Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ENNY NIR MALASARI

NIM : 16334012

TUGAS 1

1. Jelaskan ciri-ciri protozoa

Jawab :

- Organisme seluler uni seluler (sel tunggal)

- Sifatnya eukariotik (mempunyai inti sel yang terbungkus oleh sebuah membrane) - Tidak
memiliki dinding sel

- Heterotroph (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri)

- Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)

- Hidup bebas secara parasite, bebas, dan sporofit

- Memiliki ukuran tubuh sekitar 2 hingga 100 mikron

- Alat utama pergerakan yanki flagella, silia, pseudopodia

- Bentuk protozoa bervariasi : trofozoit (bentuk vegetative) , kista ( bentuk tidak aktif)

2. Jelaskan perbedaan sel bakteri dengan protozoa

Jawab :

- Protozoa adalah kelompok sub kingdom Protista, yang berada dibawah domain eukariota,
sedangkan bakteri bisa digambarkan sebagai domain dalam taksonomi

- Jumlah spesies bakteri yang diidentifikasikasi lebih rendah dibandingkan dengan protozoa.
Namun, jumlah sebenarnya spesies bakteri jauh lebih besar dari jumlah spesies protozoa

- Bakteri adalah prokariota sementara protozoa adalah eukariota

- Bakteri adalah ektremofili tetapi tidak pada protozoa

- Ukuran tubuh protozoa biasanya lebih tinggi dari bakteri

- Kejadian bakteri di bumi sangat tinggi dari protozoa


3. Sebutkan klasifikasi protozoa beserta contoh spesiesnya

Jawab:

Protozoa dibagi menjadi empat kelas, yaitu rhizopoda, cilliata, flagellata, dan sporozoa.
Klasifikasi tersebut berdasarkan pada alat geraknya. Protozoa merupakan protista mirip hewan,
yaitu organisme uniseluler eukariot yang memiliki karakteristik mirip hewan, seperti dapat
bergerak dan mencerna makanan. Berikut ini merupakan penjelasan dari klasifikasi protozoa.
Kelompok protozoa merupakan kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan, yaitu
heterotrof dan dapat bergerak. Filum protozoa digolongkan ke dalam empat kelas berdasarkan
alat gerak yang dimilikinya, yaitu:

a. Rhizopoda

Rhizopoda merupakan protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat
geraknya. Kaki semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Pseudopodia juga
berfungsi untuk memangsa makanan. Organisme golongan ini memiliki bentuk yang amorf,
berkembang biak dengan membelah diri, dan mendapat makanannya dengan memangsa
bakteri atau parasit bagi organisme lain.Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat dan silika. Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp.

Berikut adalah ciri-ciri rhizopoda:

-Alat gerak pseudopodia (kaki semu)

-Pembelahan biner

-Bentuk sel tidak tetap

-Bersifat heterotrof

-Dapat berubah menjadi kista saat kondisi lingkungan tidak memadai sehingga tidak aktif dan
dapat aktif kembali apabila kondisi lingkungan menguntungkan.

b. Ciliata

Ciliata merupakan protozoa yang menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia
terdapat di seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu dalam menggerakan
makanan ke sitostoma (mulut sel). Contoh cilliata yaitu Paramecium sp. Di dalam sitoplasma
terdapat organel sel, diantaranya mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola
makanan, dan vakuola kontraktil (vakuola berdenyut). Alat pencernaan makanan terdiri atas
bagian corong mulut atau celah mulut (oral groove), sitostoma (mulut sel), sitofaring (gullet
atau kerongkongan sel), vakuola makanan, dan lubang anus pada bagian tertentu dari
membran sel. Vakuola kontraktil berbentuk mirip kantong yang berfungsi untuk osmoregulasi,
yaitu proses pengaturan tekanan osmotik cairan di dalam tubuh. Ciliata memiliki dua inti sel
(makronukleus dan mikronukleus). Makronukleus berfungsi untuk mensintesis RNA, mengatur
aktivitas dan pertumbuhan sel, serta sebagai alat reproduksi aseksual (pembelahan biner).
Sementara itu, mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi seksual (konjugasi).

Berikut adalah ciri-ciri ciliata:

-Alat gerak berupa silia (bulu getar)

-Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)

-Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

-Reproduksi seksual dengan konjugasi

-Memiliki trikokis

-Bersifat heterotroph

c. Flagellata

Flagellata merupakan protozoa yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat
geraknya. Umumnya flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang. Selain
berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungan flagellata dan mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di
sekitar mulut, sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma flagellata dikelilingi oleh
pelikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuh yang tetap. Contoh
flagellata yaitu Trypanosoma gambiense.

Berikut adalah ciri-ciri flagellata:

-Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)

-Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

-Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan.

-Berdasarkan bentuk tubuhnya, flagellata dibedakan menjadi dua macam, yaitu flagellata
berbentuk seperti tumbuhan yang disebut fitoflagellata dan flagellata berbentuk seperti hewan
yang disebut zooflagellata.
d. Sporozoa

Sporozoa merupakan protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa yaitu Plasmodium sp.

Berikut adalah ciri-ciri sporozoa:

-Tidak memiliki alat gerak

-Pembelahan ganda

-Tidak memiliki vakuola kontraktil

-Memiliki daur hidup kompleks

-Dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual

-Memiliki spora

4. Jelaskan siklus hidup dari entamoeba histolytica

Jawab : dalam daur hidupnya E. histolytica mempunyai 3 stadium yaitu, bentuk histolitika,
bentuk minuta dan bentuk kista

• Bentuk histolitika dan minuta adalah bentuk trofozoit, bedanya bentuk histolitika bersifat
pathogen dan ukrannya lebih besar

• Bentuk histolitika (patogen) dapat hidup selain dijaringan usus besar dapat pula hidup dihati,
paru, otak, kulit dan vagina

• Bentuk ini berkembang biak pembelahan biner dijaringan dan dapat merusak jaringan
tersebut, sesuai dngan namanya E. histolytica (histo= jaringan , lysis= hancur)

• Bentuk minuta adalah bentuk pokok , tanpa bentuk minuta, daur hidup tak dapat
berlangsung, besarnya 10-20nm

• Bentuk kista dibentuk dirongga usus besar, besarnya 10-20nm, bentuk bulat atau lonjong,
mempunyai dinding kista da nada inti entameba

• Pada kista muda terdapat benda kromatoid dan vakuola glikogen (dianggap sebagai makanan
cadangan)
• Pada kista matang benda tersebut biasanya sudah tidak ada lagi, kista matang tidak patogen,
tetapi dapat merupkan infektif

• Bentuk minuta dapat membentuk dinding dan merubah menjadi bentuk kista

• Kista dikeluarkan bersaam tinja

• Dengan aliran darah, bentuk histolitika dapat tersebar ke jaringan hati, paru dan otak

5. Faktor apa saja yang dapat memicu infeksi dari E. histolytica dan bagaimana
penanganannya

Jawab:

Patologi dan gejala klinis , bentuk klinis yang dikenal adalah amebiasis intestinal dan amebiasis
ekstra intestinal

a. Amebiasis intestinal terdiri ata

- amebiasis kolon akut, bila gejalanya berlangsung kurang dari 1 bulan

- amebiasis kolon akut atau disentri amoeba mempunyai gejala yang jelas terdiri atas diare
dengan tinja yang berlendir dan berdarah, mules serta nyeri pada anus waktu buang air besar

- Bila tinja segar diperiksa untuk histolitika dapat ditemukan dengan mudah

b. Amebiasis ekstra intestinal

- Amebiasis kolon bila tidak diobati akan menjalar keluar dari usus dan menyebabkan amebiasis
ekstra intestinal

- Hal ini dapat terjadi secara :

 Hematogen (melalui aliran darah) : terjadi bila ameba telah masuk di submukosa
kemudian memasuki kapiler darah, dibawa oleh aliran darah melalui vena porta ke hati,
menimbulkan abses hati. Abses berisi nanah yang berwarna coklat. Melalui aliran darah,
bentuk histolitika dapat mecapai jaraingan paru, otak dan mnimbulkan abses paru dan
otal.
 Per kontinuitatum (secara langsung) : terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses
pecah. Ameba yang keluar dapat masuk ke paru pewat diafragma atau rongga perut
menyebabkanperitonitis amebiasis rektum bia tidakdiobati dapat menyebar ke kulit
disekitar anus menyebabkan amebiasis perianal atau ke vagina menyebabkan amebiasis
vagina

DIAGNOSIS

1. amebiasis kolon akut

Diagnosis klinis ditetapkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut, biasanya diare
berlangsung tidak lebih dari 10kali

2. amebiasis kolon menhaun

Biasanya terdapat gejala diare yang ringan diselingi dengan obstipasi

3. amebiasis hati

Secara klinis dapat dibuat diagnosis bila terdapat gejala berat badan menurun, badan terasa
lemah, demam tidak nafsu makan disertai pembesaran hati yang nyeri ketika ditekan.
Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan
menemukan E. Histolytica dalam biopsi abses hati.

PENGOBATAN

1. Emetin hidroklorida

- Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika.

- Efektif bila diberikan secara parental, karena pada pemberian oral, absropsinya tidak
sempurna

- Toksisitasnya relatif tinggi, terutama terhadap otot

-Emetin dan dehidroemetin efektif untuk pengobatan abses hati (amebiasis hati)

2. Klorokuin

- Obat ini merupakan amebiasid jaringan, berkhasiat terhadap bentuk histolitika

- Efek samping dan efek toksiknya bersifat ringan antara lain, mual, muntah, diare, sakit kepala

- obat ini juga efektif terhadap ambesias hati

3. Antibiotik

- Tetrasiklin dan Eritromisin bekerja secara tidak langsung sebagai amebisid dengan
mempengaruhi flosra usu.
- Paromisin bekerja secaea langsung pada ameba

4. Metronidazol

- Metronidazol merupakan obat pilihan karna efektif terhadap bentuk histolitika dan bentuk
kista

- Efek sampingnya ringan, antara lain mual, muntah dan pusing

Anda mungkin juga menyukai