Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

(PENGENALAN ALAT-ALAT PENGAMATAN CUACA)

OLEH

NUR RAHMAYANI

R1B118002

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNUVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat

melaksanakan kunjungan ke BMKG Maritim Kendari dan

menyelesaikannya dengan baik hingga dapat menyelesaikan sebuah

laporan yang berjudul Pengenalan Alat-Alat Pengukuran Unsur-Unsur

Meteorologi dan Klimatologi.

Dengan terselesainya laporan ini, maka tidak lupa saya ucapkan

banyak terima kasih kepada kepada petugas BMKG yang telah membantu

meberikan informasi tentang alat maupun peralatan klimatologi serta dosen

pengampuh yang telah membimbing dan mengajarkan kami ilmu yang

bermanfaat. Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada kakak

senior dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan

ini.

Demikian laporan kunjungan yang saya buat, selayaknya kalimat

yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, saya juga

menyadari bahwa laporan ini juga masih memiliki banyak kekurangan.

Maka dari itu saya mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca

sekalian demi penyusunan laporan-laporan serupa yang lebih baik lagi.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Kendari, Desember 2019

Penulis

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) i


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 3
2.1 Landasan Teori .............................................................. 3
2.2 Alur Kegiatan ................................................................. 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 6
3.1 Taman Alat .................................................................... 6
3.2 Sangkar Meteo ............................................................... 7
3.3 Alat Penakar Hujan OBS ................................................ 10
3.4 Hellman ......................................................................... 12
3.5 Campbell Stokes ............................................................ 13
3.6 Panci Penguapan............................................................ 14
3.7 Cup Counter .................................................................. 16
3.8 Anemometer ................................................................... 17
3.9 Current Meter ............................................................... 18
BAB IV PENUTUP ...................................................................... 19
4.1 Kesimpulan ......................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 20

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) ii


DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1.1 Taman Alat Stasiun Maritim Kendari .................... 6
Gambar 3.2.1 Sangkar Meteo ..................................................... 7
Gambar 3.2.2 Bagian dalam sangkar meteo ................................ 8
Gambar 3.3.1 OBS/Observatorium ............................................ 10
Gambar 3.4.1 Hellman ............................................................... 12
Gambar 3.4.2 Bagian dalam Hellman ......................................... 12
Gambar 3.5.1 Campbell Stokes .................................................. 13
Gambar 3.5.2 Kertas pias Campbell Stokes ................................ 14
Gambar 3.5.3 Penggunaan kertas pias ....................................... 14
Gambar 3.6.1 Panci penguapan ................................................. 15
Gambar 3.7.1 Cup Counter ........................................................ 16
Gambar 3.8.1 Anemometer......................................................... 18
Gambar 3.9.1 Currentmeter ....................................................... 18

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) iii


DAFTAR LAMPIRAN

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) iv


LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan


fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang kelingkungan,
kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu cabang dari Geografi
yaitu Meteorologi dan Klimatologi. Klimatologi adalah ilmu yang
mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah
dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer
pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Unsur-unsur
cuaca antara lain radiasi matahari, suhu, kelembaban udara, tekanan
udara, evaporasi, curah hujan, angin, awan dan lain-lain sedangkan iklim
merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca
yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca
dalam kurun waktu tertentu.
Stasiun meteorologi adalah tempat yang mengadakan pengamatan
terus-menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer). Tugas
BMKG adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara, dan geofisika sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sasaran BMKG dalam
menyebarkan informasi yaitu penanggulangan atau antisipasi bencana
meliputi banjir, angin kencang, kekeringan, tsunami dan gempa. Alat-alat
yang ada di stasiun BMKG memiliki fungsi masing-masing seperti alat
untuk mengukur radiasi matahari, pengukur lama penyinaran matahari,
pengukur suhu dan kelembaban udara, pengukur tekanan udara,
pengukur arah dan kecepatan angin, pengukur curah hujan, pengukur
tingkat penguapan air dan pengukur tingkat kualitas udara. Untuk lebih
memahami materi mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi penulis
melakukan kunjungan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Maritim, di Kota Kendari.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 1


1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar mahasiswa


lebih jauh mengenal alat-alat meteorologi dan klimatologi, apa fungsinya,
serta bagaimana cara kerja dari masing-masing alat tersebut.

