Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Gunawan

NIM : 110117A001

1. Sejarah BANI
Pada tanggal 3 Desember 1977, sebelum berlakunya Undang-UndangNomor 30
Tahun 1999, didrikan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)sebagai lembaga
penyelesaian sengketa komersial yang bersifat otonom danindependent. Pendirian
BANI ini sendiri didukung penuh Kamar Dagang danIndustri Indonesia, selain itu
pendirian ini juga telah mendapat restu darimenteri kehakiman, Ketua Mahkamah
Agung Republik Indonesia, KetuaBappenas dan juga Presiden Republik Indonesia
Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Aggaran dasar BANI, BANI adalah sebuah badan yang
didirikan atas prakarsa KADIN Indonesia, yang bertujuanuntuk memberikan
penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa-sengketaperdata yang timbul
mengenai soal perdagangan dan Industri dan keuangan,baik yang bersifat Nasional
maupun yang bersifat Internasional. BANImerupakan lembaga peradilan yang
mempunyai status yang bebas, otonom danjuga independent, artinya BANI tidak
dapat diintervensi oleh kekuasaan yanglain, selayak lembaga peradilan yang
independent. Dengan demikian, BANI diharapkan dapat bersikap objektif, adil, dan
jujur memandang dan memmutuskan perkara yang dihadapinya nanti.
2. Tujuan BANI
1) Dalam rangka turut serta dalam upaya penegakan hukum di
Indonesiamenyelenggarakan penyelesaian sengketanya atau industri dan
keuangan,melalui arbitrase dan bentuk-bentuk alternatif penyelesaian sengketa
lainyaantara lain di bidang korporasi, asuransi, lembaga keuangan,fabrikasi,
hakkekayaan intelektual, lisensi, franchise, konstruksi, pelayaran atau
maritim,linkungan hidup, pengindraan jarak jauh, dan lain-lain dalam
lingkupperaturan perundang-undangan dan kebisaan Internasioanl.
2) Menyelenggarakan jasa-jasa bagi penyelenggaraan penyelesaian sengketamelalui
arbitrase atau bentuk-bentuk alternatif penyelesaian sengketa lainya,seperti
negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan pemberian pendapat yangmengikat sesuai
dengan peraturan prosedur BANI atau peraturan prosedurlainya yang disepakati
oleh para pihak yang berkepentingan.
3) Bertindak secara otonom dan independent di dalam pengakuan hukum
dankeadilan.
4) Menyelenggarakan pengkajian dan riset serta program-program pelatihanatau
pendidikan mengenai arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa.
3. Fungsi Lembaga BANI
Menjadi Lembaga Alternatif Penyelesaian sengketa. Dalam hal ini BANI Sebagai
pihak ketiga atau fasilitator dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan
Lembaga arbitrase ini para pihak dapat menyelesaikan permasalahan/sengketa dengan
cepat dan biaya yang dikeluarkan relative kecil.

Anda mungkin juga menyukai