persyaratan Lainnya yang Terkait (Klausul V.3)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.3 tentang evaluasi kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan mencapai nilai 8, hal ini telah memenuhi

persyaratan dalam klausul V.3 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Lampiran IV yang mengatur perusahaan wajib menyusun, menetapkan,

menerapkan dan mendokumentasikan prosedur untuk melakukan

evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang–undangan

dan persyaratan lainnya yang terkait

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya prosedur dalam melaksanakan evaluasi kepatuhan

peraturan perundang undangan yang termuat dalam dokumen SOP

Identifikasi dan Evaluasi Peraturan dan Persyaratan Lainnya.

d. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya dan Penyakit Akibat

Kerja (Klausul V.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.4 tentang penyelidikan kecelakaan,

kejadian berbahaya dan PAK mencapai nilai 22, hal ini telah memenuhi

persyaratan dalam klausul V.4 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018

Lampiran IV yang mengatur perusahaan wajib menyusun, menetapkan,

menerapkan dan mendokumentasikan prosedur penyelidikan kecelakaan,


72

kejadian berbahayadan penyakit akibat kerja, sekurang–kurangnya

terdiri dari :

1) Tata cara pelaporan awal suatu insiden

2) Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian

3) Daftar tim pelaksana investigasi

4) Form pelaksanaan investigasi

5) Pelaksanaan penyelidikan

6) Tindak lanjut hasil penyelidikan

7) Pelaporan dan dokumentasi hasl penyelidikan

8) Komunikasi dengan pihak terkait mengenai hasil penyelidikan

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.4 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya SOP dan WI investigasi insiden sebagai dasar dalam

pelaksanaan investigasi insiden.

e. Evaluasi Pengelolaan Administrasi Keselamatan Pertambangan (Klausul

V.5)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.5 tentang evaluasi pengelolaan

administrasi keselamatan pertambangan mencapai nilai 32, hal ini telah

memenuhi persyaratan dalam klausul V.5 Kepmen ESDM No. 1827

Tahun 2018 Lampiran IV yang mengatur perusahaan harus melakukan

evaluasi pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan yang

sekurang–kurangnya meliputi buku tambang, buku daftar kecelakaan


73

tambang dan pelaporan pengelolaan keselamatan pertambangan

sekurang–kurangnya satu kali dalam jangka waktu enam bulan.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.5 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya evaluasi terhadap buku tambang, buku daftar kecelakaan

tambang dan juga terhadap pelaporan pengelolaan keselamatan

pertambangan kepada ESDM tiap tiga bulan sekali.

f. Audit Internal Penerapan SMKP Minerba (Klausul V.6)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul V.6 tentang audit internal penerapan SMKP

Minerba mencapai nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul V.6 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mengatur perusahaan wajib menyusun, menetapkan, menerapkan dan

mendokumentasikan prosedur pelaksanan audit internal untuk meninjau

secara berkala dan mengevaluasi penerapan SMKP Minerba.Audit

internal SMKP Minerba wajib dilakukan sekurang–kurangnya satu kali

dalam jangka waktu satu tahun.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.6 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya dokumen SOP Audit Internal dan didukung oleh WI

Jaminan Kualitas Audit Internal.

g. Tindak Lanjut Ketidaksesuaian (Klausul V.7)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.


74

UBPE Pongkor pada klausul V.7 tentang tindak lanjut ketidaksesuaian

mencapai nilai 12, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.7

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang mengatur

perusahaan wajib menyusun, menetapkan, menerapkan dan

mendokumentasikan prosedur untuk menindaklanjuti ketidaksesuaian.

Ketidaksesuaian tersebut meliputi penyimpangan terhadap standar kerja

praktek kerja, prosedur kerja, persyaratan dalam ketentuan peraturan

perundang–undangan dan persyaratan–persyaratan SMKP Minerba yang

dapat menyebabkan cidera atau penyakit, kerusakan sarana, prasarana,

instalansi dan peralatan pertambangan dan/atau kerusakan lingkungan

kerja.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul V.7 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya tindak lanjut terhadap suatu ketidaksesuaian dari hasil

evaluasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu mengacu

pada dokumen SOP Audit Internal dan didukung oleh WI Jaminan

Kualitas Audit Internal.