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah agar :

1. Mengetahui pentingnya keberadaan stasiun Badan Meteorologi


dan Klimatologi dan Geofisika
2. Mengenal alat-alat pengukuran unsur meteorologi beserta
fungsinya
3. Mengetahui prinsip/cara kerja alat.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 2


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21. Landasan Teori

Klimatologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mencari


gambaran dan keterangan-keterangan dari sifat-sifat iklim dan
hubungannya dengan aktivitas manusia, atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari macam-macam iklim di muka bumi serta faktor-faktor
penentunya (Tjasyono, 2004 dalam Hamdi, 2014). Unsur-unsur iklim
antara lain suhu udara, kelembapan udara, curah hujan, tekanan udara,
angin, dan lama penyinaran matahari. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu
ke waktu serta dari tempat ke tempat lain disebabkan oleh adanya unsur
pengendali-pengendali iklim (Supriyanto, 2010 dalam Hamdi, 2014).
Informasi cuaca menjadi kebutuhan umum pada saat ini, karena
banyak aktifitas yang bergantung pada kondisi cuaca. Informasi cuaca yang
paling umum digunakan sehari – hari adalah suhu, kelembaban ,akan
tetapi untuk pengambilan data cuaca masih di lakukan secara manual
(Kamal, 2019).
Cuaca adalah kaadaan udara pada saat tertentu dan diwilaya
tertentu yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang singkat. Unsur-
unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah:
1) Suhu udara
Perubahan suhu udara di satu tempat dengan tempat lainnya
bergantung pada ketinggian tempat dan letak astronomisnya (lintang).
Perubahan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat daripada
perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Biasanya, perubahan
suhu terjadi berkisar 0,6 derajat celcius tiap kenaikan 100 m, alat ukur
adalah Termometer.
2) Tekanan udara

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 3


Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah.
Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan
massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin
rendah jika semakin tinggi dari permukaan laut,alat ukur adalah Barometer.
3) Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat
lain. Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah terdapat perbedaan tekanan
udara, yaitu tekanan udara maksimum dan minumum. Angin bergerak dari
daerah bertekanan udara maksimum ke minimum,alat ukur adalah
Anenometer.
4) Kelembaban udara

Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air
yang ada dalam udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi,
air tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan,alat
ukur adalah Higrometer (Puspita, 2016).

2.2 Alur Kegiatan

Pada hari Selasa, tanggal 24 Desember 2019, kami mahasiswa


Geografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo
melakukan kunjungan di Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika
(BMKG) yang berlokasi di Kelurahan Kampungsalo, kecamatan Kendari,
Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam perjalanan dari kampus
menuju ke BMKG, kami tidak mendapat hambatan atau musibah sampai
tujuan. Setelah sampaI disana, kami dipersilahkan untuk menempati kursi
yang sudah disediakan oleh pihak BMKG, lalu sedikit beristirahat dan
kemudian di lanjut dengan menerima materi yang disampaikan oleh
narasumber BMKG itu sendiri. Setelah memberikan materi, kami
dipersilahkan untuk menuju ke taman alat. Disana kami di berikan
penjelasan masing-masing alat yang berada di taman alat tersebut. Tidak
hanya itu, mereka juga menjelaskan tentang jenis-jenis awan dan
bagaimana cara memprediksi hujan berdasrkan jenis awan. Setelah itu

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 4


kami di berikan waktu berdiskusi dengan pihak BMKG, seperti tanya jawab.
Setelah sesi tanya jawab selesai, kami pun di persilahkan untuk
beristirahat.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 5


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Taman Alat

(Gambar 3.1.1 Taman Alat Stasiun Maritim Kendari)

Taman alat klimatologi merupakan tempat dimana alat-alat


pengukur unsur-unsur cuaca dan iklim di tempatkan. Taman Alat ini di
bangun pada luasan yang cukup sehingga dapat menampung berbagai alat
pengukur tanpa menyebabkan gangguan satu sama lain dan berfungsi
sebagai stasiun klimatologi yang dapat mewakiki daerah yang berhubungan
dengan daerah sekitarnya.

Perayaratan untuk membangun taman alat-alat klimatologi yaitu


harus memperhatikan :

1. Tanah yang rata atau datar dengan ditanami rumput pendek.

2. Tempat terbuka yang letaknya jauh dari pohon-pohon dan bangunan


pengahalang yang tinggi. Ketinggian dari pohon atau bangunan penghalang
disekitarnya tidak boleh melewati 10 meter.

3. Mempunyai pagar keliling setinggi kurang lebih 1 meter untuk


melindungi alat dari hewan-hewan maupun yang lainnya.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 6


4. Arah taman alat memanjang dari utara ke selatan.

5. Penempatan alat-alat pengukur ditentukan sedemikian rupa sehingga


tidak saling mengganggu antara satu dengan yang lain.

3.2 Sangkar Meteo

Sangkar meteorologi atau biasa di sebut "sangkar meteo" adalah


tempat meletakkan alat meteorologi seperti Termohigrograf dan
Psychometer standar. Fungsinya adalah untuk mencegah radiasi matahari
langsung mengenai alat yang ada di dalamnya. Sangkar metereologi di
pasang di atas tanah dengan ketinggian 120 cm. Kaki sangkar sengaja
dipasangi beton agar kuat walaupun tertiup angin yang kencang. Sangkar
meteo berventilasi dobel jalusi (vertikal atau horizontal dan berjarak
sehingga terdapat celah-celah) yang gunanya untuk mengalirkan udara
masuk dan keluar. Sangkar meteo juga di cat berwarna putih agar tidak
banyak menyerap cahaya matahari. Ini merupakan kesepakatan dari WMO
(World Meteorological Organisation). Pada wilayah tropis sangkar
meteorologi memiliki dua pasang pintu pada arah utara dan selatan. Hal ini
di karenakan agar alat yang ada didalamnya tidah terkena radiasi matahari
secara langsung. Jika matahari ada di utara khatulistiwa maka pintu yang
menghadap ke selatan yang buka, begitu pun sebaliknya.

(Gambar 3.2.1 Sangkar Meteo)


Dalam sangkar metereologi dipasang alat pengukur suhu udara yang
terdiri dari thermometer bola kering dan thermometer bola basah serta

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 7


thermometer maximum dan thermometer minimum. Perbedaan antara
thermometer bola basah dan thermometer bola kering adalah pada bagian
bawah thermometer bola basah terdapat kain muslin berwarna putih, kain
ini akan terus di basahi apabila mulai kering. Untuk thermometer bola
basah dan bola kering pengamatannya dilakukan pada setiap jam. Untuk
thermometer maksimum di baca setiap jam 08.00 malam sedangkan
thermometer minimum dibaca setiap jam 08.00 pagi.

(Gambar 3.2.2 Bagian dalam sangkar meteo)

 Cara Kerja Alat

a. Termometer bola kering

Alat ini bekerja melalui proses pemuatan. Jika suhu naik, air raksa
dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik. Selisih angka yang
diperoleh dari alat itu, merupakan besarnya kelembaban pada saat itu.
Tetapi apabila ledua alat tersebut hasilnya sama maka ini berarti
kelemmbaban udara dalam keadaan jernih.

b. Termometer bola basah

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 8


Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihuibungkan
dengan udara luar melalui kain muslin yang dihubungkan dengan air.
Pada dasarnya alat ini bekerja melalui proses penguapan. Pada saaat
suhu nai,k maa air yang ada pada kain muslin akan menguap sehingga
air raksa dalam pipa kapiler bergeak turun dan menyusut.

c. Termometer maksimum

Thermometer ini berfungsi untuk mengetahui suhu maksimum


dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu hari.
Tetapi di atas reservoid terdapat suatu bagian yang sempit karena adanya
stip kaca. Jika suhu naik air raksa dalam reservoir a kanmemmuai dan
dipaksa melalui bagian sempit ke dalam pipa kapiler. Jika suhunya
turun, air raksa dalam pipa kapiler tidak kembali dalam reseervoir
karena tertahan bagian yang sempit.

d. Termometer minimum

Jika terdapat penurunan suhu udara maka alcohol dalam reservoir


akan menyumbat sehingga alcohol dalam pipa kapiler akan mengisi ruang
hampa yang terjadi dalam reservoir, sehingga indeks yang ada dldam pipa
kapile ikut menggesser sesuian dengan penurunan suhu udara saaat itu

Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai mengisi atau
mendesak alcohol dalam pipa kapiler sehingga permmukaannya akan
naik. Namun indeks akan teap pada tempatnya. Bila suhu udara turun
lagi dan lebih rendah dari semula maka alcohol dalam pipa kapiler akan
turun dan lebih rendah dari yang semula.sehingga alcohol daam pipa
kapiler akan turun dan tingginya sesuai dengan angka yang
ditunjukkkan dalam suatu indeks. Jika s uhu udara turun lagi sampai di
bawah angka penurunan yang kedua, ini merupakan suhu udara yang
terendah yang tercapai dalam periode tersebut. Dan bila periode harian,
maka waktu pengamatan hanya dilakukan satu kali yaitu pada waktu
siang hari sebagai waktu pengamatan kedua dari pengamatan cuaca yang

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 9


pada umumnya dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan pengamatan
pada periode/hari berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa kapiler
harus dikembalikan dengan cara indeks dimiringkan kea rah suhu yang
tinggi.

Temperatur yang terendah dan tecapai pada suatu saat


ditunjukkan oleh suatu stip kaca yang terdapat dalam bejana kapiler.
apabila temperatur itu turun maka stip kaca dibawa oleh kekuatan
alcohol, akan tetap pada tempatnya jika temperature naik. Jadi ujung stip
menunjukkan temperature yang terendah.

3.3 Alat Penakar Curah Hujan OBS

(Gambar 3.3.1 OBS/Observatorium)


Penakar hujan Observatorium merupakan penakar hujan non-
recording (tidak mencatat sendiri) atau manual. Penakar hujan OBS
berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada
permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang
terukur dinyatakan dalam satuan mm. Pengamatannya dilakukan setiap 3
jam sekali.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 10


Penakar hujan OBS terdiri dari lima bagian utama yaitu.

1.Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan


luas 100 cm persegi.

2.Tabung panampung air hujan.

3.Kran untuk mengeluarkan air.

4.Penyangga.

5.Gelas ukur berskala

 Cara Kerja Alat

Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong
penakar. Air yang masuk dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam
tabung penampung. Pada jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung
diukur dengan menggunakan gelas ukur. Untuk menghindari kesalahan
paralaks pada waktu pembacaan, gelas penakar harus dipegang tegak lurus
supaya permukaan horizontal. Pengukuran/ pembacaan skala pada gelas
penakar sesuai dengan tinggi air dalam gelas penakar dengan tidak ada
pembulatan pembacaan. Ada hujan tak terukur di bawah 0,1 mm ditulis (0),
tak ada hujan ditulis tanda (-), penakar hujan rusak diberi tanda (R), tidak
mengukur/ pengamatan hujan (X).

3.4 Hellman

Hellman merupakan suatu alat untuk mengukur curah hujan


berjenis recording (dapat mencatat sendiri) atau otimatis. Alat ini mencatat
jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang
tercatat pada kertas pias. Kertas pias yang terdapat pada penakar curah
hujan Hellman ini diganti tiap jam 07.00 pagi. Pengamatan dengan
menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun
cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 11


(Gambar 3.4.1 Hellman) (3.4.2 Bagian dalam Hellman)

 Cara Kerja Alat

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian


terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan
pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai
pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti
tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang
ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per.

Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan
selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air
mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka
berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung
akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan
dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya
pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus
turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian
jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung
garis-garis vertical.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 12


3.5 Campbell Stokes

(Gambar 3.5.1 Campbell Stokes)


Campbell-Stokes recorder (Stokes Sphere) adalah alat perekam
penyinaran matahari. Alat perekaman penyinaran matahari tipe Campbell
Stokes Recorder adalah yang digunakan secara resmi oleh Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG, 2006) dalam kegiatan
pengukurannya sehari-hari.

Campbell Stokes Recorder pada mulanya dimodifikasi dan


dikembangkan oleh Sir G.G. Stokes pada tahun 1879 dengan cara
mengubah metode penyisipan kartu khusus di bawah mangkuknya
(Coulson, 1975) yang sekarang diganti dengan lempengan logam pipih, dan
mulai dipasarkan pada tahun 1890. Campbell Stokes Recorder memiliki 2
komponen utama, yaitu bola kaca berdiameter 10 cm yang berfungsi
sebagai lensa cembung, dan kertas pias. Bola kaca akan mengumpulkan
cahaya matahari pada titik fokusnya, dan pada titik fokusnya terdapat
sebuah lempengan baja dengan ukuran lebar kira-kira 10 cm tempat
meletakkan kertas pias. Jika sinar matahari yang terkumpulkan tersebut
memiliki kekuatan lebih dari 120 W/m2 maka akan membakar kertas pias
sehingga meninggalkan jejak-jejak terbakar. Jejak-jejak terbakar berkaitan

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 13


dengan lama waktu penyinaran matahari yaitu semakin panjang jejaknya
maka semakin lama juga penyinaran insolasi. Jejak terbakar pada kertas
pias dapat berupa lubang panjang/pendek, terputus-putus, atau bintik
terbakar.

Kertas pias terdiri dari 3 bentuk, yaitu lengkung pendek, lurus, dan
lengkung panjang. Penggunaan ketiga bentuk kertas pias tersebut
mengikuti letak lokasi pengukuran terhadap lintang dan waktu (musim).
Lengkung panjang digunakan pada tanggal 12 April hingga 2 September,
dan lengkung pendek digunakan pada tanggal 15 Oktober hingga 28/29
Februari. Di luar periode tersebut maka digunakan kertas pias lurus.

(Gambar 3.5.2 Kertas pias Campbell Stokes)

(Gambar 3.5.3 Penggunaan kertas pias)


3.6 Panci Penguapan

Alat ini berfungsi untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi


langsung dari matahari.
Bagian-bagian alat :

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 14


1. Panci untuk menampung air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30
cm
2. Hook geuge (batang berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam
panic
3. stiff well (bejana) untuk menempakkan hook geuge sehingga mudah
pembacaan
4. kayu penopang untuk penyangga panic sehingga tidak bersentuhan
dengan tanah karena tanah menngandung panas yang akan menambah
penguapan
5. temometer air untuk mengukur suhu air permukaan

(Gambar 3.6.1 Panci penguapan)


 Cara Kerja Alat

Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm


pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di
dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya,
maka tabung pengaman didekaatkan ke panci dengan maksud agar
permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu
sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hungging di dalam
tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 15


hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup
itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca
adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol.
Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1) sampai (100)

Sedangkan termometer yang berada di atas permukaan air


adalah termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini
terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada
kedua termometer ini baik maksimum maupun minimum berada di
tengah atau anntara kedua sisi pengukuran termometer maksimum..
termometer minimum yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai
alat pengukur suhu atau temperatur minimum air panci. Sedangkan
term,ometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu max air
dalam panci.

3.7 Cup Counter

Cup Counter Anemometer merupakan alat non recording. Cup


Counter Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata
angin pada ketinggian-ketinggian yang ditentukan. Data yang hasilkan
berupa kecepatan rata-rata angin pada ketinggian tersebut dalam satuan
km/jam.

(Gambar 3.7.1 Cup Counter)

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 16


Cup Counter Anemometer terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. 3 (tiga) buah mangkok sebagai baling - baling yang dibatasi sudut 123˚

2. Counter

3. Tiang

 Cara Kerja Alat

Saat terjadi angin, tenaga geraknya akan memutar mangkok baling


baling. Putaran tersebut diteruskan ke counter berupa pertambahan nilai
pada angka-angka counter. Tiga kali putaran penuh nilai pada counter
akan bertambah sebesar 0,01.
3.8 Anemometer
Anemometer merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui kecepatan angin dan sering digunakan demi kepentingan di
bidang geofisika, meteorologi maupun stasiun prakiraan cuaca.
anemometer berfungsi sebagai mengukur kecepatan angin. Tidak hanya itu
saja, fungsi lain dari anemometer yaitu dapat mengukur gas. Anemometer
bisa juga dipasang di lautan dan dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian gelombang laut dengan tetap berprinsip pada kecepatan angin.
Selain itu, dengan menggunakan anemometer kita bisa mengetahui berapa
tekanan udara dan arah angin. Anemometer juga dapat berfungsi untuk
memperkirakan cuaca, arah angin dan juga kecepatan angin yang akan
datang.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 17


(Gambar 3.8.1 Anemometer)
3.9 Current Meter
Currentmeter atau dikenal juga dengan alat ukur arus, biasanya
digunakan untuk mengukur aliran pada air rendah. Alat ini merupakan
alat pengukur kecepatan yang paling banyak digunakan karena
memberikan ketelitian yang cukup tinggi. Kecepatan aliran yang diukur
adalah kecepatan aliran titik dalam satu penampang aliran tertentu. Prinsip
yang digunakan adalah adanya kaitan antara kecepatan aliran dengan
kecepatan putar baling-baling currentmeter.

(Gambar 3.9.1 Currentmeter)

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 18


BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan
fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang kelingkungan,
kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu cabang dari Geografi
yaitu Meteorologi dan Klimatologi. Klimatologi adalah ilmu yang
mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah
dalam kurun waktu yang sama. Cuaca adalah kaadaan udara pada saat
tertentu dan diwilaya tertentu yang relatif sempit dan dalam jangka waktu
yang singkat. Unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim terdiri dari
suhu udara, tekanan udara, angin, kelembababn udara. Di taman alat
stasiun maritim Kendari, terdapat beberapa alat, diantaranya alat pengukur
suhu yang berada didalam sangkar meteo yaitu Psychometer. Alat penakar
hujan, terdiri dari OBS, Hellman, dan panci penguapan. Alat perekam
penyinaran matahari terdiri dari Campbell stokes. Alat pengukur angin
terdiri dari cup counter,dan anemometer, serta alat pengukur arus, current
meter.

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 19


DAFTAR PUSTAKA

Puspita, E, S., dan Yulianti, L, 2016, Perancangan Sistem Peramalan Cuaca


Berbasis Logika Fuzzy. Jurnal Media Infotama, Vol. 12 No. 1. P.1 -2.
Hamdi, s., 2014, Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu
Parameter Klimatologi . Berita Dirgantara, Vol. 15, No.1
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/05/penakar-hujan-type-
hellman.html?m=1

https://teknologisurvey.wordpress.com/2012/04/28/cara-menggunakan-
alat-pengukur-curah-hujan-obs/

http://coretanguesendiri.blogspot.com/2012/07/peralatan-
bmkg.html?m=1

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/05/penakar-hujan-type-
hellman.html?m=1

https://teknologisurvey.wordpress.com/2012/04/28/cara-menggunakan-
alat-pengukur-curah-hujan-obs/

http://coretanguesendiri.blogspot.com/2012/07/peralatan-
bmkg.html?m=1

LAPORAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (NUR RAHMAYANI/R1B118002) 20

Anda mungkin juga menyukai