Secara keseluruhan nilai implementasi SMKP Minerba elemen V di PT

ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 258, dimana total nilai yang

seharusnya dicapai adalah 262, tetapi karena ada 2 kriteria Non Available

yang masing-masing bernilai 0. Adapun kriteria yang tidak

diimplementasikan pada elemen III ini meliputi:

a. V.1.5.1.d : Persetujuan gudang bahan peledak yang terletak di luar


75

wilayah izin usaha pertambangan/wilayah izin usaha pertambangan

khusus/wilayah kontrak

b. V.1.5.2.h : Pelaporan KTT tentang berhentinya kegiatan pertambangan

kepada KAIT

6. Elemen VI (Dokumentasi)

a. Penyusunan Manual SMKP Minerba (Klausul VI.1)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul VI.1 tentang penyusunan manual SMKP

Minerba mencapai nilai 10, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul III.13 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan perusahaan wajib menyusun, menetapkan dan

mendokumentasikan Manual SMKP Minerba yang meliputi ruang


76

lingkup SMKP Minerba, prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk

SMKP Minerba dan uraian dari interaksi antara elemen–elemen dalam

SMKP Minerba dan acuan dokumen dari elemen tersebut

PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor telah memenuhi persyaratan

dalam klausul VI.1 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV

hal tersebut dibuktikan dengan adanya integrasi SMKP Minerba

kedalam Manual Kebijakan Operasional Perusahaan.

b. Pengendalian Dokumen (Klausul VI.2)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul VI.2 tentang pengendalian dokumen

mencapai nilai 28, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul

VI.2 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang mengatur

perusahaan wajib menyusun, menetapkan, menerapkan dan

mendokumentasikan prosedur pengendalian dokumen keselamatan

pertambangan yang meliputi persetujuan pengeluaran atau penerbitan

dan pengendalian dokumen serta perubahan dan modifikasi dokumen.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul VI.2 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya SOP Pengendalian Dokumen yang dilengkapi dengan

form perubahan dokumen sebagai bukti keterangan yang

menginformasikan kepada pihak terkait dalam hal terjadinya perubahan

suatu dokumen.

c. Pengendalian Rekaman (Klausul VI.3)


77

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul VI.3 tentang pengendalian rekaman

mencapai nilai 16, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam klausul

VI.3 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mensyaratkan perusahaan wajib menetapkan dan mendokumentasikan

rekaman yang diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan terhadap

persyaratan SMKP Minerba.Perusahaan juga wajib menyusun,

menetapkan, menerapkan dan mendokumentasikan prosedur untuk

mengidentifikasi, menyimpan, melindungi, mengakses, menentukan

masa simpan dan memusnahkan rekaman.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam klausul VI.3 Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan

dengan adanya pengendalian rekaman keselamatan pertambangan yang

dimaksud rekaman disini adalah notulensi atau absensi pertemuan

keselamatan pertambangan, hal tersebut juga diatur dalam SOP

Pengendalian Dokumen.

d. Penetapan Jenis Dokumen dan Rekaman (Klausul VI.4)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk.

UBPE Pongkor pada klausul VI.4 tentang penetapan jenis dokumen dan

rekaman mencapai nilai 14, hal ini telah memenuhi persyaratan dalam

klausul VI.4 Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV yang

mengatur perusahaan menetapkan jenis dokumen dan rekaman yang

disusun sesuai dengan elemen–elemen SMKP Minerba.


78

Perusahaan sudah memenuhi persyaratan dalam klausul VI.4

Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut

dibuktikan perusahaan sudah melaksanakan penetapan jenis dokumen

dan rekaman sesuai dengan elemen–elemen SMKP Minerba.

Secara keseluruhan total nilai implementasi SMKP Minerba elemen VI

di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 68, artinya telah sesuai dengan

total nilai yang disyaratkan pada elemen V Kepmen ESDM NO.1827 tahun

2018 Lampiran IV dan semua kriteria pada elemen ini diimplementasikan

oleh perusahaan.

7. Elemen VII (Tinjauan Manajemen)

Hasil penilaian implementasi SMKP Minerba PT ANTAM Tbk. UBPE

Pongkor pada elemen VII tentang tinjauan manajemen mencapai nilai 30, hal

ini telah memenuhi persyaratan dalam elemen VII Kepmen ESDM No. 1827

Tahun 2018 Lampiran IV yang mensyaratkan manajemen tertinggi

perusahaan wajib melakukan tinjauan manajemen terhadap penerapan SMKP

Minerba secara berkala dan terencana. Tinjauan manjemen mencakup juga


79

menilai kesempatan untuk peningkatan dan kebutuhan akan perubahan

terhadap SMKP Minerba, termasuk kebijakan, tujuan, sasaran dan program

keselamatan pertambangan. Catatan hasil tinjauan manajemen harus dicatat,

didokumentasikan, dilaporkan kepada pihak–pihak yang berkepentingan dan

dikomunikasikan kepada yang memerlukan

Perusahaan sudah memenuhi persyaratan dalam elemen VII Kepmen

ESDM No. 1827 Tahun 2018 Lampiran IV hal tersebut dibuktikan dengan

perusahaan telah melakukan tinjauan manajemen dua kali dalam setahun.

Secara keseluruhan total nilai implementasi SMKP Minerba elemen VII

di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor adalah 30, artinya telah sesuai dengan

total nilai yang disyaratkan pada elemen V Kepmen ESDM NO.1827 tahun

2018 Lampiran IV dan semua kriteria pada elemen ini diimplementasikan

oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai